Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“HAKEKAT FILSAFAT TERHADAP STEGANOGRAFI SEBAGAI


SENI PENGAMANAN DATA BERDASARKAN TEORI PLATO”

FILSAFAT ILMU
PENDIDIKAN DASAR TA. 2019/2020

DISUSUN OLEH :
NAMA : ECHA SURYA KUNANTI
NIM : 8196182002
KELAS :B–1

PENDIDIKAN DASAR
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
HAKEKAT FILSAFAT TERHADAP STEGANOGRAFI SEBAGAI SENI
PENGAMANAN DATA BERDASARKAN TEORI PLATO

ABSTRAK
Filsafat adalah ibu dari semua pengetahuan. Filsafat adalah kumpulan
segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok
penyelidikannya. Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan
bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya. Hakekat filsafat terhadap
teknologi keamanan data jelas tampak berdasarkan teori Plato. Dimana banyaknya
kejahatan dan serangan terhadap system komunikasi, membutuhkan usaha
pengamanan data yang ketat. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya aspek-aspek
ancaman pada sistem komunikasi sehingga data tidak diterima ataupu diambil
oleh pihak-pihak yang tidak seharusnya. Dalam bidang keamanan komputer,
steganografi merupakan salah satu seni untuk menyembunyikan data melalui
suatu media (teks, citra maupun suara).

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Filsafat adalah ilmu yang mencari penyelesaian atas masalah yang


ditimbulkan oleh ilmu-ilmu positif lain, serta mencari titik temu terhadap semua
ilmu-ilmu lain. Menurut Cicero (106–043 SM), “Filsafat adalah ibu dari semua
pengetahuan lainnya. Filsafat adalah ilmu pengetahuan leluhur dan keinginan
untuk mendapatkannya”. Descartes (1596–1650) mengatakan “Filsafat adalah
kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok
penyelidikannya”. Adapun Al-Farabi (wafat 950 M) filsuf muslim terbesar
sebelum Ibnu Sina, mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam
maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

Filsafat merupakan ilmu yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan


permasalahan yang sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan, sifat-sifat yang
mengakibatkan kebaikan. Menurut Plato (427-348 SM) “Filsafat ialah lmu
pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli”.
1.2. TUJUAN

Berdasarkan hakekat filsafat terhadap teknologi keamanan data yang jelas


tampak berdasarkan teori Plato. Dimana banyaknya kejahatan dan serangan
terhadap system komunikasi, membutuhkan usaha pengamanan data yang ketat.
Hal tersebut untuk mencegah terjadinya aspek-aspek ancaman pada sistem
komunikasi sehingga data tidak diterima ataupu diambil oleh pihak-pihak yang
tidak seharusnya. Aspek aspek ancaman tersebut mencakup pengambilan
informasi (interruption), penyadapan (interception), modifikasi/ perusakan
(modification/ tampering) dan pemalsuan (fabrication). Sehingga dalam bidang
keamanan komputer, dapat menggunakan steganografi yang merupakan salah satu
seni untuk menyembunyikan data melalui suatu media (teks, citra maupun suara).

Tujuan akhir dari pembahasan ini adalah untuk merancang suatu aplikasi
untuk pengamanan data, yang memungkinkan terjadinya proses penyimpanan data
hasil enkripsi dari sebuah citra digital dengan menggunakan teknik
steganograpgy. Hasil dari penggabungan data berupa string dengan citra digital
masih dapat ditampilkan (preview) pada sembarang aplikasi pengolah citra.

1.3. Kajian Teori

Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan data sedemikian rupa


sehingga keberadaan (eksistensi) data tidak terdeteksi oleh indera manusia.
Bangsa Romawi mengenal steganografi dengan menggunakan tinta tak tampak
(invisible ink) untuk menuliskan pesan. Tinta tersebut dibuat dari campuran sari
buah, susu, dan cuka. Jika tinta digunakan untuk menulis maka tulisannya tidak
tampak. Tulisan di atas kertas dapat dibaca dengan cara memanaskan kertas
tersebut.

Metode-metode untuk “memperlihatkan” pesan yang disembunyikan


disebut steganalysis cukup banyak, tetapi yang sulit adalah menyadari
digunakannya steganografi itu dan kunci yang diperlukan untuk ”membuka”
pesan yang ada. Penerapan steganografi ini tertunya dilandasi oleh filsafat ilmu,
dimana dengan menerapkan steganografi untuk mengamankan data pada sistem
komunikasi tentunya data hanya akan diterima oleh pihak yang berhak saja. Hal
tersebut berdasarkan pendapat Plato yang mengatakan “Filsafat ialah lmu
pengetahuan yang bersifat untuk mencapai kebenaran yang asli”.

II. PEMBAHASAN

2.1. RINGKASAN ARTIKEL/HASIL PENELITIAN


Dalam jurnal ini, media yang digunakan untuk sistem steganografi yaitu
citra digital. Pada bagian pengirim pesan (sender), dilakukan proses embedding
yaitu proses penyisipan pesan dalam bentuk teks yang hendak dikirim secara
rahasia ke dalam citra, dengan menggunakan kunci tertentu (key), sehingga
dihasilkan data dengan pesan tersembunyi di dalamnya (stego). Di bagian
penerima pesan (recipient), dilakukan proses extracting yaitu proses pengambilan
pesan pada stego untuk memisahkan pesan rahasia dan data Image dengan
menggunakan kunci yang sama seperti pada proses embedding sebelumnya. Jadi
hanya orang yang tahu kunci ini saja yang dapat mengekstrak pesan rahasia
tersebut.
Setelah proses embedding dilakukan maka di bagian penerima pesan
(recipient), dilakukan proses extracting pada stego untuk memisahkan pesan
rahasia (emb) dan data penyimpan (cover) tadi dengan menggunakan kunci yang
sama seperti pada proses embedding tadi. Jadi hanya orang yang tahu kunci ini
saja yang dapat mengekstrak pesan rahasia tadi. Kemudian untuk dapat membuka
pesan pada citra tersebut, maka harus dilakukan proses extracting.

III. KEUNGGULAN PENELITIAN

3.1. Kegayutan Antar Elemen

Berdasarkan isi jurnal, dalam penelitian yang disampaikan penyajiannya


sudah jelas dan sistematis, dimana setiap bagian isi jurnal telah dijelaskan secara
detail. Pembahasan pada jurnal ini juga jelas dengan memberikan contoh Proses
Embedding Function Pada Citra Digital menggunakan gambar yang
memperlihakan tidak terlihat perbedaan antara citra yang telah mengalami proses
embedding, dengan citra aslinya, sebagai pembuktian tentang keamanan data
dengan menerapkan steganografi dengan media citra.

3.2. Originalitas Temuan


Pada jurnal ini terlampir data-data yang akurat diserta contoh yang jelas,
sehingga keoriginalitas penelitian biasa dikatakan baik dan mencukupi standar
untuk melakukan penelitian. Penelitian dalam jurnal juga dilengkapi dengan
pendapat para ahli yang mendukung penelitian tersebut.

3.3 Kemutakhiran Masalah


Masalah yang diangkat cukup mutahir, dimana di zaman yang super
canggih seperti saat ini penggunaan steganografi ini tertunya diperlukan, kerena
dengan menerapkan steganografi berguna untuk mengamankan data pada sistem
komunikasi dimana data hanya akan diterima oleh pihak yang berhak saja. Dan
telah kita ketahui saat ini banyaknya kejahatan dan serangan terhadap sistem
komunikasi, untuk itu dibutuhkan usaha pengamanan data yang ketat. Hal tersebut
untuk mencegah terjadinya aspek-aspek ancaman pada sistem komunikasi
sehingga data tidak diterima ataupun diambil oleh pihak-pihak yang tidak
seharusnya.

3.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian


Pada jurnal ini, menurut saya kalimat yang dipaparkan saling
berkesinambungan dimana tidak terdapat kalimat-kalimat yang menyimpang dari
gagasan yang disampaikan penulis sehingga tidak membinggungkan pembaca.
Penulis juga memberikan proses serta contoh gambar secara sistematis, sehingga
menunjukan penerapan steganografi sangatlah aman digunakan untuk mengirim
pesan. Gagasan utama dengan tofik yang disampaikan juga saling berkaitan.

IV. KELEMAHAN PENELITIAN


4.1 Kegayutan Antar Elemen
Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini hanya 1, dan banyak
disertai opini-opini. Informasi yang disampaikan tidak menyertakan contoh teknik
membuat steganografi dengan detail dan memberikan contoh pembuatan pesan,
tetapi hanya gambar yang membuat pembaca kurang mengerti maknanya.
Terdapat beberapa istilah asing ataupun istilah baru yang dikemukakan dalam
artikel penelitian tersebut yang membuat pembaca menjadi bingung dalam sistem
informasi, dan juga pengelompokan aspek sangat bervariasi.

4.2 Originalitas Temuan


Judul yang diangkat dalam penelitian tersebut sudah sering diteliti oleh
orang lain, sehingga mempunyai kecenderungan untuk mengadopsi beberapa
gagasan ataupun teori dari pakar informasi dan teknologi ataupun bahkan dari
artikel penelitian sebelumnya.

4.3 Kemutakhiran Masalah


Masalah ini dibilang cukup asing bagi masyarakat awam, lebih baik juga
penulis menyajikan juga permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari.

