Anda di halaman 1dari 3

Panitia Ujian Akhir Semester Genap 2019/2020

Fakultas Peternakan
Universitas Gadjah Mada

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP 2019/2020


Mata Kuliah : Industri Ternak Potong
Kode Matakuliah-Kelas : PTD 2402 Kelas A,B,C,D,E,F
Hari/Tanggal : Senin, 11 Mei 2020
Waktu : Jam 11.00 -13.00 (120 menit)
Sifat ujian : Buku tidak tertutup
Boleh menggunakan kalkulator
Pengampu :
1. Ir Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., M.P., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (kelas A)
2. Prof. Ir I Gede Suparta Budisatria, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng. (Kelas B)
3. Ir. Panjono, S.Pt., M.P, Ph.D., IPM., ASEAN Eng. (Kelas C)
4. Prof. Dr. Ir. Nono Ngadiyono, M.S. (Kelas D)
5. Prof. Dr. Ir. Endang baliarti, SU. (Kelas E)
6. M. Danang Eko Yulianto, S.Pt., M.Si.(Kelas F)

Soal:
1. Sebut dan jelaskan tahapan-tahapan dalam melakukan transportasi ternak yang baik ! (15)
(Soal ini menjawab CO 3. Memahami sistem transportasi ternak potong)
2. Sebutkan dan jelaskan dengan rinci beberapa prinsip yang harus dijalankan pada saat pemotongan
ternak! (15)
(Soal ini menjawab CO 4. Memahami sistem pemotongan ternak potong)
3. a. Apakah yang dimaksud dengan 'From farm to table' ? (10)
b. Ambil contoh pada konteks 'from farm to table' daging sapi (beef cattle), maka sebutkan dan
jelaskan hazard-hazard yang mungkin terjadi pada setiap titik kegiatan produksi dari 'farm to
table! (10)
c. Jelaskan kontrol dan pencegahan agar anda dapat memastikan keamanan pangan daging sapi
tersebut! (10)
(Soal ini menjawab CO 5. Memahami jaminan keamanan dan kualitas produksi ternak potong)
4. Salah satu pertimbangan dalam mengelola suatu industri peternakan khususnya komoditas ternak
potong adalah aspek sosial budaya. Jelaskan maksudnya dengan contoh nyata. (10)
(Soal ini menjawab CO 6. Memahami aspek ekonomi, pemasaran dan social-politik
dalam industri ternak potong )
5. a. Jelaskan pengertian sustainability! (10)
b. Sebut dan jelaskan pilar2 dlm sustainability! (10)
c. Menurut pendapat anda, bagaimana prospek sustainability peternakan di Indonesia? (10)
(Soal ini menjawab CO 7. Mampu memanajemen industri ternak potong secara efektif, efisien
dan berkelanjutan)
Nama :
NIM :
Kelas :

1. Tahapan dalam melakukan transportasi ternak yang baik adalah :


- Menentukan armada atau alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut ternak.
Armada pengangkutan ternak dapat menggunakan kapal, pesawat, truk, pick up, dan
motor roda 3. Armada yang digunakan untuk mengangkut ternak harus aman dan
memberikan kenyamanan untuk ternak. Armada yang digunakan dapat
dipertimbangkan berdasarkan jarak, jumlah ternak, dan dana yang dimiliki.
- Proses pengangkutan. Proses pengangkutan dilakukan setelah armada yang
digunakan telah dipilih. Proses pengangkutan ada tiga tahap yaitu loading,
transporting, dan unloading. Loading adalah proses pemasukan ternak ke dalam
armada yang digunakan untuk mengangkut. Transporting adalah proses
pengangkutan ternak menuju ke tempat tujuan. Unloading adalah proses penurunan
ternak dari armada pengangkut ternak.
- Karantina. Ternak yang sudah sampai di tempat tujuan akan dimasukkan ke dalam
karantina selama kurang lebih 2 minggu. Kegiatan yang dilakukan pada saat karantina
adalah untuk mengamati kesehatan ternak dan pencegahan penyakit apabila ada
ternak yang ternyata terinfeksi penyakit.
2. Prinsip yang harus dijalankan selama pemotongan adalah :
- Ternak yang akan dipotong harus sehat. Ternak yang akan dipotong harus dalam
keadaan sehat berdasarkan pemeriksaan dokter hewan. Hal itu agar jika ada penyakit
tidak menular kepada yang mengkonsumsi dan juga daging yang dipotong akan jelek
apabila keadaan ternak tidak sehat.
- Ternak tidak dalam kondisi lelah atau setelah dikerjakan. Hal ini karena apabila ternak
yang dipotong dalam keadaan kelelahan dapat merusak kualitas daging yang
dihasilkan setelah proses pemotongan.
- Ternak sudah tidak produktif. Ternak yang dipotong baiknya adalah ternak yang
sudah tidak produktif, karena ternak yang masih produktif masih dapat digunakan
untuk menghasilkan bibit-bibit baru yang unggul.
- Tenak dipotong dalam keadaan darurat. Maksudnya adalah apabila dalam keadaan
darurat misalnya sakit yang dapat menular, ternak sebaiknya dipotong segera agar
penyakit tidak segera menyebar.
3. a. Form farm to table adalah istilah yang memiliki arti dari peternakan atau pertanian ke
meja. Maksudnya adalah makanan yang disajikan dimeja berasal langsung dari bahan
pangan dari petenakan atau pertanian lokal, tidak dibeli dipasar atau tanpa perantara
distributor.
b. Pada konteks 'from farm to table' daging sapi (beef cattle), bahaya-bahaya yang
mungkin terjadi pada kegiatan produksi adalah terinfeksinya daging oleh bakteri yang
dapat menyebabkan penyakit apabila dikonsumsi oleh manusia. Hal itu adalah bahaya
yang mungkin terjadi dapat diakibatkan oleh pengemasan yang kurang atau rusak dan
kebersihan kandang yang kurang bersih. Hal ini juga dapat terjadi apabila kontrol yang
dilakukan kurang baik sehingga ada daging yang tidak terkontol dengan baik.
c. Kontrol dan pencegahan agar dapat memastikan keamanan pangan daging sapi
tersebut adalah dengan memperbaiki kontrol dan memastikan daging itu telah
tersertifikasi aman dan halal. Kontrol yang harus dilakukan agar daging tersebut aman
adalah quality qontrol, quality assurance, international standard operation, hazard
analitical critical control point, dan sertifikasi halal.

4. Salah satu pertimbangan dalam mengelola suatu industri peternakan khususnya


komoditas ternak potong adalah aspek sosial budaya. Maksudnya adalah hewan ternak
pada kehidupan di negara Indonesia ini sering juga digunakan dalam kegiatan adat-adat
di daerah tertentu. Aspek sosial budaya tentu menjadi pertimbangan dalam mengelola
industri peternakan. Dalam keadaan seperti ini kita dapat mengambil keuntungan dari
adat-adat masyarakat setempat dengan cara menyediakan hewan ternak yang mereka
butuhkan untuk melakukan kegiatan adat mereka, contohnya adalah pada toraja. Kerbau
disana digunakan untuk upacara adat mereka. Apabila kita menternakkan kerbau yang
mereka cari dan mereka anggap sangat penting, kita dapat memperoleh keuntungan
yang sangat besar. Aspek sosial budaya selain untuk memperoleh keuntungan kita juga
dapat kita gunakan sebagai petimbangan apabila pada suatu daerah hewan tertentu
dikeramatkan dan tidak boleh dikonsumsi. Kita lebih baik menghindari beternak hewan
tersebut untuk dikonsumsi agar kita tidak memperoleh masalah dengan masyarakat
sekitar. Contohnya adalah sapi putih yang ada di Bali.
5. a. Sustainability dalam pemeliharaan ternak maksudnya adalah pemeliharaan ternak secara
keberlanjutan atau tidak berhenti. Contohnya adalah suatu peternakan memelihara kambing.
Kambing tersebut dibelihara dari kecil hingga panen, setelah panen peternakan itu langsung
mendapatkan kambing baru yang akan dipelihara lagi untuk proses produksi. Artinya sebelum
panen peternakan ini sudah mempersiapkan calon pengganti bagi yang akan dipanen sehingga terus
berlanjut. Jika yang tidak sustainability maka peternakan akan berhenti selama jangka waktu
tertentu ketika selesai panen.
b. Pilar dari sustainabillity pada dasarnya adalah :
- economic (ekonomi) maksudnya adalah dalam melakukan peternakan yang
sustainabillity kita harus memiliki dana yang besar. Besarnya dana tersebut untuk
langsung menyiapkan kebutuhan yang akan digunakan untuk produksi sebelumnya
sebelum ada pemasukan dana dari hasil panen. Jadi kita harus memiliki ekonomi yang
baik dan tercukupi.
- environmental (lingkungan) maksudnya adalah kita harus memiliki lingkungan yang baik
dapat juga diartikan sehat dan tidak tersemar sehingga dapat mendukung peternakan kita
yang berkelanjutan. Apabila lingkungan kita tercemar dan tidak sehat dapat berdampak
pada sakitnya ternak yang kita pelihara sehingga kita tidak dapat melanjutkan atau harus
menghentikan peternakan kita.
- social (sosial) maksudnya adalah kita harus didukung oleh orang-orang yang ada
disekitar baik dari karyawan-karyawan yang bekerja dan warga-warga disekitar
peternakan. Apabila kita mendapatkan dukungan dari orang-orang tersebut peternakan
kita dapat terus berjalan dengan lancar. Namun apabila ada warga sekitar yang merasa
terganggu, usaha peternakan kita akan terhambat bahkan bisa berhenti.
Jadi ketiga pilar itu harus terpenuhi semua agar kita dapat menjalankan peternakan yang
sustainable.
c. Menurut pendapat saya prospek sustainability peternakan di Indonesia bagus, karena
Indonesia adalah negara dengan warga negara yang sangat melimpah. Warga negara
yang sangat banyak ini pasti membutuhkan pangan yang banyak pula. Jadi prospek
sustainability peternakan di Indonesia sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat Indonesia yang akat terus ada.

Anda mungkin juga menyukai