Anda di halaman 1dari 7

Jurnal

MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol I. No. 1, September 2016, hlm. 91 - 96


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

PENGARUH PENGGUNAAN QUIZ CREATOR TERHADAP


HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Andy Sapta
STMIK Royal, Jl. Prof. H.M. Yamin No. 173 Kisaran
e-mail: sapta@royal.ac.id

Abstract
This study aims to determine the effect of using quiz creator to increase students'
mathematics learning outcomes in the material Statistics. This study population is
students of class XI SMA Diponegoro Kisaran of academic year 2015/2016. From the
calculation results obtained by tcount = 4.87 ttable (0,95) = 1.67 Thus obtained: tcount > ttable is
4.87 > 1.67 Ho rejected the conclusion that the statement contained the effect of using
quiz creator to increased results mathematics learning in materials Statistics.

Keywords: quiz creator, evaluation, learning outcomes

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan quiz creator terhadap
peningkatan hasil belajar matematika siswa pada materi Statistika. Populasi penelitian ini
adalah siswa Kelas XI SMA Diponegoro Kisaran tahun ajaran 2015/2016. Dari hasil
perhitungan uji t diperoleh t = 4,87 ttabel (0,95) = 1,67 Maka diperoleh: thitung > ttabel yaitu
4,87 > 1,67 sehingga pernyataan Ho ditolak kesimpulannya terdapat pengaruh
penggunaan quiz creator terhadap peningkatan hasil belajar matematika siswa pada
materi Statistika.

Kata kunci: quiz creator, evaluasi, hasil belajar

Matematika merupakan salah matematika dalam pemecahan masa-


satu cabang ilmu yang sangat penting. lah; (2) Menggunakan penalaran
Karena peranannya yang begitu besar dalam menjelaskan pernyataan mate-
pada dunia pendidikan sehingga matika; (3) Memecahkan masalah dan
matematika menjadi pelajaran yang menafsirkan solusi yang diperoleh; (4)
begitu besar pada dunia pendidikan Mengomunikasikan gagasan dengan
sehingga matematika menjadi pela- simbol, tabel, diagram, atau media lain
jaran yang wajib diikuti di semua untuk memperjelas keadaan atau
jenjang pendidikan yang ada. masalah; (5) Memiliki sikap meng-
Meskipun matematika mempunyai hargai kegunaan-kegunaan mate-
peranan penting tetapi banyak siswa matika dalam kehidupan.
yang tidak memahami tujuan Keberhasilan proses kegiatan
pembelajaran matematika itu sendiri. belajar mengajar pada pembelajaran
Adapun tujuan pembelajaran mate- matematika dapat diukur dari
matika adalah: (1) Memahami konsep keberhasilan siswa yang mengikuti

91
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol I. No. 1, September 2016, hlm. 91 - 96


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

kegiatan pembelajaran tersebut. kemungkinan untuk menyebabkan


Keberhasilan itu dapat dilihat dari perilaku yang lebih buruk, (2) Belajar
tingkat pemahaman, penguasaan adalah sesuatu perubahan melalui
materi serta hasil belajar siswa. pelatihan atau pengalaman; dalam arti
Semakin tinggi tingkat pemahaman perubahan yang disebabkan oleh
maka semakin tinggi pula tingkat pertumbuhan atau kematangan tidak
keberhasilan pembelajaran. Penyajian dianggap sebagai hasil belajar; seperti
materi yang kurang tepat juga dapat terjadi pada orang perubahan-
menjadikan proses pelajaran mem- perubahan bayi, (3) Untuk dapat
bosankan. Hal ini juga dapat terjadi disebut belajar, maka perubahan harus
pada pelajaran matematika, jika guru relatif stabil; harus menjadi akhir dari
tidak tepat dalam pemilihan model periode waktu yang lama. Beberapa
pembelajaran maka yang terjadi siswa waktu yang lama itu berlangsung sulit
akan merasa bosan dan menganggap untuk menentukan dengan pasti, tetapi
pelajaran matematika itu adalah perubahan itu harus menjadi akhir dari
pelajaran yang sulit. periode yang bisa berlangsung selama
Hasil belajar matematika meru- berhari-hari, berbulanbulan atau
pakan salah satu indikator efektivitas bertahun-tahun, (4) Perilaku meng-
pembelajaran matematika. matematika alami perubahan karena belajar terkait
tinggi hasil belajar menunjukkan dengan berbagai aspek kepribadian,
bahwa belajar matematika proses yang baik fisik maupun psikis, seperti:
efektif. Sebaliknya, matematika ren- perubahan dalam hal memecahkan
dah hasil belajar indikasi ketidak- masalah/berpikir, keterampilan keca-
efektifan proses pembelajaran mate- kapan, kebiasaan, atau sikap.
matika. Hasil pembelajaran sangat Selama ini guru dipandang
penting dalam pendidikan dan dapat sebagai sumber informasi utama,
dilihat sebagai salah satu ukuran namun karena semakin majunya
keberhasilan siswa dalam pendidikan teknologi maka siswa dapat dengan
sekolah. Penilaian hasil belajar adalah mudah mendapatkan inforamasi yang
pendidikan kemajuan siswa dalam dibutuhkan, dengan demikian guru
segala hal yang dipelajari di sekolah seharusnya tanggap dan mampu
tentang pengetahuan, keterampilan menyesuaikan diri terhadap perkem-
atau keahlian yang dinyatakan setelah bangan tersebut. Salah satu yang dapat
pemungutan suara (Djamarah, 2002). dilakukan adalah menerapkan peran
Hasil penelitian ini dapat digunakan guru sebagai motivator. Dimana
sebagai pedoman atau bahan peran guru adalah memfasilitasi
pertimbangan dalam menentukan proses pembelajaran yang berlangsung
kemampuan siswa. di kelas. Guru memilih atau
Hasil belajar adalah salah satu merancang rencana pembelajaran yang
indikator dalam pandangan penca- sesuai dengan kondisi kelas serta
paian tujuan pembelajaran matematika merencanakan evaluasi yang akan
di sekolah. (Gurcan, 2015) Pema- digunakan untuk menunjang materi
haman belajar adalah: (1) Belajar yang akan disampaikan agar siswa
adalah perubahan perilaku, yang tidak merasa bosan (jenuh).
perubahan itu dapat menyebabkan Faktor lain yang menyebab-
perilaku yang lebih baik, tetapi juga kan rendahnya kemampuan penalaran

92
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol I. No. 1, September 2016, hlm. 91 - 96


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

siswa dalam belajar matematika sampling. Untuk melihat kelayakan


adalah karena pendekatan pembe- sampel dari kedua kelas, terlebih
lajaran yang didominasi oleh dahulu dilakukan uji persyaratan data
pendekatan ekspatansi, yaitu kegiatan yang meliputi uji normalitas dan uji
pembelajaran yang terpusat pada guru. homogenitas.
Dalam penyampaian materi guru Untuk memperoleh data dan
monoton menguasai kelas akibatnya gambaran sebenarnya mengenai topik
kemampuan penalaran siswa dalam penelitian maka peneliti mengum-
belajar matematika menjadi kurang pulkan data yaitu dengan memerikan
optimal serta keaktifan siswa dalam tes matematika pada materi statistika
pembelajaran kurang tampak. dengan bentuk tes adalah pilihan
Keaktifan siswa akan muncul jika berganda.
guru memberikan kesempatan kepada
siswa agar mau mengembangkan pola
pikirnya dan mau mengembangkan HASIL DAN PEMBAHASAN
ide-ide.
Menyadari hal tersebut, perlu Sampel penelitian terdiri dari
adanya pembaharuan dalam pembe- kelompok yaitu kelompok eksperimen
lajaran untuk memungkinkan siswa kelas XI IPA 1 dengan jumlah 30
dapat mempelajari matematika lebih orang dan kelompok kontrol kelas XI
mudah, efektif dan menyenangkan IPA 2 dengan jumlah 32 orang. Untuk
salah satunya adalah menerapkan kelompok eksperimen menggunakan
model evaluasi pembelajaran yang tes evaluasi pembelajaran dengan quiz
lebih interaktif dengan menggunakan creator sedangkan untuk kelompok
aplikasi quiz creator. .Oleh karena itu kontrol menggunakan evaluasi
perlu kiranya dilakukan penelitian di pembelajaran konvensional.
SMA Diponegoro Kisaran yang Sebelum melakukan proses
mempunyai sarana pembelajaran yang belajar dengan menggunakan metode
lengkap. pembelajaran pada kedua kelas
tersebut, terlebih dahulu diberikan
METODE pretest untuk mengetahui kemampuan
awal siswa. Pretest diambil dari nilai
matematika dari semester sebelumnya
Lokasi penelitian ini dilaksa-
pada kelas eksperimen dan kelas
nakan di SMA Diponegoro Kisaran.
kontrol.
Waktu penelitian dilaksanakan bulan
Agustus sampai bulan September pada
semester ganjil Tahun Ajaran Tabel 1. Kemampuan Awal Siswa
2015/2016. Kelas Kelas
Hasil
Populasi penelitian ini adalah Eksperimen Kontrol
kelas XI IPA SMA Diponegoro Rata-Rata 79,56 78,85
Kisaran yang berjumlah 62 orang, Simpangan
yang terdiri dari 2 kelas sehingga 2,90 3,01
Baku
diambil sampel sebanyak 62 orang. Varians 10,15 9,55
Penentuan kelas kontrol dan kelas uji Skor Min 68 70
dengan cara teknik claster random Skor Max 100 100

93
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol I. No. 1, September 2016, hlm. 91 - 96


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

kelas. Hal ini dapat dilihat dari hasil


Dari hasil pretest diketahui uji normal dan varians pada data
tidak ada perbedaan antara pretest yang menunjukkan bahwa data
kemampuan awal siswa dari kedua
Tabel 2. Ringkasan Uji Normalitas
Kelas Lo Ltabel Kesimpulan
Eksperimen 0,28 0,337 Normal
Kontrol 0,22 0,337 Normal

Tabel 3. Ringkasan Uji Homogenitas


Kelas Lo Ltabel Kesimpulan
Eksperimen
1,67 1,85 Homogen
Kontrol

berdistribusi normal dan hasil uji siswa yang menggunakan metode


homogen pada data pretest yang konvensional.
menunjukkan bahwa kedua kelompok H1 : 1> 2
varians yang homogen. Setelah dilihat hasil belajar siswa yang menggu-
kemampuan awal siswa, maka nakan evaluasi pembelajaran
dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan quiz creator lebih
menggunakan model pembelajaran baik dari pada hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen dan model yang menggunakan metode kon-
pembelajaran pada kelas kontrol. vensional.

Tabel 4. Kemampuan Awal Siswa Pembahasan


Hasil
Kelas Kelas Hasil penelitian pada kelom-
Eksperimen Kontrol pok eksperimen dan kelompok kontrol
Rata-Rata 85,71 80,35 berasal dari kondisi awal yang sama,
Simpangan yaitu setelah diadakan uji normalitas
3,65 2,85
Baku dan homogenitas yang menunjukkan
Varians 13,33 8,10 bahwa sampel berdistribusi normal
Skor Min 76 71 dan tidak ada perbedaan varians.
Skor Max 100 100 Kemudian dilakukan uji
kesamaan dua rata-rata yang menun-
jukkan bahwa sampel mempunyai
Uji hipotesis dilakukan dengan kesepadanan. Pada kelompok ekspe-
menggunakan uji-t melalui uji satu rimen diberi perlakuan evaluasi
pihak yaitu pihak kanan dengan pembelajaran dengan menggunakan
hipotesis statistik: quiz creator, sedangkan pada
Ho : 1 = 2 kelompok kontrol diberi perlakuan
hasil belajar siswa yang menggu- evaluasi pembelajaran konvensional.
nakan evaluasi pembelajaran Setelah dilakukan perlakuan
menggunakan quiz creator tidak keduanya diadakan tes hasil belajar.
lebih baik dari pada hasil belajar Tes hasil belajar telah di ujicobakan

94
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol I. No. 1, September 2016, hlm. 91 - 96


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

sebelumnya di kelas uji coba dan Adapun kesulitan yang dialami


dilakukan uji validitas, uji reliabilitas, peneliti dalam menerapkan penggu-
daya beda dan taraf kesukaran item naan quiz creator adalah peneliti sulit
soal. Hasil yang diperoleh bahwa tes mengkondisikan keadaan kelas pada
tersebut reliable dan item soal saat siswa melakukan evaluasi dengan
memenuhi validitas item. quiz creator, dan penggunaan waktu
Hasil dari uji hipotesis dengan yang kurang efektif menyebabkan
HO adalah rata-rata kelompok latihan soal masih kurang.
eksperimen kurang dari atau sama
dengan kelompok kontrol dan H1
adalah rata-rata kelompok eksperimen
SIMPULAN
lebih dari kelompok kontrol yang
menunjukkan thitung > ttabel, artinya HO
ditolak. Dengan kata lain bahwa rata- Berdasarkan penelitian yang
rata kelompok eksperimen lebih dari telah dilaksanakan di SMA
kelompok kontrol. Diponegoro Kisaran, maka diambil
Dari hasil penelitian dapat simpulan nilai rata-rata hasil belajar
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa siswa di kelas eksperimen dengan
dengan menggunakan evaluasi evaluasi pembelajaran menggunakan
pembelajaran berupa aplikasi quiz quiz creator pada materi statistika
creator pada kelas XI IPA 1 SMA yaitu 85,71 dan simpangan baku 3,65.
Diponegoro Kisaran lebih baik dari Nilai rata-rata hasil belajar siswa di
pada dengan model evaluasi kelas kontrol yaitu 80,35 dan
pembelajaran konvensional pada kelas simpangan baku 2,85.
XI IPA 2 SMA Diponegoro Kisaran. Terdapat pengaruh penerapan
Hal ini dimungkinkan dipenga- evaluasi pembelajaran dengan meng-
ruhi oleh kelas eksperimen meng- gunakan quiz creator terhadap
gunakan evaluasi yang lebih peningkatan hasil belajar matematika
berinteraksi, sehingga memberikan siswa pada materi statistika siswa
pemahaman tentang materi. kelas XI SMA Diponegoro Kisaran
tahun ajaran 2015/2016.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2009. Dasar - dasar Istarani. 2012. 58 Model Pembelaja-


Evaluasi Pendidikan. Jakarta: ran Inovatif. Medan: Media
PT Bumi Aksara Persada
Djamarah. S.B. 2002. Psikologi Lubis, M. S. 2012. Strategi
Mengajar. Jakarta. PT Rineka Meningkatkan Minat Murid
Cipta. Belajar Dalam Bidang
Hamalik, O. 2009. Dasar – Dasar Matematika. Jurnal
Pengembangan Kurikulum. Megathematics Paedagogic.
Bandung: PT. Remaja Rosda- Vol II (2): 171-184
kaya Shadiq, F. 2004. Pemecahan Masalah,
Penalaran, dan Komunikasi.

95
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC

Vol I. No. 1, September 2016, hlm. 91 - 96


Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

Yogyakarta: Pusat Pengem-bangan Sudjana, N. 2004. Penelitian hasil


Penataran Guru Proses Belajar Mengajar.
Slameto. 2010. Belajar dan faktor – Bandung: Remaja Rosdakarya
faktor yang mempengaruhinya. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian
Jakarta: PT.Rineka Cipta Pendidikan. Yogyakarta: PT.
Sudijono, A. 2009. Pengantar Statistik Bumi Aksara.
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Supranto. 2009. Statistik Teori dan
Grafindo Persada. Aplikasi. Jakarta: Erlangga
Sudjana. 2005. Metoda Statistika.
Bandung: PT. Tarsito Bandung

96
Jurnal
MATEMATICS PAEDAGOGIC
Vol I. No. 1, September 2016, hlm. 91 - 96
Available online at www.jurnal.una.ac.id/indeks/jmp

97

Anda mungkin juga menyukai