Anda di halaman 1dari 2

BAB VI

HAKIKAT KONSTITUSI
A. KONSTITUSI
1. Arti Konstitusi
Pengertian konstitusi secara sempit yaitu konstitusi sebagai hukum dasar dalam arti
sempit, hanyalah meliputi hukum dasar tertulis saja yakni UUD. Dalam kasus bentukan
negara, konstitusi memuat aturan dan prinsip prinsip entitas politik dan hukum istilah ini
merujuk secara khusus untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar
politik, prinsip prinsip dasar hukum, termasuk dalam bentuk struktur, prosedur, wewenang,
dan kewajiban pemerintahan negara pada umumnya. Konstitusi merujuk pada penjaminan
hak kepada warga masyarakatnya.
2. Kedudukan Formal Konstitusi
Sebagai hukum dasar, berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang mendasar
dalam kehidupan suatu negara. Sebagai hukum tertinggi, yang secara hirarkhis mempunyai
kedudukan lebih tinggi terhadap aturan-aturan lainnya.
3. Sifat Konstitusi
Konstitusi yang ada pada suatu negara memiliki sifat membatasi Kekuasaan
pemerintah dan menjamin hak-hak dasar warga negara. Menurut idigic, (2009: 110) "sifat
konstitusi biasanya dikaitkan dengan pembahasan tentang sifat sifatnya yang lentur
(fleksibel), atau kaku (rigid), tertulis atau tidak tertulis, dan sifatnya yang formal atau
materil".
4. Tujuan Konstitusi
a. Memberi pembatasan sekaligus pengawasan terhdp kekuasaan politik.
b. Kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri.
c. Memberi batasan-batasan ketetapan bagi para penguasa negara dlm menjalankan
kekuasaannya.
5. Fungsi Konstitusi
a. Sebagai penentu/pembatas kekuasaan negara.
b. Sebagai pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara.
c. Sebagai pengatur hubungan kekuasaan antara organ negara dengan warga negara.
d. Sebagai sumber legitimasi terhadap kegiatan penyelenggaraan negara.
e. Sebagai penyalur/pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli kepada
organ negara.
f. Sebagai sarana pemersatu (Symbol of unity).
g. Sebagai rujukan identitasdan keagungan kebangsaan (Identity of nation).
h. Sebagai sarana pengendalian masyarakat (Social control).
i. Sebagai sarana perekayasadan pembaharuan masyarakat (Social engineering &
social reform).
6. Nilai Konstitusi
Menurut Loewenstein dalam Lemhannas, (2011: 26) terdapat tiga nilai konstitusi,
sebagai berikut:
a. Nilai Normatif. Hal ini diperoleh segenap rakyat suatu negara dan diterimanya.
Bagi mereka, konstitusi tersebut merupakan suatu kenyataan hidup dalam arti
sepenuhnya.
b. Nilai Nominal Konstitusi yang mempunyai nilai nominal yaitu berarti secara
hukum konstitusi berlaku, tetapi kenyataanya kurang sempurna Sebab pasal-pasal
tertentu dalam konstitusi tersebut ternyata tidak berlaku.
c. Nilai Semantik Dalam hal ini konstitusi hanya sekedar istilah saja. Meskipun
secara hukum konstitusi tetap berlaku, tetapi dalam kenyata annya pelaksanaanya
selalu dikaitkan dengan kepentingan pihak penguasa.
B. SIFAT, TUJUAN DAN FUNGSI UUD/KONSTITUSI
1. Sifat UUD/Konstitusi
a. Flexible, artinya UUD/konstitusi tersebut dapat mengikuti perkembangan zaman.
b. Rigid atau kaku, artinya UUD/konstitusi tersebut sukar mengikuti perkembangan
zaman.
2. Tujuan UUD/Konstitusi
a. Memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik
b. Melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri
c. Memberikan batasan ketetapan bagi para penguasa dalam menjalankan
kekuasaannya.
3. Fungsi UUD/Konstitusi
a. Membagi kekuasaan dalam negara.
b. Membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa dalam negara.
D. KEDUDUKAN UNDANG-UNDANG DASAR
Setiap Undang-Undang Dasar terdiri dari sejumlah atuaran-aturan mendasar yang
menduduki status khusus. Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar dianggap sebagai hukum
tertinggi dibandingkan dengan aturan-aturan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai