Anda di halaman 1dari 22

MANAJEMEN LABORATORIUM DI SMPN 8 KOTA

TASIKMALAYA

LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen
Laboratorium, Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Siliwangi

Oleh
Kelompok 3

Ria Ramadhanti 172154025


Nurul Asrilia Dewi 172154049
Dina Khusnul Khatimah 172154053
Desi Lestari 172154069
Khairati Hanifah 172154073
Ria Rahmawati 172154093

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2019
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Manajemen Laboratorium di SMPN 8 Kota Tasikmalaya” dalam memenuhi
salah satu tugas mata kuliah manajemen laboratorium.
Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada jungjunan kita
Nabi Muhammad SAW, tabi’in tabi’atnya dan kita selaku umatnya.
Kami menyadari bahwa selama proses pembuatan makalah banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Dr. Purwati Kuswarini, M. Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi;
2. Bapak Dr. Romy Faisal Mustafa., S.Pd., M.Pd., selaku dosen mata kuliah
manajemen laboratorium, Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi.
3. Orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini; dan
4. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberikan kontribusi dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan khususnya bagi pembaca.

Tasikmalaya, 29 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Observasi
D. Manfaat Observasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian dan Fungsi Laboratorium
B. Struktur Organisasi Laboratorium
C. Struktur Organisasi Laboratorium
D. Administrasi Laboratorium
E. Keamanan Kerja dan Tata Tertib Laboratorium
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Observasi
B. Subyek Observasi
C. Sumber Data
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan Pendidikan Nasional adalah  untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan mulia
tersebut, sekolah sebagai lembaga penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan
yang sangat besar untuk keberhasilan suatu pendidikan.  Mulai dari peran guru,
lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar mengajar.  Salah satu
fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah
Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat
latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang
akan digunakan didalam tempat kerjanya kelak.
Dikemukakan pada PP Nomor 19  Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan bahwa Laboratorium dan jenis peralatannya
merupakan sarana dan prasana penting untuk penunjang   proses
pembelajaran di sekolah. Apalagi dengan diberlakukannya Kurikulum
2013, siswa tidak hanya dituntut untuk membuktikan tetapi dituntut pula
untuk dapat menemukan suatu konsep.
Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan bagi siswa. Untuk meningkatkan
efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik. Sebagus  dan selengkap  apapun suatu laboratorium tidak
akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh manajemen yang baik. Oleh
karena itu, untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola
secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar.
Peranan laboratorium didunia pendidikaan baik di Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah menengah Atas (SMA), Dan
pengguaruan Tinggi (universitas) sangatlah penting  demi menunjang
keberhasilan dalam  proses pembelajaran dan untuk melakukan berbagai
kegiatan penelitian siswa,mahasiswa dan staf pengajar. Pentingnya suatu
laboraturium ini tidak terlepas dari segala aspek mulai dari bangunan yang
lengkap sarana dan prasarana yang cukup memadai,peralatan yang
lengkap,administrasi yang baik mempunyai tenaga ahli yang trampil dan
peranan dari staf-staf laboraturium serta peranan dari siswa, mahasiswa.
Keberhasilan dalam mengelola laboraturium memerlukan
keterampilan,perencanaan dan organisasi yang baik.kunci keberhasilan
suatu laboratorium adalah pengelola beserta  tenaga kerja lainya, seperti
staf peneliti, teknisi dan operator. Terdapat beberapa faktor yang penting
dalam menangani laboratorium agar dapat berfungsi  sesuai dana yang 
tersedia. Faktor tersebut adalah kemampuan dan keterampilan parateknisi
dan analis dalam melakukan analisis, tersedianya tenaga ahli dan
dukungan dari pihak penggelola.
Oleh  karena itu dalam menyelesaikan tugas kelompok
‘Manajemen Laboratorium’’ kami melakukan observasi kesekolah SMPN
8 Kota Tasikmalaya yang kami lakukan pada 24 September 2019 untuk
melihat kondisi serta tata letak dari laboraturium tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1. Bagaimana gedung laboratotium dan desain interiornya?
2. Bagaimana sarana dan prasarana laboratoriumnya?
3. Bagaimana spesifikasi dan ketersediaan alat serta bahan yang terdapat
di laboratorium?
4. Bagaimana persentase alat dan bahan yang dapat digunakan?
5. Bagaimana perawatan alat dan bahan laboratorium?
6. Bagaimana Keberadaan alat peraga/model biologi?
7. Bagaimana keberadaan berbagai awetan biologis?
8. Bagaimana intensitas penggunaan laboratorium untuk praktikum?
9. Bagaimana keberhasilan/ketercapaian tujuan praktikum yang telah
direncanakan?
10. Bagaimana kelengkapan LKPD untuk praktikum?
11. Bagaimana konsep/KD yang sering dipraktikumkan?
12. Bagaimana organisasi laboratorium dan efektivitasnya?
13. Bagaimana keaktifan siswa dalam praktikum?
14. Bagaimana kelengkapan prosedur operasional standar?
15. Bagaimana kelengkapan bahan/objek hidup disekitar sekolah?
C. Tujuan Observasi
Adapun tujuan dilakukannya observasi di SMPN 8 Kota
Tasikmalaya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui gedung laboratotium dan desain interiornya.
2. Untuk mengetahui sarana dan prasarana laboratoriumnya.
3. Untuk mengetahui spesifikasi dan ketersediaan alat serta bahan yang
terdapat di laboratorium.
4. Untuk mengetahui persentase alat dan bahan yang dapat digunakan.
5. Untuk mengetahui perawatan alat dan bahan laboratorium.
6. Untuk mengetahui keberadaan alat peraga/model biologi.
7. Untuk mengetahui keberadaan berbagai awetan biologis
8. Untuk mengetahui intensitas penggunaan laboratorium untuk
praktikum.
9. Untuk mengetahui keberhasilan/ketercapaian tujuan praktikum yang
telah direncanakan.
10. Untuk mengetahui kelengkapan LKPD untuk praktikum.
11. Untuk mengetahui konsep/KD yang sering dipraktikumkan.
12. Untuk mengetahui organisasi laboratorium dan efektivitasnya.
13. Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam praktikum.
14. Untuk mengetahui kelengkapan prosedur operasional standar.
15. Untuk mengetahui kelengkapan bahan/objek hidup disekitar sekolah.
D. Manfaat Observasi
Laporan ini dibuat dengan tujuan memberikan manfaat baik secara
teoretis maupun secara praktis. Secara teoretis laporan ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan mengenai manajemen laboratorium yang baik.
Secara praktis makalah ini bermanfaat bagi penulis ataupun pembaca agar
dapat menambah wawasan mengenai manajemen laboratorium yang baik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Fungsi Laboratorium


Laboratorium atau  Laboratory  pada kamus Webster’s, yaitu  A
building or room in which  scientific experiments are conducted, or where
drugs, chemicals explosives are tested or compounded.  Pada kamus
Oxford,  Laboratory:  room or building used for scientific  experiments,
research, testing, etc esp in chemistry… language. (Hornby, 1985).  Pada
Wikipedia, Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah,
eksperimen, pengukuran  ataupun pelatihan ilmiah dilakukan.
Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan  dilakukannya
kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium ilmiah
biasanya  dibedakan menurut disiplin ilmunya, misalnya laboratorium 
fisika, laboratorium  kimia,  laboratorium biokimia, laboratorium
komputer, dan laboratorium bahasa. (Wikipedia, 2007). Pada SPTK-21
dikemukakan Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan
teori  keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian,  dan
sebagainya dengan  menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan
dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas,
2002).
Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan
prasana penting untuk penunjang   proses pembelajaran di sekolah. 
Dikemukakan pada PP Nomor 19  Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 42 ayat (2) serta Pasal 43 ayat (1) dan ayat (2) bahwa:
1. Pasal 42  (2) :
Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi
lahan, ruang kelas,  ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik,
ruang tata usaha, ruang  perpustakaan,  ruang laboratorium, ruang bengkel
kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat
berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran
yang teratur dan berkelanjutan.
2. Pasal 43
(1) Standar keragaman  jenis peralatan laboratorium ilmu pengetahuan
alam (IPA), laboratorium bahasa,  laboratorium komputer, dan peralatan
pembelajaran lain pada satuan pendidikan dinyatakan dalam daftar yang
berisi jenis minimal  peralatan yang harus tersedia.
(2) Standar jumlah peralatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dinyatakan dalam rasio minimal jumlah peralatan perpeserta didik.
Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas, laboratorium harus dikelola
dan dimanfaatkan  dengan baik. Sebagus  dan selengkap  apapun suatu
laboratorium tidak akan berarti apa-apa  bila tidak ditunjang oleh
manajemen yang baik.
Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas , laboratorium harus
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun
suatu laboratorium tidak akan berarti apa-apa bila tidak ditunjang oleh
manajemen yang baik. Dalam pendidikan disekolah laboratorium
mempunyai fungsi sebagai tempat proses pembelajaran dengan metode
praktikum yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa untuk
berinteraksi dengan alat dan bahan serta mengobservasi berbagai gejala
secara langsung.
Fungsi laboratorium IPA secara umum adalah untuk
menggambarkan konsep-konsep IPA yang abstrak, mengembangkan
konsep dan prinsip IPA, mengembangkan keterampilan proses sains,
sarana pendidikan untuk pelatihan, membangun dan mengembangkan rasa
ingin tahu tentang alam lingkungan.
B. Struktur Organisasi Laboratorium
Pengorganisasian atau pengelolaan laboratorium dapat diartikan
sebagai pelaksanaan dalam pengadministrasian, perawatan, pengamanan,
serta perencanaan untuk pengembangan secara  efektif dan efisien.  Sesuai
dengan fungsi laboratorium sekolah,  sebagai salah satu fasilitas
penunjang proses pembelajaran, maka kedudukan laboratorium dalam
organisasi sekolah berada di bawah koordinasi Wakil Kepala Madrasah
dengan penugasan dari Kepala  Madrasah.
Penanggungjawab laboratorium bertugas menyusun tata tertib
laboratorium,  program kerja laboratorium,  dan  jadwal  pelaksanaan
kegiatan  praktikum;  bersama-sama dengan laboran  melakukan 
inventarisasi dan adminitrasi alat, bahan, dan fasilitas;  bertanggung jawab
