Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Jambu mete (cashewnut) memiliki nama latin Anacardium
occidentale. Jambu mete banyak mengandung senyawa kimia yang bermanfaat
sebagai antibakteri dan antiseptik, seperti tanin, anacardic acid dan cordol.
Kandungan gizi buah jambu mete adalah riboflavin (vitamin B2), asam
askorbat (vitamin C), kalsium serta senyawa aktif yang diketahui dapat
mencegah penyakit kanker, dan disinyalir dapat menyembuhkan tumor, serta
penyakit diabetes. Selain itu kandungan vitamin C pada buah semu mete cukup
tinggi mencapai 200 mg/100 g. Buah semu mete merupakan produk samping
dari industri kacang mete. Pada saat musim panen, buah semu mete sangat
berpotensi untuk dikembangkan karena belum banyak pengolahan buah semu
jambu mete. Akan tetapi buah semu mete mengandung senyawa fenolat yang
menyebabkan rasa sepat, getir dan bau yang kuat sehingga dalam jangka
panjang teknologi ini dapat digunakan untuk memanfaatkan limbah jambu
mete.
Buah semu jambu mete dinilai memiliki banyak manfaat. Akan
tetapi, industri yang menggunakan jambu mete sebagai bahan baku hanya
memanfaatkan bijinya saja. Kemudian buah semu jambu mete dimanfaatkan
menjadi pakan ternak atau apabila terlalu banyak maka dapat dibuang begitu
saja. Hal ini akan menimbulkan menumpuknya sampah organik pada
lingkungan sekitar sehingga dapat menyebabkan meningkatnya gas etana yang
dapat meledak sewaktu-waktu. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
mengolah kembali buah semu jambu mete agar tidak menumpuk di
lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan jambu mete ?
2. Apa saja karakteristik jambu mete ?
3. Apa manfaat yang terkandung dalam jambu mete ?

1
4. Produk olahan apa saja yang dapat dikembangkan untuk buah semu jambu
mete ?
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui apa itu jambu mete.
2. Untuk mengetahui karakteristik jambu mete.
3. Untuk mengetahui manfaat jambu mete.
4. Untuk mengetahui pemanfaatan buah semu jambu mete.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jambu Mete
Jambu mete (cashewnut) memiliki nama latin Anacardium
occidentale. Jambu mete banyak mengandung senyawa kimia yang bermanfaat
sebagai antibakteri dan antiseptik, seperti tanin, anacardic acid dan cordol.
Kandungan gizi buah jambu mete adalah riboflavin (vitamin B2), asam
askorbat (vitamin C), kalsium serta senyawa aktif yang diketahui dapat
mencegah penyakit kanker, dan disinyalir dapat menyembuhkan tumor, serta
penyakit diabetes. Selain itu kandungan vitamin C pada buah semu mete cukup
tinggi mencapai 200 mg/100 g. Akan tetapi buah semu mete mengandung
senyawa fenolat yang menyebabkan rasa sepat, getir dan bau yang kuat
(Wicaksono, 2016).
Buah semu jambu mete produk selai buah jambu mete, karena
selama ini jambu mete kurang mempunyai harga jual, hanya terbuang
sebagai sampah, pakan ternak atau dibuat sayuran. Selain dibuat selai,
jambu mete juga bisa dibuat teknologi pangan badeg dan anggur jambu
mete. Jambu mete juga bisa dibuat sebagai teknologi pangan jelly.
Tanaman mete sangat sesuai ditanam di daerah kering. Tanaman ini dapat
tumbuh pada berbagai jenis tanah dan mempunyai toleransi terhadap pH yang
sangat luas dan dapat tumbuh dengan baik pada tanah pasir di pantai
maupun di tanah laterit yang khusus. Tanaman ini disamping berfungsi
sebagai tanaman penghijauan juga mempunyai nilai ekonomis. Tanaman
mete yang menghasilkan biji mete merupakan produk utama sedangkan buah
semunya bagi pemelihara sapi diberikan kepada sapi peliharaannya tetapi
sebagian besar dibuang begitu saja sehingga dapat mengganggu lingkungan.
Daging buah jambu mete merupakan pembesaran tangkai buah sehingga
disebut buah palsu, sedangkan biji mete yang terletak di atasnya adalah
merupakan buah yang sebenarnya. Cairan atau sari buah semu jambu mete
masih dapat dimanfaatkan dan memberikan nilai ekonomis, sedangkan biji

3
metenya dapat diolah menjadi kacang mete. Pembuatan selai/jam, sari buah
dan sirup adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk memanfaatkan
buah semu mete (Wicaksono, 2016).
B. Deskripsi dan Kandungan Nutrisi Kacang Mete (Anacardium occidentale)
Jambu monyet atau sering dikenal dengan nama latin Anacardium
occidentale, yaitu sejenis tumbuhan dari suku anacardiaceae yang juga
termasuk mangga, pistachio, dan beberapa tanaman beracun. Annacardiaceae
terdiri atas 73 genus dan 600 spesies. Jambu monyet memiliki buah sejati
berukuran kecil dan keras yang biasa disebut kacang mete. Buah mete terdiri
atas dua bagian, yaitu buah semu dan buah sejati. Buah yang selama ini dikenal
sebagai buah jambu mete sebenarnya adalah buah semu, terbentuk dari tangkai
buah (pedunculus) yang membengkak atau mengembung dan berdaging. Buah
sejati jambu mete adalah yang dikenal sebagai biji mete. Buah jambu mete
termasuk kelompok buah batu, berbentuk seperti ginjal, tertanam pada bagian
ujung buah semu, dan berwarna hijau hingga cokelat keabu-abuan. Buah jambu
mete terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan kulit keras, lapisan kulit ari, dan
lapisan kernel Kacang mete merupakan buah dari tanaman jambu monyet yang
menjadi produk yang paling penting dari pohon jambu monyet itu sendiri.
Kacang mete biasanya dikonsumsi utuh, dipanggang, dikupas, dan diberi
garam. Kacang mete biasanya diolah dengan cara digoreng secara deep frying.
Selain itu, kacang mete juga dapat digunakan sebagai penyedap rasa pada
berbagai makanan seperti es krim, cokelat batangan, serta aneka kue. Kacang
mete tidak hanya enak dimakan sebagai camilan tetapi juga aman dikonsumsi
karena mengandung lemak tak jenuh tunggal. Konsumsi lemak tak jenuh
tunggal di dalam tubuh diolah menggantikan lemak jenuh yang membantu
menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat. Kacang mete juga kaya
akan zat besi, fosfor, selenium, magnesium, dan seng, selain itu mete
merupakan sumber fitokimia, antioksidan, dan protein.
Kandungan energi per 100 gram kacang mete mentah adalah 566
kkal. Kadar protein pada 100 gram kacang mete mentah sebesar 18 gram.
Asam amino yang potensial pada kacang mete adalah leusin, valin, arginin,

4
asam aspartat, asam glutamat, dan serin. Asam glutamat dan asam aspartat
sangat berkontribusi penting akan timbulnya rasa gurih pada kacang mete.
Asam glutamat merupakan asam amino yang dapat memberikan rasa gurih.
Gugus hidrogennya dapat disubsitusi dengan sodium membentuk monosodium
glutamat yang banyak digunakan sebagai flavor enchancer. Kadar lemak total
pada 100 gram kacang mete mentah adalah 47 gram. Tingginya kadar lemak
pada biji mete sangat berperan penting dalam peningkatan kadar energi dan
cita rasa. Lemak pada kacang mete 78-80% merupakan asam lemak tak jenuh
dilihat dari minyak kacang mete. Senyawa bioaktif seperti asam lemak tak
jenuh MUFA (Mono Unsaturated Fatty Acid) dan PUFA (Polyunsaturated
Fatty Acid), fenol, dan tokoferol yang terkandung di dalam kacang mete cukup
tinggi dan sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia (Alasavar dan Shahidi,
2009). Asam lemak yang terdapat pada kacang mete antara lain myristic acid
sebanyak 0,1%, Palmitic acid sebanyak 13,77%, Palmitoleic acid sebanyak
0,68%, Stearic acid sebanyak 1,34%, Oleic acid sebanyak 47,79%, Linoleic
acid sebanyak 29,67%, Linolenic acid sebanyak 0,01%, Arachidic acid
sebanyak 4,07%, Behenic acid sebanyak 2,08%, dan Lingnoceric acid
sebanyak 0,31%.
C. Karakteristik Jambu Mete
Jambu mete umumnya memiliki warna merah dan merah kekuningan apabila
sudah masak. Mete pada buah jambu monyet bertekstur keras sementara
buahnya yang berwarna merah bertekstur padat merupakan campuran dari air
dan serat. Jambu mete memiliki rasa yang sepat, sengak dan sedikit masam,
membuat jambu mete kurang disukai.
D. Manfaat Jambu Mete
Buah jambu mete mempunyai banyak manfaat, mengandung protein, lemak,
vitamin (A, B, C), kalsium, fosfor, besi, dan belerang, akan tetapi buah tidak
bisa bertahan lama, sering berubah oleh pengaruh fisika, sinar matahari,
pemotongan, dan pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk.
 Mencegah anemia

5
Dalam buah semu, bagian yang banyak daging dan mengandung air,
terdapat kandungan mineral seperti zat besi. Seperti yang kita tahu, zat besi
ini merupakan mineral penting yang berperan dalam pembentukan sel darah
merah. Mengkonsumsi 100 gram buah jambu monyet sudah cukup
memenuhi kebutuhan harian zat besi pada pria dewasa.
 Menangkal radikal bebas
Makanan berupa buha-buahan atau sayuran segar, memiliki kemampuan
untuk menangkal radikal bebas yang menjadi penyebab penyakit. Hal ini
karena kandungan antioksidan pada buah dan sayuran segar sangat besar.
Termasuk jambu monyet.
 Menjaga kesehatan mata
Mata merupakan panca ndera yang sangat penting yang harus dijaga
kesehatannya. Dan Anda harus tahu bahwa mata juga memerlukan makanan
yang tepat agar tetap sehat. Salah satunya adalah vitamin A yang berfungsi
menjaga kesehatan mata. Jambu monyet mengandung vitamin A sebesar
2.689 SI dalam setiap 100 gram. Sekitar 80% dari kebutuhan vitamin A
harian pria dewasa.
 Mengobati asma
Di Indonesia tercinta ini, banyak sekali herbal yang bisa dijadikan sebagai
obat asma tradisional. Salah satunya adalah jambu monyet. Sebuah riset
menunjukkan bahwa penderita asma memiliki kandungan vitamin c yang
rendah di dalam tubuhnya. Nah, jambu monyet dengan kandungan vitamin
C tinggi bisa digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Konsumsi buah
jambu monyet pada penderita asma dapat mengurangi sesak napas.
 Mengontrol tekanan darah
Darah tinggi beresiko meningkatkan kemungkinan mengalami stroke dan
penyakit jantung. Buah jambu monyet yang kaya akan vitamin, mineral dan
antioksidan dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
 Menurunkan resiko penyakit jantung
Aterosklerosis yaitu satu keadaan di mana arteri jantung menebal. Kondisi
ini meningkatkan resiko serangan jantung karena aliran darah menjadi tidak

6
lancar. Konsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C tinggi seperti
jambu monyet dapat membantu mengatasi aterosklerosis didalam jantung.
E. Pengolahan Buah Semu Jambu Mete
1) Pengolahan Buah Semu Jambu Mete Menjadi Dodol
Bahan Dodol Mete
1. Buah semu matang (3 kg)
2. Tepung ketan (1 kg)
3. Tepung beras (2 kg)
4. Kelapa tua (8 butir)
5. Gula kelapa (4 kg)
6. Kapur sirih secukupnya
7. Garam dapur secukupnya
8. Tawas secukupnya
Prosedur Pembuatan Dodol Mete
1. Pilih buah semu jambu mete yang utuh dan matang benar
2. Buah semu jambu mete dicuci kemudian dipotong kecil-kecil bentuk
dadu
3. Selanjutnya jambu mete bentuk dadu direndam selama 120 menit
dalam larutan garam dapur, tawas, dan kapur sirih, masing-masing
dengan konsentrasi 2,5 g/l air
4. Setelah bahan direndam 120 menit angkat dan bilas dengan air bersih
lalu tiriskan. Bahan diblender sampai menjadi pasta halus
5. Selanjutnya pasta/bubur buah semu mete dicampur dengan 2 kg tepung
beras dan 1 kg tepung ketan. Tambahkan sedikit air kemudian diuleni
sampai menjadi adonan rata
6. Kelapa sebanyak 8 butir diparut dijadikan santan kental, kemudian
masukkan ke dalam penggorengan atau wajan lalu panaskan sampai
mendidih sambil terus diaduk
7. Setelah santan mendidih masukkan gula merah (4 kg) sambil terus
diaduk sehingga gula merah larut semua. Tambahkan 0,5 sendok teh
garam dapur kemudian turunkan dari perapian. Siapkan wajan lain,

