Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

ACARA VIII
PENGECATAN DAN MARFOLOGI BAKTERI

OLEH:
YOGA FIRMANSAH
J1A017122
KELOMPOK 20

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI
UNIVERSITAS MATARAM
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Mataram, 18 Desember 2018

Mengetahui,
Co.Asst.Praktikum Mikrobiologi umum Praktikan

M. Farras Abiyuddin Yoga Firmansah


NIM. J1A016057 NIM. J1A017122

ACARA VIII
PENGECATAN DAN MARFOLOGI BAKTERI

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mikroorganisme yang ada dialam mempunyai morfologi, struktur dan sifat
yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri adalah sekelompok organisme
yang paling banyak jumlahnya, berukuran mikroskopik, bersifat uniseluler dan
struktur sel yang tidak mempunyai nukleus atau inti. Bakteri yang hidup hampir
tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut
disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga
mudah untuk mengidentifikasi ialah dengan metode pengecatan dan pewarnaan.
Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui
serangkaian pengecatan (Jimmo,2008).
Pengecatan bentuk mikroba, kecuali untuk mikroalgae, harus dilakukan
melalui pewarnaan atau pengecatan terlebih dahulu. Pengecatan dapat dilihat
struktur sel mikroba dengan seksama. Pewarnaan atau pengecatan mikroba
banyak dilakukan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Beberapa
cara pengecatan bakteri yang penting adalah pengecatan negatif, pengecatan
sederhana, pengecatan acid fost (Ziehl Naelsen), dan pengecatan bagian-bagian
sel bakteri. Pengecatan gram termasuk pengecatan diferensial, artinya pengecatan
ini digunakan untuk membedakan bakteri-bakteri gram positif dan negatif.
Pengecatan gram adalah salah satu teknik pewarnaan paling penting dan
luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Olesan bakteri yang sudah
terfiksasi dikenai larutan-larutan seperti zat-zat pewarna kristal violet (gram A).
Larutan tersebut memiliki warna serta fungsi yang berbeda. Oleh karena itu
dillakukan praktikum ini untuk dapat membedakan bakteri gram positif dan
negatif.
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengamati cara
pengecatan gram dan dapat membedakan gram positif dan bakteri gram negatif
TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas. Bakteri


merupakan mikroorganisme yang berukuran mikroskopik. Selain mikroskopik
bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras dengan air.
Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit. Oleh
karena itu dikembangkan suatu teknik pewarnaan suatu sel bakteri. Teknik
pewarnaan merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-
penelitian mikrobiologi. Pengecatan ini untuk memperoleh proses identifikasi
bakteri (Savada, 2008).
Teknik pewarnaan pada bakteri dapat dibedakan menjadi empat macam,
yaitu pengecatan sederhana, pengecatan negatif, pengecaan diferensial, dan
pengecatan struktural. Pemberian warna pada bakteri atau jasad-jasad renik lain
dengan menggunakan larutan tunggal suatu pewarna pada lapisan tipis, atau
olesan yang sudah difiksasi dinamakan pewarnaan sederhana. Prosedur pewarnaan
yang menampilkan perbedaan diantara sel-sel mikroba atau bagian-bagian sel
mikroba tersebut disebut pewarnaan diferensial. Sedangkan pengecatan struktural
hanya mewarnai satu bagian sel sehingga dapat membedakan bagian-bagian sel,
termasuk dalam pengecatan ini adalah pengecaran gram, pengecatan endospora,
flagella, da pengecatan kapsul (Waluyo,2010).
Pewarnaan gram dilakukan untuk mengelompokkan bakteri menjadi 2
yaitu, bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Hasil yang didapat pada
pewarnaan gram akan ditentukan dari komposisi dinding sel bakteri. Reagen yang
akan digunakan ada 4 jenis, yaitu kristal violet, iodine, alkohol, dan safranin.
Bakteri gram positif akan mempertahankan warna ungu dari kristal violet
sehingga ketika diamati dengan mikroskop akan menunjukkan warna ungu dari
kristal violet (Pratita, 2012).
Bakteri gram positif dan bakteri gram negatif dibedakan berdasarkan
struktur dinding selnya. Akibat struktur dinding sel yang berbeda, menimbulkan
respon yang berbeda ketika dilakukan pewarnaan gram. Bakteri gram positif
memiliki beberapa lapisan peptidoglikan sehingga peptidoglikannya tebal.
Umumnya 90% penyusun dinding sel bakteri gram positif merupakan
peptidoglikan. Dinding sel bakteri gram positif mengandung teichoic acid.
Berbeda halnya denga bakteri gram negatif, yang memiliki lapisan peptidoglikan
lebih tipis. Namun, dinding sel bakteri gram negatif memiliki membran luar.
Selain itu, dinding sel bakteri gram negatif tidak mengandung teichoic acid
(Ferdiaz, 2008).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilakukan pada hari Selasa, 27 November 2018 di
Laboratorium Mikrobiologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan dan Agoindustri,
Universitas Mataram.