terhadap keamanan, keselamatan, kebersihan dan keindahan lab;
bertanggung jawab terhadap perawatan sarana dan prasarana;  menyusun
dan mengajukan kebutuhan alat dan bahan kepada Kepala Sekolah; serta
menciptakan suasana akademik laboratorium yang nyaman dan kondusif
sehingga menjamin keselamatan kerja di laboratorium.
Laboran bertugas  memfasilitasi setiap kegiatan laboratorium yang
dilaksanakan sesuai dengan program dan tujuan penyelenggaraan
laboratorium; menyiapkan alat dan bahan yang  diperlukan untuk kegiatan
praktikum;  memberikan pelayanan kepada guru dan praktikan selama
kegiatan praktikum berlangsung; melakukan inventarisasi dan adminitrasi
alat, bahan,  dan fasilitas; bertanggung jawab terhadap keamanan,
keselamatan, kebersihan dan keindahan lab; serta bertanggung jawab
terhadap perawatan sarana dan prasarana. Agar  laboran dapat  bekerja
secara optimal, maka perlu menguasai dan memahami segala sesuatu yang
berkaitan  dengan  ruang  lingkup tugasnya di laboratorium seperti
administrasi laboratorium, layanan laboratorium, pemeliharaan dan
perawatan laboratorium, pemeliharaan dan perawatan bahan dan alat-alat
laboratorium, serta tugas-tugas  lain  yang diberikan oleh  penanggung
jawab  laboratorium.
C. Sarana dan Prasarana Laboratorium
Sebagai tempat pembelajaran, laboratorium pada umumnya
mempunyai sarana dan prasarana yang terdiri atas:
1. Ruang laboratorium: ruang  untuk kegiatan praktikum,  ruang  kegiatan
administrasi dan persiapan, serta ruang penyimpanan;
2. Fasilitas laboratorium:  intalasi air (bak cuci dan kran air),
intalasi/jaringan listrik, saluran  gas, lemari asap, blower/kipas angin,
meja, kursi,  lemari, rak, papan tulis, alat pemadam kebakaran, kotak
obat-obatan, peralatan P3K, dll.;
3. Alat-alat laboratorium:  pH meter,  mikroskop, neraca, osiloskop,  labu
Erlemeyer, labu  ukur.
4. Zat (bahan kimia): asam florida, amoniak pekat, eter, oksigen,
D. Administrasi Laboratorium
Pengadministrasian merupakan suatu proses pedokumentasian
seluruh  sarana dan prasaran serta  aktivitas laboratorium.  Dalam 
kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan
dibahas lebih lanjut mengenai pengadministrasian  sarana dan prasarana.
Pengadministrasian sarana dan prasarana laboratorium bertujuan
mencegah kehilangan / penyalahgunaan, memudahkan  operasional dan
pemeliharaan, mencegah duplikasi /overlapping  permintaan alat,
memudahkan pengecekan.
Teknik administrasi laboratorium sering kali dilakukan secara manual,
namun akan lebih mudah apabila menggunakan bantuan komputer.
1. Pengadministrasian Ruangan Laboratorium
Setiap laboratorium harus memiliki denah yang
menggambarkan keadaan macam ruangan  yang ada, jaringan listrik,
jaringan air dan jaringan gas.Ruangan-ruangan tersebut harus  tercatat
namanya, ukuran, dan kapasitas dalam Format A
2. Pengadministrasian Fasilitas Umum Laboratorium
Fasilitas umum laboratorium yang dimaksud adalah barang-
barang yang merupakan perlengkapan laboratorium. Barang-barang
yang termasuk ke dalam kategori ini seperti: alat pemadam kebakaran,
perlengkapan P3K, mebeler, blower, instalasi air, instalasi listrik,
instalasi gas, dll.
Untuk mengadministrasikan fasilitas umum laboratorium
digunakan 4 macam format, yaitu
 format B1, B2, B3, dan B4.
Format B1 disebut kartu barang. Kartu ini digunakan di
gudang maupun disetiap lab. Oleh karena itu sebaiknya untuk
setiap barang sejenis nomor kartu di gudang harus sama dengan
nomor kartu di setiap lab, dan kartu ini hanya digunakan untuk satu
macam barang. Pada bagian atas kartu barang tertera abjad dari A
sampai Z, untuk memberi nama awal dari suatu barang. barometer 
dan  blower, kedua barang tersebut berawalan huruf B,  karena
secara urutan alfabetis urutan kata barometer (Ba) lebih dahulu dari
kata Blower (Bl), maka nomor kartu untuk  barometer harus lebih
rendah dari nomor  kartu  blower,  misalnya  barometer nomor 1
