Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Mahasiswa didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu di


tingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat
dengan perguruan tinggi. Salah satu kebutuhan pokok bagi seorang mahasiswa adalah
belajar. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.Dalam proses
pembelajaran membutuhkan konsentrasi belajar. Tanpa konsentrasi belajar, maka
peristiwa belajar itu sesungguhnya tidak ada atau tidak berlangsung ( Pujiana, 2017 ).
Keberhasilan dari seorang mahasiswa pada perguruan tinggi bisa dikur
dengan evaluasi pada setiap semester, dimana hasil yang dijadikan tolak ukur adalah
Indeks prestasi.

Pengaruh akademik dikaitkan erat dengan tingkat kecemasan, waktu


istirahat atau jadwal yang tidak teratur yang dapat menyebabkan kelelahan, dan
mengganggu kualitas tidur pada mahasiswa. Kualitas tidur pada mahasiswa berkaitan
dengan stress karena bekerja keras untuk mempertahankan dan meningkatkan Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) dalam ( Puspita, et.al ( 2019 ) ).
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan untuk
menjaga keseimbangan agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Kebutuhan dasar
adalah kebutuhan yang paling mendasar untuk mempertahankan kehidupan secara
fisik, seperti kebutuhan makanan, minuman, tempat tinggal, seks, udara, kebutuhan
rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki, kebutuhan
aktualisasi diri, serta kebutuhan istirahat tidur (Omar, 2013).
Tidur adalah suatu proses yang sangat penting bagi manusia, karena dalam
tidur terjadi proses pemulihan, proses ini bermanfaat mengembalikan kondisi
seseorang pada keadaan semula, dengan begitu, tubuh yang tadinya mengalami
kelelahan akan menjadi segar kembali. Proses pemulihan yang terhambat dapat
menyebabkan organ tubuh tidak bisa bekerja dengan maksimal, akibatnya orang yang
kurang tidur akan cepat lelah dan mengalami penurunan konsentrasi. Kondisi tidur
dapat memasuki suatu keadaan istirahat periodik dan pada saat itu kesadaran terhadap
alam menjadi terhenti, sehingga tubuh dapat beristirahat. Otak memiliki sejumlah
fingsi, struktur, dan pusat- pusat tidur yang mengatur siklus tidur dan terjaga. Tubuh
pada saat yang sama menghasilkan substansi yang ketika dilepaskan ke dalam aliran
darah akan membuat mengantuk. Proses tersebut jika diubah oleh stres,kecemasan,
gangguan dan sakit fisik dapat menimbulkan insomnia. (Ulumuddin, dalam Nurhalija,
2018 )
Kualitas tidur merupakan keadaan dimana seseorang mudah untuk mulai
tidur, tidak terbangun dalam tidur, dan merasa segar setelah bangun tidur. Kelompok
usia dewasa muda khususnya mahasiswa banyak mengalami kondisi kurang tidur.
Banyak penelitian menyatakan bahwa kelompok mahasiswa merupakan kelompok
yang rentan menderita kurang tidur, sehingga mempunyai resiko lebih tinggi tidak
( Hastuti, et.al 2019 )
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fenny (2016), dengan jumlah
sampel sebanyak 594 orang mahasiswa yang berusia 17 sampai 25 tahun didapatkan
hasil distribusi frekuensi kualitas tidur terbanyak adalah kualitas tidur buruk dengan
jumlah sebanyak 185 orang (61,7%) dan untuk kuantitas tidur, paling banyak adalah
kuantitas tidur kurang dengan jumlah mencapai 163 orang (54,3%).
Dan menurut penelitian Puspita d.k.k ( 2019 ), dengan jumlah sampel sebanyak
107 orang mahasiswa, didapatkan distribusi frekuensi kualitas tidur terbanyak adalah
kualitas tidur yang buruk yaitu sebanyak 74 orang (69,2%), dan mahasiswa yang
memiliki kualitas tidur yang baik terdapat 33 orang (30,8%)
Kebutuhan tidur setiap individu berbeda-beda, tergantung usia setiap individu
tersebut, dan setiap individu harus memenuhi kebutuhan tidurnya agar dapat
menjalankan aktifitas dengan baik. Pola tidur yang buruk dapat berakibat pada
gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis. Dampak fisiologis meliputi
penurunan aktifitas sehari-hari, rasa lelah, penurunan daya tahan tubuh dan
ketidakstabilan tanda-tanda vital (potter & Perry, 2010)

Anda mungkin juga menyukai