Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN DAN PELAPORAN

KTD,KPC,KNC DAN RESIKO


KLINIS
No Dokumen
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit:
Halaman : 1/3
PUSKESMAS Dr. Dewanto, M.Kes
PADAMARA NIP 197011012002121003
1. Pengertian Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang terkait dengan
identifikasi, dokumentasi dan pelaporan kasus KTD,KPC dan KNC.
Kejadian Tidak Diinginkan (KTD): kejadian yang cenderung
disebabkanolehmanajemen medis dari pada kondisi yang
melatarbelakangi pasien.
Kondisi Potensial Cedera (KPC):suatu keadaan yang berpotensi
(belum terjadi tetapi memungkinkan terjadinya) cedera
Kejadian Nyaris Cedera (KNC): suatu kejadian atau situasi yang
sebenarnya dapat menimbulkan kecelakaan, trauma atau penyakit
tetapi belum terjadi karena secara kebetulan diketahui atau upaya
pencegahan segera dilakukan.
Manajemen risiko klinis adalah upaya mengidentifikasi dan
mengelompokkan risiko (grading) dan mengendalikan/mengelola risiko
tersebut baik secara proaktif risiko yang mungkin terjadi maupun reaktif
terhadap insiden yang sudah terjadi agar memberi dampak negatif
seminimal mungkin bagi keselamatan pasien dan mutu Puskesmas
adalah tindakan keperawatan untuk membersihkan luka (akut/kronis)
pada pasien.
2. Tujuan
Sebagai pedoman petugas dalam mengidentifikasi, mendokumentasi,
menganalisis dan melaporkan permasalahan mutu pelayanan klinis
seperti KTD,KPC,KNC dan manajemen resiko klinis.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Padamara Nomor :
tentang kebijakan mutu dan keselamatan pasien.
4. Referensi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Instrumen Akreditasi
Puskesmas Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Dasar Tahun
2015, Bab 9 Kriteria 9.1.1
5. Prosedur 1. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan insiden atau resiko
medis melakukan pertolongan dan penanganan awal sesuai kondisi
2. Pemberi pelayanan klinis yang mengetahui adanya insiden dan
resiko klinis melakukan pengamanan berupa isolasi bukti, laporan
dan lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut kepada
tim peningkatan mutu pelayanan klinis dan petugas klinis yang
berkompeten
3. Pemberi pelayanan klinis memberi tindakan medis dan observasi
sesuai kondisi
4. Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis melakukan identifikasi
dengan mengumpulkan informasi dan bukti yang menyangkut input,
PENANGANAN DAN PELAPORAN
KTD,KPC,KNC DAN RESIKO
KLINIS
No Dokumen
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit:
Halaman : 2/3
proses dan output terjadinya insiden dan resiko klinis. Semua hasil
identifikasi didokumentasikan dalam formulir pelaporan insiden
keselamatan
5. Kepala Puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan
mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penanganannya
6. Sosialisasi rencana tindak lanjut dan pelaksanaannya pada rapat
rutin Puskesmas

6. Diagram Alir
Mulai

Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan insiden atau


resiko medis melakukan pertolongan dan penanganan awal
sesuai kondisi

Melakukan pengamanan berupa isolasi bukti, laporan dan


lingkungan, selanjutnya melaporkan kondisi tersebut kepada tim
peningkatan mutu pelayanan klinis dan petugas klinis yang
berkompeten

Memberi tindakan medis dan observasi sesuai kondisi

Ketua tim peningkatan mutu pelayanan klinis


melakukan identifikasi dan didokumentasikan

Kepala Puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan


mengadakan analisis penyebab dan tindak lanjut penanganannya

Sosialisasi rencana tindak lanjut dan pelaksanaanya


pada rapat rutin puskesmas

Selesai

7. Hal-hal Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan insiden agar melaporkan


yang perlu kejadian KTD,KPC,KNC dan resiko klinis dalam waktu paling lambat 24
diperhatikan jam.
PENANGANAN DAN PELAPORAN
KTD,KPC,KNC DAN RESIKO
KLINIS
No Dokumen
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit:
Halaman : 3/3
8. Unit terkait Seluruh unit layanan di Puskesmas.

9. Dokumen Rekam medis, laporan KTD,KPC,KNC dan resiko klinis.


terkait
10. Rekaman TANGGAL MULAI
NO YANG DIUBAH ISI PERUBAHAN
historis DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai