PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menetapkan masalah
penelitian yang dapat dirumuskan sebagai berikut : bagaimana hubungan
tingkat pengetahuan terhadap kesiapan lulusan Program Studi Keperawatan
Ende dalam menanggulangi bencana alam?
3
B. Keaslian Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
terjadi di lahan pertanian yang ada tanaman (padi, jagung, kedelai dan
lain-lain) yang sedang dibudidayakan .
h. Kebakaran
Adalah situasi dimana bangunan pada suatu tempat seperti
rumah/pemukiman, pabrik, pasar, gedung dan lain-lain dilanda api yang
menimbulkan korban dan/atau kerugian.
i. Angin puting beliung
Adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai pusat,
bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam
hingga menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu
singkat (3-5 menit).
j. Gelombang pasang atau badai
Adalah gelombang tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya
siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia dan berpotensi kuat
menimbulkan bencana alam. Indonesia bukan daerah lintasan siklon
tropis tetapi keberadaan siklon tropis akan memberikan pengaruh kuat
terjadinya angin kencang, gelombang tinggi disertai hujan deras.
k. Abrasi
Adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus
laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai.
l. Kecelakaan transportasi
Adalah kecelakaan moda transportasi yang terjadi di darat, laut dan
udara.
m. Kecelakaan industri
Adalah kecelakaan yang disebabkan oleh dua faktor, yaitu perilaku
kerja yang berbahaya (unsafe human act) dan kondisi yang berbahaya
(unsafe conditions).
n. Kejadian Luar Biasa (KLB)
Adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau kematian
yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
8
2. Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan
pendidikan. Masyarakat yang berasal dari golongan ekonomi rendah
cenderung pasrah dan tidak mampu beradaptasi dengan baik saat
mengalami bencana (Kasdu, 2002).
Status sosial adalah sekumpulan hak dan kewajian yang dimiliki seseorang
dalam masyarakatnya (Ralph Linton). Orang yang memiliki status sosial
yang tinggi akan ditempatkan lebih tinggi dalam struktur masyarakat
dibandingkan dengan orang yang status sosialnya rendah. Keadaan sosial
ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Apabila
faktor-faktor tersebut cukup baik, akan mengurangi beban fisiologis,
psikologis. Kesehatan akan factor klimakterium sebagai faktor fisiologis.
(Proverawati 2010)
3. Pengetahuan
Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2003), adalah merupakan hasil dari
tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek
tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan
atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk tindakan
seseorang.
20
3 Kerangka Teori
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan
1. Tingkat pendidikan
2. Informasi.
3. Budaya.
4. Pengalaman.
5. Sosial ekonomi.
4 Kerangka Penelitian
3. Managemen 3. Pemulihan
4. Sistem masyarakat
penanggulangan
bencana alam
1. Tingkat pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial ekonomi
Keterangan :
………… ….yang diteliti
22
BAB III
1. Institusi
Institusi dalam hal ini adalah Program Studi Keperawatan Ende, dengan
adanya penelitian ini dapat menyusun kebijakan untuk meningkatkan
kurikulum dan keterampilan lulusan mengenai penanggulangan bencana.
2. Alumni
Melalui penelitian ini dapat meningkatkan motivasi belajar dan kesiapan
lulusan dalam penanggulangan bencana.
3. Peneliti
Dengan adanya penelitian ini kiranya dapat menjadi pedoman bagi dosen
agar lebih meningkatkan wawasan dan kesiapan mahasiswa sebelum lulus
dalam menanggulangi bencana.
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
dan dianggap mewakili populasi.
Menurut Notoadmojo (2005), populasi kuarang dari atau lebih kecil dari
10.000, maka menggunakan rumus :
24
N
n= 2
1+ N ( d)
Keterangan:
n : Besar sampel
N : Besar populasi
d : Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang digunakan sebesar 0.1
78
¿
1+78 (0,1)2
78
¿
1,78
¿ 43,82
Dari perhitungan didapatkan sampel sebanyak 43,82 orang maka
dibulatkan menjadi 44 sampel. Teknik pengambilan sampel dengan
purposive sampling yakni pengambilan sampel didasarkan pada suatu
pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Pemilihan responden dengan cara meminta kesediaan mahasiswa
lulusan Program Studi Keperawatan Ende yang memenuhi kriteria
inklusi:
BAB V
HASIL YANG DICAPAI
1. Jenis Kelamin
Laki-Laki 8 18,18
Perempuan 36 81,82
Jumlah 44 100
2 Umur (tahun)
Remaja (< 20) 0 0,0
Dewasa Awal (21-40) 44 100
Dewasa Madya (40-60) 0 0,0
Jumlah 44 100
Sumber: Data Primer 2016
30
Tinggi 23 52,27
Rendah 21 47,73
Jumlah 44 100
Sumber: Data Primer 2016
48%
52%
Kesiapan Lulusan
Tidak Siap
39%
Cukup Siap
61%
BAB VI
Dari hasil penelitian di atas dapat disusun beberapa rencana yang dapat
dijadikan sebagai target pencapaian untuk meningkatkan kualitas lulusan dalam
menanggulangi bencana yaitu :
1. Bagi Mahasiswa :
Diharapkan mahasiswa lebih giat lagi mencari sumber informasi
mengenai cara menanggulangi bencana, selain informasi formal yang
didapatkan di dunia pendidikan.
2. Bagi Dosen Program Studi Keperawatan Ende
34