4.4 Kohesi dan Koherensi Isi Penelitian


Dari keterkaitan hubungan dan penjelasan gagasan yang ada juga teori
yang ada pada jurnal tersebut hanya sedikit saja kekurangan seperti kekurangan
penjelasan secara rinci, dengan sedikitnya kekurangan dalam segi kohesi dan
koherensi membuat poin yang menjadi keunggulan dalam jurnal, maka itu dari
saya hanya menyebutkan bahwa tidak banyak kekurangan yang ditemukan pada
segi kohesi dan koherensi.

V. IMPLIKASI TERHADAP
5.1 Teori
Dari segi teori yang ada pada jurnal yang saya kritik merupakan teori yang
benar dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, karena filsafat adalah ibu
dari semua pengetahuan. Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana
Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikannya. Filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya dari segala yang ada.

5.2 Program Pembangunan di Indonesia


Dari beberapa penjelasan dalam jurnal tersebut sangatlah jelas bagus
dalam memberikan pengetahuan yang lebih lagi mengenai system pengamanan
data dalam bidang komunikasi, sehingga seiring dengan perkembangan zaman
yang semakin modern dimana pencarian data sangatlah mudah, dengan adanya
suatu aplikasi untuk pengamanan data, yang memungkinkan terjadinya proses
penyimpanan data hasil enkripsi dari sebuah citra digital dengan menggunakan
teknik steganograpgy. Sebagai pengirim dan penerima suatu data tetap merasa
aman.
Selain itu mengingat era perdagangan bebas yang tidak dapat dihindarkan,
kita harus dapat mengantisifasi akibat era tersebut bagi eksitensi desain industry
Indonesia.sebagai suatu Negara yang sedang mengarah ke Negara industry ,
Indonesia harus mempertimbangakan eksistensi desain industry, karena desain
industry memiliki peranan yang sangat besar dalam memacu pertumbuhan
ekonomi Negara. Untuk itu perlu adanya perlindungan yang efektif, guna
memberikan dorongan pada para pendesain agar dapat terus berproduktif dalam
mendesain sehingga pada akhirnya dapat menunjang pembangunan Indonesia.

5.3 Pembahasan dan Analisis


Tulisan ini meyakinkan penulis akan keamanan data dengan menggunakan
teknik steganograpgy yang merupakan suatu aplikasi untuk pengamanan data,
yang memungkinkan terjadinya proses penyimpanan data hasil enkripsi dari
sebuah citra digital. Penyajian materi juga baik sehingga dapat menjadi
pengetahuan yang baru bagi pembaca khususnya saya karena belum pernah
mendengar aplikasi steganografi ini sebelumnya. Gaya bahasa yang digunakan
penulis juga komunikatif sehingga mudah dimengerti.
VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Jurnal ini memiliki kelebihan dan kekurangan, disatu sisi kelebihan jurnal
ini adalah pembahasannya sangat bagus dan cocok digunakan mahasiswa
khususnya jurusan informatika sebagai panduan dan pedoman untuk menambah
pengetahuan tentang aplikasi dan implikasinya. Penemuan aplikasi ini selain
memiliki kelebihan yang positif yaitu steganografi di dunia modern biasanya
mengacu pada informasi atau suaatu arsip citra digital, audio, atau video, yang
banyak digunakan dalam pengamanana seperti citra dengan alasan untuk
perlindungan copyright sehingga tidak mudah dideteksi oleh kebanyakan orang.
Sayangnya, steganografi juga dapat digunakan untuk alasan yang tidak
terlepas dari penyalah gunaan yang berdampak negative atau illegal. Sebagai
contoh jika seseorang telah mencuri data, mereka dapat menyembunyikan arsip
curian tersebut dalam arsip lain dan mengirimnya keluar tanpa menimbulkan
kecurigaan siapapun karena tampak seperti email atau arsip normal, contoh lain
steganografi dapat digunakan oleh par teroris untuk menyamarkan komunikasi
mereka dari pihak luar.
6.2 Saran
Menurut saya agar jurnal ini lebih menarik lagi bagi seorang pembaca dan
dapat dijadikan referensi khusunya bagi mahasiswa, sebaiknya penulis lebih
memperhatikan lagi hal-hal yang terdapat pada setiap sistematika penyususnan,
penulisan serta kelengkapan isi jurnal yaitu contoh teknik membuat steganografi
dengan detail dan memberikan contoh pembuatan pesan dengan steganografi,
tidak hanya gambar setelah dilakukan steganografi yang menjelaskan keamanan
penggunaan seganografi sehingga pembaca lebih mudah memahami materi yang
disampaikan.

DAFTAR PUSTAKA
Sulindawaty & Zarlis Muhammad. 2018.”Hakekat Filsafat Terhadap Steganografi
Sebagai Seni Pengamanan Data Berdasarkan Teori Plato”. Dalam Jurnal
Mantik Penusa. Volume 2, No. 1.77-81
https://tscumum2011.blogspot.com/2015/10/apa-itu-steganografi.html

Anda mungkin juga menyukai