7
larutan santan gula dipindahkan ke wajan yang lain sambil disaring
dengan kain saring. Jika tidak disaring dodol akan terasa kasar karena
banyak kotoran dari gula merah
8. Pemanasan dilanjutkan sambil terus diaduk agar santan tidak pecah
sampai dengan secara visual tampak berminyak dan berwarna coklat tua
mengkilat
9. Api dikecilkan adonan tepung dengan buah semu jambu mete
dimasukkan dalam wajan, aduk terus sampai dodol matang. Pada proses
pematangan dodol, api tidak boleh terlalau besar supaya tidak gosong
dan bau sangit . Proses pematangan dodol sekitar 3 jam
10. Dodol matang jika dodol telah berubah warna menjadi coklat tua dan
tidak lengket
11. Setelah dodol matang angkat dari pengapian, siapkan nyiru yang sudah
dialasi dengan daun pisang, kemudian dodol dituang di atas nyiru
sambil diratakan ke seluruh permukaan nyiru. Setelah dingin baru dapat
diiris dengan ukuran dan bentuk disesuaikan dengan keperluan.

8
2) Pengolahan Buah Semu Jambu Mete Menjadi Selai

9
3) Pengolahan Buah Semu Jambu Mete Menjadi Abon

10
4) Pengolahan Buah Semu Jambu Mete Menjadi Sirup

5) Pengolahan Buah Jambu Mete Menjadi Wine


Produk ini merupakan salah satu alternative untuk mengawetkan
dan diversifikasi produk olahan dari buah jambu mete, sehingga dapat
menambah variasi produk dari buah jamu mete. Dalam pembuatan wine
jambu mete tidak memerlukan proses yang rumit, alat yang digunakan
relatif sederhana sehingga tepat apabila pembuatan wine jambu mete
dijadikan sebagai usaha yang apabila dikelola dengan baik akan
memberikan keuntungan yang besar.
Salah satu faktor yang mempengaruhi proses fermentasi selain komponen
yang terdapat dalam medium adalah lama fermentasi. Semakin lama waktu
fermentasi, semakin banyak pula metabolit/produk yang dihasilkan. Selain
itu, komponen yang terdapat di dalam medium juga mempengaruhi hasil
fermentasi, terutama senyawa flavor yang terdapat dalam ekstrak buah yang

11
akan digunakan sebagai substrat dalam medium fermentasi. Komponen
senyawa flavor ini dipengaruhi oleh metode ekstraksinya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Pengembangan limbah buah semu jambu mete harus dimanfaatkan
kembali sehingga dapat menambah nilai ekonomis maupun kesehatan bagi
lingkungan yang ada.

13
DAFTAR PUSTAKA

Endrawati, S., dan S.S. Wahyuningsih, 2017. Iptek Bagi Masyarakat Kelompok
Usaha Selai Buah Jambu Mete (Anacardium Occidentale). Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat. 8(1) : 55-67.
https://www.altundo.com/17-manfaat-jambu-monyet-jambu-mede-bagi-kesehatan

Wicaksono, M., dan N. Suhartatik, 2016. Pemanfaatan Buah Semu Jambu Mete
Menjadi Minuman Beralkohol dengan Variasi Ekstraksi dan Lama
Fermentasi. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan. 1 (2) : 144-151.

14

Anda mungkin juga menyukai