Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Haiqal

Nim : 1802101010128
Kelas : 03
Mata Kuliah : Patologi Veteriner

Trombosis

1.1 Etiologi
Trombosis adalah proses patologis dari hemostasis.Pada trombosis, reaksi koagulasi diatur
secara tidak tepat sehingga bekuan membesar dan menyumbat lumen pembuluh darah
.Gumpalan darah patologis saat ini disebut dengan trombus ( Mayangsari et al., 2019). Bila
trombosis terjadi pada pembuluh anti koroner,anda berisiko terkena penyakit jantung
koroner.Trombosis biasanya berada pada dinding pembuluh yang menebal karna arterioklerosis
(Salma, 2014).

1.2 Mekanisme
Trombus biasanya terbentuk pada daerah dengan aliran darah lambat atau terganggu di
sinus vena besar dan kantung ujung katub vena dalam tungkai bawah atau segmen vena yang
terpapar oleh trauma langsung. Pembentukan, perkembangan dan disolusi thrombus
menggambarkan keseimbangan antara efek rangsangan trombogenik dan berbagai mekanisme
protektif (Kusdaryono et al., 2012).

1.3 Perubahan Patologi Anatomi dan Histopatologi


Hasilpenelitian mengenai analisis histopatologi pembuluh darah tikus berdasarkan jarak luka
masuk pasca paparan listrik adalah data persentase trombus yang terjadi di pembuluh darah
arteri saphena didapat gambaran histopatologi nya adalah (Djunaeni et al.,2018) :
Gambar 1. trombus yang masuk kedalam lumen arteri.
Trombosis sinus kavernosus merupakan kondisi yang fatal.Terapi yang segera dan tepat
dapat memberikan prognosis yang lebih baik Hasil CT scan orbita menunjukkan sugestif
furunkulosis dengan trombosis sinus kavernosus (Gambar 2)( Budiman et al., 2017).

Gambar 2. CT scan orbita, tampak pelebaran vena oftalmika superior dekstra dan sinistra, perselubungan pada
sinus maksila sinistra dan ethmoid sinistra.

DAFTAR PUSTAKA
Budiman, B.J., Irfandy, D., Huriyati, E. Dan Lestari, D.Y. (2017). Trombosis sinous kavernous
akibat komplikasi furunkulosis hidung. Jurnal Kesehatan Andalas, 6(1):231-238.
Djuaedy, A.S. Elfiah, U. dan Fatmawati, H. (2018). Analisis histopatologi pembuluh darah
tikus berdasarkan jarak luka masuk pasca paparan listrik. Qanun Medika, 2(2):9-18.
Kusdaryono, S., Soesilawati, D. dan Sasongko, H. (2012).Perbandingan pemberian heparin
subkutan dan intravena terhadap studi koagulasi dan d-dimer pasien dengan resiko
trombosis vena dalam. Jurnal Anastesiologi Indonesia, 4(3):164-170.
Mayangsari, E., Lestari, B. dan Nurdiana. (2019). FARMAKOTERAPI KARDIOVASKULER.
UB Press, Malang.
Salma. (2014). Tetap Sehat Setelah Usia 40. Gema Insani, Depok.

Anda mungkin juga menyukai