Anda di halaman 1dari 23

Landas pacu(bahasa Inggris: Runway) adalah suatu daerah persegi panjang yang ditentukan

pada bandar udara di daratan atau perairan yang dipergunakan untuk pendaratandan lepas


landas pesawat udara[1].

Penamaan[sunting | sunting sumber]
Nama landas pacu diambil dari arahnya dengan pembulatan ke puluhan terdekat, contoh: 36 untuk
landas pacu yang mengarah ke 360 derajat (utara). Karena sebuah landas pacu bisa dipakai dua
arah, penamaan pun ada dua dengan selisih 18. Contoh: landas pacu 09/27.

Apabila bandara memiliki beberapa landas pacu dengan arah sama, akan diidentifikasi dengan
penambahan huruf L, C, dan R untuk Left, Center, dan Right (kiri, tengah, kanan) yang ditambahkan
di akhir. Contoh: landas pacu 02R/20L.

Klasifikasi Landas Pacu[sunting | sunting sumber]


Klasifikasi landas pacu ditentukan berdasarkan:

1. Kelengkapan alat-alat bantu navigasi penerbangan pada bandar udara


2. Dimensi landas pacu
Kelengkapan alat-alat bantu navigasi penerbangan [sunting | sunting
sumber]
Kelengkapan alat-alat bantu navigasi penerbangan meliputi:

1. Instrument precision; Alat-alat bantu navigasi penerbangan untuk landas pacu yang
dilengkapi alat bantu pendaratan Instrument Landing System (ILS) dan alat bantu
pendaratan visual.
2. Instrument non precision; Alat-alat bantu navigasi penerbangan untuk landas pacu yang
dilengkapi dengan alat bantu navigasi penerbangan Doppler Very High Frequency
Directional Omni Range (DVOR) dan alat bantu pendaratan visual.
3. Non instrument ; Alat-alat bantu navigasi penerbangan untuk landas pacu yang dilengkapi
dengan alat bantu navigasi penerbangan Non Directional Beacon (NDB).
Dimensi landas pacu[sunting | sunting sumber]

1. Code number 1; Panjang landas pacu kurang dari 800 meter.


2. Code number 2; Panjang landas pacu = 800 meter atau lebih tetapi lebih kecil 1.200 meter.
3. Code number 3; Panjang landas pacu = 1.200 meter atau lebih tetapi lebih kecil 1.800
meter.
4. Code number 4; Panjang landas pacu = 1.800 meter atau lebih.

Teknis[sunting | sunting sumber]
Pada umumnya landasan pacu memiliki lapisan aspal "hotmix" dengan identifikasi angka derajat
dan arah yang dituliskan dengan huruf, serta garis garis yang mirip dengan "zebra cross" pada
ujung ujungnya yang semakin berkurang jumlah garisnya bila menuju ke tengah landasan yang
menunjukkan saat saat pesawat harus touch down (roda roda menyentuh landasan saat mendarat)
serta take off (melandas). Pada landasan-landasan tertentu, ujung ujung landasan yang digunakan
untuk touch down atau take offdigunakan lapisan beton, bukan aspal, untuk menghindari
melelehnya aspal pada saat pesawat take off dengan kekuatan mesin penuh, khususnya pesawat
tempur yang menggunakan mekanisme afterburner sehingga menimbulkan semburan api
pada nozzle (saluran buang) mesin pesawat. Aspal yang digunakan yang terbaik adalah aspal alam,
dan yang terbaik digunakan adalah aspal yang dihasilkan dari negara Trinidad dan Tobago, jadi
tidak menggunakan aspal hasil olahan minyak bumi, yang mudah mencair/melunak akibat panas
matahari, tekanan dan panas yang ditimbulkan dari semburan gas buang mesin pesawat. Pada
bagian bawah lapisan aspal digunakan lapisan batu kali, bukan batu koral seperti halnya
penggunaan pengaspalan jalan raya. Landasan pacu dibuat dengan perhitungan teknis tertentu
sehingga permukaannya tetap kering, sekalipun pada musim hujan, dan mencegah tergenangnya
landasan yang mengakibatkan pesawat mengalami aquaplanning, terutama saat mendarat yang
sangat membahayakan.