Alat dan Bahan Praktikum


a. Alat-alat praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain:
cawan petri, gelas preparat, gelas penutup, jarum ose, mikroskop, lampu
bunsen, rak tabung reaksi, pipet tetes, tisu, dan vortex.
b. Bahan-bahan praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara
lain: aquades, alkohol 70%, larutan crystal violet (Gram A), larutan (Gram
B), alkohol (c), dan larutan safranin (Gram D), bakteri asam laktat, asam
Escherichia coli, Staphylococcus, bacillus cereus.

Prosedur Kerja

Disiapkan Alat dan Bahan

Dihomogenkan dengan Vortex

Diambil biakan dengan jarum ose dan dioleskan


ke atas gelas benda

Difiksasi

Ditambahkan larutan Crystal violet (Gram A)

Difiksasi selama 2 menit


Dibilas dengan Aquades

Difiksasi

Ditambahkan larutan Mordan (Gram B)

Difiksasi selama 2 menit

Dibilas dengan Aquades

Difiksasi

Ditambahkan alkohol 70% (Gram C)

Difiksasi selama 5 detik

Dibilas dengan Aquades

Difiksasi

Ditambahkan larutan Safranin (Gram D)

Difiksasi selama 2 menit

Dibilas dengan Aquades

Ditutup dengan gelas penutup

Diamati dengan Mikroskop

Digambar bentuk Morfologi bakteri


HASIL PENGAMATAN

Tabel 8.1 Hasil Pengamatan Pengecatan dan Morfologi Bakteri


Kl Biakan Gambar Literatur Keterangan
p
16 Bakteri Asam Warna: Biru
Laktat Bentuk: Batang
Jenis: Gram
Positif

Perbesaran: 40 Sumber: ejournal3


x 10,65 Undip.ac.id
Perbesaran:
17 Staphylococcu Warna: Ungu
s (violet)
Bentuk: Bulat
Jenis : Gram
Positif
Perbesaran:40 Sumber:
x 10,65 ratihkuspriyadani.blogsp
ot.com
18 Bacillus Warna: Ungu
Cereus (violet)
Bentuk: Batang
Jenis: Gram
Positif
Perbesaran:40 Sumber:
x 10,65 ritapoltekkes.blogspot.co
m
19 Escherichia Warna: Merah
Coli Muda
Bentuk: Batang
Jenis: Gram
Negatif
Perbesaran:40 Sumber:
x 10,65 ritapoltekkes.blogspot.co
m
20 Bakteri Asam Warna: Biru
Laktat Bentuk: Baasil
Jenis: Gram
Positif
Perbesaran:40 Sumber: ejournal3
x 10,65 Undip.ac.id
Perbesaran:
PEMBAHASAN

Mikroorganisme yang ada dialam ini mempunyai morfologi, struktur dan


sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak
berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan.
Salah satu contoh cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah
diidentifikasi dengan metode pewarnaan. Pewarnaan tersebut berfungsi untuk
mengetahui sifat fisiologinya yaitu mengetahui dinding sel bakteri melalui
serangkaian pengecatan, tanpa pengecatan maka aka lebih sulit untuk melihat
bagian-bagian sel bakteri dengan jelas.

Pengecatan gram adalah salah satu teknik pewarnaan yang paling penting
dan luas yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri. Olesan bakteri yang
sudah terfiksasi dikenai laruan-larutan berikut zat kristal violet, mordan, alkohol,
dan safranin yang berwarna merah. Bakteri yang terwarnai dengan metode ini
akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif. Bakteri gram positif akan mempertahankan zat pewarna kristal violet dan
karenanya akan tampak berwarna ungu tua atau biru dibawah mikroskop. Adapun
bakteri gram negatif akan kehilangan zat pewarna kristal violet setelah dicuci
dengan alkohol dan sewaktu diberi perbedaan warna ini atau pewarna
tandingannya akan tampak warna merah.

