DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 12
EMELDA (2019082024047)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
PAPUA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
penyebab kematian janin dalam Rahim paling tinggi yang berasal dari faktor ibu
adalah penyulit kehamilan seperti ruptur uteri.
Ruptur uteri merupakan salah satu bentuk perdarahan yang terjadi pada kehamilan
lanjutan dan persalinan,selain plasenta previa,solosiu plasenta,dan gangguan
pembekuan darah.penyebabkematian janin yang paling tinggi oleh karena faktor ibu
dengan penyulit kehamilan rupture uteri.
Terjadinya rupture uteri pada seorang ibu hamil atau sedang bersalin masih
merupakan suatu bahaya besar yang mengancam jiwanya dan janinnya,kematian
karena rupture uteri masih tinggi.angka kematian tertinggi dijumpai dinegara-negara
berkembang seperti afrika dan asia.angka kematian dapat diperkecil bila ada
pengertian dari ibu dan masyarakat.prenatal care,pimpinan partus yangbaik,disamping
fasilitas pengangkutan dari daerah-daerah perifer dan penyedian darah yang cukup
juga merupakan factor yang penting. penyebab kematian janin dalam Rahim paling
tinggi yang berasal dari faktor ibu adalah penyulit kehamilan seperti ruptur uteri.
Ruptur uteri merupakan salah satu bentuk perdarahan yang terjadi pada kehamilan
lanjutan dan persalinan,selain plasenta previa,solosiu plasenta,dan gangguan
pembekuan darah.angka kematian ibu akibat pendarahan yang disebabkan oleh
rupture uteri berkisar antar17,9% sampai 62,6%.(juke unila 2015,hal.110-114)
2. tujuan
a) untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rupture uteri
b) untuk mengetahui penyebab dan patofisiologi terjadinya ruftur uteri
c) untuk mengetahui tanda dan gejala rupture uteri
d) untuk mengetahui bagaimana pencegahan dan penatalakasanaan darikasus
rupturuteri
e) untuk mengetahui apa resiko bagi ibu dan bayi untuk kasus rupture uteri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFENISI
Rupture uteri adalah robekan di dinding uterus,dapat terjadi selama periode ante natal
saat induksi,selama persalinan dan kelahiran bahkan selama stadium ketiga
persalinan(chpman,2016;h.288).
Rupture uteri adalah robekan yang dapat langsung terhubung dengan rongga peritoneum
atau mungkin dipisahkan darinya olehperitonium viseralis yang menutupi uterus
ligamentum latum (Cunningham,2005;ha l.217)
B. KLASIFIKASI
Berdasarkan lapisan dinding Rahim
rupture uteri inkomplit
keadaan robekan pada Rahim dimana terjadi lapisan serosa atau perimetrium
masih utuh.
ruptur uteri komplit
keadaan robekan pada Rahim dimana terjadi pada ketiga lapisan dinding
rahimdan telah terjadi hubungan langsung antara rongga amnion dan rongga
peritoneum.
keaadaan robekan pada Rahim yang disebabkan ada manipulasi tenaga tambahan
lain seperti induksi,atau stimulasi partus dengan oksitosin atau yang sejenis atau
dorongan yang kuat pada fundus dalam persalinan.
ruptur uteri pada bekas luka parut
keadaan robekan pada rahim yang disebabkan oleh bekas operasi secar atau
operasi pada uterus.
C. ETIOLOGI
Secara teori robekan Rahim dapat dibagi sebagai berikut
R.U. Spontan
Terjadi secara spontan pada uterus yang utuh(tanpa bekas luka parut).hal ini bias
disebabkan oleh panggul sempit,hidrosefalus,janin yang lentaknya
melintang,dll.sehingga SBR semakin meregang dan tipis,sehingga terjadinya rupture.
R.U.traumatic
Disebabkan oleh trauma yang terjadi karena jatuh,kecelakaan,
Violent(rudapaksa) ,ekstraksi forsipal.
R.U.pada luka bekas parut
Rupture serimg terjadi pada luka bekas operasi secar dan operasi di bagian uterus
seperti mioma.
Umumnya luka parut bekas operasi secar klasik lebih serimg menimbulkan rupture
uteri ,hal ini disebkan karena luka pada segmen bawah uterus dalam masa nifas dapat
sembuh dengan lebih baik sehingga luka parut lebih kuat.(Helen,2001)
D. Patofisiologi
Pada saat his korpus uteri berkontraksi dan mengalami retaraksi,dinding korpus uteri atau
SAR menjadi lebih tebal dan volume korpus uteri menjadi lebih kecil.akibat tubuh janin
yang menepati korpus uteri terdorong kebawah dan kedalam SBR.SBR menjadi lebih
lebar karena dindingnya menjadi lebih tipis karena tertarik keats karena kontraksi SAR
yang kuat,berulang dan sering sehingga lingkaran retaraksi yang membatasi kedua
segmen semakin bertambah tinggi.apabila bagian terbawa janin tidk dapat
terdorongkarena sesuatusebab yangmenahannya(misalnya panggul sempit atau janin
terlalu besar)maka volume karpus yang tambah mengecil padasaat his harus diimbangi
oleh perluasan SBR keatas .
ketika terjadi robekan pasien merasa amat sangat nyeriseperti terisris sembilu pada
perutnya,dan his yang terakhir itu yang mendorongjaninkeluar.apabila robekannya cukup
luas,tubuh janin sebagian atau keseluruhannyaterdorong keluar rongga Rahim dan
masukke peritoneum.melalui robekan tersebut,usus dan omentum terkadang masuk
kedalamnya sehingga bisa mencapai vagina dan bisa diraba pada saat periksa dalam.
Rupture uteri yang tidak sampai ikut merobek perimetriumterjadi padabagian Rahim
yang longgar hubungannya dengan peritoniumyaitu bagian samping dan dekat kandung
kemih.disini dinding serviksyang meregang karenaikut tertarik kadang-kadang bisaikut
robek.robek pada bagiansamping bisa sampai melukai pembuluh darah besaryang
terdapat didalamligamentum latum.jika cabangnya bisa terluka disertai pendarahan yang
banyak dan didalam parametrium dipihak yang robek akan terbentuk hematoma yang
besar dan menimbulkan syok yang sering kali fatal.batas anatar korpusyangkontraksi dan
dan SBR yang pasif disebut lingkaran bandl.lingkaran bandl ini dianggap fisiologik bila
terdapat 2-3 jari di atas sympisis,bila meninggi maka kita
haruswaspadaadanyakemungkinan Rahim uteri mengancam.
Rupture uteri disebabkan terutama oleh peregangan yang luar biasa dari uterus.
Penatalaksanaan
tindakan pertama adalah mengatasi syok,memperbaiki keadaan umum penderita dengan
pemberian infuse cairan dan transfuse darah ,kardionitika,antibiotic,dll.
Bilakeadaan umum mulai membaik tindakan selanjutnyaadalah melakukanlaparatomi
dengan tindakan jenis operasi:
1. histerektomi baik totalmaupun sub total.histerektomi total dilakukan
khusunyabilagarisrobekan longitudinal,dan lebih menguntukan dari penjahitan
laserasi
2. histerorafia,yaitu tepi luka dieksidir lalu dijahit sebaik-baiknya
3. konservatif,hanya dengan tampon dan pemberian antibiotic.
Tindakan yang dipilih tergantung pada beberapa factor
keadaan umum penderita
pendarahan dari luka sedikit atau banyak
umur dan jumlah anak yang hidup
kemampuan dan ketrampilan penolong,
langkah perbaikan robekan uterus
robekan yang mencapai servik dan vagina:jikaadarobekan serviks dan
vagina,dorong vesika urinari kebawah 2cm lateral dari robekan.jika mungkin
buatlah jahitan 1cm dibawah robekan serviks
robekan lateral mencapai vasa uterine:buatlah jahitan hemostasis,identifikasi
ureter sebelum menjahit
robekan dengan hematoma pada ligamentum cardinal:buatlah hemostasis(jahit
dan jepit)buka lembar depan ligamentum cardinal.(jukeunilavol.5.hal.112)
F. Pemeriksaan diagnostic
1. laparascopy,untuk menyikapi adanya endometriosis atau kelain bentuk panggul
2. pemeriksaan laboratorium
3. urinalisis
G. Komplikasi
1. Gawat janin
2. Syok hipovelemik
3. Sepsis
4. Kecacatan dan mordibitas
histerektomi merupakan cacat permanen yang pada kasus belum punya anak
hidup akan meninggalkan sisa trauma psikologis yang berat dan mendalam.
Kematian maternal/perinatal yang menimpa sebuah keluarga merupakan
komplikasi sosialyang sulit mengatasinya.
BAB III
I. PENGKAJIAN
a) Anamnesis
Gejala saat ini
Nyeri abdomen yang tiba-tiba tajam seperti disayat pisau,kontraksi
uteris yang intermitan,dan pasien mengeluh nyeri yang menetap
Pendarahan pervaginam
Syok dengan nadi lemah dan cepat
Nyeri bahu
Pada saat his yang kuat pasien merasa sangat kesakitan
Gelisah,cemas,pucat,keluar keringat dingin,kolaps ,tidak sadarkan
diri
Pernafasan dangkal dan cepat
Kadang perasaan nyeri menjalar ke tungkai
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat paritas tinggi
Pembedahan uterus sebelumnya
Sesio secaria
Miomektomi atau reseksi kornu
II. Data obyektip
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan umum:TTV:suhu,ada demam tidak.nadi apakah cepat dan
dangkal,TD apakah menurun dan ireguler.
Inspeksi
Kelihatan haus ,muntah,pendarahan pervaginam,dan kontraksi uterus
biasanya hilang
Palpasi
Teraba suatu krepitasi pada kulit perut menandakanadanya emfisime
subkutan,jika kepala janin belum turun mudah dilepaskan dari pintu atas
panggul /inlet,apanila janin sudah keluar dari kavum uteri berada di
rongga perut maka akan teraba bagian-bagian janin langsung dibawah
kulit perut dan disampingnya biasa teraba uterus sebagai suatu yang keras
seperti bola dan nyeri tekan pada perut terutama pada tempat yang robek
Auskultasi
Biasanya denyut jantung janini(DJJ)sulit atau tidak terdengar lagi beberapa menit
setelah rupture
Pemeriksaan abdomen
Fundus uteri dapat berkontraksi dan bagian-bagian janin yang terpalpasidekat
dinding abdomen diatas fundud yang berkontraksi .kontraksi uterusdapat berhenti
dengan mendadak dan bunyi njantung janin tiba-tiba hilang.
Pemeriksaan pelvis
Menjelang kelahirann bagian persentasi mengalami regresi dan tidak lagi
terpalpasi melalui vagina bila janin telah mengalami ekstrusi kedalam rongga
peritoneum,dan pendarahan pervaginam mungkin hebat.apabila terjadi robekan
lengkapjari-jari pemeriksaan pemeriksaan dapat melalui permukaan serosa uterus
yang halus dan licin.
Kateterisasi
Hematuria yang hebat menandakan adanya robekan pada kandung kemih.
Diagnose keperawatan
1. Syok hipovolemik berhubungan dengan pendarahan pervaginam
2. Nyeri akut berhubungan dengan pusing,lemas dan nyeri abdomen
3. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan sesak
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit :dehedrasi berhubungan dengan
hipovolemik
5. Resiko tinggi cedera maternal b.d perubahan tonus otot atau pola kontraksi
,obstruksi mekanis pada penurunan janin
6. Resiko cedera pada janin b.d persalinan yang lama,mempersentasi janin, hipoksia
jaringan
A. Intervensi
Penggunaan otot
aksesorius untuk
bernafas
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Rupture uteri adalah robekan yang dapat langsungterhubung dengan rongga
peritoneum(komplet) atau mungkin dipisahakan darinyaoleh perineum viselaris yang
menutupi uterus oleh ligamentum latum(inkomplit)
Factor predisposisi lainnya yang dapat mengakibatkan rupture uteri yaitu
multipuritas/grandemultipara,pemakaian oksitosin untuk induksi atau stimulasi
persalinanyang tidak tepat.kelainan letak dan implantasi plasentacontohnya pada
plasenta akreta,plasenta inkreta.kelainan bentuk uterus seperti uterus bikornis,hidramnion
2. Saran
Perlunya peran penting petugas kesehatan untuk memberikan pengetahuan pada ibu
hamil dan masyarakat,tentang bahaya apa saja yangbisa terjadi pada saat persalinan,dan
cara mencegah agar bahaya persalinan tidak terjadi atau diminimalisir.
Hari, tanggal :
Waktu : 45 menit
Penyuluh :
1. Pendahuluan
Rupture uteri adalah robekan di dinding uterus,dapat terjadi selama periode ante natal saat
induksi,selama persalinan dan kelahiran bahkan selama stadium ketiga
persalinan(chpman,2016;h.288).
Rupture uteri adalahrobekanyang dapat langsung terhubung dengan rongga peritoneum atau
mungkin dipisahkan darinya olehperitonium viseralis yang menutupi uterus ligamentum
latum (cuningha,2005;hal.217)
Rupture uteri adalah terjadinya diskontinuitas pada dinding uterus.pendarahan yang terjadi
dapat keluar melalui vagina atau intra abdomen (buku saku pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan dasar dan rujukan ,2013)
2. Tujuan Instruksional Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan keluarga mengenai ruptur uretra dan
bahayanya pada persalin
4. Media
Materi Penyuluhan (Power Point)
Leaflet
5. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah dan tanya jawab.
6. Materi
Terlampir
7. Kegiatan penyuluhan
No WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
1 5 Menit Pembukaan:
- Menjawab salam
8. Pengorganisasian :
Pembimbing Klinik :
Pembimbing Pendidikan :
penyebab kematian janin dalam Rahim paling tinggi yang berasal dari faktor ibu adalah penyulit
kehamilan seperti ruptur uteri.
Ruptur uteri merupakan salah satu bentuk perdarahan yang terjadi pada kehamilan lanjutan
dan persalinan,selain plasenta previa,solosiu plasenta,dan gangguan pembekuan darah.penyebab
kematian janin yang paling tinggi oleh karena faktor ibu dengan penyulit kehamilan rupture
uteri.
Terjadinya rupture uteri pada seorang ibu hamil atau sedang bersalin masih merupakan suatu
bahaya besar yang mengancam jiwanya dan janinnya,kematian karena rupture uteri masih
tinggi.angka kematian tertinggi dijumpai dinegara-negara berkembang seperti afrika dan
asia.angka kematian dapat diperkecil bila ada pengertian dari ibudan masyarakat.prenatal
care,pimpinan partus yangbaik,disamping fasilitas pengangkutan dari daerah-daerah perifer dan
penyedian darah yang cukup juga merupakan factor yang penting. penyebab kematian janin
dalam Rahim paling tinggi yang berasal dari faktor ibu adalah penyulit kehamilan seperti ruptur
uteri.
Ruptur uteri merupakan salah satu bentuk perdarahan yang terjadi pada kehamilan lanjutan
dan persalinan,selain plasenta previa,solosiu plasenta,dan gangguan pembekuan
darah.penyebabkematian janin yang paling tinggi oleh karena faktor ibu dengan penyulit
kehamilan rupture uteri.
Terjadinya rupture uteri pada seorang ibu hamil atau sedang bersalin masih merupakan suatu
bahaya besar yang mengancam jiwanya dan janinnya,kematian karena rupture uteri masih
tinggi.angka kematian tertinggi dijumpai dinegara-negara berkembang seperti afrika dan
asia.angka kematian dapat diperkecil bila ada pengertian dari ibudan masyarakat.prenatal
care,pimpinan partus yangbaik,disamping fasilitas pengangkutan dari daerah-daerah perifer dan
penyedian darah yang cukup juga merupakan factor yang penting.
Tanda rupture uteri
Dramatis :
nyeri tajam yang sangat pada abdomen bawah saat kontraksi hebat
memuncak.
Penghentian kontraksi uterus disertai hilangnya rasa nyeri
Pendarahan vagina (dalam jumlah sedikit atau hemoragi)
Terdapat tanda dan gejalasyok:denyut nadi meningkat,tekanandarah
menurun,kulit berkeringat,sesak nafas dan gangguan penglihatan
Temuan palpasi abdomen tidak sama dengan temuan terdahulu
Bagian presentasi dapat digerakan diatas rongga panggul
Gerakan janin dapat menjadi kuat dan kemudian menurun menjadi
tidak ada gerakandan denyut jantung
Lingkaran uterus dan kontraksidapat dirasakandisamping janin(janin
seperti berada diluar
Uterus)
Tenang
komplikasi
gawat janin
syok hipovelemik
sepsis
kecacatan dan mordibitas
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Hutari Puji. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu I (Kehamilan). Yogyakarta: Rohima
Press.
jurnal hubungan induksi persalinan oksitosin drip dengan rupture jalan lahir spontan pada
persalinan KPD.turki romajan,AASP candra dewi,irmayani,2013.