Pada tepi kanan dan kiri serta ujung ujung landas pacu diberi lampu-lampu dan tiang-tiang navigasi
yang digunakan untuk membantu navigasi terlebih lebih pada cuaca buruk dan penerbangan malam
hari.

Landas pacu sebuah lapangan terbang perintis di Papua

Landas pacu bandara perintis memiliki konstruksi yang lebih sederhana dibandingkan bandara
bandara komersial terlebih lebih di kawasan terpencil. Landasan pacu ini dikenal sebagai airstrip.
Terkadang hanyalah lajur tanah yang diperkeras yang diberi lapisan rumput, dan untuk mencegah
amblasnya tanah digunakan lonjoran lonjoran baja atau alas marston (lapisan plat baja yang
berlubang lubang). Di Indonesia, landasan seperti ini digunakan di daerah pedalaman Irian
Jaya atau Papua. Konstruksi landas pacu seperti ini digunakan pada masa Perang Dunia II untuk
kepentingan militer karena pembuatannya lebih praktis.

Panjang landasan pacu bergantung pada suhu, kecepatan dan arah angin, serta tekanan udara di
sekitarnya. Di daerah gurun dan di dataran tinggi, umumnya landas pacu yang digunakan lebih
panjang daripada yang umum digunakan di bandara-bandara bahkanbandara internasional, karena
tekanan udara yang lebih rendah. Sebagai contoh, landas pacu di kota Doha, Qatar memiliki ukuran
panjang sampai lebih dari 5.000 meter.

Landasan tertentu dilengkapi dengan kabel penahan pesawat untuk pendaratan (arrester cable)
bahkan pelontar pesawat (catapult), terutama untuk landasan pendek dan landasan pada kapal
induk.

Pemeliharaan[sunting | sunting sumber]
Landas pacu pada setiap bandara umumnya dibersihkan dari debu atau kerikil, bahkan benda
benda asing lainnya yang akan membahayakan keselamatan penerbangan (dalam dunia
penerbangan, benda asing tersebut dikenal sebagai FOD). Kecelakaan pesawat terbang di
landasan pacu umumnya disebabkan karena adanya benda benda asing baik yang masuk ke dalam
mesin pesawat maupun merusak badan pesawat atau roda pesawat saat pesawat lepas landas atau
mendarat. Hal tersebut seperti yang dialami pesawat Concorde di Bandara Charles de
Gaulle, Paris, Perancis pada tahun 2000 yang menyebabkan pesawat terbakar dan jatuh yang
menewaskan seluruh penumpang, krew dan penduduk setempat. Selebihnya karena cuaca dan
bahkan gangguan burung sehingga umumnya di setiap bandara komersial bahkan perintis
dilengkapi menara pengawas yang mengawasi lalu lintas penerbangan, komunikasi bahkan
informasi cuaca. Pada bandara tertentu, dilengkapi sensor dan pengusir burung dan sensor cuaca
serta sensor untuk mengukur tingkat kebisingan yang ditimbulkan dari mesin pesawat.

Selain itu pula, setiap landasan dilengkapi dengan kendaraan penyapu landasan dan peralatan
bahan kimia pembersih landasan khususnya untuk membersihkan sisa sisa jejak karet yang
ditimbulkan oleh roda-roda pesawat yang bila tidak dibersihkan juga dapat mengganggu
keselamatan penerbangan.
T
Shoulder
a
x
Runway i
w
a
y
Apron
Terminal penumpang

Parkir penumpang
Bandar Udara Internasional Frankfurt
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Frankfurt Airport
Flughafen Frankfurt am Main

Frankfurt Airport from the air (2010)

IATA: FRA – ICAO: EDDF

Ikhtisar

Jenis bandara Public

Pemilik/Pengelola Fraport

Lokasi Frankfurt, Jerman

 Condor Flugdienst
Penghubunguntuk
 Lufthansa

 Aerologic

 Air Cargo Germany

 Jet Executive
 XL Airways Germany

Ketinggian DPML 364 ft / 111 m

Koordinat 50°02′0″LU 008°34′14″BTKoordinat:  50°0

2′0″LU 008°34′14″BT

Situs web www.frankfurt-airport.com

Peta

FRA

Location within Frankfurt am Main

Landas pacu

Arah Panjang Permukaan

m ft

07R/25L 4.000 13.123 Aspal

07C/25C 4.000 13.123 Aspal

18A 4.000 13.123 Beton

07L/25RB 2.800 9.240 Beton

Statistik (2011)
Passengers 56.440.000

Passenger change 10-11 ▲ 12.2%

Aircraft Movements 487.162

Movements change 10-11 ▲4.9%

Sources: Passenger traffic & movements -Fraport[1]

German AIP at EUROCONTROL[2]

A:^The opposite end of Runway 18, which if marked would be

Runway 36, is unused.[3]Runway 18 is used for take-offs only.

B: ^ Runway 07L/25R is used for landings only.

Untuk kegunaan lain dari Frankfurt, lihat Frankfurt (disambiguasi).

Boeing 747-400 Garuda Indonesia di bandar udara Frankfurt pada tahun 2000, saat Garuda masih terbang ke
Jerman.

Bandar Udara Internasional Frankfurt am Main (juga disebut dengan nama Bandara Rhein-Main)
adalah bandara terbesar di Jerman dan sebagai Frankfurt-Flughafen merupakan bagian kota yang
mandiri dari kota otonom Frankfurt am Main.
Fasilitas teknik[sunting | sunting sumber]
Bandara Rhein-Main adalah bandara pertama dengan sistem pengurusan bagasi setengah otomatis
dan merupakan hub lalu lintas udara terbesar Jerman.
Berbeda dengan Bandara Schiphol Amsterdam yang di sedikit lebih kecil, bandara ini tidak memiliki
enam landas pacu namun hanya tiga saja. Dua landasan paralel sepanjang 4.000 meter dan selebar
60 meter (landasan selatan lebarnya 45 meter serta ada dua bahu masing-masing berukuran 7,5
meter) dan landas pacu di barat sepanjang 4.000 meter, dengan lebar 45 meter serta masing-
masing bahu jalan selebar 7,5 meter.
Berbeda dengan Amsterdam ketiga landasan tidak bisa digunakan secara mandiri satu sama lain,
namun paling tidak pada waktu yang bersamaan. Landas-landas pacu yang memiliki jarak 518
meter satu sama lain hanya bisa digunakan secara estafet saja, karena dengan turbulensi yang
terjadi setiap pendaratan, pesawat-pesawat tidak bisa digunakan satu sama lain.
Kapasitas bandara (Agustus 2006) adalah 82 gerakan penerbangan setiap jam antara pukul 6.00
sampai 14.00 dan 83 gerakan penerbangan antara pukul 14.00 sampai 22.00.
Bandara Frankfurt adalah salah satu bandara dunia yang menggunakan sistem pengurusan bagasi
otomatis mulai pada tahun 1972.

Landasan gelinding
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jalan rayap bandar udara (warna biru)

Pesawat F-22 di jalan rayap Pangkalan Udara Elmendorf, Alaska, Amerika Serikat.

Landasan gelinding, jalan rayap, atau landas(an) ancang (bahasa Inggris: taxiway)


adalah jalan penghubung antaralandasan pacu dengan pelataran pesawat (apron), kandang
pesawat (hangar), terminal, atau fasilitas lainnya di sebuah bandar udara. Sebagian besar jalan
rayap mempunyai permukaan keras yang merupakan lapisan aspal atau beton, walaupun bandar
udara yang lebih kecil terkadang menggunakan batu kerikil atau rumput. Bandara-bandara yang
sibuk umumnya membangunlandas gelinding berkecepatan tinggi sehingga pesawat terbang
dapat lebih cepat meninggalkan landasan pacu. Hal ini dilakukan agar landasan pacu dapat
dikosongkan dalam jangka waktu yang lebih pendek untuk memberikan ruang bagi pesawat lainnya
untuk mendarat.

Bandar udara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Belum Diperiksa

Bandar Udara Internasional San Francisco, Amerika Serikat, pada malam hari

Bandar udara (disingkat: bandara) atau pelabuhan udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat


terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas
pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan
penerbangan maupun bagi penggunanya.
Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization): Bandar udara adalah area tertentu
di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara
keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.[butuh rujukan]
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT (persero) Angkasa Pura adalah "lapangan udara, termasuk segala
bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi
angkutan udara untuk masyarakat".[butuh rujukan]

Daftar isi
  [tampilkan] 

Awal mula[sunting | sunting sumber]

Lapangan terbang Cililitan (kini Bandar Udara Halim Perdanakusuma) pada tahun 1930-an

Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat
dari arah mana saja tergantung arah angin.[butuh rujukan]
Di masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat
terbang danlandas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang, bandar udara mulai ditambahkan
fasilitas komersial untuk melayani penumpang.
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat. Dalam perkembangannya, berbagai
fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di
bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia / penumpang juga sebagai terminal lalu
lintas barang. Untuk itu, di sejumlah bandar udara yg berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugas
bea dan cukai. Di indonesia bandar udara yang berstatus bandar udara internasional antara lain Kuala Namu
(Deliserdang), Soekarno-Hatta (Cengkareng), Djuanda (Surabaya), Sultan Aji Muhammad Sulaiman (Kota
Balikpapan), Hasanudin (Makassar) dan masih banyak lagi.

Fasilitas bandar udara[sunting | sunting sumber]


Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:
Sisi Udara (Air Side)[sunting | sunting sumber]

 Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya
tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat
kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis
umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani Twin Otter, Cessna, dll. pesawat kecil
berbaling-baling dua (umumnya cukup 600-800 meter saja). Sedangkan untuk bandar udara yang agak
ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani
adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27, Tetuko 234, Fokker-28, dlsb. Pada bandar udara
yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter.
Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules, dlsb. Bandar udara
international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
 Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building,
sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron umumnya beton bertulang,
karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.
 Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau
yang dilengkapi radio control dan radar.
 Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit penanggulangan
kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil pemadam
kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
 Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
Sisi Darat (Land Side)[sunting | sunting sumber]

 Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di
dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ, Custom - Inmigration - Quarantine)
untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk
kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata
atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa
dipindah-pindah.
 Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal
 Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi

Pemindai bagasi sinar X di bandara internasional Sultan Hasanuddin, Makassar

Penamaan dan kode[sunting | sunting sumber]


Setiap bandar udara memiliki kode IATA dan ICAO yang berbeda satu sama lain. Kode bisa diambil dari
berbagai hal seperti nama bandar udara, daerah tempat bandar udara terletak, atau nama kota yang dilayani.
Kode yang diambil dari nama bandar udara mungkin akan berbeda dengan namanya yang sekarang karena
sebelumnya bandar udara tersebut memiliki nama yang berbeda.

Unik Dan Aneh (Fun Facts)[sunting | sunting sumber]


Bandar Udara Internasional Kansai[sunting | sunting sumber]
Bandar Udara Internasional Kansai dibangun di atas sebuah pulau buatan yang panjang 2,5 mil dan 1,6 mil
lebar. Hal ini begitu besar sehingga dapat dilihat dari angkasa. Wisatawan dari bandara dapat pergi ke kota
utama dengan mobil, kereta api atau feri berkecepatan tinggi.

 

Bandar Udara Gibraltar[sunting | sunting sumber]


Bandar Udara Gibraltar sangat unik, karena landasannya memotong jalur kendaraan umum lainnya. Kendaraan
yang akan lewat harus berhenti dahulu apabila ada pesawat yang mau melintas di landasan tersebut. Seperti
kita antri saat kereta api mau lewat, tetap juga ada kendaraan yang nekat menerobos palang pintu penjagaan.

 
Pelataran pesawat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

(Dialihkan dari Apron)

Pelataran pesawat (Airbus A320)

Pelataran pesawat (bahasa Inggris: apron) adalah bagian dari bandar udara yang digunakan


sebagai tempat parkir pesawat terbang. Selain untuk parkir, pelataran pesawat digunakan untuk
mengisi bahan bakar, menurunkan penumpang, dan mengisi penumpang pesawat terbang.
Pelataran pesawat berada pada sisi udara (airport side) yang langsung bersinggungan dengan
bangunan terminal, dan juga dihubungkan dengan jalan rayap (taxiway) yang menuju ke landas
pacu.
Artikel bertopik  bandar udara ini adalah sebuah  rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
  dengan  mengembangkannya.

Artikel bertopik  transportasi ini adalah sebuah  rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia
  dengan  mengembangkannya.
Terminal bandar udara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Suatu terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar udara dimana penumpang


berpindah antara transportasi darat dan fasilitas yang membolehkan mereka menaiki dan
meninggalkan pesawat.

Terminal Bandar Udara Internasional Baghdad, Irak.

Terminal Bandar Udara Internasional Banjul, Banjul, Gambia

Di terminal, penumpang membeli tiket, menitipkan bagasinya, dan diperiksa pihak keamanan.
Bangunan yang menyediakan akses ke pesawat (melalui gerbang) disebut 'concourse. Tetapi,
sebutan "terminal" dan "concourse" kadang-kadang digunakan berganti-ganti, tergantung
konfigurasi bandara.
Bandara kecil memiliki sebuah terminal sementara bandara besar memiliki beberapa terminal
dan/atau concourse. Di bandara kecil, bangunan terminal tunggal melayani semua fungsi sebuah
terminal dan concourse.
Beberapa bandara besar memiliki terminal yang terhubung dengan banyak concourse melalui jalan
setapak, jembatan layang, atau terowongan bawah tanah (seperti Bandar Udara Internasional
Denver. Beberapa bandara besar memiliki lebih dari satu terminal, masing-masing dengan satu
concourse atau lebih (seperti Bandar Udara La Guardia New York). Bandar udara besar lainnya
memiliki terminal ganda dimana masing-masing telah termasuk fungsi sebuah concourse
(seperti Bandar Udara Internasional Dallas/Fort Worth).
Kebanyakan terminal bandara dibangun dengan gaya biasa. Tetapi, beberapa bandara,
seperti Bandar Udara Internasional Baghdad, berbentuk monumental, sementara yang lainnya
merupakan karya besar arsitektur, seperti Terminal 1 bandar udara Charles de Gaulle
dekat Paris atau Terminal 5 di Bandar Udara JFK New York. Beberapa termianl dirancang sesuai
dengan budaya daerah sekitarnya, contohnya terminal di Sunport Internasional Albuquerque di New
Mexico, yang dirancang dengan gaya Kebangkitan Pueblo yang dipopulerkan oleh arsitek John Gaw
Meem.
Terminal bandar udara awalnya terbuka langsung menuju landasan: penumpang dapat berjalan
atau menumpang bus menuju pesawatnya, dan bahkan banyak bandara besar memiliki "gerbang
bus" untuk melayani pesawat di terminal utama.
Sebuah rancangan pier menggunakan bangunan panjang dan sempit dengan pesawat yang diparkir
di kedua sisi. Salah satu ujungnya terhubung dengan area tiket dan pengklaiman bagasi. Pier
memberikan kapasitas pesawat yang tinggi dan bentuknya yang sederhana, tetapi sering
menghasilkan jarak yang jauh dari counter pendaftaran ke gerbang (lebih dari setengah mil
di Bandar Udara Internasional Kansai). Kebanyakan bandara internasional besar memiliki pier,
termasuk Bandar Udara Internasional O'Hare Chicago, Bandar Udara Internasional
Frankfurt, Bandar Udara London Heathrow, Bandar Udara Amsterdam Schiphol, Bandar Udara
Internasional Bangkok dan Bandar Udara Internasional Miami.
Suatu terminal satelit merupakan sebuah bangunan yang dihubungkan dari bangunan bandara
lain, sehingga pesawat dapat parkir di sekitar jangkauannya. Bandara pertama yang menggunakan
terminal satelit adalah Bandar Udara London Gatwick. Fasilitas ini menggunakan sebuah
terowongan pejalan kaki bawah tanah untuk menghubungkan satelit dengan terminal utama. Ini juga
pertama kalinya di Bandar Udara Internasional Los Angeles, tetapi telah diubah menjadi pier.
Bandara pertama yang menggunakan sebuah pemindah orang untuk menghubungkan terminal
utama dengan satelit adalah Bandar Udara Internasional Tampa, yang masih beroperasi. Bandar
Udara Internasional Charles de Gaule Paris (Terminal 1) dan Bandar Udara London
Gatwick (Terminal Selatan) memiliki terminal satelit sirkuler. Bandar Udara Internasional
Orlando dan Bandar Udara Internasional Pittsburgh memiliki terminal satelit ganda. Bandar Udara
Internasional Denver, Bandar Udara Internasional Cincinnati/Norhtern Kentucky, dan Bandar Udara
Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta memiliki terminal satelit linear yang terhubung dengan lalu
lintas bawah tanah pusat. Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur memiliki sebuah terminal satelit
berpotongan yang digunakan untuk penerbangan internasional.

