Anda di halaman 1dari 2

BAB V

REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan
Dari kunjungan Plant Survey yang telah dilakukan, hampir seluruh pekerja
memiliki peran ganda dalam melakukan proses produksi. Peran ganda inilah yang
membuat pekerja tersebut terpapar beberapa potensial bahaya yang ada di tempat kerja.
Berdasarkan analisa bahaya potensial yang paling dominan pada industri
informal pabrik roti ini adalah ergonomi. Selain itu, bahaya fisika yang dapat
mengganggu kesehatan dan kecelakaan kerja adalah suhu yang tinggi, kelembaban
yang rendah, pencahayaan yang kurang dan kondisi lantai yang licin.

5.2 Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat saya berikan kepada perusahaan yaitu berupa Controlling
(Pengendalian) yang diantaranya adalah :
1. Pengendalian teknis atau mesin.
Dipengendalian teknis atau mesin dapat diuraikan berdasarkan hazard yang
dijumpai pada alur produksi pembuatan roti ini yaitu:
 Fisika : mengurangi getaran dan bising dari alat yang dihasilkan, dengan
modifikasi alat kerja atau penambahan alat kerja atau penggantian alat
kerja. Pembuatan ventilasi sebagai aliran udara sehingga suhu udara tidak
terlalu panas, misalnya pemasangan exhaust fan di ruang dengan kadar
debu yang minimal. Beri exhaust fan di antara ruang oven dan ruang
penggorengan roti. Pencahayaan dapat diperbaiki dengan mengecat
dinding dengan warna cerah, dan menambah daya listrik (lampu) sesuai
dengan aktivitas pekerja. Penambahan ventilasi alami juga diharapkan dapat
memperbaiki pencahayaan serta sirkulasi udara di ruang kerja.
 Biologi : mengganti lantai semen dengan ubin sehingga lebih mudah
dibersihkan dan tidak tergenang air, penambalan lantai yang berlubang,
menghilangkan lumut yang tumbuh di lantai pabrik.
 Kimia: Pembuatan ventilasi sebagai aliran udara yang dapat mengalirkan
bahan kimia, mengurangi serbuk tepung.
 Ergonomi : Mengambil air secara manual dengan ember dapat diganti
dengan menggunakan selang air, proses pemindahan bahan baku terigu
dapat dibantu menggunakan troli dan lain-lain.

2. Pengendalian administratif
Di pengendalian administratif, diharapkan perusahaan dapat melakukan :
 Pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap pekerja agar produktifitas
kerja lebih baik.
 Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara berkala seperti
selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja. Dan upaya tidak
merokok.
 Perlu dibuat peraturan serta himbauan tentang penggunaan alat pelindung
diri. Pemilik industri informal dapat membuat brosur yang ditempel di
dinding ruang kerja tentang perlunya penggunaan APD (masker, sarung
tangan, kaca mata dan lain-lain), cara penggunaan yang tepat serta bahaya
jika tidak menggunakan masker dan APD lainnya.
 Mendaftarkan pekerja untuk Jaminan Kesehatan dan Kecelakaan
Kerja.
 Pekerja sebaiknya melakukan sedikit olahraga (strecthing) di sela-sela jam
kerja agar pekerja dapat merenggangkan otot yang tegang seperti
peregangan pada leher, bahu dan lengan, batang tubuh, kaki dan
pergelangan tangan.

3. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).


Penggunaan alat pelindung diri seperti :
 Pembelian APD masker untuk pekerja yang berkontak dengan tepung,
APD sarung tangan, celemek dan google untuk pekerja yang
berkontak dengan panas (menggoreng/oven).

Anda mungkin juga menyukai