Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

BIOLOGI SMA

“Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sistem Ekskresi”

Dosen Pembimbing
Darmadi, S.Pd, M.Si

Oleh : Kelompok 3

Atiqatul Dzakirah 1705122342


Elfridei Br Purba 1705113636
Elvira Yuliana 1705113662
Riska Saputri 1705114162
Surani Ariyana 1705111454

Kelas : VIB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
PEMERINTAH PROVINSI RIAU
DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI PEKANBARU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Sistem Ekskresi
Kelas/semester : XI/Ganjil (1)
Alokasi Waktu : 2X45

A. Kompetensi Inti
Rumusan Kompetensi Sikap Spiritual adalah “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Adapun rumusan Kompetensi Sikap Sosial adalah
“Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia”.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK

Kompetensi Dasar Indikator


3.9Menganalisis hubungan 3.9.1 Menjelaskan pengertian sistem ekskresi
antara struktur jaringan 3.9.2 Mengidentifikasi berbagai organ pada
penyusun organ pada sistem sistem ekskresi
ekskresi dalam kaitannya 3.9.3 menyebutkan struktur dan fungsi berbagai
dengan bioproses dan organ sistem ekskresi
gangguan fungsi yang dapat 3.9.4 mengidentifikasi keterkaitan hubungan
terjadi pada sistem ekskresi
antara struktur dan jaringan dengan fungsi
manusia
organ pada sistem ekskresi
3.9.5 menjelaskan mekanisme pada sistem
ekskresi
3.9.6 menjelaskan gangguan/kelainan fungsi
pada sistem ekskresi
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan Online Learning Model yang menuntut
peserta didik untuk dapat belajar dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja serta
mampu memanfaatkan media sosial semaksimal mungkin, mempertajam pemahaman
dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan
bermanfaat. Peserta didik dapat Menjelaskan pengertian sistem ekskresi, peserta didik
Mengidentifikasi berbagai organ pada sistem ekskresi, peserta didik dapat
menyebutkan struktur dan fungsi berbagai organ sistem ekskresi, peserta didik dapat
mengidentifikasi keterkaitan hubungan antara struktur dan jaringan dengan fungsi
organ pada sistem ekskresi, peserta didik dapat menjelaskan mekanisme pada sistem
ekskresi, peserta didik dapat menjelaskan gangguan/kelainan fungsi pada sistem
ekskresi dengan rasa ingintahu, tanggungjawab, disiplin selama proses pembelajaran,
bersikap jujur, santun, percaya diri dan pantang menyerah, sehingga peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap
jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan kemampuan
berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).

D. Materi Pembelajaran
a. Fakta
 Organ pernapasan pada manusia terdiri atas kulit, ginjal, paru-paru, dan hati.
b. Konsep
 Sistem ekskresi adalah sistem pembuangan zat-zat sisa metabolisme (metabolit)
yang sudah tidak berguna dalam tubuh makhluk hidup, meliputi ginjal, hati, paru-
paru, dan kulit.
 Proses pembentukan urine meliputi tiga proses dasar, yaitu filtrasi glomerulus,
reabsorpsi tubulus, dan sekresi tubulus.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembentukan urine: faktor internal (ADH,
insulin, dan sistem renin-angiotensin-aldosteron) dan faktor eksternal (suhu
lingkungan, jumlah air yang diminum, alkohol).
 Hati (hepar), kelenjar yang berfungsi memecah beberapa senyawa yang bersifat
racun (detoksifikasi), dan menghasilkan amonia, urea, serta asam urat yang akan
diekresikan ke dalam urine.
 Kulit sebagai alat ekskresi mengeluarkan zat berlemak dan keringat yang
mengandung air, garam, urea, serta ion-ion seperti Na+.
 Kulit terdiri dari beberapa lapisan, yaitu epidermis (stratum korneum, stratum
lusidum, stratum granulosum, stratum spinosum, stratum basalis (germinativum),
dermis (lapisan papilar, lapisan retikuler), dan hipodermis/subkutaneus
(mengandung sel lemak, pembuluh darah, dan ujung saraf).
 Kelenjar kulit: kelenjar keringat/sudorifera (ekrin, apokrin) dan kelenjar sebasea.
 Termoregulasi kulit, dengan cara pemancaran, pengaliran (konveksi), konduksi,
penguapan (evaporasi).
 Faktor pengeluaran keringat: suhu lingkungan, aktivitas tubuh, emosi, dan kondisi
psikis.
 Gangguan sistem urinaria: glikosuria (glukosuria), albuminuria, batu ginjal, diabetes
melitus (kencing manis), diabetes insipidus, poliuria, gagal ginjal (anuria), uremia,
dan nefritis.
 Gangguan hati: penyakit hati (liver), sirosis hati (cirrhosis), hemochromatosis,
gangguan kulit, biang keringat (miliaria), hiperhidrosis, anhidrosis, bromhidrosis,
eksem (dermatitis), dan kadas/kurap.
 Teknologi sistem ekskresi: hemodialisis (cuci darah), transplantasi ginjal, ESWL
(Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy), dan Skin grafting (cangkok kulit).

c. Materi Pembelajaran

A. PENGERTIAN EKSKRESI
Sistem ekskresi merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa metabolisme yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sisa-sisa metabolisme ini berupa senyawa-
senyawa yang bersifat toksik (racun) sehingga jika tidak dikeluarkan dapat
menyebabkan terganggunya fungsi organ-organ di dalam tubuh.
B. ORGAN EKSKRESI PADA MANUSIA
1. Kulit
Kulit termasuk organ ekskresi karena mampu mengeluarkan zat-zat sisa berupa
kelenjar keringat. Selain sebagai organ ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai alat
indera perasa dan peraba. Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing lapisan
mempunyai fungsinya.

a. Epidermis (Lapisan Kulit Ari)


Epidermis merupakan lapisan kulit paling luar dan sangat tipis. Epidermis
terdiri dari lapisan tanduk dan lapisan malphigi. Lapisan tanduk merupakan sel-
sel mati yang mudah mengelupas, tidak mengandung pembuluh darah dan
serabut saraf, sehingga lapisan ini tidak dapat mengeluarkan darah saat
mengelupas. Lapisan malphigi merupakan lapisan yang terdapat di bawah
lapisan tanduk, yang tersuun dari sel-sel hidup dan memiliki kemampuan untuk
membelah diri. Lapisan malphigi terdapat pigmen yang dapat menentukan
warna kulit, dan melindungi sel dari kerusakan akibat sinar matahari.
b. Dermis (Lapisan Kulit Jangat)
Dermis merupakan lapisan kulit yang terletak di bawah lapisan epidermis.
Lapisan dermis lebih tebal daripada lapisan epidermis. Lapisan dermis terdiri
dari beberapa jaringan sebagai berikut:

2. Ginjal
Ginjal merupakan komponen utama penyusun sistem ekskresi manusia yaitu
urin. Manusia memiliki sepasang ginjal berukuran sekitar 10 cm. Letak ginjal di
rongga perut sebelah kiri dan kanan ruas-ruas tulang pinggang. Ginjal berfungsi
untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dari dalam darah, mempertahankan
keseimbangan cairan tubuh, mengeskresikan gula darah yang melebihi kadar
normal dan mengatur keseimbangan kadar asam, basa, dan garam di dalam tubuh.

ginjal terdiri dari tiga bagian


=
a. Proses Pembentukan Urin

 Filtrasi: proses penyaringan sel-sel darah. Hasil dari proses filtrasi berupa
urin primer yang masih mengandung air, glukosa, dan asam amino. Tapi
sudah tidak mengandung protein dan darah.
 Reabsorbsi: proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan oleh
tubuh. Hasil dari proses reabsorbsi adalah urin sekunder.
 Augmentasi: proses pengumpulan cairan dari proses sebelumnya. Hasil dari
proses augmentasi adalah urin sesungguhnya.

3. Paru-paru
Paru-paru manusia berjumlah sepasang, terletak di dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Paru-paru memiliki fungsi utama sebagai organ
pernapasan. Paru-paru juga merupakan organ ekskresi yang berfungsi
mengeluarkan gas-gas sisa proses pernapasan yaitu gas CO 2 (karbon dioksida) dan
H2O (uap air).

4. Hati
Hati berada di dalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma yang
dilindungi oleh selaput tipis bernama kapsula hepatis. Hati berfungsi untuk
mengeksresikan getah empedu zat sisa dari perombakan sel darah merah yang telah
rusak dan dihancurkan di dalam limpa. Selain berfungsi sebagai organ ekskreksi,
hati juga berperan sebagai penawar racun, menyimpan glikogen (gula otot),
pembentukan sel darah merah pada janin dan sebagai kelenjar pencernaan.
B. GANGGUAN PADA SISTEM EKSKRESI
Alat ekskresi pada manusia, seperti halnya ginjal, bisa terkena gangguan karena
berbagai macam faktor. Berikut beberapa penyakit dan kelainan yang dapat
memengaruhi fungsi ginjal:
 Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal tidak berfungsi secara normal, tidak
dapat menyaring zat sisa metabolisme, tidak mampu mengontrol jumlah air
dan elektrolit dalam darah, dan tidak bisa mengendalikan tekanan darah. Hal ini
membuat racun dan cairan berbahaya akan terkumpul di dalam tubuh, yang dapat
berakibat fatal jika tidak segera diobati.
Secara umum, penyakit gagal ginjal dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu gagal
ginjal akut (GGA) dan gagal ginjal kronis (GGK). Sering kali, gejala dari penyakit
gagal ginjal di tahap awal sulit untuk dideteksi sehingga penderitanya tidak segera
melakukan pengobatan, dan lambat laun kondisi ini akan menjadi semakin berat.
Beberapa gejala yang patut diwaspadai dari penyakit ini adalah mudah lelah, sesak
napas, kehilangan nafsu makan, lemas, jumlah urine berkurang, gangguan detak
jantung, sering mengalami keram otot dan kesemutan, pembengkakan di
pergelangan kaki, dan mual muntah.
 Infeksi ginjal
Infeksi ginjal atau pielonefritis merupakan komplikasi dari infeksi saluran kemih
(ISK), yang terjadi karena berpindahnya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.
Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri E. coli  yang terdapat pada kotoran
manusia. Perpindahan bakteri dari anus ke saluran kemih dapat terjadi ketika
melakukan hubungan seksual atau saat membersihkan daerah tersebut usai buang
air besar. Umumnya, wanita lebih berisiko untuk mengalami infeksi ginjal.
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang meningkatkan risiko terkena infeksi
ginjal, di antaranya adalah wanita yang aktif secara seksual, sistem kekebalan
tubuh yang lemah, pemakaian kateter jangka panjang, adanya sumbatan pada
saluran kemih, hingga kerusakan saraf di sekitar kandung kemih. Infeksi ginjal
akan memunculkan gejala yang cukup cepat, setelah bakteri mencapai ginjal.
Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini meliputi demam, rasa sakit di sekitar
perut atau punggung, adanya darah atau nanah dalam urine, serta urine yang berbau
busuk.
 Batu ginjal
Penyebab gangguan sistem ekskresi lainnya adalah batu ginjal. Batu
ginjal merupakan suatu kondisi ketika mineral mengendap di dalam ginjal sehingga
membentuk bongkahan seperti batu. Mineral tersebut berasal dari sisa zat-zat
limbah di dalam darah yang kemudian mengendap dan mengkristal seiring waktu.
Terbentuknya batu di dalam ginjal dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain kurang minum air putih, mengonsumsi obat tertentu, atau menderita suatu
penyakit, seperti infeksi dan asam urat. Gejala batu ginjal biasanya tidak akan
dirasakan penderitanya jika batu ginjal masih berukuran sangat kecil atau belum
menyumbat saluran kemih. Namun jika batu berukuran besar dan sudah
menyebabkan sumbatan, akan menimbulkan gejala berupa rasa nyeri.
Gejala batu ginjal yang bisa muncul apabila batu bergesekan dengan saluran kemih
adalah rasa nyeri yang menetap pada perut bagian samping, punggung bagian
bawah, selangkangan atau bahkan testis, rasa mual, muntah, warna urine menjadi
kemerahan atau lebih gelap, dan rasa sakit ketika berkemih.
 Radang ginjal (nefritis)
Radang ginjal atau nefritis sering kali disebabkan oleh gangguan autoimun atau
infeksi bakteri yang dapat memengaruhi fungsi ginjal. Kondisi ini dapat terjadi
pada area di dalam ginjal, seperti glomerulus, tubulus, atau jaringan interstitial
renal. Jika radang ginjal sudah dalam kondisi kronis, maka gejala yang akan
muncul meliputi berkurangnya frekuensi buang air kecil, memburuknya fungsi
ginjal, mual dan lesu, tidak nafsu makan, serta adanya bercak darah di urine.
Pengobatan yang diberikan pada penderita radang ginjal akan disesuaikan dengan
penyebabnya.
 Diabetes mellitus 
Diabetus mellitus atau (kencing manis) juga merupakan kelainan pada sistem
ekskresi. Diabetes mellitus adalah penyakit yang terjadi karena terdapat glukosa
dalam urin. Kondisi ini terjadi karena adanya penurunan produksi insulin yang
dihasilkan oleh pankreas. Menurunnya hormon insulin menyebabkan terganggunya
proses perombakan glukosa menjadi glikogen dan reabsorpsi glukosa dalam
glomerulus.
 Albuminuria adalah penyakit yang terjadi akibat ginjal tidak dapat melakukan
penyaringan protein (albumin). Protein (albumin) yang tidak dapat disaring
tersebut akan keluar bersama urin. Penyakit ini disebabkan oleh kerusakan pada
glomerulus.
 Diabetes insipidus Diabetes jenis ini disebabkan oleh kurangnya hormon ADH
(antidiuretic hormone) sehingga ekskresi urin meningkat. Pada umumnya urin
yang diekskresikan berjumlah antara 4-6 liter perhari, tetapi penderita diabetes
jenis ini dapat mencapai 12-15 liter setiap hari, tergantung dari jumlah air yang
diminum. Penderita disarankan banyak minum agar tidak terjadi dehidrasi.
 Uremia adalah keadaan toksik dalam darah karena mengandung banyak urea. Hal
ini terjadi karena adanya kegagalan fungsi ginjal dalam proses pembuangan urea
keluar tubuh.
Gangguan Hati
 Sirosis hati (cirrhosia). Sirosis hati adalah kondisi berubahnya sel- sel hati
menjadi jaringan ikat fibrosa, sehingga sel-sel hati itu kehilangan fungsinya.
Sirosis dapat disebabkan oleh minuman keras.
 Hemokromatosis. Yang dimaksud dengan hemokromatosis adalah kelainan secara
genetik yang menyebabkan tubuh banyak menyerap zat besi dari makanan.
Akibatnya, zat besi banyak tersimpan di dalam organ-organ tertentu, seperti hati,
jantung dan pankreas.

E. Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
2. Model : OLM (Online Learning Model)
3. Metode : Diskusi dan Tanya Jawab

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


 Media / Alat
1. Laptop
2. Handphone
3. PPT Sistem Ekskresi

G. Sumber Belajar
a. D.A Pratiwi, Sri Maryati, Suharno dan Bambang S. 2017. Biologi untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta. Erlangga.
b. Nunung Nurhayati dan Resty Wijayanti. 2016. Buku Guru Biologi Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Yramawidya
c. PPT Sistem Ekskresi

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama (2x 45 menit)

Kegiatan awal (15 menit)

Orientasi :

- Sebelum memulai pembelajaran guru menyampaikan kembali peraturan pembelajaran


jarak jauh melalui WAG, seperti :
 Siswa harus aktif selama waktu pelajaran
 Absen dicatat dari siswa yang membaca pesan guru 3 menit setelah guru membuka
pembelajaran dan 3 menit setelah pelajaran ditutup
 Profil WA siswa harus menggunakan foto asli yang jelas dan menggunakan nama
asli sebagai nama pengguna
 Siswa diharapkan aktif dalam pembelajaran serta menggunakan bahasa yang sopan
dalam berdiskusi.
 WAG digunakan sebagai tempat diskusi , siswa boleh bertanya dan menanggapi
selama pembelajaran berlangsung.
 Siswa dilarang menanggapi informasi yang diberikan guru dengan kata “ baik
bu/pak”, “Terimakasih bu/ pak” yang menyebabkan informasi itu mungkin saja
tertutup dan tidak terlihat oleh siswa lainnya.
- Guru menanyakan kesiapan siswa dan meminta siswa memastikan bahwa semua
temannya telah aktif (on-line) dan siap untuk belajar
- Guru membuka pembelajaran dengan salam dan menanyakan kabar siswa
- Guru menyampaikan KI danKD serta materi pokok yang akan dipelajari hari ini

Apersepsi
- Guru bertanya kepada siswa mengenai menjaga kesehatan dengan selalu
mengkonsumsi air putih pandemi covid 19, sudahkan siswa selalu mencuci tangan
sesudah memegang benda disekitarnya
- Siswa menanggapi pertanyaan guru berdasarkan kondisi daerah sekitar dan kebiasaan
masing-masing
- Guru berterimakasih atas respon siswa, memberi apresiasi kepda siswa yang telah
melakukan kebiasaan baik dan memberi saran kepada yang belum melakukannya

Motivasi
- Guru bertanya kepada siswa bagaimanakan kaitannya mengkonsumsi air putih, dan
menjaga kebersihan kulit ditengaah wabah covid-19 dengan kesehatan sistem ekskresi
? (Critical Thinking)
- Guru mengumpulkan pendapat pada beberapa siswa, menanggapi dan
menambahkan/meluruskan pemahaman siswa serta memberi apresiasi kepada siswa
yang telah mengemukakan pendapat
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti ( 55)


- Guru meminta siswa menyebutkan organ-organ yang terlibat dalam proses ekskresi
- Guru bersama siswa berdiskusi mengenai mekanisme pada proses ekskresi
(Eksplorasi dan Elaborasi)
- Guru menugaskan siswa menggambar organ ginjal beserta keterangannya sesuai
dengan kreatifitas siswa, guru memberikan waktu 15 menit ( Creativity and
Innovation)
- Siswa mengumpulkan gambar yang ditugaskan dengan mengirimkan foto gambar ke
WAG
- Guru membagikan ppt materi sistem ekskresi
- Guru memberikan siswa waktu 15 menit untuk membaca dan memahami materi yang
terdapat di dalam PPT (Literasi)
- Guru bersama siswa mendiskusikan materi pembelajaran yang terdapat di dalam PPT
(Collaboration)
- Guru memberikan siswa kesempatan bertanya apabila ada materi yang tidak
dimengerti
- Guru meminta 1 siswa menjelaskan gambar pada PPT hal 25 mengenai mekanisme
pembentukan urin pada ginjal melalui pesan suara
- Guru kemudian meminta siswa lainnya untuk menanggapi atau menambahkan
penjelasan siswa tersebut (Communication)

Kegiatan Penutup ( 20 menit)


- Guru bertanya apakah siswa dapat memahami materi yang diberikan atau adakah
yang masih tidak dipahami siswa dari materi yang telah dipelajari (Refleksi)
- Guru memberikan siswa kesempatan bertanya
- Siswa melakukan post-test melalui aplikasi kahoot (Evaluasi)
- Guru meminta beberapa siswa menyimpulkan materi pelajaran hari ini
- Guru menanggapi, menambahkan kesimpulan yang disampaikan siswa (Konfirmasi)
- Guru memberikan apresiasi kepada seluruh siswa atas partisipasinya dalam
pembelajaran hari ini
- Guru menugaskan siswa mempelajari materi yang akan dipelajari di pertemuan
selanjutnya
- Guru menutup kelas dengan memberi motivasi dan salam

Anda mungkin juga menyukai