Mata Kuliah : Mata kuliah Feasibility Study // Study Kelayakan Bisnis mengenalkan teori
dan praktek kepada Mahasiswa. Dan pada dasarnya teori dan praktek tidak
bisa dipisahkan! Teori yang tidak megarah pada praktik berisiko menjadi
mandul/lumpuh. Dilain pihak, praktek yang tidak didukung pemikiran
analitis akan menjadi sasaran kesalahan.Teori yang baik akan menghasilkan
prediksi – prediksi yang dapat diuji. Dalam keadaan yang berubah dengan
kecepatan tinggi, teori akan membantu para pengambil keputusan
kemampuan untuk mengatasi perubahan, untuk perusahaan itu beradaptasi
dan bersatu dengan perubahan untuk menjadi lebih kuat. Fokus bahasan
adalah memberikan dasar pengetahuan konsep kerangka berpikir tentang
Study Kelayakan Bisnis dari aspek: Hukum, Keuangan, Teknis dan
Teknologi, Pasar, Ekonomi dan Sosial, Human Resources dan Amdal
(Analisa Dampak Lingkungan)
Bahan Acuan : 1. Studi Kelayakan Bisnis, Kasmir, SE, MM & Jakfar SE, MM, Prenada
Media, 2003, Edisi Pertama, Jakarta.
2. Study Kelayakan Bisnis, Husein Umar,Edisi ketiga 2005, Gramedia
Pustaka Utama.
3. Feasibility Study, Preparation and Analysis, 3rd Edition, PCH
Publications.
4. Business Plan, Ernst & Young, Brian R. Ford, Jay M. Bornstein and
Patrick T. Pruitt, New York Times Publishing.
Tugas Peserta : Mengingat temu kelas yang sangat pendek dan untuk mendapatkan
pemahaman secara effektif, mahasiswa diwajibkan membaca bahan-bahan
Kehadiran : Pendekatan kuliah ini juga dirancang sehingga peserta yang belajar
semestinya pasti akan berhasil , dan yang tidak belajar kecil kemungkinan
akan berhasil. Kuliah ini dirancang agar peserta membuktikan sendiri hal ini
nanti pada saat setelah ujian sisipan.
Peserta diharapkan selalu hadir dalam tiap kelas pertemuan dan dating tepat
waktu. Tingkat kehadiran mempengaruhi nilai akhir peserta. Di negeri
Barat, tidak perlu ada absensi karena dapat dipastikan bawa mahasiswa akan
masuk kuliah karena mereka ingin memperoleh sesuatu yang tidak diperoleh
dari buku, yaitu kesempatan diskusi dan mencocokkan pemahaman materi
yang telah dibaca secara mandiri. Ini berarti dorongan belajar dari dalam diri
mahasiswa (internally motivated). Pada hakekatnya kuliah bukan hanya
untuk memenuhi absensi tetapi untuk memenuhi kebutuhan intelektual dan
pengembangan pribadi kesarjanaannya. Budaya belajar di Indonesia belum
sampai pada tingkat moral hazard yang tinggi dan mengalami disfungsi
hingga diperlukan motivasi. Absensi dimaksudkan untuk menjadi motivator:
motivasi eksternal dan motivasi internal.
Penilaian : Ujian sisipan dan final dirancang dengan skor maksimum yang dapat
diperoleh peserta adala 100% dengan komp0nen : Ujian sisipan 30%, ujian
akhir 30%, tugas/partisipasi kelas dan kehadiran 40%. Nilai akhir ditentukan
atas dasar peringkat kelas dan kehadiran.
Ujian diberikan dalam bentuk essay dan multiple choice. Soal telah
dirancang dengan seksama sehingga peserta yang hanya belajar sekedarnya
da tidak serius tidak akan dapat menyelesaikan soal dengan baik. Walaupun
berbentuk multiple choice, yang dapat dipelajari semalaman dengan hapalan!
Bila proses belajar yang telah disusun dalam silabus ini dilaksanakan dengan
baik dan semestinya oleh seua peserta, saya sangat yakin dan mengharapkan
bahwa semua peserta akan lulus dengan nilai A. Hal ini belum pernah
terjadi, semoga semester ini terjadi perubahan karena perubahan pandangan
tentang makna kuliah dan belajar.
Notes :
1. H: Husein Umar; KsJ: Kasmir Jakfar
2. Angka belakanagnya menerangkan chapter pembahasan.