Penulis
Nama : Dyah Tri Sulistiani
NPM : 1913053104
P.S : PGSD
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Esa atas segala rahmatNya
sehingga makalah tentang “Kearifan Lokal Dalam Masyarakat Indonesia” dapat
tersusun hingga selesai. Dengan tujuan memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan
Etika. Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................5
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................5
II PEMBAHASAN .......................................................................................6
A. Kesimpulan ..........................................................................................22
B. Saran ....................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kearifan lokal
2. Mengetahui tipe kearifan lokal
3. Mengetahui maanfaat kearifan lokal
4. Mengetahui contoh kearifan lokal yang ada di Indonesia
5. mengetahui tantangan kearifan lokal
6
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, keafiran lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan dan
lokal. Di dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kearifan artinya
bijaksana, sedangkan local artinya setempat. Dengan demikian pengertian
kearifan lokal menurut tinjauan bahasa merupakan gagasan-gagasan atau
nilai-nilai setempat atau (lokal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya di
tempat tersebut.
Kearifan lokal menurut UU No. 32/2009 tentang perlindungan dan
pengelolahan lingkungan hidup Bab: I Pasal I Butir 30 adalah: nilai-nilai
luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain
melindungi dan mengelolah lingkungan hidup secara lestari. Menurut
Ridwan, (2007), (dalam Christeward Alus : 2 ) Kearifan lokal sering
disebut local wisdom dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan
menggunakan akal budinya (kognisi) untuk bertindak dan bersikap
terhadap sesuatu objek, peristiwa, yang terjadi dalam ruangan tertentu.
Dimana wisdom dipahami sebagai kemampuan seorang dalam
menggunakan akal pikirannya dalam bertindak atau bersikap sebagai
hasil penilaian terhadap sesuatu objek, atau peristiwa yang terjadi.
Menurut Lelly Qodariah (2013 : 11) Kearifan lokal berasal dari dua kata
yaitu kearifan (wisdom), dan lokal (local). Secara umum maka local
wisdom (kearifan lokal) dapat dipahami sebagai gagasan-gagasan
setempat (local) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik,
yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Keberadaan
kearifan lokal ini bukan tanpa fungsi. Kearifan lokal sangat banyak
7
1. Kondisi Geografis
2. Nilai Religi
Nilai nilai religi juga memberikan pengaruh yang cukup besar
terhadap pembentukan kearifan lokal masyarakat. Nilai religi atau
kepercayaan masyarakat mampu membentuk sistem sosial, sistem
budaya, sehingga menjadi cara pandang kehidupan masyarakat
tersebut.
3. Keadaan Sosial
Keadaan sosial dimasyarakat merupakan ciri khas dari masyarakat
tertentu dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Norma –
norma sosial yang disepakati dan ditaati bersama sebagai salah satu
cara untuk hidup berdampingan dalam masyarakat.
Menurut Dr. Patta Rapanna beberapa ciri dari kearifan lokal adalah :
3. Modal Besar
Eksploitasi terhadap sumberdaya alam dan lingkungan sekarang ini
telah sampai pada titik kritis, yang menimbulkan berbagai masalah
lingkungan dan masyarakat. Di samping masalah lingkungan yang
terjadi di wilayah-wilayah dimana dilakukan eksploitasi sumberdaya
alam, sebenarnya terdapat masalah kemanusiaan, yaitu tersingkirnya
masyarakat asli (indigenous people) yang tinggal di dalam dan sekitar
wilayah eksploitasi baik eksploitasi sumberdaya hutan, sumberdaya
laut, maupun hasil tambang. Mereka yang telah turun temurun tinggal
dan menggantungkan kehidupannya pada hutan maupun laut, sekarang
seiring dengan masuknya modal besar baik secara legal maupun illegal
yang telah mngeksploitasi sumberdaya alam, maka kedaulatan dan
akses mereka terhadap sumberdaya tersebut terampas.
Fenomena tersebut tidak dapat dilepaskan dari kebijakan pemerintah
dalam pengelolaan sumberdaya alam selama ini yang lebih
menitikberatkan kepada upaya perolehan devisa Negara melalui
eksploitasi sumberdaya alam yang bernilai ekonomis. Besarnya
keuntungan yang bias diraih diikuti dengan meningkatnya devisa dan
daya serap tenaga kerja pada sektor yang bersangkutan, semakin
menguatnya legitimasi beroperasinya modal besar di sektor tersebut.
Kenyataan ini menunjukkan bahwa kekayaan sumberdaya alam dan
hayati yang dimiliki dapat diekstraksi untuk mendapatkan surplus.
Namun demikian di lain pihak, keberhasilan perolehan devisa tersebut
harus dibayar mahal dengan rusaknya ekosistem daerah yang
bersangkutan dan akan berakibat pada terganggunya ekosistem global.
Selanjutnya secara sosial budaya, terjadi konflik kepentingan antara
tatanan budaya lokal dan budaya modern yang melekat pada
industrialisasi dari sumberdaya alam yang dieksploitasi. Menurut
21
BAB III
KESIMPULAN
A. Simpulan
Fungsi kearifan lokal antara lain yaitu Sebagai penanda identitas sebuah
komunitas; Elemen perekat (aspek kohesif) lintas warga, lintas agama dan
kepercayaan; Kearifan lokal tidak bersifat memaksa atau dari atas (top
down); Kearifan lokal memberikan warna kebersamaan bagi sebuah
komunitas; Local wisdom akan mengubah pola pikir dan hubungan timbal
balik individu dan kelompok dengan meletakkannya di atas common
ground/ kebudayaan yang dimiliki; Kearifan lokal dapat berfungsi
mendorong terbangunnya kebersamaan
Tantangan kearifan lokal saat ini antara lain Jumlah penduduk yang tinggi;
Teknologi modern dan budaya barat; Modal dan eksploitasi besar-besaran.
B. Saran
Dari adanya beberapa kearifan lokal di Indonesia sebaiknya kita saling
menjaga dan melestarikan kearifan yang sudah ada sehingga tidak punah.
Selain itu kita dapat menggunakan kearifan lokal tersebut sebagai
keunikan tersendiri dari setiap perbedaan yang ada.
23
DAFTAR PUSTAKA
Aris Marfai, Muhammad. 2019. Pengantar Etika Lingkungan dan Kearifan Lokal. Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta. Halaman 35
Saidah, Karimatus. 2020. Nilai – Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Indonesia dan
Implementasinya. LPPM Institut Agama Islam Ibrahimy Genteng.
Banyuwangi. Halaman 7-10
Patta, Rapanna. 2018. Menembus Badai Ekonomi dalam Perspektif Kearifan Lokal. CV
SAH MEDIA. Makassar. Halaman 113
Mahpudz, Asep. 2020. Kearifan Lokal Bumi Indonesia. CV Budi Utama. Yogyakarta.
Halaman 23-25
Sartini. 2004. Menggali Kearifan Lokal Nusantara Sebuah Kajian Filsafat. Universitas
Gadjah Mada. Halaman 113
Qodariah, Lelly. 2013. Nilai – Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Adat Kampung Naga
sebagai Alternatif Sumber Belajar. Universitas Muhammadiyah. Halaman 11
Alus, Cristeward. 2014. Peran Adat Dalam Pelestarian Kearifan Lokal Suku Suhu di
Kabupaten Halmahera. Acta Diurna. Halaman 2
Burhainy Faizal, Elly. 2003. 5 Kearifan Lokal di Indonesia Ini Bantu Kurangi Efek Global
Warming. https://www.idntimes.com/life/inspiration/shandy-pradana/5-
kearifan-lokal-ini-bantu-kurangi-efek-global-warming-c1c2 Diakses pada
tanggal 21 Mei 2020 pukul 10.00