Anda di halaman 1dari 12

UNIVERSITAS RIAU

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

LEMBAR KERJA MAHASISWA


(BIOTEKNOLOGI BAHAN BAKAR)

OLEH :

ELFRIDEI BR PURBA
1705113636

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. Darmawati,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2020

33
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

Bioteknologi Bahan Bakar

A. Tujuan :
1. Memahami cara pembuatan briket tempuung kelapa
2. Memahami manfaat briket dalam kehidupan sehari-hari.

B. Alat dan Bahan :

Alat :
1. Gelas/Cangkir
2. Korek api batangan
3. Ulekan
4. Palu
5. Kompor
6. Cetakan
7. Wadah tepung kanji
8. Wadah arang tempurung kelapa
9. Sendok Pengaduk
10. Nampan (Talam)
Bahan :
1. Tempurung kelapa 4 Batok
2. Tepung kanji ¼ kg
3. Air dingin
4. Air panas

C. Teori :
Biomassa merupakan sumber energi alternatif terbarukan yang berasal dari
tumbuhan-tumbuhan dan limbah. Biomassa merupakan bahan hayati yang biasanya
dianggap sebagai sampah dan sering dimusnahkan dengan cara dibakar. Biomassa
tersebut dapat diolah menjadi bio arang yang merupakan bahan bakar yang memiliki
nilai kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari
(Subroto, 2016).
Tempurung kelapa terletak dibagian dalam kelapa setelah sabut, dan
merupakan lapisan yang keras dengan ketebalan 3-5 mm. Tempurung kelapa
termasuk golongan kayu keras, dengan kadar air sekitar sembilan sampai sepuluh
persen (dihitung berdasarkan berat kering). Kelapa secara kimia memiliki komposisi
kimiawi hampir serupa dengan kayu yaitu tersusun dari lignin,
cellulose dan hemicelluosses. Dengan komposisi yang berbeda-
beda. Cellulose (C6H10O5)N 33,61%, Hemicelluosses (C5H8O4)N 19,27%,

38
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

dan lignin (C9H10O3)N 36,51%). kandungan bahan-bahan tersebut beragam sesuai


dengan jenis kelapanya. Struktur yang  keras disebabkan  oleh silikat 15-19% dari
berat keseluruhan buah kelapa (Sabit, 2011).
Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket
(penampilan dan kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan
energi sehari-hari. Pembuatan briket arang dari limbah industri pengolahan kayu
dilakukan dengan cara penambahan perekat tapioka, di mana bahan baku diarangkan
terlebih dahulu kemudian ditumbuk, dicapur perekat, dicetak (kempa dingin) dengan
sistem hidroulik manual selanjutnya dikeringkan. Hasil penelitian Hartoyo, Ando dan
Roliadi (1978) menyimpulkan bahwa kualitas briket arang yang dihasilkan setara
dengan briket arang buatan Inggris dan memenuhi persyaratan yang berlaku di Jepang
karena menghasilkan kadar abu dan zat mudah menguap yang rendah serta tingginya
kadar karbon terikat dan nilai kalor. Selain itu hasil penelitian Sudrajat (1983) yang
membuat briket arang dari 8 jenis kayu dengan perekat campuran pati dan molase
menyimpulkan bahwa makin tinggi berat jenis kayu, karepatan briket arangnya makin
tinggi pula. Kerapatan yang dihasilkan antara 0,45 – 1,03 g/cm3 dan nilai kalor antara
7290 – 7456 kal/g (Malik, 2013).
Kekuatan briket meningkat melalui pembriketan dengan tekanan dan dengan
penambahan unsur pengikat partikel. Efek dari penambahan unsur pengikat partikel
secara sederhana adalah menggabungkan gaya kohesi antar partikel dalam keadaan
tertekan. Beberapa jenis bahan, seperti limbah pertanian, lebih mudah dibuat briket
karena sudah mengandung unsur pengikat itu sendiri. Oleh karena itu, pembuatan
briket dengan tekanan dan temperatur sedang saja membuat ikatan unsur tersebut
melunak dan berfungsi sebagai pengikat partikel (Wulandari, 2012).

39
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

D. Kegiatan
A. Pembuatan Arang dari Tempurung Kelapa

Persiapkan bahan utama yang akan digunakan untuk membuat


briket yaitu tempurung kelapa.

Sebelum di karbonisasi, tempurung kelapa dipecahkan agar


lebih mudah dalam pembuatan arang

40
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

Bakar tempurung kelapa hingga menjadi arang

Kumpulkan tempurung kelapa yang sudah menjadi arang


pada wadah yang telah disiapkan

Kemudian haluskan arang dengan menggunakan


penggilingan atau ulekan
41
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

Kemudian diayak untuk mendapatkan butiran yang lebih


halus lagi untuk dibuat briket.

B. Pembuatan Lem Dari Tepung Kanji

Persiapkan bahan utama yang akan digunakan untuk membuat


lem dari tepung kanji

42
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

Masukkan tepung kanji ke dalam wadah

Tambahkan air dingin ke dalam tepung kanji sambil diaduk


hingga rata

Panaskan air lalu campur adonan tepung kanji ke dalam panci


dan diaduk

43
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

Lem dari tepung kanji selesai (jadi)

C. Mencampurkan Adonan Lem dengan Arang Tempurung Kelapa

Campurkan dan aduk hingga rata

Bentuk hasil briket dengan menggunakan cetakan


44
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

Briket arang selesai dan bisa dilakukan uji coba

H. Hasil pengamatan

1. Lama penyalaan sampai menjadi arang antara tempurung kelapa yang basah dan
tempurung kelapa yang kering

No Jenis Tempurung Kelapa Lama Penyalaan Asap yang


ditimbulkan
1. Tempurung Kelapa Basah 2-3 Menit setelah Sedikit kemudian
di bakar dengan banyak
menggunakan lilin
2. Tempurung Kelapa Kering 1 menit setelah di Banyak
bakar dengan
menggunakan lilin

2. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, apa saja teknik yang dilakukan dalam
proses pembuatan briket?
Jawaban :
A. Pengarangan
Tempurung kelapa dibuat arang dengan cara pengarangan manual melalui tong
kemudian (dibakar) dan ditutup hingga hanya ada sedikit ventilasi pada tong arang
tersebut.  atau dengan cara proses pirolisis, dimana tempurung dimasukkan ke dalam
tangki pirolisis dalam keadaan tertutup, kemudian asap dikondensasikan hingga dapat
asap cair.

45
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

B. Penepungan
arang yang dihasilkan melalui pembakaran manual atau pirolisis kemudian ditepung
menggunakan diskmill
C. Pencampuran
Tepung tempurung kelapa yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan lem kanji.
Pada saat pencampuran ditambah dengan lem kanji sebanyak 2,5 % dari  tepung
tempurung kelapa.
D. Pencetakan
Setelah bahan-bahan tersebut dicampur secara merata, selanjutnya dimasukkan ke
dalam cetakan briket dan kemudian dilakukan pengovenan maupun penjemuran.

3. Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari pembuatan briket tempurung kelapa!


Jawaban :
Briket arang. Briket Arang merupakan energi alternatif yang terbuat dari limbah batok
kelapa dan kayu dan ternyata harganya jauh lebih murah dari Minyak Tanah.
 Kelebihan briket arang adalah dapat menghemat penggunaan kayu sebagai hasil
utama dari hutan. Dapat menghemat pengeluaran biaya untuk membeli minyak
tanah atau gas elpiji. Dengan memanfaatkan serbuk gergaji sebagai bahan
pembuatan briket arang maka akan menningkatkan pemanfaatan limbah hasil
hutan sekaligus mengurangi pencemaran udara.
 Kekurangan briket arang: nyala api kurang lama bila dibandingkan dengan briket
batu bara. Nilai karbonnya relatif rendah.

4. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang briket biomassa!


Jawaban :
Briket biomassa merupakan briket yang dibuat dari biomassa sebagai
pengganti arang dan batu bara.
Contoh limbah biomassa yang digunakan diantaranya bagasse, tempurung kelapa,
cangkang kelapa sawit, kulit kacang, dan sekam padi. Briket biomassa dibandingkan
pembakaran biomassa secara langsung menghasilkan panas lebih tinggi per satuan
volume serta memudahkan transportasi karena briket biomassa dibuat dengan
menekan limbah biomassa menjadi bentuk tertentu dan lebih padat.
Dibandingkan bahan bakar fosil, briket biomassa memiliki total emisi gas rumah
kaca yang rendah karena komponennya merupakan bagian dari siklus karbon pendek.
Selain dengan menekan limbah biomassa menjadi ukuran yang padat, briket biomassa
juga dibuat dengan pengeringan, karbonisasi, dan pirolisis sehingga dapat
menghasilkan energi yang lebih tinggi. Dengan membuat rongga pada bagian tengah
dari briket dapat menyebabkan luas permukaan briket lebih besar sehingga laju
pembakaran lebih tinggi.

46
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

5. Sebutkan jenis-jenis perekat yang digunakan dalam pembuatan briket biomassa!


Jawaban :
Dalam proses pembuatan menjadi briket arang diperlukan tambahan perekat. Empat
macam perekat yang akan digunakan yaitu tepung tapioka, sagu, arpus dan getah karet
untuk menghasilkan briket arang yang sesuai dengan SNI.

6. Jelaskan pengaruh perekat dalam proses pembuatan briket!


Jawaban :
Hasil uji nilai kalor briket sampel dan bahan perekat menunjukkan bahwa semakin
banyak komposisi perekat, maka nilai kalor akan semakin rendah. Hal ini karena
bahan perekat memiliki sifat sukar terbakar dan membawa lebih banyak air sehingga
panas yang dihasilkan terlebih dahulu digunakan untuk menguapkan air dalam briket
(Gandhi, 2009). Pengujian nilai kalor yang telah dilakukan (Gambar 3), menunjukkan
bahwa briket yang mempunyai nilai kalor paling tinggi adalah briket dengan
komposisi perekat tepung kanji 2 % sebesar 4638 kalori/gram. Sedangkan nilai energi
yang paling rendah adalah briket dengan perekat 7% sebesar 4402. Hasil penelitian
menunjukan bahwa briket arang dengan tepung kanji sebagai bahan perekatnya akan
sedikit menurunkan nilai kalornya bila dibandingkan dengan nilai kalor kayu dalam
bentuk aslinya (Sudrajat, Soleh, 1994). Kelemahan perekat kanji atau tapioka
mempunyai sifat tidak tahan terhadap kelembaban. Hal ini disebabkan tapioka
mempunyai sifat dapat menyerap air dari udara. Kadar perekat dalam briket tidak
boleh terlalu tinggi karena dapat mengakibatkan penurunan mutu briket arang yang
sering menimbulkan banyak asap.
7. Apakah pemanfaatan sumber bahan bakar alternatif tempurung kelapa dapat
menghasilkan mutu yang baik?
Jawaban :
Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar dapat digunakan sebagai bahan
bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api dengan bentuk tertentu yang
dibuat dengan teknik pengepresan tertentu dan menggunakan bahan perekat tertentu
sebagai bahan pengeras. Briket adalah salah satu cara yang digunakan untuk
mengubah sumber energi biomassa ke bentuk biomassa lain dengan cara
dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur. Briket yang paling umum
digunakan adalah briket batubara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa.
Biobriket merupakan bahan bakar briket yang dibuat dari arang biomassa. Biomassa
hasil pertanian, khususnya limbah agroindustri merupakan bahan yang seringkali
dianggap kurang atau tidak bernilai ekonomis, sehingga murah dan bahkan pada taraf
tertentu merupakan sumber pencemaran bagi lingkungan. Dengan demikian

47
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jurusan Pendidikan MIPA
Program Studi Pendidikan Biologi

pemanfaatannya akan berdampak positif, baik bagi bisnis maupun bagi kualitas
lingkungan secara keseluruhan. 

I. Kesimpulan
Biomassa merupakan sumber energi alternatif terbarukan yang berasal dari tumbuhan-
tumbuhan dan limbah. Biomassa merupakan bahan hayati yang biasanya dianggap
sebagai sampah dan sering dimusnahkan dengan cara dibakar. Biomassa tersebut
dapat diolah menjadi bio arang yang merupakan bahan bakar yang memiliki nilai
kalor yang cukup tinggi dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Subroto,
2016).
Briket arang adalah arang yang diolah lebih lanjut menjadi bentuk briket (penampilan
dan kemasan yang lebih menarik) yang dapat digunakan untuk keperluan energi
sehari-hari. Pembuatan briket arang dari limbah industri pengolahan kayu dilakukan
dengan cara penambahan perekat tapioka, di mana bahan baku diarangkan terlebih
dahulu kemudian ditumbuk, dicapur perekat, dicetak (kempa dingin) dengan sistem
hidroulik manual selanjutnya dikeringkan.
Sebelumnya, pembuatan briket terlebih dahulu dengan menjemur bahan yang akan
dibuat selama seharian untuk mengurangi kadar air di dalam bahan, kemudian setelah
itu dilakukan karbonisasi bahan selama kurang lebih 6 sampai 7 jam sehingga
terbentuk arang tempurung kelapa, setelah itu bahan arang tempurung kelapa dan
arang kayu ditumbuk hingga halus lalu diayak untuk mendapatkan serbuk arang yang
lebih halus lagi, kemudian campurkan lem tepung tapioka ke dalam bahan dan diadon
hingga adonan merata, adonan yang telah merata dimasukkan ke dalam cetakan, lalu
jemur briket yang telah dicetak selama 3 hari untuk mengurangi kadar air yang
terdapat di dalam briket.

48

Anda mungkin juga menyukai