Anda di halaman 1dari 14

a

Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-nya penulis telah
berhasil menyusun makalah tentang Pemberian obat secara parenteral. Makalah ini di buat
untuk menunjang proses pembelajaran keperawatan. Sesuai dengan kurikulum terbaru
keperawatan, yaitu pembelajaran berbasis kompetensi. Maka makalah ini sudah mengarahkan
siswa untuk belajar dengann kurikulum ini sehingga lebih memudahkan siswa untuk
mempelajari makalah ini.

Pada penulisan makalah ini saya menggunakan bahasa sederhana dan mudah dimengerti
sehingga dapat dengan mudah dicerna dan di ambil intisari dari materi pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan siswa.

Makalah ini juga di harapkan dapat diguunakan oleh siswa keperawatan karena kami telah
berusaha melengkapi materi makalah sesuai dengan kebutuhan materi pembelajaran yang di
sempurnakan.

Demikian kami sangat mengharapkan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai suatu
kesempurnaan dalam memenuhi kebutuhan dalam bidang mata pelajaran labdaskes.

Malang, 21 Maret 2017

Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar……………………………………………………………………………………….2

Daftar isi……………………………………………………………………………………….………3

Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………………..4

 Latar Belakang………………………………………………………………………………….
…4
 Rumusan
masalah………………………………………………………………………………….4
 Tujuan masalah………………………………………………………………………………...
…..4

Bab II
Pembahasan…………………………………………………………………………………………..5

Gambar cara pemberian obat injeksi ...……………………………………………………………..5

Sudut cara pemberian obat injeksi ………………………………….………………….………..…5

Rute cara pemberian obat injeksi ……………………………………………….………………....5

Area cara pemberian obat injeksi……………………………………………...……………..……. 6

Suhu saat melakukan pemberian obat injeksi…………………………………………………...


………………………………………….....7

Cara beberapa rute injeksi dan tujuannya……………………………………………………...8

Page 2
Bab III Penutup………………………………………………………………………………………14

Kesimpulan……………………………………………………...………………….………………..14

Daftar pustaka……………………………………………………………………………………….14

BAB I
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Salah satu tugas terpenting seorang perawat adalah member obat yang aman dan akurat
kepada klien. Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki
masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat
menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping
yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat
tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang sebenarnya.

Salah satu bentuk sediaan steril adalah injeksi. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan,
emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu
sebelum digunakan yang disuntikkan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau
melalui kulit atau selaput lendir. Dimasukkan ke dalam tubuh dengan menggunakan alat
suntik.

Suatu sediaan parenteral harus steril karena sediaan ini unik yang diinjeksikan atau
disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke dalam kompartemen tubuh yang paling
dalam. Sediaan parenteral memasuki pertahanan tubuh yang memiliki efesiensi tinggi yaitu
kulit dan membran mukosa sehingga sediaan parenteral harus bebas dari kontaminasi
mikroba dan bahan-bahan beracun dan juga harus memiliki kemurnian yang dapat diterima.

 Rumusan Masalah
 Gambar cara pemberian obat injeksi
 Sudut cara pemberian obat injeksi ?
 Rute cara pemberian obat injeksi ?
 Area cara pemberian obat injeksi
 Suhu saat melakukan pemberian obat injeksi
 Cara beberapa rute injeksi dan tujuannya

Page 3
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan disusunnya makalah mengenai cara pemberian obat secara injeksi ini adalah :

1. Mengetahui Gambar cara pemberian obat injeksi


2. Mengetahui Sudut cara pemberian obat injeksi
3. Menjelaskan Rute cara pemberian obat injeksi
4. Menjelaskan Area cara pemberian obat injeksi
5. Menjelaskan Suhu saat melakukan pemberian obat injeksi\
6. Menjelaskan cara beberapa rute injeksi dan tujuannya

BAB II
PEMBAHASAN

Gambar Cara Pemberian Obat Injeksi :

Sudut cara pemberian obat injeksi

Subkutan 45˚
Intrakutan 15 – 20˚
Intramuscular 90˚
Intravena 15 - 30˚

Rute cara pemberian obat Injeksi


Rute Intravena

Page 4
Rute Intravena (IV) memanfaatkan sistem peredaran darah untuk menyebarkan baik cairan,
elektrolit, zat makanan maupun obat, termasuk juga darah dan komponen-komponennya.
Beberapa keuntungan menggunakan rute Intravena ni adalah merupakan rute yang langsung
dapat menyebarkan terapi ke seluruh tubuh, dapat dilakukan pada pasien tidak sadar maupun
yang tidak kooperatif, absorbsi obat langsung ke aliran darah. Namun rute ini mempunyai
dapat menuai kerugian, yaitu : dapat terjadi kelebihan cairan, embolus udara, septikemia
maupun infeksi setempat, thrombophlebitis, hematom, nyeri dan juga reaksi hipersensitifitas.

