Anda di halaman 1dari 10

Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.

1 (2019)

UJI AKTIVITAS EKSTRAK SEMBUNG RAMBAT ( Mikania Micrantha


kunth ) DAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK SEMBUNG RAMBAT

Firda Mayasari, Tessi Silviavitari,Wilda Muthmainnah


Vivin Milissa, Eeng Ardolianto
Jurusan Studi Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu Jambi,
Jambi, Indonesia
ABSTRAK

Kata kunci : Ekstrak Sembung rambat (Micanthra Kunth), Staphylococcus


aureus, Krim

1
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)

I. PENDAHULUAN Kegunaan
Perkembangan pemanfaatan Antibakteri merupakan zat
bahan alam sebagai obat tradisional yang dapat menghambat atau
dengan penggunaan yang lebih baik membunuh bakteri dengan penyebab
sekarang lebih diminati. Hal ini infeksi. Infeksi disebabkan oleh
disebabkan karena obat tradisional bakteri atau mikroorganisme yang
relatif mudah didapat. Didukung patogen, dimana mikroba masuk ke
dengan adanya bahan obat dari alam dalam jaringan tubuh dan
yang tumbuh melimpah di Indonesia, berkembang biak di dalam jaringan.
sehingga penggunaan obat Di antara bakteri yang dapat
tradisional menjadi semakin menyebabkan infeksi adalah
meningkat dan berkembang luas di Staphylococcus aureus.
masyarakat. Salah satu jenis tanaman Staphylococcus aureus dapat
obat yang sering dimanfaatkan menyebabkan pneumonia,
sebagai obat tradisional oleh meningitis, empiema, endokarditis
masyarakat adalah Mikania atau sepsis dengan supurasi di tiap
micrantha atau yang lebih dikenal organ.
dengan nama sambung rambat.
Tanaman sembung rambat
Sembung rambat (Mikania memiliki zat aktif khas bernama
micrantha H.B.K.) termasuk ke mikanolide dan dihidromikanolide.
dalam famili Asteraceae. Sembung Zat tersebut termasuk ke dalam
rambat merupakan tanaman asli golongan sesquiterpene yang banyak
Amerika Selatan dan Amerika dijumpai pada tanaman famili
Tengah. Tanaman ini memiliki potensi Asteraceae. Mikanolide dan
penyebaran di negara dengan iklim dihidromikanolide diketahui
tropis dan subtropis.Sembung rambat memiliki aktifitas antibakteri dan
merupakan tanaman yang tumbuh antimikroba (Tripathi et al. 2012).
merambat, memiliki banyak cabang, Berdasarkan uji fitokimia (Haisya et
daun berbentuk segitiga (cordate)saling al. 2013), daun sembung rambat 4
berseberangan dengan ujung memiliki kandungan alkaloid,
meruncing dan tepi bergerigi. flavonoid, tannin, dan steroid. Selain
itu kandungan folatil daun sembung
Di masa kini, pengobatan
rambat (Perez-Amador 2010) antara
luka menggunakan bahan alami
lain α-pinene, camphene, β-pinene,
semakin berkembang dan popular
αfelandrene, β-ocimene, linalool,
(Fitzmaurice et al, 2011). Suku Anak
geranyl acetate, terpenol, geraniol,
Dalam di Sarolangun, Jambi
dan thymol.
(Indonesia) telah menggunakan daun
Sembung Rambat untuk mengobati Pada pengujian Perawati,
luka dengan cara meremas-remas Santi, dkk., (2017) yang dilakukan
daun dengan tangan serta dengan metode metode difusi cakram
menambahkan sedikit air liur dan pada medium NA (Natrium Agar)
dioleskan ke bagian luka. (Perawati, diperoleh hasil bioaktivitas terbesar
Santi, 2017). pada konsentrasi 15% dengan

