Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR JAWABAN TUGAS TUTORIAL TUWEB

Nama Mahasiswa : Agus Krisman


NIM : 041161116
Semester : III
Kelas : Hukum
TT Tuweb ke- :1
Kode MK : HKUM4407/Hukum Pajak dan Acara Perpajakan
Nilai Tertinggi : ………………………
Nilai Terendah : ………………………
Nama Tutor : Karnaen, SH., MH
Paraf Tutor : ………………………

Soal !
1. Apa yang dimaksud dengan hukum pajak/fiscal, jelaskan!
2. Sebutkan dari teori-teori hukum pajak dan terangkan dengan jelas!
3. Sebutkan dari fungsi-fungsi pajak itu sendiri dan terangkan!
4. Sebutkan 3 (tiga) definisi dari para pakar tentang pajak tersebut yang saudara ketahui
selama ini!
5. Bahwa pajak di Indonesia dapat digolongkan menjadi 3 bagian pendapatan, coba saudara
terangkan dan berikan contoh dari pungutan pajak tersebut!

Jawaban :
1. Hukum Pajak yang disebut juga hukum fiskal merupakan kebijakan publik yang
ditetapkan sebagai sebuah dokumen formal, yaitu dalam kondtitusi UUD negara
Republik Indonesia 1945 dan di dalam konstitusi tersebut mengamanatkan bahwa
regulasi pungutan pajak harus ditetapkan dalam bentuk undang-undang.
2. –Teori Asuransi, pembayaran pajak yang dilakukan oleh warga negara (masyarakat)
dipersamakan dengan pembayaran premi asuransi kepada negara karena negara dalam
tugasnya telah melindungi orang dan segala kepentingannya, (dianggap seolah-olah
sebagai asuransi).
-Teori Kepentingan, pembayaran pajak yang dilakukan oleh masyarakat kepada negara
merupakan perwujudan dari peran serta masyarakat terhadap biaya kenegaraan dalam
rangka menjaga dan melindungi kepentingan masyarakat.
-Teori Gaya Pikul, pembayaran pajak oleh masyarakat kepada negara agar memenuhi
rasa keadilan, haruslah disesuaikan dengan gaya pikul masing-masing orang yang
ukurannya adalah besarnya penghasilan. Semakin besar gaya pikul seseorang berarti
semakin besar pula jumlah beban pajak yang akan dipikulkan kepadanya dan sebaliknya.
-Teori Kewajiban Pajak Mutlak atau Teori Bakti, pajak mutlak atau teori bakti,
pembayaran pajak oleh masyarakat kepada negara dipandang sebagai suatu bentuk
pembuktian rasa baktinya kepada negara.
-Teori Asas Daya Beli, pembayaran pajak oleh masyarakat merupakan transfer daya beli
dari sektor swasta ke sektor pemerintah, dan ditransfer kembali ke masyarakat dengan
maksud untuk memelihara kehidupan masyarakat dan membawanya ke arah tertentu.
3. –fungsi budgetair, merupakan fungsi utama pajak atau fungsi fiskal, yaitu fungsi pajak
semata sebagai alat untuk memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan
undang-undang perpajakan yang berlaku
-fungsi regulerend, merupakan fungsi tambahan karena hasil penerimaan dari pajak harus
digunakan untuk mengatur pemerintahan secara adil
-fungsi distribution of Income, pajak yang dipungut pemerintah didistribusikan kembali
kepada masyarakat sehingga pendapatan nasional melalui pajak dapat dikontribusikan
merata di seluruh lapisan masyarakat
-fungsi harmonization of political wants and economy, kepentingan pemerintah dalam
memungut pajak harus jelas sesuai dengan peraturan perpajakan, namun tetap
memperhatikan keserasian keadaan politik dan ekonomi negara
-fungsi stabilization of economy, pajak merupakan alat untuk menstabilkan
perekonomian karena dengan pajak akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang
berdampak pada lapangan kerja, stabilitas harga, inflasi neraca perdagangan, dst.
4. –Dr. Soeparman Soemohamidjojo, mendefinisikan pajak sebagai iuran wajib, berupa
uang dan barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna
menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa secara kolektif dalam mencapai
kesejahteraan umum.
-Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H., pajak sebagai suatu iuran rakyat kepada kas negara
(pengalihan kekayaan dari sektor partikelir ke sektor pemerintah) berdasarkan undang-
undang (dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal balik (tegen prestasi) yang
langsung dapat ditunjuk dan yang digunakan untuk membiayai kepentingan umum
(publike uitgiven)
-P.J.A. Adriani, “pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturang-peraturan, dengan tidak
mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk dan yang ada gunanya adalah
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan”.
5. –Pajak pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh Pemerintah Pusat dan digunakan untuk
membiayai APBN. Jenis pajak tersebut meliputi : Pajak Penghasilan (PPh); Pajak
Pertambahan Nilai (PPN); Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM); Pajak Bumi
dan Bangunan sektor Perhutanan, Perkebunan, Pertambangan; Bea Materai.
-Pajak daerah provinsi adalah pajak daerah yang objeknya berada di daerah, namun pada
umumnya melintasi daerah kabupaten dan kota msih dalam suatu provinsi yang
bersangutan. Pajak daerah provinsi, terdiri dari :
- Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
- Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)
- Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB)
- Pajak air permukaan
- Pajak rokok
-Pajak daerah kabupaten/kota adalah pajak yang objeknya benar-benar immobile berada
di kabupaten atau kota, oleh karenanya sangat tepat menjadi wewenang bupati atau
walikota sebagai kepala daerah untuk memungut pajak tersebut guna membiayai tata
kelola daerah kabupaten/kota melalui APBD. Pajak kabupaten/kota terdiri dari :
- Pajak hotel
- Pajak restoran
- Pajak hiburan
- Pajak reklame
- Pajak penerangan jalan
- Pajak mineral bukan logam dan bantuan
- Pajak parkir
- Pajak air tanah
- Pajak sarang burung walet
- Bea perolehan hak atas tanah dan bangungan (BPHTB)
- Pajak bumi dan bangunan sektor pedesaan dan perkotaan (PBBP2)

Anda mungkin juga menyukai