Rute Intradermal/Intrakutan
Rute intradermal lebih mengutamakan efek lokal daripada sistemik, dan lebih digunakan
untuk tujuan diagnostik seperti pengujian alergi atau tuberkulin atau untuk anestesi lokal.

Untuk memberikan suntikan intradermal digunakan jarum 25G yang ditusukan dengan sudut
10-15 °, bevel up, sampai tepat di bawah epidermis, dan selanjutnya cairan disuntikkan 0.5 ml
sampai gembungan muncul di permukaan kulit.

Rute Subdermal/Subkutan
Rute subkutan digunakan untuk penyerapan obat yang lambat dan berkelanjutan. Biasanya
cairan yang diberikan sebanyak 1-2 ml disuntikkan ke dalam jaringan subkutan. Rute ini
sangat ideal untuk obat-obatan seperti insulin, yang memerlukan pelepasan obat yang lambat
dan stabil, dan juga karena relatif bebas dari nyeri, sangat cocok untuk suntikan yang sering
dilakukan.
Rute Intramuskular
Suntikan Intramuskular (IM) merupakan teknik memasukan obat dengan memanfaatkan
perfusi otot, memberikan penyerapan sistemik yang cepat dan menyerap dosis yang relatif
besar. Pilihan lokasi dalam suntikan Intramuskular ini harus mempertimbangkan keadaan
umum pasien, usia, dan jumlah obat yang diberikan. Lokasi yang direncanakan untuk
suntikan harus diperiksa untuk mencari tanda-tanda adanya peradangan, dan harus bebas dari
lesi kulit.

Area Pemberian obat injeksi

Intra vena
Pemberian obat secara intra vena ditujukan untuk mempercepat reaksi obat, sehingga obat
langsung masuk ke sistem sirkulasi darah. pemberian obat ini dapat dilakukan langsung pada
vena atau pada pasien yang dipasang infus, obat dapat diberikan melalui botol infus atau
melalui karet pada selang infus tempat penyuntikan yaitu pada vena yang dangkal dan dekat
dengan tulang, misalnya :
a. Pada lengan(vena mediana cubiti/vena cephalica)
b. Pada tungkai(vena saphenosus)
c. Pada leher(vena jugularis) khusus pada anak
d. Pada kepala (vena frontalis,atau vena temporalis) khusus pada anak

Page 5
Intran cutan 
Pemberian obat secara intra kutan atau intra dermal merupakan suntikan pada lapisan dermis
atau di bawah epidermis/permukaan kulit. Cara ini biasannya digunakkan untuk tes
tuberkulin atau tes alergi terhadap obat tertentu dan untuk pemberian vaksinasi. area yang
lazim digunakan adalah lengan bawah bagian dalam,dada bagian atas dan punggung area
skapula.

Subkutan
Injeksi sub cutan diberikan dengan menusuk area dibawah kulit yaitu pada jaringan konektif
atau lemak dibawah dermis. daerah yang lazim untuk injeksi sub cutan adalah lengan atas
bagian luar, paha bagian depan, perut, area skapula,ventrogluteal, dan dorso gluteal. jangan
memberikan injeksi pada daerah yang nyeri,merah,pruritis,atau edema. pada pemberian
injeksi sub cutan jangka lama,perlu direncanakan untuk diberikan secara rotasi pada area
yang berbeda.

Intramuscular
Pemberian obat secara intra muscular ditunjukkan untuk memberikan obat dalam jumlah
yang besar dibandingkan obat yang diberikan secara sub cutan. Beberapa lokasi yang lazim
digunakan untuk injeksi intra muscular adalah deltoid,dorso gluteal,vastus lateralis,dan rektus
femoralis. area-area tersebut digunakan karena massa otot yang besar,vaskularisasi baik dan
jauh dari saraf.
Ada lima lokasi yang tersedia untuk suntikan Intramuskular, yaitu:

 Otot deltoid lengan atas, yang digunakan untuk vaksin seperti hepatitis B dan tetanus
toksoid.
 Lokasi dorsogluteal memanfaatkan musculus Gluteus maximus. Catatan, ada
komplikasi yang terkait dengan lokasi ini, karena ada kemungkinan merusak nervus
sciatic atau arteri Gluteal superior jika penusukan jarum salah.
 Lokasi ventrogluteal merupakan pilihan yang lebih aman dalam mengakses musculus
Gluteus medius. Lokasi ini merupakan lokasi utama untuk suntikan Intramuskular
karena menghindari semua saraf utama dan pembuluh darah dan tidak ada komplikasi
dilaporkan
 Vastus lateralis adalah otot paha depan terletak di sisi luar tulang paha. Lokasi ini
umunya dipilih pada pasien anak-anak. Risiko yang terkait dengan otot ini adalah
cedera pada nervus femoralis dan atrofi otot dikarenakan suntikan yang sering.
 Musculus Rektus femoris adalah otot paha anterior yang jarang digunakan, tetapi
mudah dicapai jika menyuntik diri sendiri atau untuk bayi.

Suhu pemberian obat injeksi


Intravena

Intracutan

Page 6
Subcutan

Intramuscular

B. Cara pemberian Rute injeksi dan tujuannya


Intra vena

a. Cuci tangan

b. Siapkan obat dengan prinsip 6 benar

c. Identifikasi klien

d. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan

e. Atur klien pada posisi yang nyaman

f. Pasang perlak pengalas

g. Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja

h. Letakkan pembendung

i. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekauan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindari
gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan

j. Pakai sarung tangan

k. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari
arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.

l. Pegang kapas alkohol, dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan

Page 7
m. Buka tutup jarum

n. Tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukkan dengan tangan non dominan.
Membuat kulit menjadi lebih kencang dan vena tidak bergeser, memudahkan penusukan.

o. Pegang jarum pada posisi 300 sejajar dengan vena yang akan ditusuk perlahan dan pasti p.
Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum kedalam vena

q. Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan baral dari spuit dan tangan dominan
menarik plunger.

r. Observasi adanya darah pada spuit

s. Jika ada darah, lepaskan terniquet dan masukkan obat perlahan-lahan

t. Keluarkan jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil melakukan
penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan.

u. Tutup area penusukan dengan menggunakan kassa steril yang diberikan betadin

v. Kembalikan posisi klien

w. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan

x. Buka sarung tangan

y. Cuci tangan

z. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Tujuan :

a. Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat di absorbsi dari pada dengan injeksi parenteral lain.

b. Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan

c. Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar

Intracutan

a. Cuci tangan

b. Siapkan obat dengan 6 benar

c. Identifikasi klien

d. Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan

e. Atur kien pada posisi yang nyaman

f. Pakai sarung tangan

Page 8
g. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Menghindari
gangguan absorbsi obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan

h. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkuler dari
arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan untuk
membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.

i. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan.

j. Buka tutup jarum

k. Tempatkan ibu jari dengan tangan non dominan sekitar 2,5 cm dibawah area penusukan,
kemudian tarik kulit.

L. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan dominan, masukkan jarum
tepat di bawah kulit dengan sudut 150

m. Masukkan obat perlahan-lahan, perhatikan adanya jendalan (jendalan harus terbentuk)

n. Cabut jarum dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan

o. Usap pelan-pelan area penyuntikkan (jangan melakukan massage pada area penusukan).

p. Buat lingkaran dengan diameter 2,5 cm disekitar jendalan dengan menggunakan pupen.
Intruksikan klien untuk tidak menggosok area tersebut. Q

. Observasi kulit adanya kemerahan atau bengkak jika test alergi, observasi adanya reaksi sistemik
(misalnya sulit bernafas, berkeringat dingin, pingsan, mual, muntah).

r. Kembalikan posisi klien .

s. Buang peralatan yang sudah tidak diperlukan.

t. Buka sarung tangan.

u. Cuci tangan.

v. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

Tujuan :

a. Memasukkan sejumlah toksin atau obat yang disimpan dibawah kulit untuk di absorbsi.
b. Metode untuk test diagnostic terdapat alergi atau adanya penyakit-penyakit tertentu.

Subcutan

a. Cuci tangan

b. Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar

c. Identifikasi klien

Page 9
d. Beritahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan

e. Atur klien pada posisi yang nyaman sesuai dengan kebutuhan Menghindari gangguan
absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan

f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. (area
penusukan yang utama adalah pada lengan bagian atas dan paha anterior)

g. Pakai sarung tangan

h. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol dengan gerakan sirkular
dan arah keluar dengan diameter sekitar 5cm. Tunggu sampai kering. Metode ini dilakukan
untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.

i. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan

j. Buka tutup jarum

k. Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non dominan

l. Dengan ujung jarum menghadap keatas dan menggunakan tangan dominan masukkan
jarum dengan sudut 450 atau menggunakan sudut 900 (untuk orang gemuk). Pada orang
gemuk jaringan subcutannya lebih tebal

m. Lepaskan tarikan tangan non dominan

n. Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit.

o. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan

p. Jika ada darah :

1) tarik kembali jarum dari kulit

2) Tekan tempat penusukan selama 2 menit

3) Observasi adanya hematoma atau memar

4) Jika perlu berikan plester

5) Siapkan obat yang baru,mulai dengan langkah a, pilih area penusukan baru

q. Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, sambil
melakukan penekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan

r. Jika terdapat perdarahan,maka tekan area tersebut dengan menggunakan kassa steril
sampai darah berhenti.

s. Kembalikan posisi klien

Page 10
t. Buang peralatan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing

u. Buka sarung tangan dan cuci tangan

v. Dokumentasikan tindakan yang telah

Tujuan :

Memasukkan sejumlah obat kedalam jaringan subcutan dibawah kulit untuk diabsorbsi.

Intramuscular

a. Cuci tangan

b. Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar

c. Identifikasi klien

d. Beri tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan

e. Atur klien pada posisi yang nyaman sesui dengan kebutuhan dengan menghindari
gangguan absorbsi obat atau cidera dan nyeri yang berlebihan

f. Pilih area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan atau rasa gatal g.
Pakai sarun tangan

h. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas dengan menggunakan dengan


gerakan sirkuler dan arah keluar dengan diameter sekitar 5 cm. Tunggu sampai kering.
Metode ini dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.
i. Pegang kapas alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non dominan

j. Buka tutup jarum

k. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusukan dengan tangan non
dominan

l. Dengan cepat masukkan jarum dengan sudut 900 dengan tangan dominan, masukkan
sampai pada jaringan otot

m. Melakukan aspirasi dengan tangan non dominan menahan barel dari spuit dan tangan
dominan menarik plungger.

n. Observasi adanya darah pada spuit

o. Jika tidak ada darah masukkan obat perlahan-lahan

p. Jika ada darah :

1) Tarik kembali jarum dari kulit

Page 11
2) Tekan tempat penusukan selama 2 menit

3) Observasi adanya hematoma atau memar

4) Jika perlu berikan plaster

5) Siapkan obat yang baru, mulai dengan langkah

a, pilih area penusukan yang baru

q. Cabut jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama seperti saat dimasukkan, maka
tekan area tersebut dengan menggunakan kassa steril sampai darah berhenti.

r. Kembalikan posisi klien

s. Buang perlahan yang tidak diperlukan sesuai dengan tempatnya masing-masing.

t. Buku sarung tangan

u. Cuci tangan

v. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan

Tujuan :

Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot untuk di absorbsi.

Page 12
BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan

Pemberian obat /injeksi merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan
obat tersebut ke jaringan tubuh atau pembuluh darah dengan menggunakan spuit. Ada
beberapa cara pemberian obat secara injeksi yaitu secara intra vena, intra muscular, intra
cutan, sub cutan.

DAFTAR PUSAKA

http://suryadun.blogspot.co.id/2014/10/tindakan-pemberian-obat-dengan-cara.html
http://dokudok.com/ilmu-dasar/dasar-dasar-injeksi/
https://thefuturisticlovers.wordpress.com/2012/04/06/sop-prosedur-pemberian-obat-melalui-
intravena-iv/
http://jurnalbidandiah.blogspot.co.id/2012/05/pemberian-obat-melalui-intracutan-ic.html

Page 13
Page 14

Anda mungkin juga menyukai