Anda di halaman 1dari 12

CRITICAL BOOK REPORT

MK. PROFESI
KEPENDIDIKAN
S1 PEND. TATA RIAS

Skor Nilai:

PROFESI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : OLIVIA DWI VICTORYA GEA

NIM : 5192444001

JURUSAN : PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

PRODI : PENDIDIKAN TATA RIAS

DOSEN PENGAMPU : WAHYU PURNOMO, S.Pd, M.Pd

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

T.A. 2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “ Critical Book Report (CBR) ”. Dan
juga saya berterima kasih pada Ibu Sani Susanti S.Pd, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah
Profesi Kependidikan yang telah memberikan tugas ini.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan.

Medan, 05 Maret 2020

penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….i

DAFTAR ISI .…………………………………………………………………ii

BAB I : PENDAHULUAN …………………………………………………1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………1


1.2 Tujuan ………………………………………………………………….1
1.3 Manfaat ………………………………………………………………..1

BAB II : RINGKASAN ISI BUKU …………………………………………2

BAB III: PEMBAHASAN …………………………………………………..7

BAB IV : PENUTUP …………………………………………………………8

4.1 Kesimpulan …………………………………………………………….8


4.2 Saran …………………………………………………………………..8

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mempelajari profesi kependidikan merupakan upaya yang sangat strategis bagi


pendidik. Kita perlu mempelajari administrasi pendidikan demi berjalannya proses belajar
mengajar dalam dunia pendidikan. Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang
baik di masyarakat apabila dapat menunjukan pada masyarakat bahwa ia layak menjadi
panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat terutama akan melihat bagaimana
sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut di teladani atau
tidak. Bagaimana guru meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuannya, memberi
arahan dan dorongan kepada anak didiknya, dan bagaimana cara guru berpakaian dan
berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa, teman-temanya serta anggota masyarakat,
sering menjadi perhatian masyarakat luas.

1.2 MANFAAT
1) Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang Profesi kependidikan .
2) Dapat memahami materi atau isi buku dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari.
3) Dapat dijadikan sebagai rujukan untuk membuat karya atau tugas yang lebih baik dan
.bermutu.

1.3 IDENTITAS BUKU


a. Pengarang : Dr. Rusydi Ananda M.Pd
b. Penerbit : Lembaga peduli pengembangan pendidikan Indonesia
c. Kota Terbit : Medan
d. Tahun Terbit : 2018
e. Cetakan :-
f. Jumlah Halaman:286 halaman
g. ISBN : 978-602-51316-0-8

BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
BAB I
GURU
1. Pengertian
Dalam perspektif tradisional pengertian guru dijelaskan Roestiyah yaitu guru adalah
seorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan (Nurdin dan
Usman, 2002:7). Namun saat ini terjadi perluasan makna guru dari hanya sekedar penyampai
ilmu pengetahuan kepada hal-hal yang lebih manusiawi sebagaimana dijelaskan Uno yang
dikutip Aditya dan Wulandari (2011:28) bahwa guru adalah orang dewasa yang secara sadar
bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar dan membimbing peserta didik.
2. Peran dan Fungsi Guru
Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan dan
pembelajaran. Secara khusus dalam pembelajaran guru mempunyai peran dan fungsi untuk
mendorong, membimbing dan memfasilitas siswa untuk belajar. Adams dan Dickey
sebagaimana dikutip Hamalik (2004:123) yaitu peran guru sesungguhnya sangat luas yang
meliputi empat hal besar yaitu:
1. Guru sebagai pengajar (teacher as instructor)
2. Guru sebagai pembimbing (teacher as counsellor)
3. Guru sebagai ilmuwan (teacher as scientist)
4. Guru sebagai pribadi (teacher as person)
3 Hak dan Kewajiban Guru
Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen dijelaskan hak-hak yang diperoleh guru. sebagai berikut: 1. Memperoleh
penghasilan di atas kebutuhan hidup minium dan jaminan kesejahteraan sosial. Penghasilan
tersebut meliputi; gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, serta penghasilan lain berupa
tunjangan profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus dan tunjangan maslahat yang
terkait tugas guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. 2.
Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja. 3.
Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan intelektual. 4.
Memperoleh dan memanfaatkan sarana prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran
tugas keprofesionalan. 5. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut
menentukan kelulusan, penghargaan dan/atau sanksi kepada peserta didik sesuai dengan
kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan
4. Jabatan dan Pangkat Guru
Di dalam peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi
Birokrasi nomor 16 Tahun 2009 diatur jenjang jabatan dan pangkat fungsional guru. Jenjang
jabatan fungsional guru dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi adalah:
1. Guru pertama.
2. Guru muda.
3. Guru madya.
4. Guru utama.

BAB II
KEPALA SEKOLAH
1. Pengertian
Kepala sekolah berasal dari dua kata yaitu: “kepala” dan “sekolah”, kata kepala dapat
diartikan sebagai ketua atau pemimpin organisasi atau lembaga. Sementara sekolah berarti
lembaga tempat menerima dan memberi pelajaran. Jadi secara umum kepala sekolah dapat
diartikan sebagai pemimpin sekolah atau lembaga tempat menerima dan memberi pelajaran
2. Kualifikasi dan Kompetensi Kepala Sekolah
Kualifikasi umum harus dimiliki untuk menjadi kepala sekolah/madrasah adalah
sebagai berikut:
1. Memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) kependidikan atau
nonkependidikan pada perguruan tinggi yang terakreditasi.
2. Pada waktu diangkat sebagai kepala sekolah berusia setinggi- tingginya 56 tahun.
3. Memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun menurut jenjang
sekolah masing-masing, kecuali di Taman Kanak- kanak
4. Memiliki pangkat serendah-rendahnya III/c bagi pegawai negeri sipil (PNS) dan bagi non-
PNS disetarakan Bab 3 – Kepala Sekolah
3. Fungsi dan Peran Kepala Sekolah
Fungsi dan peran kepala sekolah dijelaskan oleh Mulyasa) adalah sebagai berikut:
(1) kepala sekolah sebagai Profesi Pendidik Dan Tenaga Kependidikan,
(2) kepala sebagai manajer,
(3) kepala sekolah sebagai administrator,
(4) kepala sekolah sebagai supervisor,
(5) kepala sekolah sebagai leader,
(6) kepala sekolah sebagai inovator, dan
(7) kepala sebagai motivator

BAB III
PENGAWAS SEKOLAH
1.Pengertian
Pengawas sekolah adalah orang yang memberikan bantuan pembimbingan,
pengarahan terhadap guru dan/atau tenaga kependidikan lainnya untuk meningkatkan
pembelajaran. n pengawas sekolah merupakan seseorang yang diberi tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan
sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan
administrasi pada satuan dasar dan menengah.
2. Tugas Pokok Pengawas Sekolah
Secara khusus, pengawas pendidikan memiliki tugas membantu guru untuk
meningkatkan kemampuan profesionalnya, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Membantu guru untuk lebih memahami dan menghayati tujuan-tujuan pendidikan atau
standar kompetensi dan kompetensi dasar sehingga pencapaian tujuan pendidikan berjalan
dengan baik.
2. Membantu guru untuk lebih memahami kebutuhankebutuhan dan masalah-masalah yang
dihadapi peserta didik.
3. Membantu guru dalam menerapkan kepemimpinan efektif dalam rangka meningkatkan
profesional guru.
4. Membantu guru meningkatkan kemampuan penampilannya di dalam kelas.
5. Membantu guru dalam mendesain program pembelajaran.
6. Membantu guru meningkatkan kompetensi, baik kompetensi kepribadian, pedagogik,
profesional maupun sosial.
7. Mendorong guru untuk meningkatkan jabatan karirnya.
3. Beban dan Sasaran Kerja Pengawas Sekolah
Beban kerja pengawas sekolah/madrasah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun 2010
tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya adalah 37,5 jam
perminggu termasuk di dalamnya pelaksanaan pembinaan, pemantauan, penilaian dan
pembimbingan di sekolah/madrasah binaan. sasaran kerja pengawasan yang dilakukan oleh
seorang pengawas sekolah sebagaimana diatur di dalam Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang
Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya adalah sebagai berikut:
1 Untuk taman kanak-kanak/raudathul athfal dan sekolah dasar/ madrasah ibtidaiyah paling
sedikit 10 satuan pendidikan dan/atau 60 (enam puluh) guru.
2. Untuk sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah dan sekolah menengah
atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan/madrasah aliyah kejuruan paling sedikit 7
satuan pendidikan dan/atau 40 (empat puluh) guru mata pelajaran/kelompok mata pelajaran..
3. Untuk sekolah luar biasa paling sedikit 5 satuan pendidikan dan/atau 40 (empat puluh)
guru. 4. Untuk pengawas bimbingan dan konseling paling sedikit 40 (empat puluh) guru
bimbingan dan konseling.
5. Untuk daerah khusus, beban kerja pengawas sekolah paling sedikit 5 (lima) satuan
pendidikan secara lintas tingkat satuan dan jenjang pendidikan.

BAB IV
KONSELOR
1. Pengertian
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor menjelaskan konselor adalah tenaga
pendidik profesional yang telah menyelesaikan pendidikan akademik strata 1 program studi
bimbingan dan konseling dan program pendidikan profesi konselor dari perguruan tinggi
penyelenggara program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi.

