Anda di halaman 1dari 13

ISSN: 1979-9292

JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611


Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

ANALISIS POTENSI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI


DAERAH KABUPATEN SOLOK

Juarsa Badri
STIE El Hakim
Email: badri@yahoo.com

Submitted: 22-07-2015, Rewiewed: 22-07-2015, Accepted: 23-07-2015


http://dx.doi.org/10.22216/jit.2014.v8i4.18

Abstrak
This study is intended to Article Labels analyze how Potential Large And Economic growth in Solok .
The analysis tool which was used in this study is Quotients Label Klassen , Economy New Articles of
Association analysis using calculations Quetiont Location ( LQ ) and Shift- Share analysis . The
data used is secondary data New Articles From the analysis period of 2000-2009 , where TIN Data from
the Central Statistics Agency ( BPS ) and the District of Solok of West Sumatra. Results show that the
classified Solok district Astra Honda Motor as the area is Developing New Articles The High rate of
economic growth , however Low per capita income than the provincial average - average West Sumatra .
New Articles The Economic base analysis is measured by calculating the location Quetiont , shows
that the sector - Potentially sector in Solok sector is Agriculture, Mining and quarrying sector As
well as building sector. By THEREFORE , Dalam Frame improve economic growth and per capita
income, Solok District Local Government therefore needs to increase the Seremban want to search?
New Articles swatch GDP increases the investment of the SIBOR ( in addition to English On the
Government side ) .
Keywords : Typology Klassen , Location Quetiont ( LQ ) , Shift- Share

PENDAHULUAN hal pembiayaan dan keuangan daerah diatur


Kegiatan ekonomi yang bervariasi, dalam UU Nomor 25 Tahun 1999 yang
mendorong setiap daerah Kabupaten kemudian diganti dengan UU No. 33
atau Kota untuk mengembangkan potensi tahun 2004 tentang Perimbangan
ekonominya. Oleh karena itu pembangunan Keuangan Antara Pusat dan Daerah tidak
daerah dilaksanakan secara terpadu dan hanya kesiapan aparat pemerintah saja,
serasi serta diarahkan agar pembangunan tetapi juga masyarakat untuk mendukung
yang berlangsung di setiap daerah benar- pelaksanaan Otonomi Daerah dengan
benar sesuai dengan prioritas dan potensi pemanfaatan sumber- sumber daya secara
daerah. optimal.
Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 Pembangunan daerah harus sesuai dengan
yang kemudian diganti dengan UU No. 32 kondisi potensi serta aspirasi masyarakat
tahun 2004 tentang Pemerintahan yang tumbuh dan berkembang. Apabila
Daerah, pemerintah daerah mempunyai pelaksanaan prioritas pembangunan daerah
kewenangan yang lebih luas untuk mengatur kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki
dan mengelola berbagai urusan oleh masing-masing daerah, maka
penyelenggaran pemerintah bagi pemanfaatan sumber daya yang ada akan
kepentingan dan kesejahteraan masyarakat menjadi kurang optimal. Keadaan tersebut
daerah yang bersangkutan. Sedangkan dalam dapat mengakibatkan lambatnya proses

KOPERTIS WILAYAH X 222


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

pertumbuhan ekonomi daerah yang data mengenai Produk Domestik Regional


bersangkutan. Pertumbuhan ekonomi adalah Bruto (PDRB) atas dasar harga yang
salah satu tolak ukur yang dapat dipakai berlaku ataupun atas dasar harga konstan.
untuk meningkatkan adanya pembangunan Suatu masyarakat dipandang mengalami
suatu daerah dari berbagai macam sektor suatu pertumbuhan dalam kemakmuran
ekonomi yang secara tidak langsung masyarakat apabila pendapatan perkapita
menggambarkan tingkat perubahan menurut harga atau pendapatan terus
ekonomi. menerus bertambah.
Salah satu indikator untuk menunjukkan
tingkat kemakmuran suatu daerah adalah
Tabel 1
Perkembangan Pertumbuhan PDRB Kabupaten Solok tahun 2000 – 2009
Berdasarkan Indeks Harga Konstan 2000
PDRB Pertumbuhan
No Tahun
(Jutaan Rupiah) (%)
1. 2000 1.269.385,26 -
2. 2001 1.317.175,77 3,76
3. 2002 1.374.349,99 4,34
4. 2003 1.441.309,80 4,87
5. 2004 1.519.410,89 5,53
6. 2005 1.608.661,40 5,87
7. 2006 1.705.496,49 6,02
8. 2007 1.811.861,00 6,24
9. 2008 1.926.834,49 6,35
10. 2009 2.047.621,51 6,27
Sumber : Kabupaten Solok Dalam Angka, Data Diolah, BPS

Meskipun perekonomian kabupaten merambah ke berbagai Propinsi di Pulau


Solok periode 2000-2008 berada dalam Sumatera. Belum lagi Alahan Panjang
kondisi yang baik, tetapi masih ada sektor- dan beberapa nagari disekitarnya,
sektor ekonomi yang potensial memproduksi ribuan ton sayur setiap
pemanfaatannya belumlah secara maksimal tahunnya dan mensuplai
atau belum dikembangkan lebih lanjut oleh kebutuhanmasyarakat hingga kenegara
pemerintah daerah dan masyarakatnya. tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Padahal, kabupaten Solok mengandung Sungguh sebuah prestasi yang
potensi alam yang sangat baik sebagai membanggakan. Namun demikian sebagai
potensi ekonomi. daerah produktif yang berkembang,
Seiring dengan hal diatas, Kabupaten Kabupaten Solok masih tetap membutuhkan
Solok merupakan daerah pertanian yang suatu inovasi produk dalam bentuk primer
sangat subur. Siapa yang tidak kenal dengan (dalam produk yang sudah diolah), seperti
bareh Solok. Beras Kabupaten Solok yang diketahui bahwa nilai tambah produk

KOPERTIS WILAYAH X 223


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

pertanian terletak pada sisi pengolahan. ekonomi yang dijadikan pedoman dalam
Dengan demikian masyarakat kabupaten penelitian ini didefinisikan sebagai suatu
Solok dapat menikmati keunggulan produk proses yang menyebabkan pendapatan
pertanian mereka. perkapita riil penduduk suatu masyarakat
Selain itu, kabupaten Solok juga meningkat dalam jangka panjang
memiliki potensi lainnya seperti dalam (Sukirno,1994).
bidang pariwisata dimana keindahan Berdasarkan atas definisi ini dapat
alamnya sudah sejak lama disadari sebagai diketahui bahwa pembangunan ekonomi
asset yang cukup potensial untuk dapat berarti adanya suatu proses pembangunan
dikembangkan dalam rangka peningkatan yang terjadi terus menerus yang bersifat
pendapatan masyarakat dan daerah, seperti : menambah dan memperbaiki segala sesuatu
danau Singkarak,danau Kembar (atas- menjadi lebih baik lagi. Adanya proses
bawah) dan danau Talang,dan objek wisata pembangunan itu di diharapkan adanya
lsainnya. Apabila sektor ini dikembangkan kenaikan pendapatan riil masyarakat
lebih lanjut oleh pemerintah daerah akan berlangsung untuk jangka panjang.
mendatangkan nilai tambah bagi Pembangunan ekonomi merupakan suatu
perekonomian daerah kabupaten Solok. proses pembangunan yang terjadi terus-
Disamping itu, kabupaten Solok juga menerus yang bersifat dinamis. Apapun
memiliki hasil tambang dan sumber bahan yang dilakukan, hakikat dari sifat dan
galian. Dimana Beberapa jenis bahan proses pembangunan itu mencerminkan
tambang yang terdapat di kabupaten Solok adanya terobosan yang baru, jadi bukan
antara lain tembaga yang terdapat di merupakan gambaran ekonomi suatu saat
Sungai Pagu kabupaten Solok. Obsidian, saja. Pembangunan ekonomi berkaitan pula
terdapat di Sungai Geringging, Emas, Batu dengan pendapatan perkapita riil, di sini
Gamping, Batu Sabak, Granit, dan Kalsit ada dua aspek penting yang saling
yang tersebar di beberapa lokasi kecil di berkaitan yaitu pendapatan total atau yang
kabupaten Solok. Dimana bahan galian lebih banyak dikenal dengan pendapatan
tersebut sangat berguna sebagai bahan nasional dan jumlah penduduk. Pendapatan
industri seperti digunakan sebagai batu perkapita berarti pendapatan total dibagi
mulia, bahan baku industri, batu mas, barang dengan jumlah penduduk.
kerajinan,ukiran dan lain-lain. Padahal
sektor ini apabila dikembangkan dan 2.2 Konsep Pertumbuhan Ekonomi
dikelola secara optimal memiliki nilai
ekonomis yang tinggi. Dalam hal ini, Pertumbuhan ekonomi merupakan proses
kabupaten Solok yang memiliki sumber kenaikan output perkapita dalam jangka
daya alam yang berpotensi untuk dikelola panjang. Jadi dalam pertumbuham ekonomi
dan dikembangkan secara optimal harus ini sangat tergantung dengan output
dimanfaatkan sebaik- baiknya dalam rangka perkapita, dimana dalam hal ini ada dua hal
mencapai pembangunan yang merata. yang harus diperhatikan yaitu output total
dan jumlah penduduknya (Boediono, 1999).
TINJAUAN PUSTAKA Atas sudut pandang tersebut, penelitian
2.1 Konsep Pembangunan Ekonomi ini menggunakan istilah pertumbuhan
Pengertian pembangunan ekonomi yang akan dilihat dari sudut
pandang Produk Domestik Regional Bruto

KOPERTIS WILAYAH X 224


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

(PDRB). Pertumbuhan ekonomi dapat struktur pertumbuhan ekonomi masing-


diketahui dengan membandingkan PDRB masing daerah kabupaten yang ada di
pada satu tahun tertentu (PDRBt) dengan Sumatera Barat,dan analisis Location
PDRB sebelumnya (PDRBt – 1). quetiont (LQ) yang mengukur dan
mengidentifikasi potensi internal yang
Laju Pertumbuhan Ekonomi =
dimiliki suatu daerah, serta analisis shift-
PDRBt  PDRBt 1
100% share yang mengukur produktivitas suatu
PDRBt 1 daerah, posisi relatif sektor-sektor ekonomi
dan identifikasi sektor- sektor ekonomi
potensial suatu daerah kemudian
2.3 Teori Pertumbuhan dan membandingkannya dengan daerah yang
Pembangunan Daerah lebih besar (regional/nasional).
Pengembangan metode untuk
menganalisis suatu perekonomian suatu 3.2.1 Analisis Tipology Klassen
daerah penting sekali kegunaanya sebagai Alat analisis Tipologi Klassen
sarana mengumpulkan data tentang digunakan untuk mengetahui gambaran
perekonomian daerah yang bersangkutan tentang pola dan struktur pertumbuhan
serta proses pertumbuhannya. ekonomi masing-masing daerah. Tipologi
Pengembangan metode analisis ini Klassen pada dasarnya membagi daerah
kemudian dapat dipakai sebagai pedoman berdasarkan dua indikator utama, yaitu
untuk menentukan tindakan-tindakan apa pertumbuhan ekonomi daerah dan
yang harus diambil guna mempercepat pendapatan perkapita daerah. Dengan
laju pertumbuhan yang ada. Akan tetapi di menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi
pihak lain harus diakui, menganalisis sebagai sumbu vertikal dan rata-rata
perekonomian suatu daerah sangat sulit pendapatan per kapita sebagai sumbu
(Arsyad : 1999) horizontal, daerah yang diamati dapat
dibedakan menjadi empat klasifikasi, yaitu:
METODOLOGI PENELITIAN daerah cepat-maju dan cepat- tumbuh (high
3.1 Tempat dan Data yang dibutuhkan growth and high income), daerah maju tapi
dalam Penelitian tertekan atau harapan (high income but low
growth), daerah berkembang cepat (high
Penelitian ini akan dilakukan di growth but low income), dan daerah relatif
Kabupaten Solok . Penelitian dilaksanakan tertinggal atau belum maju (low growth and
pada bulan November 2014 sampai dengan low income) (Syafrizal, 1997).
April 2015. Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data primer dan data
skunder, yang berbentuk kuantitatif.

3.2 Metode Analisis GAMBARAN UMUM


Adapun metode analisis yang digunakan DAERAH KABUPATEN SOLOK
dalam penelitian ini ada tiga yaitu analisis
tipology klassen yang mengukur pola dan 1.1 Kondisi Geografis.

KOPERTIS WILAYAH X 225


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

Kabupaten Solok adalah sebuah ekonomi provinsi dan ada juga yang berada
kabupaten di provinsi Sumatera Barat. di bawah angka pertumbuhan
Ibu kotanya berada di Arosuka. Secara ekonomi provinsi.
geografis letak Kabupaten Solok berada Untuk melihat pengelompokkan daerah
antara 010 20’ 27” dan 010 ’39” lintang Kabupaten yang ada di Sumatera Barat,
selatan dan 1000 25’ 00” dan 1000 33’43” maka digunakan pengelompokan Typologi
bujur timur. Topografi wilayah sangat Klassen yang membandingkan PDRB
bervariasi antara daratan, lembah dan perkapita daerah terhadap PDRB perkapita
berbukit-bukit dengan ketinggian antara tingkat provinsi dan laju pertumbuhan
329 meter – 1 458 di atas permukaan laut. daerah terhadap laju pertumbuhan provinsi.
Kabupaten Solok disamping punya Typologi Klassen pada dasarnya akan
banyak sungai juga memiliki banyak danau membagi daerah berdasarkan dua indikator
yang terkenal dengan pesona keindahan utama, yaitu pertumbuhan ekonomi daerah
alamnya. Diantara danau-danau tersebut dan pendapatan per kapita daerah. Dengan
yang terluas adalah danau Singkarak, dan menentukan rata-rata pertumbuhan ekonomi
diikuti oleh danau Diatas dan Bawah, dan sebagai sumbu vertikal dan rata-rata
danau Talang. Disamping itu kabupaten pendapatan per kapita sebagai sumbu
Solok juga memiliki satu gunung api yaitu horizontal, daerah yang diamati dapat
Gunung Talang peningkatan kualitas sumber dibagi dibagi menjadi empat klasifikasi,
daya manusianya. yaitu: daerah cepat-maju dan cepat- tumbuh
(high growth and high income), daerah maju
ANALISIS POTENSI DAN tapi tertekan (high income but low growth),
PERTUMBUHAN EKONOMI daerah berkembang cepat (high growth but
KABUPATEN SOLOK low income), dan daerah relatif tertinggal
(low growth and low income) (Syafrizal,
1.1 Analisis Typologi Klassen 1997). Dimana hal tersebut dapat dijelaskan
Pertumbuhan ekonomi pada masing- melalui tabel berikut ini:
masing daerah menurut Kabupaten sangat
bervariasi, ada daerah yang mencapai
pertumbuhan ekonomi di atas pertumbuhan

Tabel 2
Klasifikasi Daerah Menurut Kabupaten di Sumatera Barat
Berdasarkan Pengelompokan Klassen Typologi 2000, 2004 dan 2009

KOPERTIS WILAYAH X 226


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

Dari tabel di atas, terlihat bahwa laju Perbandingan Kontribusi dan Pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi dan pendapatan Masing-Masing Sektor Berdasarkan
pengelompokkan Typologi Klassen
perkapita masing-masing kabupaten yang Tahun 2000 – 2009
ada di Sumatera Barat mengalami
perkembangan yang berfluktuasi (naik-
turun). Dimana untuk pengelompokan
daerah berdasarkan tipologi klaasen ini,
penulis melihat perkembangan nya dari
tiga tahun periode analisis, yaitu tahun
2000 (tahun awal), 2004 (pertengahan
tahun), dan2009 (akhir tahun analisis). Hal
ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat
perkembangan tiap kabupaten, apakah
Dari tabel di atas terlihat bahwa sektor
mengalami peningkatan atau tidak.
yang dapat dikategorikan sebagai sektor
Selain itu, typologi klassen dengan
yang maju dan tumbuh dengan pesat adalah
pendekatan sektoral juga menghasilkan
sektor pertambangan dan penggalian dan
empat klasifikasi sektor dengan karakteristik
sektor bangunan. Sedangkan sektor
yang berbeda seperti yang terlihat pada tabel
pertanian dikategorikan sebagai sektor maju
berikut ini :
tapi tertekan. Dengan kata lain, di kabupaten
ini ke tiga sektor tersebut memiliki kinerja
Tabel 3
laju pertumbuhan ekonomi dan pangsa yang

KOPERTIS WILAYAH X 227


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

lebih besar dibandingkan keadaan pangsa pasar daerahnya relatif lebih kecil
propinsinya secara keseluruhan. dibandingkan rata-rata provinsi.
1.2 Analisis Basis Ekonomi
Analisis Typologi Klassen juga Kabupaten Solok mempunyai
menemukan bahwa di kabupaten Solok potensi perekonomian yang memiliki
terdapat banyak sektor yang terkategori keunggulan komparatif yang perlu
sebagai sektor potensial atau masih dapat dikembangkan sebagai sektor unggulan
berkembang dengan pesat Sektor-sektor dalam pembangunan daerah. Untuk itu, guna
tersebut adalah sektor industri pengolahan, mengidentifikasi sektor unggulan maka
dan sektor perdagangan, hotel dan restoran. digunakan lah analisis Location Quotient
Sektor ini berarti dapat diartikan sebagai (LQ).
sektor yang sedang booming. Meskipun

Tabel 4
Nilai Location Quotient (LQ) Kabupaten Solok Berdasarkan Indeks Harga
Konstan 2000 Dari Tahun 2000-2009 (dalam Jutaan Rupiah)

Koefisien LQ Rata
Lapangan Usaha
rata
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
1. PERTANIAN 1.78 1.76 1.72 1.68 1.70 1.71 1.72 1.74 1.75 1.75 1.73
2. PERTAMBANGAN
&PENGGALIAN 0.89 0.94 0.96 1.00 1.04 1.04 1.09 1.15 1.18 1.19 1.15
3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0.51 0.52 0.53 0.55 0.55 0.56 0.57 0.58 0.58 0.59 0.55
4. LISTRIK GAS DAN AIR
BERSIH 0.39 0.36 0.34 0.35 0.34 0.33 0.33 0.33 0.34 0.33 0.34
5. BANGUNAN 1.04 1.07 1.09 1.09 1.09 1.11 1.12 1.14 1.14 1.11 1.10
6. PERDAGANGAN, HOTEL &
RESTORAN 0.08 0.77 0.77 0.77 0.77 0.77 0.72 0.77 0.78 0.79 0.77
7. PENGANGKUTAN &
KOMUNIKASI 0.83 0.83 0.82 0.80 0.78 0.76 0.74 0.72 0.71 0.60 0.76
8. KEUANGAN, PERSEWAAN
& JASA PERUSAHAAN 0.44 0.41 0.42 0.42 0.41 0.40 0.39 0.40 0.40 0.40 0.45
9. JASA-JASA 0.90 0.91 0.92 0.92 0.91 0.91 0.91 0.89 0.88 0.87 0.90

Dari data di atas maka sektor-sektor Pengelompokan Sektor Berdasarkan Basis dan
tersebut dapat dikelompokkan ke dalam Non Basis
sektor basis dan non basis, seperti yang
terlihat pada tabel berikut ini :

Hasil Analisis LQ pada Tabel 5.2.1


Tabel 5
menujukkan bahwa rata-rata LQ dari

KOPERTIS WILAYAH X 228


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

sembilan sektor selama periode pengamatan sebagai akibat dari pengaruh kegiatan
hanya ada tiga sektor yang nilai LQ nya ekonomi pada tingkat provinsi.
lebih tinggi (>1) atau termasuk ke dalam
sektor basis, yaitu sektor pertanian, sektor Tabel 6
Nilai Regional Share Masing-Masing Sektor di
pertambangan dan penggalian serta sektor Kabupaten Solok Dari tahun 2000-2009
bangunan, dengan nilai koefisien LQ rata- Berdasarkan Indeks Harga Konstan 2000
rata sebesar 1,73 untuk sektor pertanian,
sebesar 1,05 untuk sektor pertambangan
dan penggalian, dan sebesar 1,15 untuk
sektor bangunan. Hal ini menunjukkan
ketiga sektor tersebut merupakan sektor
basis yang menggambarkan bahwa sektor
tersebut memiliki kekuatan ekonomi yang
cukup baik dan sangat berpengaruh terhadap
peningkatan pertumbuhan ekonomi
kabupaten Solok serta sektor ini sudah
mampu memenuhi kebutuhan di daerahnya Dari nilai regional share diatas dapat
bahkan berpotensi ekspor. Atas dasar diketahui bahwa secara rata-rata masing-
pemahaman di atas, sektor ini merupakan masing sektor di kabupaten Solok
sektor yang potensial dimana sektor ini memiliki nilai regional share yang relatif
dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi. tinggi yang tercatat sebesar 310.452,33.
Hal ini menunjukan bahwa sektor di
5.3 Analisis Shift Share kabupaten Solok tumbuh lebih cepat
Untuk menganalisis tingkat dibandingkan dengan pertumbuhan sektor
pertumbuhan pada masing-masing sektor provinsi. Dimana secara rata-rata sektor
yang ada di Kabupaten Solok, maka teknik yang nilai regional share nya paling tinggi
yang akan digunakan adalah analisis shift adalah sektor pertanian tercatat sebesar
share, dimana teknik ini akan (140.465,63). Selanjutnya diikuti oleh
mengidentifikasi keuntungan lokasi dan sektor jasa-jasa (45.752,54), sektor
struktur pertumbuhan ekonomi yang perdagangan, hotel dan restoran (41.329,65),
dimiliki suatu daerah bila dibandingkan dan sektor pengangkutan dan komunikasi
dengan perekonomian nasional, atau untuk (28.626,37).
menentukan kinerja ekonomi jika m
embandingkan antara tingkat kabupaten 3.1.2 Proportionally Shift
dengan provinsi. Untuk melihat pengaruh ekonomi
regional terhadap pertumbuhan ekonomi
3.1.1 Regional Share suatu daerah maka analisis yang dapat
Pengukuran Regional Share digunakan adalah proportionally shift.
memperlihatkan perubahan pertumbuhan Apabila nilai proportional shift positif
sektor-sektor ekonomi yang terjadi pada berarti daerah tersebut berspesialisasi pada
suatu daerah (Kabupaten) yang disebabkan sektor-sektor yang secara regional
oleh pengaruh dari peningkatan aktivitas bertumbuh dengan cepat dan bila nilainya
ekonomi daerah secara keseluruhan atau negatif berarti daerah tersebut berspesialisasi
dengan sektor yang tumbuh dengan lambat

KOPERTIS WILAYAH X 229


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

pada tingkat provinsi. Dimana nilai Untuk mengetahui keuntungan lokasi


komponen proportionally shift untuk yang dimiliki suatu daerah, maka dapat
masing-masing sektot di kabupaten Solok dihitung dengan menggunakan differential
dapat dilihat pada tabel berikut ini : shift. Dimana komponen ini mengukur
besarnya shift regional netto yang
Tabel 7 diakibatkan oleh sektor- sektor industri
Nilai Proportionally Shift Masing-Masing Sektor tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih
di Kabupaten Solok Dari tahun 2000-2009
Berdasarkan Indeks Harga Konstan 2000
lambat di daerah yang bersangkutan
(dalam Jutaan Rupiah) daripada tingkat nasional yang disebabkan
oleh faktor-faktor lokasional intern. Jadi
suatu daerah yang mempunyai keuntungan
lokasional akan mempunyai nilai differential
shift positif, sedangkan daerah yang secara
lokasional tidak menguntungkan akan
mempunyai nilai negatif.

Tabel 8
Nilai Differential Shift Masing-Masing Sektor di
Kabupaten Solok Dari tahun 2000-2009
Berdasarkan Indeks Harga Konstan 2000 (dalam
Jutaan Rupiah)

Berdasarkan tabel 5.3.2 di atas, dapat


dijelaskan bahwa secara rata-rata nilai
proportionally shift dari masing- masing
sektor di kabupaten Solok adalah positif,
dimana setelah diakumulasikan tercatat
sebesar 4.081,14.
Dari sembilan sektor ekonomi yang
ada di kabupaten Solok, sektor yang
mempunyai nilai (P) positif (P > 0) dimana
merupakan sektor yang tumbuh lebih cepat
dibandingkan dengan sektor yang sama di 4 Prioritas Pembangunan Sektor
provinsi Sumatera Barat, antara lain adalah konomi Kabupaten Solok
sektor pengangkutan dan komunikasi Setelah diketahui sektor-sektor ekonomi
(15.904,75), sektor pertanian (5.219,46), yang berpotensi untuk dikembangkan
sektor keuangan, persewaan dan jasa kemudian ditentukan prioritas
perusahaan (1.265,61), sektor perdagangan, pengembangan sektor- sektor ekonomi yang
hotel dan restoran (1.026,43), sektor berpotensi tersebut dengan membuat
bangunan (765.59) serta sektor listrik,gas tipologi sektoral. Dengan menggunakan
dan air bersih (575,71). hasil perhitungan indeks LQ dan komponen
differential shift (D) dapat ditentukan
tipologi sektoral. tipologi ini
mengklasifikasikan sektor basis dan non
3.1.3 Differential Shift basis dengan pertumbuhan cepat atau lambat

KOPERTIS WILAYAH X 230


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

yang lebih menekankan kepada keuntungan


lokasi nya. Tipologi sektoral ada 4 tipe 2. Sektor Pertambangan dan
yaitu: Penggalian
Selain sektor pertanian, sektor
1. Tipe I : sektor basis dengan pertambangan dan penggalian juga
pertumbuhan cepat merupakan sektor yang berpotensi di
2. Tipe II : sektor basis dengan kabupaten Solok, tetapi pengelolaannya
pertumbuhan lambat belum seoptimal mungkin,seperti halnya
3. Tipe III : sektor non basis dengan pada sektor pertanian. .
pertumbuhan cepat 3. Sektor Bangunan
4. Tipe IV : sektor non basis dengan Dalam rangka meningkatkan kontribusi
pertumbuhan lambat sektor bangunan dalam perekonomian
daerah kabupaten Solok, maka pemerintah
Tabel 9
Pembagian Sektor Ekonomi Berdasarkan Tipologi
daerah perlu mengeluarkan kebijakan
sebagai berikut:
a) Melakukan pengaturan tata ruang dan
tata bangunan yang baik agar
pembangunan yang dilaksanakan dapat
lebih merata.
b) Mengharuskan agar setiap ada
pembangunan gedung atau rumah yang
baru mendapatkan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) dari pemerintah
daerah, sehingga tidak terdapat
bangunan- bangunan liar.
5.5 Implikasi Kebijakan
c) Adanya kemudahan- kemudahan
Adapun implikasi kebijakan yangdapat
dalam birokrasi pengurusan izin
dilakukan oleh pemerintah kabupaten Solok
pendirian bangunan dengan tetap
dalam rangka meningkatkan perekonomian
memperhatikan rencana tata ruang
daerah adalah sebagai berikut :
daerah serta AMDAL.
1. Sektor Pertanian
Karena sektor pertanian merupakan
Sektor-sektor lainnya (non basis)
sektor yang memberikan kontribusi
Kabupaten Solok pada saat
terbesar dalam perekonomian daerah dan
mengembangkan sektor-sektor ekonomi
juga merupakan sektor yang paling
yang strategis/potensial dalam rangka
berpotensi di kabupaten Solok. Maka
meningkatkan pertumbuhan
kebijakan yang perlu ditempuh oleh
ekonominya hendaknya juga tidak
pemerintah kabupaten Solok dalam
mengabaikan peran sektor yang tergolong
pengembangan sektor pertanian adalah
non potensial. Karena dengan
menciptakan kondisi berusaha yang
pengembangan sektor potensial diharapkan
kondusif bagi pelaku utama dan pelaku
akan dapat merangsang pertumbuhan sektor
usaha. Disamping itu perlu memperkuat
non potensial sehingga nantinya juga akan
kelembagaan dan kemitraan yang tangguh
menjadi sektor potensial yang pada akhirnya
dan partisipasif.
semua sektor ekonomi bersama-sama

KOPERTIS WILAYAH X 231


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

mendukung peningkatan peningkatan disebabkan oleh


pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk itu meningkatnya kualitas pelayanan yang
pemerintah daerah kabupaten Solok dilakukan oleh pemerintah daerah
diharapkan dapat melakukan pemantauan (PEMDA) kabupaten Solok.
untuk mengidentifikasi kelemahan-
kelemahan yang terjadi dari masing- Dari hasil analisis Typology Klassen,
masing sektor yang kurang potensial (non dapat diketahui bahwa kabupaten Solok
basis). Dimana beberapa sektor tersebut tergolong sebagai daerah yang berkembang
antara lain adalah : pesat, hal ini didorong oleh tingkat
a) Sektor Industri Pengolahan Sektor pertumbuhannya tinggi namun pendapatan
Angkutan dan Komunikasi perkapitanya rendah dari rata-rata tingkat
b) Sektor Keuangan, Persewaan dan provinsi.
Jasa PerusahaanSektor Listrik, Gas dan 2. Dari hasil analisis basis ekonomi
Air Minum melalui perhitungan Location Quetiont
c) Sektor Perdagangan, Hotel dan (LQ) maka sektor-sektor yang
Restoran berpotensi untuk dikembangkan di
d) Sektor Jasa-jasa daerah kabupaten Solok adalah sektor
pertanian, sektor pertambangan dan
Implementasi kebijakan pembangunan penggalian, serta sektor bangunan.
yang diambil ini perlu diarahkan dan 3. Dari hasil analisis Regional Share (R),
disesuaikan dengan potensi dan keuntungan dapat diketahui bahwa tingkat
lokasi yang ada di kabupaten Solok, yang pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten
didukung pula oleh tersedianya anggaran Solok cenderung positif, hal ini berarti
yang memadai. Sehingga mampu pertumbuhan keseluruhan sektor di
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kabaupaen Solok lebih cepat
pendapatan masyarakat yang akhirnya akan dibandingkan tingkat provinsi. Dimana
tercipta kesatuan ekonomi dan sosial untuk sektor yang nilai regional share nya
mencapai tujuan pembangunan. paling tinggi adalah sektor pertanian,
yang selanjutnya diikuti oleh sektor
KESIMPULAN DAN SARAN jasa-jasa, sektor perdagangan, hotel dan
6.1 Kesimpulan restoran
1. Perkembangan 4. Dari hasil analisis proportionally shift
pembangunan ekonomi kabupaten (P), dapat diketahui bahwa secara rata-
Solok yang terlihat dari pertumbuhan rata nilai proportionally shift dari
ekonominya dari tahun 2000 hingga keseluruhan sektor di kabupaten Solok
2009 mengalami peningkatan yang adalah positif, dimana terjadinya
signifikan. Yang ditunjang oleh sektor- pengembangan sektor ekonomi yang
sektor ekonomi yang potensial seperti potensial juga didorong oleh faktor
sektor pertanian, sektor pertambangan ekstern, seperti meningkatnya investasi
dan penggalian serta sektor bangunan. di kabupaten Solok.
Dengan demikian, akan terjadi 5. Dari hasil analisis diferential shift
peningkatan kesejahteraan masyarakat (D),dapat diketahui bahwa secara rata-
yang tercermin dari tingkat pendapatan rata nilai differential shift dari
perkapita nya, yang hal ini sudah tentu keseluruhan sektor di kabupaten Solok

KOPERTIS WILAYAH X 232


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

adalah positif, dimana hal ini didorong DAFTAR PUSTAKA


oleh faktor faktor- faktor lokasional
intern nya, seperti adanya sumberdaya Arsyad, Lincolin. 1999. “Ekonomi
yang melimpah. Sektor tersebut antara Pembangunan”.Yogyakarta :
lainadalah sektor industri BPFE UGM, Bagian Penerbitan
pengolahan, sektor pertambangan dan STIE YKPN.
penggalian, sektor perdagangan, hotel Boediono. 1999.”Teori Pertumbuhan
dan restoran, sektor bangunan dan yang Ekonomi”. Yogyakarta : BPFE
terakhir adalah sektor pertanian. UGM.
BPS. ”Kabupaten Solok dalam Angka (Seri
6.2 Saran : 2000-2009)”. Solok : Badan
Berdasarkan hasil temuan dan Pusat Statistik.
kesimpulan di atas, maka ada beberapa -----. ”Sumatera Barat dalam Angka
saran/rekomendasi yang dapat dijadikan (Seri : 2000-2009)”. Sumatera Barat
acuan untuk mengoptimalkan : Badan Pusat Statistik.
pengembangan potensi ekonomi kabupaten Endrayeni, Livia. 2006. “Pengembangan
Solok, diantaranya adalah sebagai berikut : Potensi dan Pertumbuhan Ekonomi
1. Pengembangan ekonomi kabupaten Kabupaten Padang Pariaman”.
Solok sebaiknya di titikberatkan melalui Padang : Skripsi S1 (tidak
pengoptimalan pada pengembangan dipublikasikan) Fakultas Ekonomi
sektor pertanian serta sektor Universitas Andalas. GBHN 1998.
pertambangan dan penggalian. Glasson, John. 1990. “Pengantar
Diantaranya melalui eningkatan Perencanaan Regional”. Jakarta :
produktivitas dan nilai tambah sektor, Terjemahan Paul Sihotang.
serta pengoptimalan alokasi anggaran. Jhingan, ML.2003. “Ekonomi Pembangunan
2. Perlu dukungan pemerintah daerah
dan Perencanaan”. Jakarta : Raja
kabupaten Solok dalam rangka
meningkatkan investasi terutama dengan Grafindo Persada.
pihak ketiga (selain dari pemerintah atau Riyadi, Supriyady Bratakusumah,
swasta), hal ini disebabkan karena Deddy.2003.“Perencanaan
sebagaimana yang dikemukakan oleh Pembangunan Daerah”. Jakarta:
kepala Bapeda kabupaten Solok bahwa Gramedia Pustaka Umum.
anggaran pemerintah daerahnya sangat Sabana, Choliq. 2007. “Analisa
terbatas. Pengembangan Kota Pekalongan
3. Untuk penelitian selanjutnya Sebagai Salah Satu Kawasan
diharapkan agar dalam meneliti potensi Andalan Jawa Tengah”.Semarang:
sektor ekonomi daerah tidak hanya Tesis S2 (tidak dipublikasikan)
menganalisis suatu sektor ekonomi Fakultas Ekonomi
tergolong potensial atau tidak Universitas Diponegoro.
(berdasarkan parameter analisis), tetapi Saerofi, Mujib. 2005.“Analisis Pertumbuhan
juga ada kupasan tentang faktor-faktor Ekonomi dan Pengembangan Sektor
penyebab mengapa suatu sektor ekonomi Potensial di Kabupaten
masuk dalam katagori itu, terkait dengan
Semarang”. Semarang : Skripsi S1
kondisi faktual suatu daerah.
(tidak dipublikasikan) Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.

KOPERTIS WILAYAH X 233


ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN E-ISSN: 2460-5611
Research of Applied Science and Education V8.i4 (222-234)

Sjafrizal. 1992.“ Otonomi dan Implikasinya


Terhadap Perencanaan
Pembangunan Daerah”. Padang :
Jurnal Ekonomi dan Manajemen
FE-UA
Sjafrizal. 1997. “ Pertumbuhan Ekonomi
dan Ketimpangan Regional Wilayah
Indonesia Bagian Barat”. Jakarta :
Prisma.
Soekartawi.1990. ”Prinsip Dasar
Perencanaan Pembangunan”. Jakarta
: Rajawali.
Suharsimi.1998. “Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek”. Jakarta :
Rineka Cipta.
Sukirno, Sadono.1994.“Pengantar Teori
Makro Ekonomi”. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Suryana.2000. “ Ékonomi Pembangunan
(Problematika dan Pendekatan)”.
Bandung:Salemba Empat, Bandung.
Suyatno.2000. “Analisa Economic Base
Terhadap Ekonomi Daerah Tingkat
II Wonogiri: Menghadapi
Implementasi UU No.
22/1999 dan UU
No.25/1999”.Surakarta : Jurnal
Ekonomi PembangunanVol.1
No.2,UMS.
Tarigan, Robinson. 2005.“Ekonomi
Regional : Teori dan
Aplikasi”.Jakarta : Bumi Aksara

KOPERTIS WILAYAH X 234

Anda mungkin juga menyukai