Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Konsep Teknologi Informasi C**


“ Konsep Informasi dan Penerapan Pada Rancangan
Sistem Informasi ”

Disusun Oleh Kelompok 1:


Ihsan Ramdani
Komang Agus
M Ghifani Ikhsan (51422061)
M Taufik Taftazani A (51422162)
Reihan Apriza

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Teknik Informatika " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Lilis Setyowati selaku guru Mata
Konsep Teknologi Informasi C. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Depok, 30 Maret 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep informasi adalah konsep yang sangat penting dalam kehidupan modern.
Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang diorganisir dan diinterpretasikan
dengan cara yang bermakan. Konsep ini melibatkan transfer dan pertukaran informasi
antara individua tau organisasi.

Pada dasarnya, informasi memiliki tiga elemen penting seperti pengiriman


informasi, pesan, dan penerima informasi. Dalam penerapannya, informasi digunakan
dalam berbagai bidang, seperti bisnis, teknologi, media, dan pemerintahan.

Dalam bisnis, informasi digunakan untuk mengambil keputusan, memantau


kinerja, dan mengembangkan strategi. Dalam teknologi, informasi digunakan untuk
mengembangkan aplikasi dan sistem informasi yang dapat memproses, menyimpan,
dan mengambil informasi secara cepat dan efisien. Dalam media, informasi digunakan
untuk memberikan informasi dan hiburan kepada masyarakat. Dalam pemerintahan,
informasi digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk membuat
keputusan dan kebijakan.

Namun, terdapat juga tantangan dalam penerapan konsep informasi, seperti


masalah keamanan dan privasi informasi. Hal ini mengharuskan pengembangan
standar keamanan dan privasi yang kuat untuk memastikan bahwa informasi yang
ditransfer dan disimpan aman dan terlindungi.

Secara keseluruhan, konsep informasi dan penerapannya sangat pentin dalam


dunia modern dan terus berkembang seiring kemajuan teknologi dan perkembangan
masyarakat.

Makalah ini akan membahas secara lebih mendalam mengenai konsep informasi
dan penerapannya pada rancangan sistem informasi. Diharapkan dapat memberikan
wawasan dan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya informasi dalam
pengembangan dan pengelolaan sistem informasi.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian konsep informasi dan bagaimana konsep ini diterapkan dalam
berbagai bidang?
2. Bagaimana teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi penerapan konsep
informasi?
3. Bagaimana pentingnya keamanan dan privasi informasi dalam penerapan konsep
infromasi?
4. Bagaimana dampak social dan ekonomi dari penerapan konsep informasi dalam
masyarakat?
5. Bagaimana cara mengoptimalkan penerapan konsep informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan yang efektif dalam berbagai bidang?

C. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam tentang konsep informasi dan
penerapannya, sehingga dapat menerapkannya di kehidupan sehari – hari.

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI DATA DAN INFORMASI


Menurut Connolly dan Begg (2015:68) Data merupakan komponen terpenting
sebagai penghubung antara mesin (hardware) dan manusia. Data adalah komponen
utama yang ada di dalam sebuah Database Management System (DBMS).data adalah
suatu komponen penghubung antara hardware dan manusia, data merupakan
komponen terpenting yang ada dalam Database Management System (DBMS).
Sedangkan menurut Carlos Coronel dan Steven Morris (2016:40) data berisikan
fakta mentah. Jadi dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa data adalah fakta
Sebuah fakta mentah yang belom di olah. data adalah fakta mentah atau pengamatan,
biasanya tentang fenomena fisik atau transaksi bisnis menurut O’brie Marakas
(2011:32).

Definisi Informasi menurut Kelly dan Carlos Coronel and Steven Morris


Menurut Kelly (2011:10), informasi adalah data yang telah diolah menjadi
sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau saat mendatang. Definisi tersebut merupakan definisi
informasi dalam pemakaian sistem informasi.
Sedangkan menurut Carlos Coronel and Steven Morris (2016:4) informasi
adalah hasil dari data mentah yang telah diproses untuk memberikan hasil di
dalamnya.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari
data mentah yang telah di olah sehingga mempunya makna.
Definisi Sistem Informasi menurut Cegielski, Leitch, dan O’brien
Sistem informasi adalah proses mengumpulkan, memproses, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu menurut Cegielski (2014:6),
Sedangkan menurut Leitch (2011:93) Sistem infromasi adalah suatu sistem yang
terdapat di dalam sebuah organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolah
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat managerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
dibutuhkan.
Sedangkan menurut O’brien (2011:62) Sistem informasi adalah suatu kombinasi
teratur apapun baik dari people, hardware, software,maupun database yang
mengumpulkan,mengubah,dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk
organisasi.

B. MODEL SISTEM KOMUNIKASI


 Model pertama
a. model komunikasi manusia yang sederhana
b. mirip dengan model komunikasi Shannon & Weaver

 Model kedua 
a. model komunikasi yang lebih rumit yang memperhitungkan pengalaman dua
individu yang mencoba berkomunikasi. Kesamaan dalam bidang pengalaman
yang dimiliki sumber dan sasaran yang sebenarnya dikomunikasikan.
 Model ketiga
a. model yang menganggap komunikasi sebagai interaksi kedua pihak yang
menyandi, menafsirkan, menyandi-balik, mentransmisikan, dan menerima
sinyal. Ada proses yang berkelanjutan dalam memberikan umpan balik atau
berbagi informasi.

1. Model Newcomb
Komunikasi adalah suatu cara yang lazim dan efektif yang memungkinkan orang
orang mengorientasikan diri terhadap lingkungan mereka. Ini adalah model
tindakan komunikatif dua orang yang disengaja (intensional). Model ini
mengisyaratkan bahwa setiap sistem ditandai oleh suatu keseimbangan kekuatan
atau simetri. Setiap perubahan pada sistem akan menimbulkan ketegangan
terhadap keseimbangan, karena ketidakkeseimbangan atau kekurangan simetri
secara psikologis tidak menyenangkan dan menimbulkan tekanan internal untuk
memulihkan keseimbangan.
2. Model Westley & MacLean
Menurut pakar ini, perbedaan dalam umpan balik inilah yang membedakan
komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa. Umpan balik dari penerima
bersifat segera dalam komunikasi antarpribadi, dalam komunikasi massa bersifat
minimal atau tertunda.  Sumber dalam komunikasi antar pribadi dapat langsung
memanfaatkan umpan balik dari penerima sedangkan dalam komunikasi massa
sumber misalnya penceramah agama, calon presiden yang berdebat dalam rangka
kampanye politik tidak dapat secara langsung mengetahui bagaimana penerimaan
pesannya oleh khalayak.

C. ENTROPI DAN REDUNDANSI


Entropi dan redundansi adalah dua konsep yang sangat penting dalam teori
informasi dan komunikasi. Kedua konsep ini memiliki definisi yang cukup teknis, dan
seringkali digunakan bersamaan dalam analisis sistem dan pesan.
Entropi adalah ukuran dari tingkat ketidakpastian atau ketidakteraturan dalam
sebuah sistem atau keadaan. Konsep entropi pertama kali dikembangkan dalam
konteks termodinamika, dan kemudian diterapkan pada teori informasi dan
komunikasi. Dalam konteks komunikasi data, entropi menggambarkan seberapa
banyak informasi yang terkandung dalam sebuah pesan. Semakin tidak teratur atau
tidak pasti suatu pesan, semakin tinggi entropinya, dan semakin banyak informasi
yang terkandung di dalamnya.

Entropi dapat dihitung dengan menggunakan rumus matematika yang kompleks,


yaitu:
H = -Σp(x) log p(x)

Di mana H adalah entropi, p(x) adalah probabilitas munculnya simbol atau


karakter x dalam pesan, dan log adalah logaritma dengan basis 2. Semakin tinggi nilai
H, semakin banyak informasi yang terkandung dalam pesan.
Redundansi, di sisi lain, merujuk pada kelebihan informasi atau pengulangan
informasi dalam sebuah pesan atau sistem. Redundansi dapat digunakan untuk
mengurangi kesalahan transmisi atau hilangnya informasi selama pengiriman, tetapi
pada saat yang sama dapat meningkatkan ukuran file atau biaya transmisi. Semakin
tinggi redundansi dalam sebuah pesan atau sistem, semakin banyak informasi yang
diulang dan semakin sedikit informasi baru yang dikirimkan.
Redundansi dapat dihitung dengan menggunakan rumus matematika berikut:
R = (l – H) / l
Di mana R adalah redundansi, l adalah panjang pesan dalam bit, dan H adalah
entropi pesan. Semakin tinggi nilai R, semakin banyak redundansi dalam pesan.
Dalam teori informasi dan komunikasi, entropi dan redundansi sering dihitung
dalam bentuk persentase atau rasio dari jumlah total informasi yang terkandung dalam
sebuah pesan atau sistem. Kedua konsep ini juga seringkali digunakan bersamaan
dalam analisis sistem dan pesan, dengan tujuan untuk mengoptimalkan kualitas dan
efisiensi komunikasi data.

D. REDUKSI DATA
Reduksi data adalah proses mengurangi jumlah variabel dalam sebuah dataset
atau menghilangkan data yang tidak relevan atau tidak penting. Tujuan utama dari
reduksi data adalah untuk mempercepat analisis data dan membuat model yang lebih
sederhana, tetapi tetap mempertahankan informasi penting dalam dataset.
Dalam konteks analisis data, reduksi data seringkali dilakukan karena dataset
yang besar dan kompleks dapat mempersulit proses analisis data. Reduksi data dapat
dilakukan dengan berbagai teknik atau metode, seperti principal component analysis
(PCA), linear discriminant analysis (LDA), feature selection, clustering, dan lain
sebagainya. Teknik atau metode yang dipilih tergantung pada jenis data dan tujuan
analisis yang ingin dicapai.
Teknik reduksi data yang umum digunakan adalah principal component analysis
(PCA), di mana data diubah menjadi kombinasi linear dari variabel asli yang disebut
principal component. Principal component ini adalah representasi baru dari data yang
mencakup sebagian besar variasi dalam data asli. Dengan mengambil hanya beberapa
principal component, data dapat direduksi dengan mempertahankan sebagian besar
informasi yang relevan.
Selain PCA, ada juga teknik lain yang sering digunakan dalam reduksi data,
seperti linear discriminant analysis (LDA), yang dapat digunakan untuk
mengklasifikasikan data dengan mengurangi dimensi variabel. Metode feature
selection juga dapat digunakan untuk menghilangkan variabel yang tidak relevan atau
redundan. Teknik clustering dapat digunakan untuk mengelompokkan data dengan
menggunakan atribut atau karakteristik yang serupa.
Reduksi data dapat membantu mengurangi biaya dan waktu yang dibutuhkan
untuk pengumpulan dan penyimpanan data. Dengan menghilangkan variabel yang
tidak relevan, dataset yang dihasilkan akan lebih mudah dipahami dan lebih mudah
dianalisis. Selain itu, reduksi data juga dapat membantu menghindari overfitting
dalam pembuatan model, di mana model menjadi terlalu kompleks dan sulit
digeneralisasi.
Namun, reduksi data juga memiliki risiko dan tantangan, seperti kehilangan
informasi penting, kesalahan dalam pemilihan variabel, dan kesulitan dalam
interpretasi hasil analisis. Oleh karena itu, reduksi data harus dilakukan dengan hati-
hati dan dengan mempertimbangkan tujuan dan konteks analisis.
Secara keseluruhan, reduksi data merupakan salah satu tahap penting dalam
analisis data yang dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas analisis
data, serta membantu menghasilkan model yang lebih sederhana dan mudah
digunakan.

E. MUTU INFORMASI
Mutu informasi merujuk pada seberapa baik atau akurat informasi yang
diberikan dalam suatu sistem atau konteks tertentu. Konsep ini melibatkan
kemampuan informasi untuk memberikan nilai tambah dan menghasilkan keputusan
atau tindakan yang tepat.
Pentingnya mutu informasi dapat dilihat dari peran penting informasi dalam
berbagai bidang, seperti bisnis, keuangan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.
Informasi yang buruk atau tidak akurat dapat menghasilkan keputusan yang salah dan
dapat berdampak negatif pada kinerja organisasi atau individu. Sebaliknya, informasi
yang berkualitas dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam
pengambilan keputusan, serta membantu meningkatkan kinerja organisasi atau
individu.
Untuk meningkatkan mutu informasi, beberapa strategi dapat dilakukan, seperti
melakukan pengumpulan data yang akurat, mengoptimalkan pengolahan data,
menggunakan teknologi informasi yang tepat, dan meningkatkan kemampuan
pengguna dalam memahami dan mengelola informasi. Selain itu, penting juga untuk
melakukan evaluasi dan pemantauan secara teratur untuk memastikan bahwa mutu
informasi tetap terjaga seiring dengan perubahan dan perkembangan di lingkungan
organisasi atau individu.
Mutu informasi dapat diukur melalui beberapa dimensi, seperti keakuratan,
ketepatan waktu, kelengkapan, konsistensi, relevansi, dan kemudahan penggunaan.
Keakuratan merujuk pada kebenaran informasi, sedangkan ketepatan waktu merujuk
pada kecepatan penyediaan informasi. Kelengkapan merujuk pada seberapa banyak
informasi yang diberikan, sementara konsistensi merujuk pada kesesuaian informasi
dengan konteks atau tujuan tertentu. Relevansi merujuk pada seberapa relevan
informasi tersebut dengan kebutuhan pengguna, dan kemudahan penggunaan merujuk
pada seberapa mudah informasi itu dapat diakses dan dimengerti oleh pengguna.
Contoh dari pentingnya mutu informasi dapat dilihat pada pengambilan
keputusan di bidang bisnis. Keputusan yang salah dapat menghasilkan kerugian besar
bagi perusahaan, seperti kerugian finansial, kehilangan pelanggan, dan kerugian
reputasi. Oleh karena itu, perusahaan harus memastikan bahwa informasi yang
digunakan dalam pengambilan keputusan memiliki mutu yang baik, seperti akurat,
relevan, dan up-to-date.
Secara keseluruhan, mutu informasi merupakan konsep penting dalam berbagai
bidang, dan mempengaruhi kinerja organisasi atau individu. Untuk memastikan mutu
informasi yang baik, diperlukan upaya yang terus-menerus dalam pengumpulan,
pengolahan, dan pengelolaan informasi, serta evaluasi dan pemantauan secara teratur
untuk memastikan bahwa mutu informasi tetap terjaga seiring dengan perubahan dan
perkembangan di lingkungan organisasi atau individu.

F. PENERAPAN KONSEP
Konsep informasi dapat diterapkan dalam rancangan sistem informasi dengan tujuan
untuk meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Beberapa
penerapan konsep informasi dalam rancangan system informasi antara lain:

1. Pengumpulan data yang akurat dan relevan: Sistem informasi harus dirancang
untuk dapat mengumpulkan data yang akurat dan relevan dengan tujuan dan
kebutuhan pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan formulir yang
jelas dan mudah dimengerti, serta mengintegrasikan sistem dengan sumber data
yang terpercaya.
2. Pengolahan data yang efektif: Sistem informasi harus dirancang untuk dapat
mengolah data dengan efektif dan efisien, sehingga dapat menghasilkan informasi
yang berkualitas tinggi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan proses
pengolahan data, seperti pemrosesan data secara real-time, penggunaan teknologi
yang tepat, dan penggunaan algoritma analisis data yang canggih.
3. Pengiriman informasi yang tepat waktu: Sistem informasi harus dirancang untuk
dapat mengirimkan informasi yang tepat waktu dan relevan dengan kebutuhan
pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan mengoptimalkan proses pengiriman
informasi, seperti penggunaan sistem notifikasi yang otomatis, integrasi sistem
dengan aplikasi mobile, dan lain sebagainya.
4. Keamanan informasi: Sistem informasi harus dirancang untuk memastikan
keamanan informasi, terutama jika informasi tersebut bersifat rahasia atau sensitif.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengimplementasikan sistem keamanan yang
kuat, seperti enkripsi data, autentikasi pengguna, dan kontrol akses.
5. Evaluasi sistem secara teratur: Sistem informasi harus dievaluasi secara teratur
untuk memastikan bahwa mutu informasi tetap terjaga seiring dengan perubahan
dan perkembangan di lingkungan organisasi atau individu. Hal ini dapat dilakukan
dengan melakukan audit sistem secara berkala, mengidentifikasi masalah yang
terjadi, dan melakukan perbaikan sistem yang diperlukan.
Dalam penerapannya, konsep informasi harus diterapkan secara holistik dan
terintegrasi dalam seluruh aspek rancangan sistem informasi. Dalam hal ini, perlu
melibatkan tim ahli yang memiliki keahlian dalam bidang pengembangan sistem
informasi, analisis data, dan manajemen informasi. Dengan menerapkan konsep
informasi yang tepat, maka sistem informasi yang dihasilkan dapat memberikan nilai
tambah bagi pengguna dan membantu meningkatkan kinerja organisasi atau individu.
G. INFORMASI PADA RANCANGAN SISTEM INFORMASI
Informasi merupakan hal yang sangat penting dalam rancangan sistem informasi.
Rancangan sistem informasi berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan mengirimkan informasi secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, dalam rancangan
sistem informasi perlu memperhatikan beberapa hal terkait informasi, antara lain:
1. Sumber informasi: Sistem informasi harus dirancang untuk dapat mengumpulkan
informasi dari sumber yang terpercaya dan relevan dengan kebutuhan pengguna.
Sumber informasi dapat berupa data internal perusahaan, data eksternal dari pihak
ketiga, atau data publik.
2. Kualitas informasi: Sistem informasi harus dirancang untuk dapat menghasilkan
informasi yang berkualitas tinggi, yang artinya informasi tersebut akurat, lengkap,
relevan, dan tepat waktu. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan teknologi yang
tepat, algoritma analisis data yang canggih, dan proses pengolahan data yang efektif.
3. Akses informasi: Sistem informasi harus dirancang untuk dapat memberikan akses
informasi yang mudah dan cepat kepada pengguna yang berwenang. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengimplementasikan sistem autentikasi dan kontrol akses yang
tepat.
4. Keamanan informasi: Sistem informasi harus dirancang untuk memastikan
keamanan informasi yang disimpan, diproses, dan dikirimkan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan teknologi keamanan yang tepat, seperti enkripsi
data, firewall, dan kontrol akses.
5. Integrasi informasi: Sistem informasi harus dirancang untuk dapat mengintegrasikan
informasi dari berbagai sumber menjadi satu kesatuan yang utuh. Hal ini dapat
dilakukan dengan menggunakan sistem manajemen basis data yang terintegrasi atau
menggunakan teknologi integrasi aplikasi.
Dalam rancangan sistem informasi, informasi harus dikelola dengan baik dan
efektif untuk dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna. Dalam hal ini, perlu
melibatkan tim ahli yang memiliki keahlian dalam bidang pengembangan sistem
informasi, analisis data, dan manajemen informasi. Dengan memperhatikan hal-hal di
atas, maka sistem informasi yang dihasilkan dapat memberikan manfaat yang
maksimal bagi pengguna dan organisasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Konsep informasi adalah konsep dalam kehidupan modern yang melibatkan
transfer dan pertukaran informasi antara individua tau organisasi. Informasi memiliki
tiga elemen penting yaitu pengiriman informasi, pesan, dan penerima informasi.
Konsep informasi diterapkan dalam berbagai bidang seperti bisnis, teknologi, media,
dan pemerintahan

Penerapan konsep informasi sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi


informasi dan komunikasi. Teknologi ini memungkinkan pertukaran informasi secara
global, mempercepat pengiriman informasi, dan mengubah cara kita berkomunikasi.

Penerapan konsep informasi memiliki dampak social dan ekonomi yang besar
dalam masyarakat. Di sisi positif, konsep informasi dapat membantu mempercepat
proses pengambilan keputusan, memperbaiki kinerja organisasi, meningkatkan
produktivitas, dan memperluas jangkauan bisinis. Namun di sisi negative, dapat
terjadi penggunaan informasi yang salah atau penyalahgunaan informasi yang dapat
membahayakan individu atau organisasi.

Untuk mengoptimalkan penerapan konsep informasi, diperlukan strategi yang


efektif dalam memproses, menyimpan, dan mengambil informasi secara cepat dan
efisien. Hal ini akan membentuk dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif
dalam berbagai bidang dan membantu masyrakat lebih terhubung dan terinformasi
dengan baik.

B. SARAN
Tingkatkan keterampilan dan pengetahuan tentang konsep informasi dan
teknologi informasi dan komunikasi agar dapat memanfaatkannya secara efektif
dalam berbagai bidang.

Selalu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan informasi. Dalam


dunia yang terus berkembang, penting untuk selalu mengikuti perkembangan
teknologi dan informasi agar dapat mengoptimalkan penerapannya dalam berbagai
bidang.
DAFTAR PUSTAKA

"Model Komunikasi Shannon dan Weaver", sumberbelajar.wordpress.com, September-12-


2013, 1/April/2023 20.00, https://sumberrbelajar.wordpress.com/2013/09/12/model-
komunikasi-shannon-dan-weaver/

"Beberapa Definisi Tentang Data, Informasi, dan Sistem Informasi Menurut Beberapa Ahli",
binus.ac.id, Desember-2020, 1 April/2023/20.20,
https://binus.ac.id/malang/2020/12/beberapa-definisi-tentang-data-informasi-dan-sistem-
informasi-menurut-beberapa-ahli/

Anda mungkin juga menyukai