dan blower nomor 2. Informasi lain yang harus diisi pada kartu
barang adalah nama barang,  golongan,  nama induk barang,  lokasi
penyimpanan,  spesifikasi  (merek,  ukuran, pabrik, kode barang),
mutasi barang, riwayat barang.
Golongan barang dimaksudkan apakah barang tersebut
barang perkakas, barang optik, barang  elektronik, dsb. Kode
barang biasanya sudah diberikan pabrik/katalog. Nomor induk
adalah nomor pada buku induk/daftar barang. Pada kolom mutasi, 
jika barang diterima, hendaknya pada kolom keterangan diisikan
sumber dana dan tahun pengadaan, sedangkan apabila barang
tersebut dipindahkan  pada kolom keterangan dituliskan tempat
terakhir yang dituju.  Di bagian setelahnya kartu barang memuat
informasi tentang riwayat barang, yaitu keterangan  tentang
pelaksanaan pemeliharaan atau perbaikan dari barang tersebut.
Format B2 disebut daftar barang atau buku induk. Daftar
barang merupakan rekapitulasi dari B1  (kartu barang).  Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam  pengisian atau pendistribusian
daftar barang adalah nomor urut, nomor induk, kode barang,
spesifikasi, dan jumlah barang  yang diisikan dalam format B2 
(daftar barang).  Jangan sekali-kali menghilangkan nama barang
pada B2 sekalipun jumlah persediaan yang tercantum pada B1
tidak ada, karena akan menyulitkan pelacakan barang tersebut pada
masa mendatang.
Fomat B3 disebut daftar penerima/pengeluaran barang.
Format B3 bagi teknisi yang bekerja  di lab berfungsi sebagai alat
penerimaan dari gudang atau pengeluaran pada lab lain.
Format B4  disebut juga format usulan barang. Usulan
barang dapat berupa  perbaikan/rehabilitasi atau pengadaan baru.
Mekanisme kerja pengusulan barang dilakukan  oleh  penanggung
jawab lab berdasarkan kebutuhan yang diajukan  oleh para  guru
pembimbing praktikum. Alur selanjutnya penanggung jawab  lab
melaporkan kepada kepala  sekolah.  Dalam pengusulan, 
spesifikasi barang/alat/zat mempunyai fungsi yang sangat
penting,  karena apabila barang yang diterima tidak sesuai dengan
pengajuan/pemesan mempunyai dasar yang kuat untuk menolak
barang tersebut.  Oleh karena itu untuk memudahkan perencanaan,
setiap laboratorium minimal di gudang, atau sekolah harus
memiliki katalog barang, alat, maupun katalog bahan
3. Pengadministrasian alat dan zat
Alat yang dimaksudkan adalah alat-alat yang di gunakan untuk
pelaksanaan praktikum. Alat laboratorium dapat di kelompokan
menjadi:
Alat gelas:                              Alat Listrik:
– Gelas ukur                             – Ampremeter
– Labu erlenmeyer                – Power Supply
– Termometer                        – Voltmeter
Untuk mengadministrasikan peralatan lab digunakan format C1
(Kartu alat), C2 (Daftar alat), C3 (Daftar Penerimaan/Pengeluaran
alat), dan C4 (Daftar Pengusulan alat). Jenis Formatnya sama dengan
B1 sampai dengan B4. Perbedaannya mengganti perkataan barang
pada format B dengan perkataan alat pada format C.  Teknis
pengadministrasiannya sama dengan pengisian format B,  akan tetapi
pada pengisian format  C di tuntut mengenal alat relatif banyak.
Dalam mengadministrasikan zat  (chemicals) penggunaan
format D1  (Kartu zat), D2  (Daftar  zat), D3 (Daftar
penerimaan/Pengeluaran zat), dan D4 (daftar Usulan zat). Perbedaan
dengan format-format sebelumnya adalah terletak pada spesifikasi,
pencantuman rumus kimia, nama-nama zatnya dalam bahasa Inggris. 
Untuk melihat data ini dapat  dilihat  pada  etiket yng tertera pada
botol atau kemasannya.  Oleh karena itu etiket zat harus dijaga agar
jangan sampai hilang, jika hilang maka untuk mengenalinya kembali
memerlukan analisis dan waktu  yang relatif lama.
E. Keamanan Kerja dan Tata Tertib Laboratorium
1. Keamanan Kerja di Laboratorium
Keamanan  adalah faktor yang seharusnya menjadi perhatian
yang paling besar dalam kegiatan laboratorium, tetapi umumnya yang
selama ini terjadi adalah justru terabaikan. Kita belum terbiasa
memperhatikan keamanan bekerja. Syarat keamanan di laboratorium
bertujuan untuk melindungi baik yang bekerja di laboratorium itu
sendiri, maupun untuk keamanan sekitar/lingkungan.
Beberapa hal yang menyangkut keamanan laboratorium adalah
tersedianya ventilasi/blower, unit pengolahan limbah, bak cuci dan
saluran yang aman. Pintu masuk/keluar hendaknya cukup luas dan
mengarah/membuka keluar sehingga bila terjadi keadaan darurat orang
dari dalam  dapat dengan mudah keluar tanpa hambatan.  Selain itu,
laboratorium hendaknya dilengkapi dengan alat keaman seperti
pemadam api, alat pelindung diri (APD, seperti jaslab, masker, gogle),
alat listrik yang aman, detektor, shower, kotak P3K, serta peralatan
keamanan khusus lainnya.
Selain didukung oleh fasilitas keamanan  laboratorium, setiap
pekerja di laboratorium sebaiknya menyadari bahwa bekerja di
laboratorium mengandung resiko yang membahayakan keselamatan
kerja. Oleh karena itu untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang
membahayakan keselamatan kerja maka para pekerja laboratorium
perlu mengetahui sumber-sumber bahaya di laboratorium, simbol-
simbol bahan kimia berbahaya, dan kegiatan laboratorium yang dapat
menimbulkan kecelakaan.
2. Tata Tertib Laboratorium
Suatu laboratorium akan berjalan sesuai dengan perannya bila
disertai dengan aturan main yang dituangkan dalam tata tertib
laboratorium. Sekecil apapun laboratorium, haruslah  memiliki tata-
tertib, karena tata tertib akan sangat mendukung terhadap keselamatan
sendiri, orang lain dan lingkungan, serta untuk menunjang kelancaran
kegiatan laboratorium itu sendiri. Setiap siswa atau orang lain yang
akan bekerja di laboratorium harus mengetahui tata-tertib yang berlaku
di laboratorium tersebut. Umumnya, tata-tertib di laboratorium
meliputi:
–  tata-tertib umum: menyangkut hal-hal umum sebagaimana berlaku
di setiap laboratorium. Tujuannya untuk melindungi pengguna
laboratorium dan kepentingan  umum. Seharusnya tata tertib umum
ditulis dengan bahasa yang jelas dan singkat dan mudah terbaca.
–  Tata-tertib khusus: Biasanya diberlakukan khusus, misalnya untuk
para pengguna laboratorium dari luar, atau yang menyangkut
laboratorium dengan spesifikasi khusus, seperti laboratorium yang
memiliki ruang steril atau ruang gelap. Tata-tertib di laboratorium
hendaknya dilengkapi dengan perangkat sangsi bagi pelanggar. Sanksi
ini dapat berupa teguran, dikeluarkan dari laboratorium, atau sanksi
administrasi, denda dan sanksi lainnya. Sanksi ini harus tertulis dengan
jelas dan dikomunikasikan kepada  pengguna.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ilmiah faktor metodologi memegang peranan penting
guna mendapatkan data yang obyektif, valid dan selanjutnya digunakan untuk
memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Pengertian Metode adalah
cara yang telah teratur dan telah berfikir secara baik-baik yang digunakan untuk
mencapai tujuan (W.J.S Poerwodarminto 1987 :649).
Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika
mencapai suatu tujuan dengan menggunkan tehnik tertentu untuk memperoleh
suatu keberhasilan dalam penelitian maka harus dilaksanakan dengan
menggunkan metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan mengadakan penelitian
berdasarkan fakta – fakta yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu secara
ilmiah.
Dalam metodelogi telah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan penelitian
mempunyai kebebasan untuk memiliki metode guna memperoleh suatu data. Hal
ini senada dengan yang diungkapkan oleh sutrisno Hadi, Yaitu : “Baik buruknya
suatu research sebagian tergantung dari pengumpulan data research ilmiah
bermaksud memperoleh bahan – bahan yang relevan, aktual dan variabel, maka
untuk memperoleh data seperti itu pekerjaan research menggunakan tehnik –
tehnik, prosedur, alat – alat serta kegiatan yang diandilkan.
Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam
rangka mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat
menyusun laporan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam
penelitian ini penulis menetapkan langkah – langkah sebagai berikut :
A. Setting Observasi
1. Waktu Observasi
Penelitian observasi di laboratorium SMPN 8 Kota
Tasikmalaya telah dilaksanakan pada pukul 09.00 – 11.00 WIB pada
tanggal 24 September 2019.
2. Tempat Observasi
Observasi Pengelolaan laboratorium ini dilaksanakan di
Laboratorium IPA SMPN 8 Kota Tasikmalaya yang beralamat di Jl.
Panututan No. 75, Tugujaya, Kec. Cihideung.
B. Subyek Observasi
Subyek observasi ini adalah pengelola Laboratorium IPA SMPN 8
Kota Tasikmalaya dan murid di sekolah tersebut. Hal-hal yang akan
menjadi titik perhatian adalah kelengkapan alat dan bahan laboratorium,
kelengkapan administrasi laboratorium, tata kelola laboratorim,
kepengurusan laboratorium , kegiatan pengelolaan perawatan dan
perbaikan, dan pelaksanaan seluruh kegiatan laboratorium.
C. Sumber Data
Berkaitan dengan subyek observasinya adalah sumber datanya
pengelola Laboratorium IPA SMPN 8 Kota Tasikmalaya dan murid di
sekolah tersebut ialah kodisi laboratorium, kelengkapan alat dan bahan
laboratorium, serta kegiatan Laboratorium IPA di SMPN 8 Kota
Tasikmalaya
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dan
pengamat. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu
penelitian dan pengamat melihat dan mengamati secara langsung,
kemudian mencatat keadaan dan kejadian yang terjadi pada keadaan
sebenarnya. Observasi dilakukan ketika laboratorium tidak sedang
digunakan.
Adapun alat/ instrumen yang digunakan dalam observasi ini ialah :
a. Lembar observasi
b. Kamera
c. Alat Tulis
2. Wawancara
Kami melakukan wawancara dengan salah satu guru IPA di SMPN
8 Kota Tasikmalaya dan murid kelas IX.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
B. Hasil Observasi
C. Hasil wawancara dengan murid
Nama siswa yang kami wawancara yaitu Nabila dan Indri dari
kelas 9 G mereka pernah melakukan praktikum membuat pesawat dari
botol bekas. Pada saat kelas 7 mereka melakukan praktikum mengenai
pengamatan pada sel di laboratorium IPA namun pada saat kelas 9 mereka
belum melakukan praktikum di lab kembali dikarenakan lab sedang
dipakai untuk kelas 7. Pada saat melakukan praktikum suasana yang
mereka alami yaitu terkadang sepi, bahkan gaduh. Sebelum kegiatan
praktikum guru selalu memberikan arahan kepada siswanya tentang
bagaimana praktikum yang akan dilakukan dan faktor keselamatan juga.
Dalam kegiatan praktikum juga siswa selalu diberikan lembar kegiatan
berupa LKPD untuk diisi hasil pengamatannya dan jawaban yang
diberikan. Siswa yang telah melakukan praktikum, sampah yang tidak
digunakan tersebut selalu dibuang ke dalam tong sampah dan alat yang
telah digunakan selalu disimpan kembali ke tempat nya semula.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Untuk pihak sekolah khususnya kepada pihak yang memiliki
wewenang dalam pengembangan laboratorium, diharapkan dapat
memberikan fasilitas atau sarana dan perlengkapan laboratorium seperti
kipas penyedot asap untuk ruang asam dan melengkapi system
keselamatan diri bagi pengguna laboratorium serta system keamanan
laboratorium seperti pintu darurat. Untuk pihak koordinator laboratorium
kimia yang dalam hal ini bertindak sebagai pengelola laboratorium kimia
secara keseluruhan dapat merincikan administrasi laboratorium dan
melakukan pembukuanya Lalu meningkatkan koordinasi antara komponen
organisasi laboratorium untuk peningkatan kinerja serta dapat
melaksanakan manajemen laboratorium yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Daryanto. (2018). Manajemen Laboratorium Sekolah. Malang: Gava Media.


LAMPIRAN
1. Tahap Wawancara

2. Tahap observasi menuju laboratorium IPA di SMPN 8 Kota


Tasikmalaya
3. Dokumentasi bersama narasumber

Anda mungkin juga menyukai