2
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)

diameter zona hambat 16, 32 mm 70%, (Merck), Staphylococcus


terhadap bakteri S. Aureus. aureus, bahan untuk pembuatan
Berdasarkan hal tersebut di salep Ekstrak kental, malam putih,
atas, maka kami bermaksud ingin adeps lanae, stearil alkohol, oleum
melanjutkan penelitian dengan rosae, propil paraben dan vaselin
membuat sediaan farmasi putih), media pertumbuhan bakteri
penggunaan secara topikal yaitu (Nutrien Agar) dan Nutrient Broth
salep, dengan menggunakan ekstrak
daun sirsak Annona muricata L. II.2. Preparasi sampel
terhadap Staphylococcus aureus Penelitian ini menggunakan
dengan berbagai konsentrasi zat sampel segar 10 kg dicuci bersih
aktifnya dan untuk menguji dengan air mengalir, dipotong kecil-
efektivitas antibakteri dilakukan kecil dan dikeringkan (sampai tidak
pengujian secara in-vivo. Dipilih ada air yang menempel pada daun)
sediaan salep karena salep memiliki Serbuk simplisia yang diperoleh
fungsi sebagai bahan pembawa obat- adalah sebanyak 830 g.
obat topikal, bahan pelumas kulit dan
sebagai pelindung kulit. II.3 Pembuatan Ekstrak Etanol
Ekstraksi sampel dilakukan
II. METODE dengan cara maserasi. Sampel
sebanyak 830 g direndam di dalam
botol gelap yang berisi pelarut etanol
II.1 Bahan dan Alat
selama 3 hari sambil diaduk sesekali
Sampel yang diteliti adalah
dan disimpan pada tempat yang
seluruh bagian tanaman Sembung terlindung dari cahaya. Kemudian
Rambat yang diperoleh di Jl. Dr dilakukan penyaringan dan
Purwadi Kenali Besar, Kota Jambi. ampasnya dimaserasi kembali selama
Penelitian ini dilaksanakan di 3 hari. Pengulangan dengan cara
STIKES Harapan Ibu Jambi. Alat- yang sama dilakukan sebanyak tiga
alat yang digunakan adalah alat kali sehingga diperoleh ekstrak
etanol sembung rambat. Hasil
untuk ekstraksi, inkubator
maserasi (maserat) dipekatkan
(Memmert), oven (Memmert,laminar menggunakan alat rotary evaporator
air flow, autoklaf (HL36AE), cawan sampai diperoleh ekstrak kental
petri, bunsen, mikropipet, ose, tanaman sembung rambat.
seperangkat vacuum rotary
evaporator (Buchi Rotavapor R- II.4 Identifikasi Ekstrak Sembung
rambat
300®), timbangan analitik (Mettler
Pemeriksaan ekstrak meliputi
Toledo AL204®), botol kaca gelap, sifat organoleptis (bau, warna, dan
vial, aluminium voil, jarum oral, konsistensi), sifat fisik ekstrak ( daya
kaca objek, jarum, , dan alat gelas lekat, dan daya sebar), dan
yang umum. Bahan-bahan yang pemeriksaan pH.
digunakan yaitu seluruh bagian
tanaman Sembung Rambat, etanol

3
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)

II.5 Pengujian Aktivitas


Anibakteri 1. Uji Sifat Fisik Salep
Uji sifat fisik salep antara lain
Bakteri uji diremajakan pemeriksaan organoleptis
terlebih dahulu,kemudian dibuat (bentuk,warna, dan bau), uji
suspensi bakteri. Ekstrak etanol viskositas, uji daya lekat, dan uji
Sembung rambat dibuat larutan daya sebar dan pH
dengan konsentrasi 15%; dan 10%;
5% dengan menggunakan pelarut 2. Uji Aktivitas Antibakteri
aquadest steril. Suspensi bakteri uji Pengujian dilakukan
sebanyak 0,1 mL dimasukkan ke menggunakan metode difusi pada
dalam cawan Petri kemudian media Nutrient Agar terhadap
ditambahkan 20 mL media NA, Staphylococcus aureus.
kemudian dihomogenkan lalu
didiamkan hingga memadat. Larutan Analisis Data
uji dengan masing-masing 1. Data uji sifat fisik dianalisis
konsentrasi diambil sebanyak 10 μL dengan metode anova satu jalan.
lalu diteteskan pada kertas cakram, 2. Analisis data aktivitas antibakteri
kemudian diletakkan di atas media dilakukan dengan mengukurdiameter
inokulum. Diinkubasi selama 24 jam daerah hambat menggunakan jangka
pada suhu 37˚C. Pertumbuhan sorong pada masing-masing
bakteri diamati dan zona bening yang konsentrasi.
terbentuk di sekeliling cakram diukur
menggunakan jangka sorong.
Sebagai perbandingan, digunakan
cakram kosong yang ditetesi 10 μL
aquadest steril untuk kontrol negatif
dan kontrol positif cakram antibiotik
kloramfenikol 30 μg.
III HASIL DAN PEMBAHASAN
II.6 Pembuatan Sediaan Salep
Ekstrak Etanol Tanaman III.1 Hasil
Sembung Rambat
1. Pembuatan Ekstrak Etanol
Timbang semua bahan yang telah di Sembung rambat
siapkan. vaselin putih di masukan ke Hasil maserasi 830 g
simplisia sembung rambat diperoleh
lumpang kemudian malam putih,
ekstrak kental warna coklat pekat
Adeps lanae, Stearil alkohol yang kehitam-hitaman sebanyak 37 gram,
telah dilelehkan dengan penangas air sehingga rendemen yang dihasilkan
kemudian Oleum rosae, propil sebesar 4,75% (b/b).
paraben dan yang terakhir ekstrak
sambung rambat terakhir 2. Identifikasi Ekstrak Sembung
Rambat
homogenkan dan masukan ke tube
Hasil identifikasi ekstrak
dan beri etiket. etanol tanaman secara organoleptis

4
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)

yaitu berbau khas ekstrak, warna


coklat pekat kehitam-hitaman, dan
berbentuk kental sehingga sulit
dituang.

3. Uji Aktivitas Ekstrak


Penelitian ini dilakukan untuk
melihat aktivitas antibakteri ekstrak
etanol sembung rambat (Mikania
micrantha K.) terhadap S. aureus
sebagai bakteri Gram positif, Etanol
70% digunakan sebagai pelarut pada
proses ekstraksi. Nilai rendemen
ekstrak yang dihasilkan sebesar 4,57
% dari 37 gram ekstrak sembung
rambat.
Pengujian aktivitas
antibakteri ekstrak etanol sembung
rambat dilakukan dengan membuat
seri konsentrasi tiap ekstrak
menggunakan pelarut aquadest steril,
dengan seri konsentrasi 15%, 10%,
5% b/v. Kertas cakram steril
diteteskan sebanyak 10 μL larutan uji
dengan berbagai konsentrasi,
kemudian diletakkan pada media
agar yang telah memadat. Pelarut
aquadest steril digunakan dalam
penelitian.

5
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)

Tabel 1

Konsentrasi Diameter Zona Bening (mm)


R1 R2 R3
(%)
5% 5,5 3,5 7
10 % 3 7,5 9
15 % 11 10 4,5
Kontrol positif 3 0 2
Kontrol Negatif 0 0 0
berspektrum luas yang mampu
Kontrol positif yang digunakan menghambat pertumbuhan Gram
dalam pengujian antibakteri yaitu positif dan Gram negatif.
kloramfenikol 30 μg/disk. Berdasarkan penelitian yang telah
Kloramfenikol digunakan sebagai dilakukan sebelumnya membuktikan
kontrol positif untuk bakteri karena bahwa daun sembung rambat
termasuk dalam golongan antibiotik memiliki sifat antibakteri terhadap

6
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)
Staphylococcus aureus dengan homogenkan konstan hingga
kategori kuat 11-20 mm. Sedangkan terbentuk massa salep dan masukan
pada pengujian yang dilakukan ke tube dan beri etiket. Salep yang
membuktikan bahwa tanaman
sudah jadi dicampur dengan ekstrak
sembung rambat memiliki sifat
sebagai antibakteri terhadap etanol tanaman sembung dengan
Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 15%.
kategori kuat pada replika 1 dan pada
replika 2 dan 3 masuk dalam kategori Uji Sifat Fisik Salep
sedang. Yang dibuktikan dengan
terbentuknya zona hambat pada agar Pemeriksaan Organoleptis
yang telah diisolasikan bakteri yang diperiksa antara lain bau,
staphylococcus aureus pada warna, bentuk dan pH (Tabel 3).
konsentrasi 15%, 10% dan 5% Salep tanpa penambahan ekstrak
Dari pengujian secara keseluruhan, memiliki bau khas vanishing salep
diketahui bahwa diameter zona dengan adanya penambahan ekstrak
bening yang terbentuk terlihat menyebabkan adanya bau khas
adanya variasi zona. Perbedaan ini ekstrak pada sediaan salep. Warna
dapat disebabkan oleh beberapa yang dihasilkan coklat pekat.
faktor yaitu pengusapan biakan Intensitas warna dari sediaan salep
bakteri pada media, konsentrasi akan semakin pekat dengan semakin
ekstrak, dan volume ekstrak yang tingginya penambahan ekstrak.
diserap pada disk. Dalam pengujian
ekstrak sembung rambat memiliki Pemeriksaan pH
daya hambat terhadap menunjukkan bahwa pH Salep
Staphylococcus aureus ditunjukkan ekstrak diperoleh 6. Hal ini
dengan adanya zona bening disekitar dikarenakan adanya zat pada sediaan
disk yang bertambah besar dengan salep yang dapat menaikkan pH
meningkatnya konsentrasi. Hal ini sediaan yaitu asam stearat dan
berarti ekstrak sembung rambat trietanolamin.
mampu menghambat Staphylococcus
aureus sehingga dapat digunakan Hasil daya menyebar krim
sebagai zat antibakteri. ekstrak dengan pemberian beban
menunjukkan bahwa semakin
4. Pembuatan Salep bertambahnya beban semakin luas
Salep diformulasikan sesuai daya sebarnya yaitu pada beban 50 g
yaitu 3cm, pada beban 100 g yaitu
komposisi Tabel 2, dengan
3,3 cm dan pada beban 150 g yaitu
menimbang sebanyak bahan yang 3,5 cm.
diperlukan. Timbang semua bahan
yang telah di siapkan. vaselin putih Hasil uji daya lekat pada
di masukan ke lumpang kemudian sediaan salep diperoleh waktu 4,3
malam putih, Adeps lanae, Stearil detik ini sesuai standar pembuatan
alkohol yang telah dilelehkan dengan salep dimana daya lekat sediaan
salep lebih dari 4 detik.
penangas air kemudian Oleum rosae,
propil paraben dan yang terakhir
ekstrak sambung rambat terakhir

7
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)

Tabel 2 Formulasi Krim

Nama Zat Blanko Formula


Ekstrak Sembung rambat - 1,25 (12,5%)
Malam putih 2,82 2,82
Adeps lanae 2 2
Stearil alkohol 0,02 0,02
Oleum rosae 0,02 0,02
Propil paraben 0,2 0,2
Vaselin putih 10 10

Tabel 3 Uji sifat Fisik


Pemeriksaan Formula
Bau Khas (seperti bau hena)
Warna Kuning Kecoklatan
Bentuk Salep
pH 6

5. Uji aktivitas sediaan antibakteri

Tabel 4 dan Gambar 2 menunjukkan bahwa diameter zona hambatan yang


terbesar adalah kontrol positif (24.47±0.41) kemudian diikuti oleh krim dengan
ekstrak 12,5%. Ukuran zona hambat sediaan ekstrak sembung rambat lebih besar
dibandingkan dengan zona hambat yang hanya diberikan ekstraknya saja karena
pada sediaan juga memiliki zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Tabel 4 Hasil uji aktivitas sediaan antibakteri


Formula Rata-rata diameter (mm) Ket
Krim FI FII FIII
Kontrol 38 32 19,5 Sangat
positif kuat
Kontrol 0 0 13
negativ
Sediaan 17 19,5 18 kuat
12,5%

8
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)

Gambar 2

6. Uji Hedonik

Produk
Koresponde Jenis
Usia Indikator Penilaian
n kelamin
1 2 3 4
1-10 Pr 18-25 Warna - 5 3 2
1-10 Pr 18-25 Aroma - 1 8 1
1-10 Pr 18-25 Rasa - 5 2 3
1-10 Pr 18-25 Tekstur - 3 6 1
1-5 Lk 18-25 Warna - 1 3 1
1-5 Lk 18-25 Aroma - 3 1 1
1-5 Lk 18-26 Rasa - - 5 1
1-5 Lk 18-25 Tekstur - 2 2 1

Dilihat pada tabel uji kesukaan diperoleh hasil bahwa jenis kelamin
perempuan lebih cenderung menyukai aroma sediaan krim ekstrak daripada uji
yang lain pada laki-laki lebih menyukai dario segi indra perasa(peraba).

9
Uji Aktivitas Antibakteri Stikes HI Journal Vol 1 No.1 (2019)

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dapat disimpulkan


bahwa zona hambat ekstrak sembung
rambat lebih besar dengan dibuat
dalam bentuk sediaan krim,Semakin
tinggi konsentrasi ekstrak pada
formulasi krim terhadap sifat fisik
krim dapat menaikkan daya lekat,
dan menurunkan daya sebar krim.
Uji stabilitas krim berupa pemeriksan
organoleptis (bau, warna, dan
bentuk), pH.

DAFTAR PUSTAKA

10

Anda mungkin juga menyukai