Praktikum kali ini menggunakan larutan A, B, C, D. Larutan gram A


merupakan larutan kristal violet. Larutan gram A berfungsi sebagai penguat agar
cat nampak jelas dan kontras. Adapun larutan gram B (larutan mordan)
merupakan iodium. Larutan gram B merupakan larutan yang berfungsi untuk
meningkatkan afinitas zat warna oleh bakteri agar lebih kuat, memperjelas warna
dan mempersulit pelarutan zat warna. Penambahan larutan mordan pada
pewarnaan gram menyebabkan terbentuknya persenyawaan kompleks.
Selanjutnya, larutan gram C atau larutan alkohol berfungsi untuk melakukan
penetrasi ke dalam dinding sel dan melunturkan warna ungu, dari kristal violet
dan iodium pada gram negatif, karena mengandung lipid, sedangkan pada gram
positif akan tetap mempertahankan warna ungu karena mengandung
peptidoglikan. Larutan ini juga berfungsi untuk melarutkan lipida pada membran
bakteri gram negatif yang akan menyebabkan perubahan warna pada gram positif.
Safranin pada gram D tidak akan menyebabkan warna bakteri berubah menjadi
merah pada gram positif. Penambahan safranin pada gram negatif akan
menyebabkan warna bakteri berubah menjadi merah karena ungu yang dihasilkan
oleh kristal violet telah luntur dengan lisinva membran sel sehingga safranin dapat
terikat. Oleh karena itu gram D berfungsi sebagi pembeda terhadap zat warna
kristal violet.

Praktikum ini dilakukan pengamatan sebanyak 5 kali yaitu kelompok 16


dan 20 mengamati bakteri asam laktat, 17 mengamati staphylococcus, kelompok
18 mengamati Basillus cereus, dan kelompok 19 mengamati Escherichia coli.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan kelompk 16 dan 20 pada
bakteri asam laktat, dapat dilihat bahwa bakteri asam laktat adalah bakteri gram
positif (+) karena dari hasil pengamatan keduanya warna yang tampak di bawah
mikroskop adalah biru. Selanjutnya kelompok 17 yang mengamati
staphylococcus, dimana setelah diamati ternyata bakteri ini termasuk ke dalam
bakteri gram positif (+) karena yang tampak pada mikroskop adalah ungu (violet).
Berikutnya ada kelompok 18 yang mengamati Basillus cereus, dimana setelah
pengamatan dilakukan, bakteri ini dapat digolongkan ke dalam bakteri gram
positif, karena warna yang tampak pada mikroskop adalah warna ungu (violet).
Terakhir ada kelompok 19 yang mengamati Escherichia coli, dimana setelah
diamati di bawah mikroskop didapati bakteri ini berwarna merah muda. Dapat
disimpulkan bahwa bakteri yang satu ini adalah bakteri gram negatif yang mana
seperti diketahui bahwa bakteri gram negatif tidak dapat mempertahankan warna
dari kristal violet dan akan luntur setelah penambahan gram C (alkohol).

Hasil gram positif dan gram negatif ini disebabkan oelh perbedaan
kandungna dinding sel bakteri, yaitu senyawa peptidoglikan pada dinding sel
bakteri. Gram positif lebih tebal dibandingkan dengan yang terdapat pada dinding
sel bakteri gram negatif. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengecatan
adalah fiksasi, pelunturan cat, identifikasi (pelunturan cat) dan cat penutup. Zat
warna penutup berguna memberikan warna pada sel-sel yang berbeda warnanya
dengan zat warna mula-mula. Zat warna ini diberikan pada akhir pewarnaan
betujuan memberikan kontras pada sel-sel yang tidak dapat menyerap zat warna
utama.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan


sebagai berikut:

1. Mikroorganisme adalah sel terkecil yang tersebar di alam, dan memiliki


warna yang kontras dengan air.
2. Pewarnaan gram adlaah salah satu teknik pewarnaan paling penting dan
luas yang digunakan untuk mengidentifikasi balteri gram positif dan
bakteri gram negatif.
3. Pengecatan menggunakan 4 gram yaitu, gram A (kristal violet), gram B
(mordan), gram C (alkohol), dan gram D (Safranin).
4. Hasil bakteri gram positif dan gram negatif disebabkan oleh perbedaan
kandungan senyawa petidoglikan pada dinding sel bakteri.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengecatan adalah fiksasi, pelunturan,
intensifikasi, dan cat penutup.
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Ferdiaz. 2008. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: Gramedia.
Jimmo. 2008. Dasar - dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Pratita, Maria dan Putra S-R. 2012. "Isolasi dan Identifikasi Bakteri Termofilik
dari Sumber Mata Air Panas di Songgoriti setelah 2 hari Inkubasi." Jurnal
Teknik Pomits 1(1) : 1-5.
Svada. 2008. Pewarnaan Negatif. Jakarta: Gramedia.
Waluyo. 2010. MIkrobiologi Umum. Malang: UMM.

Anda mungkin juga menyukai