PENDAHULUAN
d. Gangguan keseimbangan
e. Gangguan koordinasi
f. Gangguan ketahanan
2. Gangguan Sensorik
a. Gangguan propioseptik
b. Gangguan kinestetik
c. Gangguan diskriminatif
3. Gangguan Kognitif, Memori dan Atensi
a. Gangguan atensi
b. Gangguan memori
c. Gangguan inisiatif
Ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi, dapat dimodifikasi dan masih
dalam penelitian yaitu:
1. Tidak dapat dirubah :
b. Usia
c. Jenis kelamin
d. Ras
e. Genetik
2. Dapat dirubah :
a. Hipertensi
b. Merokok
c. Diabetes
d. Fibrilasi atrium
e. Kelainan jantung
f. Hiperlipidemia
i. Nutrisi
j. Obesitas
k. Aktifitas fisik
a. Sindroma metabolik
b. Penyalahgunaan zat
c. Kontrasepsi oral
e. Migrain
f. Hiper-homosisteinemia
g. Hiperkoagulabilitas
h. Inflamasi
i. Infeksi
2.1.4 Patofisiologi stroke non hemoragik
Stroke iskemik adalah tanda klinis gangguan fungsi atau kerusakan
jaringan otak sebagai akibat dari berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga
mengganggu pemenuhan kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak.
Aliran darah dalam kondisi normal otak orang dewasa adalah 50-60
ml/100 gram otak/menit. Berat otak normal rata-rata orang dewasa adalah 1300-
1400 gram (+ 2% dari berat badan orang dewasa). Sehingga dapat disimpulkan
jumlah aliran darah otak orang dewasa adalah + 800 ml/menit atau 20% dari
seluruh curah jantung harus beredar ke otak setiap menitnya. Pada keadaan
demikian, kecepatan otak untuk memetabolisme oksigen + 3,5 ml/100 gram
otak/menit. Bila aliran darah otak turun menjadi 20-25 ml/100 gram otak/menit
akan terjadi kompensasi berupa peningkatan ekstraksi oksigen ke jaringan otak
sehingga fungsi-fungsi sel saraf dapat dipertahankan.
Glukosa merupakan sumber energi yang dibutuhkan oleh otak, oksidanya
akan menghasilkan karbondioksida (CO2) dan air (H2O). Secara fisiologis 90%
glukosa mengalami metabolisme oksidatif secara lengkap. Hanya 10% yang
diubah menjadi asam piruvat dan asam laktat melalui metabolisme anaerob.
Energi yang dihasilkan oleh metabolisme aerob melalui siklus Kreb adalah 38 mol
Adenoain trifosfat (ATP)/mol glukosa sedangkan pada glikolisis anaerob hanya
dihasilkan 2 mol Atp/mol glukosa.
Adapun energi yang dibutuhkan oleh neuron-neuron otak ini digunakan
untuk keperluan :
1. Menjalankan fungsi-fungsi otak dalam sintesis, penyimpanan, transport dan
pelepasan neurotransmiter, serta mempertahankan respon elektrik.
2. CT Scan Perfusion
4. Neuroprotektan.
2. Phlebotomi
2.2 CT Scan
CT Scan merupakan teknologi sinar X-rays yang diproses menggunakan
komputer untuk memproduksi gambaran tomografi (irisan virtual) dari area
spesifik objek yang di scan, sehingga penggguna dapat melihat gambaran organ
dalam tanpa melakukan pembedahan.21 CT Scan diperkenalkan kepada dunia
kedokteran oleh EMI Limited London ditahun 1972 pada kongres British Institute
Of Radiology.
Pemotretan dengan sinar rontgen banyak informasi yang dibawakan oleh
setiap gelombang sinar tidak tercatat, karena film yang mencatat tibanya
gelombang sinar rontgen tidak peka terhadap perbedaan intensitas yang halus.
Pada CT Scan, film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan 3 alat detektor
yang dapat mencatat semua sinar secara berdiferensiasi. 2 diantaranya menerima
sinar yang telah menembus tubuh dan yang 1 lainnya berfungsi sebagai detektor
referens yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh.
Penyinaran dilakukan menurut proyeksi dari 3 titik, yaitu dari posisi jam 12, jam
10, dan jam 2. Penyinaran dari 3 posisi itu memakan waktu 4,5 menit, tercatat
oleh setiap pesawat detektor 43200 berbagai intensitas sinar tembus. Kemudian
diolah oleh sistem komputer selama proses penyinaran dikerjakan. Pesawat
komputer itu menghitung informasi yang dihasilkan oleh pencatatan tibanya sinar
rontgen setelah menembus berbagai bangunan tubuh yang sangat berbeda dalam
kepadatan struktur dan substansinya. Selisih intensitas berbagai sinar rontgen
setelah menembus tubuh disebabkan oleh daya absorbsi setiap jaringan yang
dinyatakan dalam koefisien terhadap absorbsi oleh air yang ditetapkan sebagai 0.
Bagi jaringan kepala dan isinya, koefisiennya adalah sebagai berikut:
Air : 0 S.Grisea : 18-23
Lemak : 50 Darah : 28-38
Darah : 6 Tulang/Pengapuran : 40-150
S.Alba : 11-16
Berbagai manfaat dapat diperoleh dengan adanya CT Scan itu. Namun
demikian mudah sekali terjadi praktek komersial mengingat mahalnya harga dan
besarnya perongkosan pemeliharaan pesawat CT Scan itu. Adapun indikasi tepat
bagi penggunaan CT Scan kepala ialah adanya dugaan yang kuat akan suatu
kelainan pada otak berdasarkan analisis klinis yang sudah dapat menentukan
lokalisasi dan sifat lesi. Indikasi yang tidak tepat dan mudah menimbulkan kesan
bahwa penggunaan CT Scan bersifat komersial adalah :
a. Sakit kepala kronik yang jelas bersifat psikogenik
d. Tidak mengetahui apa yang harus diperbuat kepada pasien dengan keluhan di
luar kepala dan susunan saraf pusat.
Proses-proses yang menimbulkan kelainan pada otak yang dapat
divisualisasikan itu adalah :
a. Tumor intrakranial
b. Edema serebri
e. Perdarahan serebral/intrakranial
f. Lesi demielinisasi
KASUS
Seorang Pasien inisial adalah Tn. I, belaiau masuk rumah sakit tanggal 16
juli 2017,No. RM : 080249. Tn. I Lahir pada 24 November 1968 sekarang
berumur 48 tahun. Bertempat tinggal di Asrama Hubdam V/Brawijaya Kesatrian
05/11 Blimbing Malang, No. Telp 08133349xxx, Suku : Jawa, beragama islam,
sudah menikah, Diagnosa Medis : CVA Non Hemoragic , Tanggal Pengkajian 17
Juli 2017.
Pemeriksaan Fisik
Kesimpulan
1. Infark acut pada
corona radiate
sinistra
2. Infark chronic
pada thalamus
dextra dan
subcortextempor
al dextra
Terapi / pengobatan
Subjek Nama obat Dosis Cara pemberian
Subjek 1. Citicolin 250mg 2x1 Intravena
2 2. Vitamin B1 1x1 Intravena
3. CPG 0-1-0 Peroral
4. Tyarit 2x1/2 Peroral
5. Ketorolac 1 amp extra Intravena
6. KCL drip NS 0,9% 20tpm micro Intravena
7. Infus Ns 0,9 % 20tpm Intravena
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan