PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai rawit (Capsicum frutescens L) merupakan tanaman yang
mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena rasa pedasnya. Tingkat
konsumsi masyarakat per kapita terhadap cabai pada tahun 2000 sebesar
3.16 kg / tahun + 8.9 g per kapita per hari, tidak termasuk kebutuhan
industri (Santika, 2002).
Melihat kebutuhan cabai rawit tiap tahunnya meningkat
sehubungan dengan beragam dan variasi jenis masakan di Indonesia
meningkat yang menggunakan bahan asal cabai, mulai dari kebutuhan
rumah tangga, permintaan pasar, bahkan sampai pada kebutuhan ekspor
luar negeri. Maka dari itu perlu diadakan teknik budidaya untuk
peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman cabai (Sunaryono, 2000).
Untuk mendapatkan produksi yang maksimal tanaman cabai harus
dilengkapi dengan pemberian unsur hara yang cukup dan tepat. Salah satu
unsur hara yang esensial adalah nitrogen yang tergabung dalam unsur hara
makro yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan vegetatif
tumbuhan cabai (Anonimus, 2000; Sutejo, 2002).
Untuk mengetahui pengaruh pemberian unsur hara nitrogen (pupuk
urea) terhadap pertumbuhan cabai, maka dilakukan eksperimen dengan
menggunakan dua perlakuan yang berbeda.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pemberian pupuk urea terhadap tanaman
cabai?
2. Variabel apa yang terikat dalam tanaman cabai.
1
C. Tujuan
Untuk menjelaskan pengaruh pemberian pupuk urea terhadap
pertumbuhan tanaman cabai.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengaruh pemberian pupuk urea terhadap
pertumbuhan tanaman cabai.
2. Dapat menggerakkan Anda untuk memanfaatkan pupuk urea untuk
pertumbuhan tanaman cabai.
3. Bagi peneliti, penelitian ini dapat dijadikan kajian awal untuk
melakukan penelitian lanjutan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
terutama oleh jamur (fungi). Kelembaban yang baik bagi pertumbuhan
tanaman cabai rawit adalah berkisar antara 50%-80% dengan curah
hujan 600 mm-1.250 mm per tahun.
Curah hujan yang terlalu tinggi, dapat menyebabkan kegagalan
pembentukan bunga dan buah. Kelembaban yang terlalu rendah
dengan suhu udara yang tinggi dapat menghambat pertumbuhan tunas,
bunga, dan buah. Ketinggian suatu daerah menentukan jenis cabai
yang akan ditanam. Paprika, misalnya hasilnya akan mengecewakan
bila ditanam didaerah dataran yang rendah dengan suhu udara yang
tinggi. Ini disebabkan Jenis cabai yang tidak pedas ini sangat
membutuhkan daerah yang suhu udara pada siang harinya rata-rata
24˚C atau antara 21˚C-27˚C dan suhu udara pada malam hari antara
13˚C-16˚C. Lain hal nya dengan cabai besar dan cabai merah.
Jenis cabai ini akan lebih sesuai bila ditanam didaerah kering dan
berhawa panas walaupun daerah tersebut merupakan daerah
pegunungan Walaupun demikian, bila tanaman tersebut ditanam di
daerah yang berkelembaban tinggi dengan curah hujan pertahun antara
600-1.250 mm maka tanaman cabai mudah diserang penyakit,
terutama penyakit antrak (penyakit patek) yamg sering menyerang
cabai dalam situasi yang sangat lembab (Bernandius, 1995).
Pada umumnya tanaman memerlukan unsur hara mikro maupun
makro untuk mempercepat pertumbuhannya seperti N, P, K, Mg, Ca
dan lain-lain. Penambahan unsur hara tersebut diberikan dengan
penambahan pupuk urea, karena di dalamnya sudah terkandung unsur
hara utama nitrogen. Pertumbuhan yang baik juga dipengaruhi dari
pemupukan yang teratur. Sehingga penggunaan pupuk urea pada
tanaman cabai dapat meningkatkan pertumbuhannya.
2. Pupuk Urea
Pupuk urea merupakan pupuk buatan yang merupakan pupuk
tunggal, mengandung unsur utama nitrogen, berbentuk butiran (prill)
4
atau gelintiran (granular) dengan rumus kimia CO (NH2)2 (BSN,
2010).
Urea termasuk pupuk nitrogen yang dulu banyak diimpor. Namun,
kini urea sudah di ekspor karena banyak dibuat di dalam negeri. Urea
dibuat dari gas amoniak dan gas asam arang. Persenyawaan zat ini
melahirkan pupuk urea dengan kandungan N sebanyak 46%.
Urea termasuk pupuk yang higroskopis (mudah menarik uap air).
Pada kelembapan 73%. Pupuk ini sudah mampumenarik uap air dari
udara. Oleh karena itu, urea mudah larut dalam air dan mudah diserap
oleh tanaman (Marsono,2009).
3. Hipotesa
Pemberian pupuk urea dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
cabai.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini berjenis eksperimen, dimana terdapat dua perlakuan
yaitu tanaman cabai dengan perlakuan pupuk urea dan tanpa pupuk. Untuk
melihat perbedaan pertumbuhan, maka dibutuhkan 4 tanaman yang
ditanam pada polybag, 2 gelas plastik diberi pupuk urea dan 2 gelas plastik
lain tanpa pupuk urea.
D. Variable Penelitian
Pada penelitian terdapat beberapa variable yaitu
a. Variabel bebas, pupuk urea.
b. Variabel terikat, pertumbuhan tanaman cabai.
c. Variabel kendali, suhu lingkungan, kelembapan, media tanam,
ukuran gelas plastik, dan volume air.
6
E. Metode Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Bibit cabai 4 buah
b. Gelas plastik 4 buah
c. Tanah
d. Pupuk urea
e. Air
f. Penggaris
2. Cara Kerja
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Memasukkan tanah kedalam gelas plastik.
c. Menanam bibit cabai pada 4 gelas plastik.
d. Setiap gelas plastik diberi tanda (X) diberi pupuk dan (Y)
tanpa pupuk.
e. Menyiram tanaman 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari.
f. Mengamati dan mengukur pertumbuhan tanaman cabai 3 hari
sekali selama masa penelitian.
g. Mengukur pertumbuhan tanaman selama penelitian untuk
mengetahui apakah ada perbedaan tinggi tanaman cabai yang
di beri pupuk urea dan tanpa pupuk urea.
7
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Berdasarkan penelitian ini, didapatkan data pertambahan panjang (tinggi)
tanaman sebagai berikut:
Keterangan:
X : Perlakuan menggunakan pupuk urea
Y : Perlakuan tanpa menggunakan pupuk urea
Pertumbuhan X Y Selisih
8
Tinggi Tanaman
Pada Hari Ke-
1 4 cm 4 cm 0 cm
3 5 cm 4,6 cm 0,4 cm
6 5,8 cm 5,2 cm 0,6 cm
9 6,2 cm 6 cm 0,2 cm
12 7,9 cm 6,8 cm 1,1 cm
15 9 cm 7,5 cm 1,5 cm
Jumlah Total 3,8 cm
Rata – rata 0,63 cm
9
Pengaruh-pengaruh teknis tersebut menyebabkan perolehan data
panjang tanaman yang berbeda. Tanaman yang menggunakan air biasa
tanpa pupuk mendapatkan data panjang tanaman yang relatif rata.
Sedangkan pada tanaman yang diberi pupuk urea diperoleh data
panjang tanaman yang cukup merata dan pertumbuhan tinggi tanaman
lebih cepat daripada tanaman tanpa pupuk dan tanaman tersebut
menjadi pucat dan pucuk daun berwarna kekuningan.
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh
pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Dimulai dari
tanaman yang memakai pupuk urea lebih cepat tumbuh tingginya daripada
tanaman cabai yang tidak memakai pupuk urea. Dalam hasil tabel yang
sudah di buktikan bahwa rata rata antara tanaman cabai yang memakai
pupuk urea dan yang tidak memakai mendapatkan 0,63 cm.
B. Saran
Dari hasil penelitian, peneliti menyarankan sebaiknya, bagi anda yang
ingin memiliki tanaman cabai dengan pertumbuhan yang cepat dapat
menggunakan pupuk urea sebagai salah satu alternatif karena pupuk urea
dapat memberikan pengaruh pada tanaman cabai sehingga
pertumbuhannya lebih cepat.
11