Bandar Udara Mumbai

Beberapa bandara menggunakan sebuah terminal semisirkuler, dengan pesawat yang diparkir di


satu sisi dan kendaraan di sisi lainnya. Bentuk ini mengakibatkan perjalanan panjang untuk
menghubungkan penumpang, tetapi hebatnya mengurangi waktu perjalanan antara pendaftaran dan
pesawat. Bandar udara yang dirancang dengan model ini adalah Bandar Udara Internasional
Charles de Gaulle(Terminal 2), Bandar Udara Internasional Mumbai (Terminal 2), Bandar Udara
Internasional Dallas/Fort Worth, Bandar Udara Internasional Incheon Seoul, dan Bandar Udara
Chitose Baru Sapporo.
Bentuk terminal yang jarang ditemui adalah lounge mobile, dimana penumpang dibawa dari
gerbang menuju pesawatnya dengan kendaraan besar yang menempel ke terminal dan
pesawat. Bandar Udara Internasional Washington Dulles dan Bandar Udara Internasional
Mirabel telah menggunakannya.
Tampilan hibrid juga masih ada. Bandar Udara Internasional San Francisco menggunaakan bentuk
pier-semisirkuler hibrid (Terminal 3) dan sebuah pier untuk sisanya.
Hong Kong memiliki terminal tunggal terbesar di dunia (570.000 m²) di Bandar Udara Internasional
Hong Kong.
Terminal 3 Bandar Udara Internasional Beijing Capital, Beijing, Republik Rakyat Tiongkok akan
menjadi terminal tunggal terbesar dengan luas 900.000 m² ketika dibuka pada tahun 2008.
Bangunan tersebut akan menangani 100 juta penumpang.

Transportasi darat[sunting | sunting sumber]


Beberapa bandara kecil dan menengah memiliki jalan lingkar satu arah berlajur dua atau tiga
tunggal yang digunakan oleh kendaraan pribadi lokal dan bus untuk menurunkan dan menjemput
penumpang.
Sebuah bandara internasional dapat memiliki jalan lingkar satu arah terpisah, satu untuk
keberangkatan dan satu untuk kedatangan. Juga terdapat hubungan langsung kereta api
dengan kereta api regional, kereta api ringan, atau kereta bawah tanah menuju pusat
kota atau distrik bisnis sentral kota terdekat. Bandara besar dapat memiliki hubungan langsung
dengan jalan bebas terdekat. Akan terdapat agensi penyewaan mobil dan perusahaan taksi yang
beroperasi di sekitar terminal.

Zona[sunting | sunting sumber]
Pra-Keamanan

 Counter pendaftaran
 toko eceran dan restoran
Setelah Keamanan

 Toko Bebas Pajak


 toko eceran dan restoran
 Lounge bandar udara
 Bea cukai bandar udara
 Pengklaiman bagasi
Spesifikasi Pesawat[sunting | sunting sumber]
Pesawat terbang komersial ini memiliki panjang 73m dan tinggi 79,8m. Berat kosong pesawat ini
sekitar 280.000kg dan berat maksimum untuk lepas landas sebesar 560.000kg.

Anda mungkin juga menyukai