Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MANDIRI

Vaginosis Bakterial

Oleh :

Jesiandra Isabel M Wagiu


18014101056

Masa KKM : 11 Mei 2020 – 14 Juni 2020

Supervisor Pembimbing :

dr. Suzanna Patricia Mongan, SpOG-K

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI
RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU
MANADO
2020
VAGINOSIS BAKTERIALIS

Definisi
Vaginosis bakterial (VB) merupakan penyebab paling umum keputihan dan malodor pada
perempuan.1 Vaginosis bakterial adalah sindrom klinis akibat perubahan ekosistem vagina yaitu
pergantian Lactobacillus sp. yang memproduksi H2O2 di vagina dengan bakteri anaerob (Prevotella
species, Mobiluncus species, Gardnerella vaginalis dan Mycoplasma hominis) yang menyebabkan
perubahan pada pH vagina normal (3,5-4,5) menjadi basa (lebih dari 4,5). 1,2 Etiologi dan
patogenesis VB masih belum jelas diketahui. 1 Vaginosis bakterial dikaitkan dengan aktivitas
seksual, usia reproduktif, pasangan seksual lebih dari satu dan penggunaan alat kontrasepsi dalam
rahim.3 Pasien VB mempunyai risiko lebih tinggi tertular infeksi menular seksual (IMS) lainnya,
komplikasi kehamilan dan VB berulang.1

MANIFESTASI KLINIS
Wanita dengan VB akan mengeluhkan adanya duh tubuh vagina yang ringan sampai sedang
dan berbau amis (fishy odor).2 Penelitian potong-lintang pada pasien klinis VB melalui kriteria
pewarnaan Gram, secara signifikan terkait dengan gejala malodor vagina (49% pada pasien dengan
VB dan 20% tanpa VB) dan sekret vagina (50% pada pasien VB dan 37% tanpa VB). 3 Walaupun
beberapa wanita mempunyai gejala yang khas, namun pada sebagian besar wanita dapat
asimptomatik. Penderita dengan vaginosis bakterial dapat timbul bersama infeksi traktus genital
bawah seperti trikomoniasis dan servisitis sehingga menimbulkan gejala genital yang tidak spesifik.
Pada pemeriksaan fisik terdapat sekret yang homogen, tipis dan cair. Berbeda dengan sekret normal
vagina yang lebih tebal.2

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pengumpulan spesimen dilakukan pada ruangan yang cukup cahaya. Pasien diminta untuk
naik ke meja pemeriksaan dan diposisikan litotomi. Spekulum vagina Cusco's tanpa lubrikan
dimasukan ke dalam vagina pasien dengan kondisi aseptik, kemudian sekret, kondisi vagina dan
serviks diamati.7
pH Vagina

2
pH vagina diperiksa menggunakan pH indicator/kertas lakmus, dengan membasahi pH
indikator/kertas lakmus pada sekret di forniks posterior. Hasilnya dibandingkan dengan tabel
rujukan standarisasi colorimetric terhadap pH aktual.7 Penentuan pH vagina relatif sensitif, tetapi
kurang spesifik untuk mendeteksi wanita dengan VB.11
Whiff Test
Sekret vagina diambil dan digoreskan pada objek gelas steril kemudian ditambahkan satu
tetes KOH 10%. Reaksi positif apabila didapatkan fishy odour, putrid yang menyengat.7
Clue Cells
Satu tetes sekret vagina dicampur dengan satu tetes NaCl diatas objek gelas yang steril; kemudian
ditutup dengan cover slide. Preparat diobservasi dibawah mikroskop pembesaran 10x dan 40x
dalam 10 menit. Sel epitel vagina dilapisi organisme kokobasiler sehingga tepinya yang secara
normal mempunyai bentuk tepi sel menjadi kabur atau gambaran titik-titik yang disebut sebagai
clue cells. Clue cells adalah karakteristik VB. Jika clue cells sebesar 20% atau lebih sel epitel pada
satu lapangan besar dikatakan positif. Adanya beberapa motile trichomonands, budding yeast cells,
dan pseudohyphae.

Biakan

Kultur untuk G.vaginalis atau mikroba yang lain mempunyai utilitas kecil untuk diagnosis
VB. G.vaginalis bisa ditemukan dari semua wanita dengan VB, tetapi juga hampir 58% tanpa VB.3

DIAGNOSIS
Diagnosis VB menggunakan kriteria diagnosis Amsel berdasarkan pada tiga dari empat
tanda-tanda berikut:12
Cairan vagina homogen, putih atau keabu-abuan, melekat pada dinding vagina

Clue cells (yaitu, sel epitel vagina yang ditutupi adherent coccoobacilli) pada pemeriksaan
mikroskopis

pH vagina lebih besar dari 4,5 atau

Sekret vagina berbau seperti bau ikan (fishy odor) sebelum atau setelah penambahan KOH 10%
(Whiff test)

Diagnosis VB menggunakan kriteria diagnosis Nugent.3

3
Tabel 1. Skor Nugent apusan pewarnaan Gram pada vaginosis bakterial (+1;<1/1000x lapangan mikroskopis, 2+, 1-
5/1000, 3+, 6-30/1000, dan 4+, >30/1000)

Point score per morphotype*


Bacterial morphotype None +1 +2 +3 +4
Large Gram Positive Rod 4 3 2 1 0
Small Gram-negative/variable rod 0 1 2 3 4
Curved negative/variable rod 0 1 1 2 2
*Skor total: 0-3 Normal; 4-6 Intermediet, ulangi pemeriksaan; 7-10 Vaginosis Bakterial.

DIAGNOSIS BANDING
Vaginosis bakterial didiagnosis banding dengan kandidiosis vulvovaginalis dan trikomoniasis
vaginalis. Ketiga penyakit ini ditinjau dari gejala klinis dan pemeriksaan penunjang.
Tabel 2. Diagnosis banding Vaginosis Bakterial.1

Vaginosis Bakterial Kandidiasis Trikomoniasis


Gejala Bau amis, gatal, keputihan Gatal, nyeri saat berkemih,
Perasaan tidak nyaman pada perut
keputihan, rasa panas pada vagina
bagian bawah, gatal, kadang
asimptomatik
Vaginal discharge Putih keabu-abuan, melekat pada
Putih, menggumpal seperti keju,
Abu-abu sampai kehijauan, berbusa,
dinding vagina, konfluen dan dan
bautidak bau. dan bau busuk
amis
Pemeriksaan vagina Tes amin Eritema, edema Gambaran serviks strawberi,
mukosa vagina eritem
pH vagina > 4,5 <4,5 >4,5
Pemeriksaan KOH Negatif Pseudohifa dan blastospora Negatif

Mikroskopis Clue cell, Gram negatif pada Sel darah putih Flagella motil, banyak sel darah
pewarnaan Gram,jumlah bakteri putih
banyak

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan dianjurkan untuk semua wanita yang memberikan keluhan. Pada wanita
tidak hamil terapi bertujuan untuk menyembuhkan gejala dan tanda infeksi vagina. Manfaat yang
lain yaitu termasuk menurunkan risiko untuk mendapat C. trachomatis, N. gonorrhoeae, T.
vaginalis, HIV, dan Herpes Simplex Virus type 2.1
Regimen rekomendasi untuk wanita tidak hamil
Metronidazol 500 mg per oral 2 kali per hari selama 7 hari

4
Gel metronidazol 0,75%, satu aplikator penuh (5 gram), intravaginal, sekali sehari, selama 5
hari; atau

Krim klindamisin 2%, satu aplikator penuh (5 gram), intravaginal, saat akan tidur, selama 7 hari

Regimen alternatif untuk wanita tidak hamil


Tinidazole 2 gram per oral sekali sehari selama 2 hari, atau

Tinidazole 1 gram per oral sekali sehari selama 5 hari, atau

Klindamisin 300 mg per oral 2 kali sehari selama 7 hari, atau

Klindamisin ovules 100 mg per vaginam sekali saat tidur selama 3 hari

Pada wanita hamil pengobatan bertujuan untuk menurunkan risiko komplikasi infeksi yang
menyertai VB selama kehamilan baik kepada ibu maupun janin.1
Regimen yang direkomendasikan untuk wanita hamil
Metronidazol 500 mg oral 2 kali sehari selama 7 hari, atau

Klindamisin 300 mg oral 2 kali sehari selama 7 hari.

Penggunaan Probiotik
Beberapa penelitian telah mengevaluasi efikasi klinis dan mikrobiologis penggunaan
intravaginal lactobacillus formulation untuk mengobati VB dan mengembalikan flora normal.
Secara keseluruhan, tidak ada penelitian yang mendukung penambahan lactobacillus formulations
yang tersedia atau probiotik sebagai adjuvan atau terapi pengganti pada wanita dengan VB.
Meskipun penelitian yang menyebutkan manfaat dari regimen ini terhadap pengobatan dan
pencegahan VB sedang berjalan.1
Pasangan Seksual
Percobaan klinis mengindikasikan bahwa respon wanita terhadap terapi dan kekambuhan
tidak dipengaruhi oleh pengobatan pasangannya. Sehingga, pengobatan rutin terhadap pasangan
tidak direkomendasikan.3
Infeksi HIV
Pada wanita yang menderita infeksi HIV, frekuensi VB berulang lebih tinggi. Pada pasien
VB dengan infeksi HIV diterapi sesuai dengan pasien HIV negatif. VB dengan infeksi HIV yang
asimptomatik direkomendasikan untuk diberikan terapi.1,2

KOMPLIKASI

5
Peningkatan konsentrasi bakteri intravaginal, bersama-sama dengan pergeseran ke flora
virulen yang lebih banyak, dapat merupakan predisposisi komplikasi obstetrik dan ginekologi
tertentu, seperti korioamnionitis, infeksi cairan amnion, infeksi pada masa nifas, penyakit radang
panggul, dan kelahiran prematur.2 Pasien wanita dengan VB mempunyai risiko lebih tinggi
terhadap penularan infeksi menular seksual (IMS) lain (seperti, Human Immunodeficiency Virus,
N. gonorrhoeae, C. trachomatis, dan HSV-2) serta kejadian VB berulang.3

PROGNOSIS
Prognosis VB ditentukan oleh ada tidaknya komplikasi serta infeksi penyerta. Pada kasus
VB tanpa komplikasi secara tipikal menghilang setelah penatalaksanaan antibiotik adekuat.
Morbiditas dan mortalitas secara umum baik. Pada kasus VB dengan komplikasi mengakibatkan
berbagai infeksi lain yang bergantung pada proses berikut:13
Vaginosis bakterial yang tidak diobati dapat mengakibatkan sequele serius, seperti endometritis,
salpingitis, pelvis inflamatory disease, atau komplikasi kehamilan termasuk ketuban pecah
dini, persalinan prematur, korioamnionitis, dan endometritis postpartum
Vaginosis bakterial meningkatkan risiko mendapat infeksi HIV dan intravaginal pratices adalah
faktor risiko untuk terjadinya VB
Infeksi penyerta (seperti vaginitis candida)

KESIMPULAN
Vaginosis bakterial merupakan penyebab keputihan dan malodor paling sering pada
perempuan yang disebabkan oleh perubahan ekosistem vagina sehingga terjadi perubahan pH
vagina normal. Etiologi dan patogenesis VB masih belum jelas diketahui tetapi dikaitkan terhadap
bakteri Gardnerella vaginalis dan Mycoplasma hominis. Kejadian vaginosis bakterial berhubungan
dengan aktivitas seksual, usia reproduktif, pasangan seksual lebih dari satu dan penggunaan alat
kontrasepsi dalam rahim. Vaginosis bakterial meningkatkan risiko tertular infeksi menular seksual
lain. Diagnosis VB hingga saat ini menggunakan kriteria Amsel dan kriteria Nugent (sebagai
metode laboratorium baku emas untuk diagnosis VB). Pemberian antibiotik yaitu metronidazol dan
klindamisin efektif untuk tatalaksana vaginosis bakterial.

6
DAFTAR PUSTAKA

Workowski KA, Bolan GA. Sexually Transmitted Disease Treatment Guidlines 2015. USA:
Departement of Health and Human Services Centers for Disease Control and Prevention
(CDC). Mordity and Mortality Report (MMWR); 2015;64:69-72
Adam AM, Sastri Z, Zainudin M, Harry LM. Vaginosis Bakterial. In: Sjaiful S. (ed). Infeksi
Menular Seksual Edisi ke-4. Jakarta: BP-FKUI; 2011. p.116-22
Holmes KK, Sharon H, Jeanne M. Bacterial Vaginosis. In: Holmes KK, Frederick S, Walter
ES, Peter P, Judith NW, Lawrence C, et.al (eds). Sexually Transmitted Disease 4th edition.
United State: The McGraw-Hill Companies; 2008.p.738-768

Joesoef MR, Karundeng A, Runtupalit C, Moran JS, Lewis JS, Ryan CA. High rate of bacterial
vaginosis among women with intrauterine devices in Manado, Indonesia. Contraception.
2001:169-72

Astriningrum R, Sjaiful FD, Sondang PS, Wrest I. Prevalensi dan faktor risiko vaginosis
bakterial sesuai kriteria Amsel pada wanita penjaja seks di Tanggerang. MDVI. 2015; 42(2):56-
60

Ocviyanti D, Yeva R, Shanty O, Ferry D. Risk factors for bacterial vaginosis among Indonesian
women. Med J Indones. 2010:130-5

Rao SR, Girisha P, Usha R, Sasikala G, Vijendra K. Diagnosis of Bacterial Vaginosis: Amsel ’s
Criteria vs Nugent’s scoring. Sch J App Med Sci. 2016; 4(6C):2027-31

Kumar K. Bacterial vaginosis: Etiology and modalities of treatment—A bried note. J Pharm
Bioallied Sci. 2011:496-502

Pendharkar S, Magopane T, Larsson PG, De Bruyn G, Gray GE, Hammarström L, Marcotte H.


Identification and Characterisation of Vaginal Lactobacilli from South African Women. BMC
Infectious Diseases. 2003:13-43

Haya, J, Africa G, Carlos LM, Maher B, Lara H. Importance of lactic acid in Maintaining
Vaginal Health: A Review of Vaginitis and Vaginosis Etiopathogenic Bases a Proposal For a
New Treatment. Open Journal of Obstetrics and Gynecology. 2014:787-99

Hemalatha R, Baru AR, Eluru S, Balakrishna N, Paola M. Evaluation of vaginal pH for


detection of bacterial vaginosis. Indian J Med Res. 2013:354-359

7
Amsel R, Totten PA, Spiegel CA. Nonspecific vaginitis. Diagnostic criteria and microbial and
epidemiologic associations. Am J Med. 1983; 74:14–22

Girerd PH. Bacterial vaginosis. 2014. available at http://emedicine.medscape.com


/article/254342-overview#a1 [Accessed 10th december 2016]

Schwebke JR, Christina AM, William EJ. Role of Gardnerella vaginalis in the pathogenesis of
Bacterial Vaginosis: A Conceptual Model. J Inf Dis. 2014:1-6

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Hadir Bimbingan Dr. Anastasia M Lumentut, SpOG (APN)
    Daftar Hadir Bimbingan Dr. Anastasia M Lumentut, SpOG (APN)
    Dokumen4 halaman
    Daftar Hadir Bimbingan Dr. Anastasia M Lumentut, SpOG (APN)
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • VGXX
    VGXX
    Dokumen14 halaman
    VGXX
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • GGGGD
    GGGGD
    Dokumen4 halaman
    GGGGD
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • DDJDX
    DDJDX
    Dokumen6 halaman
    DDJDX
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Tugas Home Visit: Jesiandra Isabel M Wagiu, S.Ked 18014101056
    Tugas Home Visit: Jesiandra Isabel M Wagiu, S.Ked 18014101056
    Dokumen22 halaman
    Tugas Home Visit: Jesiandra Isabel M Wagiu, S.Ked 18014101056
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • BSSN ZNXJ
    BSSN ZNXJ
    Dokumen21 halaman
    BSSN ZNXJ
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • DDGG
    DDGG
    Dokumen23 halaman
    DDGG
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • FKDJDD
    FKDJDD
    Dokumen2 halaman
    FKDJDD
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • SBSB
    SBSB
    Dokumen4 halaman
    SBSB
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • DJDJDJ BDBD
    DJDJDJ BDBD
    Dokumen5 halaman
    DJDJDJ BDBD
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • GGGG
    GGGG
    Dokumen2 halaman
    GGGG
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Judul Pembimbing Referat Mini Masa KKM 22 Juni - 26 Juli 2020
    Judul Pembimbing Referat Mini Masa KKM 22 Juni - 26 Juli 2020
    Dokumen1 halaman
    Judul Pembimbing Referat Mini Masa KKM 22 Juni - 26 Juli 2020
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mandiri Polihidramnion
    Tugas Mandiri Polihidramnion
    Dokumen6 halaman
    Tugas Mandiri Polihidramnion
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • BDBD
    BDBD
    Dokumen12 halaman
    BDBD
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Jesiandra Wagiu-18014101056-Obesitas
    Jesiandra Wagiu-18014101056-Obesitas
    Dokumen10 halaman
    Jesiandra Wagiu-18014101056-Obesitas
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mandiri Polihidramnion
    Tugas Mandiri Polihidramnion
    Dokumen6 halaman
    Tugas Mandiri Polihidramnion
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • SBSB
    SBSB
    Dokumen4 halaman
    SBSB
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • BSSN ZNXJ
    BSSN ZNXJ
    Dokumen21 halaman
    BSSN ZNXJ
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • SNSBSBSB
    SNSBSBSB
    Dokumen4 halaman
    SNSBSBSB
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • DHDHDH
    DHDHDH
    Dokumen16 halaman
    DHDHDH
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Bimbingan Prof. Dr. Fredy Wagey. SpOG (K) (Abortus KET)
    Daftar Hadir Bimbingan Prof. Dr. Fredy Wagey. SpOG (K) (Abortus KET)
    Dokumen3 halaman
    Daftar Hadir Bimbingan Prof. Dr. Fredy Wagey. SpOG (K) (Abortus KET)
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • DDJDX
    DDJDX
    Dokumen6 halaman
    DDJDX
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • J HVV
    J HVV
    Dokumen18 halaman
    J HVV
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mandiri Polihidramnion
    Tugas Mandiri Polihidramnion
    Dokumen6 halaman
    Tugas Mandiri Polihidramnion
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • HHHGGBBJJ) H
    HHHGGBBJJ) H
    Dokumen29 halaman
    HHHGGBBJJ) H
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • GG Jalhhnin
    GG Jalhhnin
    Dokumen28 halaman
    GG Jalhhnin
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mandiri Polihidramnion
    Tugas Mandiri Polihidramnion
    Dokumen6 halaman
    Tugas Mandiri Polihidramnion
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • DDJDX
    DDJDX
    Dokumen6 halaman
    DDJDX
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • Fix)
    Fix)
    Dokumen2 halaman
    Fix)
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat
  • FgvvDAN TROPgggIK
    FgvvDAN TROPgggIK
    Dokumen79 halaman
    FgvvDAN TROPgggIK
    Jesiandra isabel M Wagiu
    Belum ada peringkat