MAKALAH
DEPRESI POSTPARTUM
Disusun Oleh :
RINA SETIANI NIM 2019082024034
AGUSTINA LALIN NIM 2019082024050
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul Depresi Post Partum.
Kami menyadari bahwa makalah tersebut masih banyak kekurangan, karena nya
segala kritik dan saran sangat kami harapkan.
Penyusun
ii
iii
DAFTAR ISI
Kata pengantar..................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................ii
BAB I
I. Latar Belakang...................................................................1
II. RumusanMasalah...............................................................2
III. Tujuan..............................................................................3
IV. Manfaat..............................................................................3
BAB I
I. Konsep Depresi.............................................................4
DefinisiDepresi….........................................................4
Jenis jenis depresi…………………………………………5
Etiologi Depresi……………………………………………7
Faktor pencetus depresi……………………………………9
Derajad depresi dan penegakan diagnosis………………..10
Penatalaksanaan depresi……………………………….....11
2. Konsep Postpartum......................................................14
Definisi Postpartum ……………………………..............14
Prubahan fisiologi postpartum…………………………... 15
Prubahan vulva vagina……………………………………16
Perubahan system pencernaan…………………………....16
Perubahan system perkemihan…………………………...17
Perubahan psikologi post partum ………………………..17
Tanda dan bahaya postpartum……………………………18
Perawatan postpartum…………………………………...19
iii
iv
BAB II
Pemeriksaan diagnostic…………………………………..29
Penatalaksanaan………………………………………….30
Pengkajian………………………………………………..31
BAB III
Penutup…………………………………………………..40
Daftar Pustaka…………………………………………………….41
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Depresi biasa nya terjadi saat stress yang di alami oleh seseorang yang tak
kunjung reda. Penggunaan koping emosional selama kehamilan telah di temukan
sebagai prediktor yang signifikan terhadap tingkat depresi selama kehamilan.
Strategi koping di pengaruhi oleh bebrapa aspek yang berbeda, seperti status
sosial ekonomi, gaya koping, optimisme, keterkaitan antar penyebab stress dan
pengendalian stressor(Monzani et al.,2015).Depresi post partum dapat terjadi
mulai dari setelah ,melahirkan sampai satu bulan sesudah nya, bahkan sampai satu
tahun(Muchange et al., 2017).
1
2
dari setengah ornag tersebut tinggal di wilayah Asia Tenggara dan wilayah Pasifik
Barat. Prevalensi depresi di wilayah Asia Tenggara yaitu sebesar 27%, sedangkan
di Indonesia prevalensi depresi sebesar 3,7% dan menempati urutan ke dua setelah
India sebesar 4,5%.
Menurut data dari Centres for Disease Control dari tahun 2004-2012
prevalensi depresi post partum sebesar 11,5% dari 27 negara(Rockhill et
al.,2017). Angka kejadian depresi post partum di Asia cukup tinggi dan bervariasi
antara 3,5% sampai 63,3%(Muhamad Yusuf et al., 2015). Prevalensi depresi post
partum di negara berpenghasilan menengah ke bawah yaitu dari1,9% sampai
82,1% dan di negara berpenghasilan tinggi yaitu 5,2% sampai 74% (Tikmani et
al., 2016).
2
3
III. TUJUAN
IV. MANFAAT
3
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. KONSEP DEPRESI
Definisi Depresi
4
5
5
6
6
7
Depresi manula
Usia tua merupakan saat meningktkan kerentanan
terhadpa depresi. Namun, kadang-kadang depresi pada
manula di tutupi oleh penyakit fisik dan catat tubuh,
seperti penglihatan/pendengaran yang terganggu. Oleh
karena itu sangatlah penting untuk mengingat
kemungkinan terjadi nya penyakit depresi pada orang
tua.
Sumber : https://id.scribd.com/doc/292324643/MAKALAH-DEPRESI
Etiologi depresi
Faktor biologi
Neurotransmiter yang terkait dengan patologi depresi adalah
serotonin dan epineprin. Penurunan serotonin dapat
mencetuskan depresi , dan pada pasien bunuh diri, beberapa
pasien memiliki serotonin yang rendah. Pada terapi despiran
mendukung teori bahwa norepineprin berperan dalam
patofisiologi depresi (Kaplan, 2010). Hipersekresi CRH
(corticotropin releasing hormone) merupakan gangguan aksis
HPA yang sangat fundamental pada pasien depresi.
Hipersekresi yang terjadi di duga akibat ada nya defek pada
system umpan balik kortisol di system limpik atau ada nya
kelainan pada system monoaminogenik dan neuro modulator
yang mengatur CRH (corticotropin releasing hormone)
(Kaplan, 2010). Sekresi CRH (corticotropin releasing hormone)
7
8
8
9
Faktor pencetus
Ada empat sumber utama stressor yang dapat mencetuskan
gangguan alam perasan (Sundeen, stuart, 1998, 260), yaitu :
Kehilangan keterikatan
Peristiwa besar dalam kehidupan
Peran dan ketegangan peran
Perubahan fisiologik
Gambaran klinis
Menurut Evans, 2000 gajala klinis depresi meliputi :
Perubahan fisik
- Penurunan nafsu makan
- Gangguan tidur
- Kelelahan dan kurang energy
- Agitasi
9
10
- Nyeri, sakit kepala, otot kram dan nyeri tanpa penyebab fisik.
Perubahan pikiran
- Merasa bingung, lambat dalam berfikir,
- penurunan konsentrasi dan sulit mengingat informasi.
- Sulit membuat keputusan dan selalu menghindar.
- Kurang percaya diri
- Merasa bersalah dan tidak mau di kritik
- Pada kasus berat sering di jumpai ada nya halusinasi atau
pun delusi.
- Ada nya pikiran untuk bunuh diri
Perubahan perasaan
- Penurunan ketertarikan dengan lawan jenis dan melakukan
hubungan suami istri
- Merasa bersalah tak berdaya
- Tidak adanya perasaan
- Merasa sedih
- Sering menangis tanpa alasan yang jelas
- Iritabilitas, marah dan agresif
Perubahan pada kebiasaan sehari hari
- Menjauhkan diri dari liangkungan social, pekerjaan
- Menhindari membuat keputusan
- Menunda pekerjaan rumah
- Penurunan aktifitas fisik dan latihan
- Penurunan terhadap diri sendiri
- Peningkatan konsumsi alcohol dan obat-obatan terlarang
10
11
- Perasan depresif
- Hilang nya minat dan semangat
- Mudah lelah dan tenaga hilang
Gejala lain
- Konsentrasi dan perhatian menurun
- Harga diri dan kepercayaan didi menurun
- Perasaan bersalah dan tidak berguna
- Pesimis terhadap masa depan
- Gagasan membahyakan diri atau bunuh diri
- Ganggun tidur
- Gangguan nafsu makan
- Menurun nya libido
Penatalaksanaan
Perawatan rumah sakit
Indikasi dilakukan nya rawat inap pada pasien depresi
adalah perlu dilakukannya prosedur diagnostic, ada nya
riwayat gejala depresi yang di alami berkembang secara
cepat, dan tidak ada nya lingkungan yang dapat mendukung
pasien.
Psikoterapi
Terapi yang di lakukan untuk menghilangkan keluhan
keluhan dan mencegah kambuh nya gangguan psikologik
atau pola perilaku maladaptive.
11
12
- Terapi kognitif
Berlangsung +/- 12-16 sesi dengan tiga fase :
Fase awal (sesi1-4): membentuk hubungan
teraupetik dengan pasien
Fase pertengahan (sesi 5-12): mengubah secara
berangsur angsur kepercayaan yang salah
Fase akhir (13-16 sesi): menyiapkan pasien untuk
terminasi dan memprediksi situasi beresiko tinggi
yang relevan untuk kekambuhan dan
mengkonsolidasi pembelajaran melalui tugas tugas
terapi sendiri.
- Terapi prilaku
Terapi ini sering di gunakan bersama sama terapi
kognitif. Tujuan nya adalah meningkatkan aktifitas
pasien, mengikuti pasien dalam tugas-tugas yang
dapat meningkatkan perasaan yang menyenangkan.
- Terapi supportif
Tujuan nya adalah memberikan kehangatan,
empaty, pengertian dan optimisme.
- Psikoterapi psikodinamik
Perhatian pada terapi ini adalah deficit psikologik
yang menyeluruh yang di duga mendasari gangguan
depresi
- Psikoterapi dinamik singkat ( brief dynamic
psychotherapy)
Tujuan nya menciptakan lingkungan yang aman
buat pasien
- Terapi kelompok
Keuntungan terapi kelompok adalah biaya lebih
murah, ada destigmatisasi dalam memandang orang
lain dengan problem yang sama, memberikan
kesempatan yang sama untuk memainkan peran dan
mempraktekkan keterampilan perilaku interpersonal
12
13
Farmakoterapi
Saat merencanakan intervensi pengobatan, penting untuk
menekankan kepada penderita bahwa ada beberpa fase
pengobatan sesuai dengan perjalanan gangguan depresif :
- Fase acute bertujuan untuk meredakan gejala
- Fase kelanjutan untuk mencegah relaps
- Fase pemeliharaan atau rumatan untuk mencegah
rekuren
Sumber : https://id.scribd.com/doc/204808920/penalaksanaan-depresi
13
14
2. KONSEP POSTPARTUM
Definisi
Post partum adalah masa atau waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta
keluar lepas dari rahim sampai enam minggu berikut nya, di sertai dengan pulih
nya kembali organ organ yang berkaitan dengan kandungan, yang mengalami
perubahan seperti perlukaaan dan lain sebagai nya yang berkaitan saat
melahirkan(Suherni 2009).
Sedangkan menurut Anggraini, 2010 masa nifas atau post partum di sebut
juga peurperium yang berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “peur” yang berarti
bayi dan “Parous” yang berarti melahirkan. Masa nifas di mulai setelah plasenta
lahir dan berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
hamil.
Tahapan-tahapan postpartum
14
15
15
16
16
17
Perubahan system reproduksi masa nifas menurut Marni (2012) yaitu masa
nifas adalah masa 2 jam setelah lahir nya plasenta sampai 6 minggu berikut
nya. Waktu yang tepat dalam rangka pemulihan postpartum adalah 2-6 jam, 2
jam-6 hari, 2 jam-6 minggu ( atau boleh juga di sebut 6 jam 6 hari 6 minggu ).
Menjadi orang tua adalah merupakan krisis dari melewati masa transisi.
Menurut Marni (2012) masa transisi pada masa postpartum yang harus
diperhatikan adalah :
Phase honeymoon
Phase anak lahir dimana terjadi intimasi dan kontak yang lama antara
ibu, ayah dan anak, dimana saling memperhatikan anak nya dan
menciptakan hubungan baru.
Ikatan kasih (bonding and attachment)
Terjadi pada kala IV, dimana diadakan kontak antara ibu, ayah dan
anak dan tetap dalam ikatan kasih.
Phase pada masa nifas
Penyesuaian psikologis pada masa nifas menurut Reva Rubbin 1960
dalam Chunningham, et all 2006 di bagi dalam 3 tahap, yaitu :
Takking In (1-2 hari postpartum)
Fase ini di kenal dengan sebutan fase ketergantungan dimana
wanita menjadi sangat pasif dan sangat tegantung serta berfokus
17
18
Baby blues
Baby blues pasca salin, karena perubahan yang tiba-tiba dalam
kehidupan merasa cemas dan takut dengan ketidakmampuan merawat
bayi nya dan merasa bersalah. Perubahan emosi ini dapat membaik
dalam beberapa hari setelah ibu dapat merawat diri dan bayi nya serta
mendapat dukungan keluarga.
Depresi pascapartum
Adalah depresi yang bervariasi dari hari ke hari dengan menunjukkan
kelelahan, mudah marah, gangguan nafsu makan, dan kehilangan libido
(kehilangan selera untuk berhubungan intim dengan suami). Kriteria
untuk mengklasifikasi depresi pascapartum bervariasi tetapi sering pada
sindrom afektif/emosi yang terjadi selama 6 bulan setelah melahirkan.
Namun pengalaman depresi yang di alami juga menunjukkan
konsentrasi buruk perasaan bersalah, kehilangan energy dan aktifitas
sehari-hari.
18
19
Psikosis pascapartum
Adalah krisis psikiatri yang paling parah. Gejala nya sering kali
bermula dengan postpartum blues atau depresi pasca partum. Waham,
halusinasi, konfusi dan panik bisa timbul. Wanita tersebut dapat
memperlihatkan gejala yang menyerupai skizoprenia atau kerusakan
psikoafektif. Perawatan di rumah sakit selama beberapa bulan
diperlukan. Bunuh diri atau bahaya pada bayi, atau kedua nya
merupakan bahaya psikosis terbesar.
Sumber : https://id.scribd.com/doc/98167262/LP-Post-Partum
Perawatan postpartum
Perawatan post partum di mulai sejak kala uri dengan
menghindarkan ada nya kemungkinan perdarahan post partum dan infeksi.
Bila ada laserasi jalan lahir atau luka episiotomy, lakukan penjahitan dan
perawatan luka dengan baik. Penolong harus tetap waspada sekurang
kurang nya 1 jam postpartum, untuk mengatasi kemungkinan terjadi nya
perdarahan postpartum. Delpan jam postpartum tidur telentang untuk
mencegah perdarahan postpartum. Sesudah 8 jam pasien boleh miring ke
kanan atau ke kiri untuk trombhosis. Ibu dan bayi dapat ditempatkan
19
20
dalam satu kamar. Pada hari seterus nya dapat duduk dan berjalan. Diet
yang di berikan hatus cukup kalori, protein, cairan serta banyak buah-
buahan. Miksi dan berkemih harus secepat nya dapat dilakukan sendiri,
bila pasien belum dapat berkemih sendiri sebaik nya dilakukan
kateterisasi. Defekasi harus ada dalam 3 hari postpartum, bila ada obstipasi
atau timbul komprostase hingga vekal tertimbun di rectum mungkin akan
menjadi febris. Bila hal ini terjadi dapat diberikan laksan. Bila pasien
mengeluh ada nya mules dapat diberikan analgetika atau sedative agar
dapat istirahat. Perawatan mamae harus sudah di rawat selama kehamilan,
areola di cuci secara teratur agar tetap bersih dan lemas, setelah bersih
barulah bayi di susui.
Sumber : https://id.scribd.com/doc/98167262/LP-Post-Partum
BAB III
Definisi Postpartum
20
21
21
22
22
23
23
24
Sumber: https://www.alomedika.com/penyakit/psikiatri/depresi-
postpartum/patofisiologi
24
25
25
POST PARTUM 26
FAKTOR PSIKOLOGIS FAKTOR BIOLOGIS FAKTOR OBSTETRIK FAKTOR SOSIAL FAKTOR GAYA HIDUP
HORMON
Penerimaan kurang Multipara primipara Dukungan social yg pola hidup tidak sehat
HCG, estrogen, kurang
progesterone
Gangguan psikologis menurun perubahan energi
Kelahiran
Merasa bersalah pada
beresiko
Disregulasi HPA diri/lingkungan
Stress emosional MK : koping MK : Kelelahan
individu tdk efektif
BBLR Ketidaksanggupan dlm
↑sensitivitas
MK : Gangguan perubahan peran jadi ortu
reseptor dopamin
pola tidur
Tdk dpt
Menarik diri, sedih menyusui
↓CRH di MK : Ketidakmampuan
hipotalamus menjadi orang tua
dhipotatalamu
Ketidak mampuan Nafsu makan MK : ↓hormone
merawat bayi menurun resiko ACTH & ↓
bunuh diri pelepasan
MK: MK : hormone
Harga Gangguan kortisol
diri nutrisi <
rendah Kebutuhan kecemasan
Penanganan
yang tidak
Sumber :
efektiif
https://www.academia.edu/24940082/WOC_fix
Depresi
26
Pospartum
27
Mual muntah
27
28
berlebihan
Mood swings
Tidak percaya
diri Perasaan tidak
adekuat sebagai
Sedih ibu
Perasaan
bersalah
Simtom Sering menangis Panik Curiga
perilaku
Hiperaktif/ Kurang mampu Tidak rasional
senang merawat diri
berlebihan sendiri Preokupasi
terhadap hal-hal
Terlalu sensitive, Enggan kecil
perasaan mudah melakukan
tersinggung aktifitas
menyenangkan
Tidak peduli
terhadap bayi Motivasi
menurun
Enggan
28
29
bersosialisasi
Tidak peduli
pada bayi
Terlalu peduli
pada
perkembangan
bayi
Sulit
mengendalikan
perasaan
Sulit mengambil
keputusan
Pemeriksaan Diagnostik
Tidak ada yang pasti untuk menyakinkan diagnosis post partum, hanya di
buat berdasarkan penilaian secara klinik.
Komplikasi
Ada beberapa komplikasi yang bisa terjadi pada pasien dengan depresi
post partum, yaitu :
Gangguan jiwa : waham, halusinasi , kerusakan psikoafektif
Resiko bunuh diri atau mencederai diri
Resiko mencederai anak
29
30
Penatalaksanaan
Farmakologis
Pasien yang telah di diagnosis dengan depresi post partum di berikan
pengobatan dengan antidepresan.
Psikoterapi
Psikoterapi interpersonal diberikan selama kehamilan sangat efektif
mencegah terjadi nya depresi post partum.
Hormon replacement therapy
Estradiol telah di evaluasi sebagai pengobatan untuk depresi post partum.
Profilaksis treatment
Terapi preventif setelah melahirkan harus dipertimbangkan pada pasien
dengan riwayat depresi sebelum nya
30
31
31
32
32
33
33
34
pkan secara
verbal
konsekuens
i dari
perubahan
fisik dan
emosi yang
mempengar
uhi konsep
diri
3. Ketidakseimbangan nutrisi NOC NIC
kurang dari kebutuhan Nutritional Kaji alergi
tubuh status : makanan
Definisi nutrient Kaji
Asupan nutrisi tidak cukup intake anoreksia,
untuk memenuhi kebutuhan Food n fluid mual
metabolic tubuh intake muntah
Batasan karakteristik Kriteria Hasil Catat intake
Menghindari Mampu dan output
makanan mengidentifi Berikan
Kurang minat pada kasi informasi
makanan kebutuhan tentang
Membran mukosa nutrisi kebutuhan
pucat Tidak ada nutrisi
Anoreksia tanda tanda Kaji
Faktor yang berhubungan malnutrisi kemampuan
Faktor biologis pasien
Faktor psikologis untuk
mendapatka
n nutrisi
yang di
butuhkan
Yakinkan
34
35
diet yang di
makan
mengandun
g tinggi
serat untuk
mencegah
konstipasi
Monitor
lingkungan
selama
makan
4. Gangguan pola tidur NOC : NIC :
Definisi Rest : extent Monitor
Gangguan kualitas atau and pattern kebutuhan
kuantitas waktu tidur akibat Sleep : extent tidur pasien
faktor eksternal and pattern setiap hari
Batasan karakteristik Kriteria hasil : dan jam
Perubahan pola tidur Jumlah jam Kaji
normal tidur dalam masalah
Menyatakan sering batas normal yang bisa
terjaga 6-8 jam/hari menyebabk
Menyatakan tidak Pola tidur, an klien
merasa cukup kualitas susah tidur
istirahat dalam batas Ciptakan
Faktor yang berhubungan normal lingkungan
Kurang kontrol tidur Mampu yang
Faktor psikologis mengidentifi nyaman
kasi hal hal Jelaskan
yang dapat penting nya
meningkatka tidur yang
n tidur adekuat
Fasilitas
untuk
35
36
mempertah
ankan
aktifitas
sebelum
tidur
(membaca)
Kolaborasi
pemberian
obat tidur
5. Harga diri rendah NOC : NIC :
situasional Coping, Gunakan
Definisi ineffective proses
Perkembangan persepsi Self esteem pertolongan
negative tentang harga diri situational, interaktif
sebagai respon terhadap low yang
situasi saat ini Kriteria Hasil berfokus
(ketidakmampuan merawat Menggunaka pada
bayi) n koping kebutuhan,
Batasan karakteristik yang efektif masalah,
Evaluasi diri bahwa Penyesuaian atau
individu yidak psikososial : perasaan
mampu menghadapi perubahan pasien dan
peristiwa hidup : ornag
Evaluasi diri bahwa respon terdekat
individu tidak psikososial untuk
mampu mneghadapi adaptive meningkatk
situasi individu a atau
Ekspresi terhadap mendukung
ketidakberdayaan perubahan koping,
Ekspresi bermakna pemecahan
ketidakbergunaan dalam hidup masalah
36
37
37
38
Depresi menanggapi
isyarat
perilaku
yang
ditunjukkan
oleh bayi
mereka
Bantu
orang tua
38
39
terkait
dengan
peran
transisi dan
harapan
Berikan dan
dorong
interaksi
orang tua-
anak
Dengarkan
masalah
dan
kekhawatira
n orang tua
tanpa
menghakim
i
BAB III
PENUTUP
39
40
I. KESIMPULAN
Salah satu cara yang dapat kita gunakan untuk mengurangi depresi
post partum adalah dengan cara menyusui. Menyusi tidak hanya untuk
mengurangi stress pada ibu, namun juga dapat mengurangi stres pada bayi
ketika ibu nya mengalami depresi. Ketika tingkat stres rendah, respon
inflamasi ibu tidak aktif, dan akan mengurangi resiko depresi. Dukungan
keluarga terutama suami, sangat mungkin dapat mencegah terjadi nya
depresi post partum.
II. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
40
41
Keliat, Budi Anna, Heni dwi windarwati dkk, 2015. Diagnosis keperawatan
definisi dan klasifikasi 2015-2017 edisi 10.Penerbit Buku
Kedokteran.EGC;Jakarta
https://media.neliti.com/media/publication/39823-ID-pengobatan-perilaku-
kognitif-untuk-deoresi-postpartum.pdf
http://eprints.ums.ac.id/57519/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/f0c9cd5d464f70d10bb4e75f2c0da11a.pdf
https://media.neliti.com/media/publication/235276-prevalence-and-determinants-
of-postpartu-296f01f3.pdf
https://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/download/6137/5611
https://ojs.unund.ac.id/index.php/eum/article/download/4877/3663/
41
42
https://www.academia.edu/24940082/WOC_fix
https://www.alomedika.com/penyakit/psikiatri/depresi-postpartum/patofisiologi
https://id.scribd.com/doc/98167262/LP-Post-Partum
https://id.scribd.com/doc/204808920/penatalsanaan-depresi
42