2. Tugas Pokok Konseler


Tugas pokok guru konselor adalah menyusun program bimbingan, melaksanakn
program bimbingan, mengevaluasi program bimbingan, analisis hasil pelaksanaan bimbinan
dan tindak lanjut dalam program bimbingan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa guru
bimbingan konseling adalah guru yang memiliki tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak
secara penuh dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah. Menurut Tohirin
(2008:118) menjelaskan dalam keadaan tertentu seorang guru pembimbing bisa menjadi
model atau contoh yang baik bagi penyelesaian masalah bagi siswa, terutama untuk
mendampingi siswa agar lebih mampu. Beberapa tugas bimbingan konseking adalah :
1) Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling.
2) Merencanakan program bimbingan dan konseling .
3) Melaksanakan setiap progra satuan layanan bimbingan dan konseling.
4) Melaksanakan setiap program kegiatan pendukung bimbingan dan konseling.
5) Menilai proses dan hasil pelaksanaan satuan layanan dan kegiatan pendukung
bimbingan dan konseling.
6) Menganalisis hasil penilaian layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling .
7) Melaksanakan kegiatan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian layanan dan kegiatan
pendukung bimbingan dan konseling.
8) Mengadministrasikan kegiatan satuan layana dan kegiatan pendukung bimbingan dan
konseling.
9) Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan dan
konseling secara menyeluruh kepada koordinator bimbingan dan konseling kepada
sekolah
Adapun beberapa fungsi guru pembimbing adalah:
1) Pemahaman yaitu untuk membantu peserta didik memahami diri dan lingkungannya.
2) Pencegahan yaitu fungsi untuk membantu peserta didik mampu mencegah atau
menghindarkan diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat
perkembangan dirinya.
3) Pengentasan yaitu fungsi umtuk membantu peserta didik mengatasi masalah yang
dialaminya .
4) Pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
menumbuhkan berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
5) Advokasi yaitu fungsi untuk membantu peserta didik memperoleh pembelaan atas hak
dan atau kesempatan yang sama mendapat perhatian.

3. Jenjang Jabatan dan Pangkat Konseler


Didalam peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 tahu 2009 diatur jenjang jabatan dan pangkat fungsional guru. Jenjang
jabatan fungsional guru bimbingan dan konseling dari yang terendah sampai yang tertinggi:
 Guru pertama
 Guru muda
 Guru madya
 Guru utama

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kelebihan Buku
Menurut saya, buku ini sudah bagus karena didalam buku ini terdapat materi materi
yang berkaitan dengan materi Profesi kependidikan.

Ada beberapa kelebihan dari buku ini, yaitu :

 Seperti yang ada di buku Bab 1 pada halaman 19 dan 20 tertulis pengertian dari Guru
yang didefenisikan oleh banyak para ahli. Karena banyaknya pengertian dari para ahli
membuat pengetahuan para pembaca semakin berkembang dan pola pikirnya semakin
meluas.
 Dalam buku ini juga ada beberapa kalimat asing yang mungkin akan sulit diartikan
oleh pembaca, tetapi dalam buku ini penulis langsung mengartikannya kedalam
bahasa indonesia sehingga pembaca pun mudah memahami madsut atau makna dari
kalimat asing tersebut. Contohnya pada halaman 21 “ing ngarsa sung tulada yang
berarti guru berada di depan untuk memberi teladan”.
 Penjelasan setiap materi dalam buku ini sangat jelas. Setiap poin dalam materi
dijelaskan penulis secara rinci, sehingga para pembaca mudah memahami madsut dari
materi buku tersebut.

B. Kekurangan Buku

Didalam buku ini juga memiliki beberapa kekurangan seperti:

 Didalam buku ini banyak sekali poin poin yang harus kita pahami. Jadi menurut saya
ada kalanya dibuat contoh contoh tentang kehidupan sehari hari sehingga para
pembaca semakin paham.
 Buku ini memiliki tampilan yang menjenuhan karena setiap lembaran buku semuanya
memuat tentang teori tanpa dilengkapi dengan gambar- gambar yang menarik
sehingga tampilan tersebut membuat pembaca merasa bosan.
 Didalam buku ini juga saya baca ada materi yang dibahas berulang.contohnya: saya
sebelumnya sudah membaca tentang pengertian konselor, fungsinya dan lain lain .
lalu di lanjutkan dengan materi yang lain seperti katakteristik-karekteristik guru.
Setelah itu ada lagi muncul pembahasan mengenai pengertian konselor, fungsi
konselor dan lain –lain tetapi menjadi lebih rinci. Menurut saya pembahasan tentang
materi tersebut cukup dijelaskan satu kali saja tapi dia langsung secara rinci dan jelas.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan saya maka dapat disimpulkan: Guru adalah orang yang
mendidik, mengadakan pertemuan, memberi bimbingan, menambahkan pelatihan fifik atau
non fisik, memberikan penilaian, dan melakukan evaluasi berkala mengenai satu ilmu atau
lebih kepada semua peserta didik. Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru
yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar
mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi guru yang memberi pelajaran dan murid
sebagai penerima pelajaran. Sedangkan konselor adalah tenaga profesional yang bertugas dan
bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik
disatuan pendidikan.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa bisa mengerti dan


memahami psikologi pendidikan. Dan sebagai generasi penerus, kita harus mengetahui asal-
usul dan jati diri kita. Melalui adanya CBR ini, dapat meningkatkan minat kita dalam
membaca buku-buku Psikologi pendidikan guna memperluas wawasan dan menambah
pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Ananda, Rusydi. 2018. Profesi Pendidikan Dan Tenaga Kependidikan. Medan: Lembaga Peduli
Pengembangan Pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai