Edisi/Edition : 2013
Halaman/Pages : 248
1
BAB I
TEORI DAN KONSEP
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN
1. Ketepatan informasi
2. Mutu informasi
3. Informasi yang up to date
4. Kuantitas informasi
2
merupakan jaringan yang terdapat dalam suatu organisasi yang membuat
para pimpinan bisa mengakses informasi secara terus menerus. Dengan
informasi tersebut, para pimpinan bisa membuat putusan yang ditujukan
untuk meningkatkan kinerja organisasi. Karena pada umumnya sistem
informasi ditandai dengan penggunaan komputer, para pimpinan bisa
menggunakan sistem informasi untuk mengakses catatan-catatan
lembaga secara on line dan membuat ringkasan informasi yang diperoleh
serta membuat laporan-laporan.
3
BAB II
DASAR FILOSOFIS, SOSIOLOGIS, DAN YURIDIS SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PEMERINTAHAN
4
Dalam waktu yang cukup lama, informasi dipandang sebagai
sesuatu yang matematis. Informasi dipandang sebagai fenomena
mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi
pesan dan bagaimana transmiter menggunakan saluran dan media
komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh bamglang dari mazhab
proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi
pesan dan menterjemahkannya (encoding dan decoding).
Informasi adalah pengetahuan bersama yang membentuk
masyarakat dan menciptakan struktur masyarakat. Informasi adalah
sesuatu yang membentuk diri kita, menciptakan struktur masyarakat, dan
memengaruhi pola kehidupan masyarakat. Kehidupan ini menjadi ada,
karena informasi yang diterima oleh kita dan orang lain. Tampa adanya
informasi, maka tidak ada struktur masyarakat, tidak ada komunikasi, dan
tidak ada kehidupan itu sendiri.
5
sifatnya yang multidisiplin, maka tujuan dan manfaat ilmu informasi harus
berhubungan dengan masyarakat. Informasi tidak boleh hanya dipandang
sebagai inforamsi an-sich, tetapi merupakan produk sosial budaya,
teknologi, hukum, dan relasi sosial dalam masyarakat.
Tujuan informasi tidak lain adalah untuk kemakmuran masyarakat.
Oleh karenanya, akses terhadap informasi harus menjadi fokus praktisi
informasi. Setiap warga negara hendaknya dijamin oleh sistem dan
undang-undang untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Tidak
boleh ada dalam suatu masyarakat yang terbuka dan modern sekelompok
masyarakat yang tidak dapat akses ke sumber-sumber informasi yang
dibutuhkan.
6
1. Kekeluargaan, gotong-royong, kebersamaan dan musyawarah;
1. Desain
2. Implementasi
3. Integrasi
4. Manajemen
7
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan,
diarahkan untuk mempercepat terwujudnyakesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan, pelanyanan, pemberdayaan, dan peran serta
masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan,
keistimewaan dan kekhususan suatu daerah dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
8
BAB III
9
3.1 TIK untuk Keunggulan Kompetitif Wilayah
10
pemerintahan bisa digambarkan dalam satu model umum. Model ini
menggambarkan aliran sumber daya mulai dari lingkungan, kemudian
masuk ke lembaga pemerintahan, dan kembali ke lingkungannya,
kemudian masuk ke lembaga pemerintahan, dan kembali ke
lingkungannya.
11
publik seperti kebijakan, strategi, rencana, peraturan dan berbagai
layanan publik lainnya. Pada intinya, teknologi informasi digunakan untuk
mendukung pengolahan informasi pemerintahan, termasuk pencarian
data, penyimpanan, pengolahan, deseminasi, dan penggunaanya.
Ada dua jenis sistem informasi khusus yang memiliki potensi besar
dalam administrasi publik dan sangar berharga yaitu :
12
1. Document management and retrieval system (sistem manajemen
dokumen dan sistem retrieval informasi / DMRS).
2. Sistem informasi geografis (GIS).
13
3. Daya saing international menghendaki dikuasainya teknologi canggih
untuk menghasilkan informasi, memproses, dan menyebarkannya.
14
manajemen, sistem pendukung putusan, dan juga otomasi kantor, dan
sebagainya.
5. Kebijakan pemerintahan untuk sumber informasi yang di dalamnya
meliputi penggalian sumber informasi nasional, pengembangan,
administrasi, dan manajemennya.
1. Penetapan strategi
2. Mendefinisikan tujuan sistem informasi pemerintah
3. Mendesain prioritas
4. Menciptakan kerangka kelembagaan yang tepat.
15
BAB IV
16
mungkin dapat menjadi faktor penentu dalam menentukan siapa yang
kalah atau siapa yang sukses.
BAB V
PERAN BUDAYA ORGANISASI DAN TIK DALAM
IMPLEMENTASI SIM PEMERINTAHAN
17
memberikan standar untuk memutuskan: apa......, apa yang bisa
......,bagaimana seseorang merasakan tentang hal ini ...., apa yang harus
dilakkukan tentang itu..... (Keeseing, 1981:68-69 dikutip oleh Hardon, et
al, 2001: 3). Karena itu budaya dapat dianggap sebagai seperangkat ide-
ide dan aturan, yaitu budaya terdiri dari sistem gagasan bersama, sistem
konsep dan aturan-aturan serta makna yang dinyatakan dalam cara
bahwa manusia hidup.
BAB VI
PERAN KNOWLEDGE MANAGEMENT (KM) DI DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS SDM PENGELOLA SIM
PEMERINTAHAN
18
3. Meningkatkan kemitraan dengan para pemangku kepentingan,
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja, serta
meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
1. Using knowledge,
2. Finding knowledge,
3. Creating knowledge,
4. Packaging knowledge.
19
Tabel : Proses knowledge management
Organizing 9. Cataloging
10. Indexing
11. Filtering
12. Linking
20
awal diskusinya menerangkan tentang tiga proses penting dalam
knowledge management, yaitu :
TIK dalam knowledge manajemen bisa sebagai alat dan tujuan dari
knowledge management (Ho,2007). Sebagai tujuan, TIK merupakan
penyebab pertumbuhan ekonomi. Sebagai sarana, TIK merupakan
pendorong dari inovasi. TIK menyediakan seperangkat alat dan sarana
untuk memfasilitasi terjadinya penciptaan nilai. Untuk perolehan
pengetahuan kita bisa melihat bagaimana populernya wikipedia, database
online, dan sistem manajemen modal intelektual (Intellectual Capital
Management) dengan database yang baik dengan teknik yang canggih
dalam text mining dan data mining.
21
Tobing (2007:30), menjelaskan bahwa selain berfungsi sebagai
media utama dalam menyebarkan knowledge TIK juga sangat berperan
dalam mengeksekusi proses knowledge management dalam organisasi,
termasuk pada organisasi publik dan pemerintahan, yaitu :
BAB VII
FAKTOR KEBERHASILAN YANG PENTING DALAM
IMPLEMENTASI SIM PEMERINTAHAN
22
memberikan pendanaan, menunjuk manajer proyek, dan menjalankan
kegiatan-kegiatan pembangunan lainnya. Di lain pihak, konflikkonflik
kepentingan terjadi di dalam pembangunan sistem antar bagian di dalam
suatu instansi pemerintah juga perlu diselaraskan pada level yang paling
tinggi. Selanjutnya, ketahanan terhadap perubahan dan perbaikan-
perbaikan sistem bisnis yang dibawa oleh sistem operational
komputerisasi baru harus di atasi dengan kepemimpinan dari para
pimpinan.
23
Susunan rencana yang sesuai diperlukan untuk kelancaran
pembangunan sistem informasi, khususnya di negara-negara
berkembang. Perumusan rasional dan implementasi sistem informasi
pemerintah tidak dapat dijalankan tampa penyusunan industri yang sesuai
di dalam pemerintahan. Dukungan teknis yang terpusat termasuk
metodologi-metodologi pembangunan sistem yang modern, usaha
mendapatkan dan memelihara hardware dan software, pendidikan dan
latihan, dll. Tidak diragukan lagi akan memberikan mamfaaat yang besar.
Di tingkat nasional, komisi tingkat kementerian dengan perwakilan
pada tingkat legislatif maupun eksekutif perlu diselenggarakan. Peran dari
komite atau dewan ini terpusat pada :
a). Petunjuk petunjuk pada rumusan kebijakan kebijakan pemerintah
dalam TIK,
b). Merumuskan sasaran, strategi, prioritas dan rencana pemerintah bagi
penggunaan TIK dalam jangka panjang.
c). Alokasi sumber-sumber penghasilan pemerintah bagi penggunaan TIK
dan membuat aturan pendanaan yang realistis
d). Koordinasi, interpretasi dan resolusi terhadap konflik-konflik
kepentingan, kebutuhan, dan ekspetasi kementerian dan instansi
pemerintah.
e). Meninjau kembali rencana, evaluasi pengajuan investasi penting dan
persetujuan proyek sistem informasi tahunan dan jangka panjang
pada dasar-dasar yang diprioritaskan sesuai dengan sumber-sumber
yang tersedia dan sesuai dengan kebutuhan pemerintah.
f). Masalah penting lainnya yang penting untuk di atasi oleh Anggota
Dewan.
24
a) Untuk memprakarsai, mengembangkan, dan menjamin pelaksanaan
kebijakan-kebijakan pemerintah dalam penggunaan TIK di sektor
publik.
b) Untuk menjalankan rencana strategis jangka panjang dan rencana
tahunan dalam penggunaan TIK di dalam pemerintahan.
c) Untuk mengatur, merancang dan menyelaraskan proyek-proyek
pembangunan yang berkaitan dengan penggunaan TIK di dalam
pemerintahan.
d) Untuk mengatur, merancang dan menyelaraskan sumber-sumber
informasi atau data sebagai pusat informasi nasional.
e) Untuk mempromosikan aplikasi metodologi-metodologi dan
pengembangan standarisasi sistem informasi pemerintah.
f) Untuk memberikan bantuan teknis dan mendukung pelayanan kepada
instansi-instansi pemerintah di dalam pembangunan sistem informasi,
operasi dan pemeliharaan sistem informasi mereka.
g) Untuk mengatur dan melaksanakan berbagai macam program
pelatihan dan merangsang populasi TIK dalam sektor publik.
25
informasi dan sistem dapat diakses oleh semua pengguna di mana pun
berada melalui jaringan internet .
Di dalam pembuatan sistem informasi modern, aplikasi-aplikasi
terpisah dari protokol, dengan demikian pengguna baru dapat dengan
mudah mengakses remote dan pelanyanan sistem lokal tanpa adanaya
modifikasi apapun pada software aplikasi.
BAB VIII
26
JARINGAN INFRASTRUKTUR SIM PEMERINTAHAN
27
8.2 Topologi LAN
LAN (local area networks) adalah pola yang dibentuk oleh struktur
kabel LAN dan merupakan jaringan jarak pendek (biasanya dengan
kisaran kurang dari dua kilometer).
1. Menghemat biaya
2. Peningkatan produktivitas
3. Fleksibilitas dan skalabilitas
4. Sumber daya
5. Kontrol terpusat
6. Sistem terbuka
28
jaringan terinstal pada mesin server, tapi sebagian berjalan pada setiap
mesin klien yang terhubung juga. Setiap sistem operasi jaringan memiliki
protokol sendiri.
BAB IX
INTERNET: DUKUNGAN TERHADAP ONLINE SIM
PEMERINTAHAN
29
Internet adalah sumber informasi, media komunikasi dan media
transaksi yang bisa berlaku secara global. Internet memiliki keunggulan
berupa kemudahan akses dari berbagai tempat. Sehingga informasi tidak
hanya bisa di input dan dibaca dari kantor, namun dari seluruh penjuru
dunia tanpa harus melakukan instalasi perangkat lunak khusus, dalam hal
ini yang dibutuhkan adalah browser internet yang biasanya telah terinstal
pada saat menginstalasi sistem operasi. Tentu saja dengan prasyarat
semua sistem terhubung dengan jaringan internet. Internet merupakan
jaringan dari jaringan komputer. Internet merupakan koleksi unit dari dari
jaringan di seluruh dunia. Komputer pada internet menggunakan standar-
standar komunikasi yang kompatibel dan berbagi kemampuan untuk
berhubungan antara satu dengan lainnya serta kemampuan untuk
bertukar data.
30
digunakan untuk melakukan proses di server sebelum informasi siap
ditampilkan dengan HTML+CSS pada Browser Internet. dan MySQL akan
digunakan sebagai manajemen data base untuk mengelola data-
base/pangkalan.
BAB X
31
Putusan-putusan pembangunan baik di pusat maupun daerah
adalah seperangkat aktivitas yang berisi program-program dan kegiatan
yang dibuat pemerintah atau pemerintah daerah dalam memecahkan
permasalahan yang dihadapi.Putusan merupakan hal yang melandasi
semua aktivitas pencapaian tujuan. Certo dan Certo (2006)
menerjemahkan pembuatan putusan adalah aktivitas atau proses memilih
satu alternatif dari sekian alternatif yang tersedia. Di sisi lain, Robin dan
Coulter (2007) menerjemahkan putusan sebagai pilihan diantara dua atau
lebih alternatif (2007:162). Lebih lanjut, Certo dan Certo menyatakan
bahwa Decision is the process of choosing the best alternative for
reaching objectives ( Certo dan Certo, 2006:156).
1. Mengenali masalah
2. Mendeskripsikan komponen putusan
3. Mengalokasikan bobot kriteria komponen masalah
4. Mengembangkan alternatif
5. Menganalisis alternatif
6. Memilih satu alternatif yang paling tepat
7. Mengimplementasikan alternatif yang terpilih
8. Mengevaluasi keefektifan putusan
32
Gambar: Model pengolahan data menjadi informasi (diadopsi dari Levin,
dkk. (2002)
BAB XI
MODUL-MODUL APLIKASI LAYANAN SIM
PEMERINTAHAN
33
menjadi blok-blok fungsi dasar umum (pelanyanan, administrasi,
manajemen, pembangunan, keuangan, kepegawaian) dan fungsi lainnya,
khususnya yang berkaitan dengan fungsi kedinasan dan kelembagaan.
1. Reliable
2. Interoperable
3. Scale
4. User friendly
5. Integrateable
34
Modul-modul layanan dalam SIM Pemerintahan antara lain :
BAB XII
INTEROPERABILITAS DAN SIM PEMERINTAHAN
35
interaktif, yang dapat diakses untuk setiap pengguna dengan
menggunakan infrastruktur yang diperlukan seperti komputer, web
browser dan koneksi internet. Aplikasi tersebut berdampak pada semua
dimensi kehidupan kita sehari-hari. Ribuan situs web baru yang
diluncurkan setiap hari yang menyediakan layanan eletronik (e-service)
dapat diakses melalui internet, serta dapat mengurangi prosedur birokrasi
yang menuntut kontak langsung.
1. Kolaborasi
2. Sharing knowledge, experience dan data
3. Simplicity
4. Indepedensi
5. Forward looking
36
4. Intra pemerintah (G2E)
BAB XIII
PENUTUP
37
nasional dan melibatkan pemerinthan negara lainnya. Selain itu, sistem
TIK dan interperabilitas aplikasi, sharing dan penggunaan kembali layanan
informasi di dalam dan antar sektor merupakan faktor penting bagi
pengiriman pelayanan elektronik yang berkualitas tinggi, inovatif, dan
mudah.
38
Judul/Title : Electronic Government :
Strategi Pembangunan dan
Pengembangan Sistem Pelayanan Publik
Berbasis Teknologi Digital.
Edisi/Edition : 2004
Halaman/Pages : 163
39
chaos jika perubahan ini tidak dikelola dan dijalani secara baik. Karena
pada suatu titik ekstrem seorang individu di sebuah negara dapat
melakukan apa saja yang dikehendakinya (misalnya berdagang, bermitra,
berkolaborasi, dan lain-lain) dengan individu yang berada di negara lain,
maka jelas bahwa kehidupan masyarakat harus ditata lebih dulu di dalam
sebuah sistem yang menjamin bahwa negara yang bersangkutan akan
memperoleh manfaat yang besar di dalam lingkungan global, bukan
sebaliknya. Sebagian besar isi buku ini berisi konsep dan prinsip-prinsip
dasar penerapan e-Goverment di berbagai negara, karena itu merupakan
bahan referensi yang sangat baik bagi para pengambil keputusan dalam
pemerintahan maupun mereka yang terlibat secara langsung maupun
tidak langsung dengan proses pengembangan e-Goverment di Indonesia.
Adapun ringkasan buku tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I
40
transformation of governance at a scale we have not witnessed since the
beginning of the industrial era.
41
4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan
sumber-sumber pendapatan baru melalui interasksinya dengan
pihak-pihak yang berkepentingan; dan
5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat
secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang
dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan ternd
yang ada; serta
6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah dalam proses pegambilan berbagai kebijakan public
secara merata dan demokratis.
Dengan kata lain, negara-negara maju memandang bahwa
implementasi e-Government yang tepat akan secara signifikan
memperbaiki kualitas kehidupan asyarakat di suatu negara
secara khusus.
BAB II
42
1. Masyarakat bebas memilih bilamana dan darimana yang
bersangkutan ingin berhubungan dengan pemerintahnya untuk
melakukan berbagai transaksi atau mekanisme interaksi yag
diperlukan secara non-stop.
2. Untuk melakukan mekanisme interaksi tersebut masyarakat
dapat dan boleh memilih berbagai kanal akses baik yang
sifatnya tradisional maupun modern.
3. Pemerintah berperan sebagai coordinator utama yang
memungkinkan berbagai hal yang diinginkan masyarakat
tersebut terwujud.
BAB III
43
- Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki
kemampuan dan keahlian.
3. Value
Pemerintah harus benar-benar teliti dalam memilih prioritas value
(manfaat) pada masyarakatnya.
BAB IV
44
BAB V
1. Publish
Jenis ini merupakan implementasi e-Government yang termudah
karena selain proyeknya yang berskala kecil juga tidak perlu
sumber daya yang besar.
2. Interact
Berbeda dengan kelas Publish yang sifatnya pasif, pada kelas
interact telah terjadi komunikasi dua arah antara pemerintah
dengan mereka yang berkepentingan.
3. Transact
Yang terjadi pada kelas ini adalah interaksi dua arah seperti pada
kelas interact, hanya saja terjadi sebuah transaksi yang
berhubungan dengan pepindahan uang dari satu pihak ke pihak
lainnya.
45
BAB VI
BAB VII
46
Seperti halnya di dalam dunia aplikasi e-Commerce yang kerap
diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu tipe B-to-B dan B-to-C, di dalam
konsep e-Government dikenal pula empat jenis klasifikasi, yaitu: G-to-C,
G-to-G dan G-to-E.
1. Government to Citizens
Merupakan aplikasi e-Government yang paling umum, yaitu
dimaa pemerintah membangun dan menerapkan teknologi
informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan
interaksi dengan masyarakat (rakyat).
2. Government to Business
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah
membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda
perekonomian sebuah negara dapat berjalan sebagaimana
mestinya.
3. Government to Governments
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi
negara-negara untuk saling berkomunikasi secara lebih intens
dari hari ke hari.
4. Government to Employees
Pada akhirnya, aplikasi e-Governmet juga diperuntukkan untuk
meningkatkan kinerja dan kesejahteraan para pegawai negeri
atau karyawan pemerintahan yang bekerja di sejumlah institusi
sebagai pelayan masyarakat.
BAB VIII
47
Ciri-ciri utama dari Knowledge Society adalah :
1. Menyadari bahwa asset terbesar komunitas terletak pada
kompetensi, keahlian dan pengetahhuan dari masing-masing
anggotanya, bukan terletak ada sumber daya lainnya semacam
kekayaan finansial, relasi dengan industry Mupun hal-hal
sejenis lainnya.
2. Pengetahuan merupakan hasil metabolism berbagai entity yaitu
data/informasi, pengalaman, content dan context.
B. Pembangunan Infrastruktur Teknologi Informasi
Perkembangan industry computer dan telekomunikasi dalam
sebuah negara ditandai dengan semakin tersedianya fasilitas oleh
berbagai kalangan.
C. Pemberlakuan Enabling Policy
Perkembangan kehidupan manusia akibat teknologi informasi yang
berkonvergensi dengan tumbuhnya masyarakat berbasis pengetahuan
secara signifikasn memaksa pemerintah untuk mulai memikirkan berbagai
kebijakan yang harus disusun dan diberlakukan segera agar perubahan
paradigma di berbagai aspek kehidupan dijamin akan mengarah ke hal-
hal yang positif.
D. Pembangunan dan Pengembangan e-Government
Sosialisasi penggunaan e-Government yang paling baik dan efektif
adalah dari mulut ke mulut, dalam arti kata adlah bahwa pengalaman
sukses seseorang berinteraksi melalui pemerintah melalui fasilitas
teknologi informasi merupakan hal yang sangat berharga.
BAB IX
1. Orientation
2. Process Organization
48
3. Management Principle
4. Leadership Style
5. Internal Communication
6. External Communication
7. Mode of Service Delivery
8. Principle of Service Delivery
A. Orientation
Orientasi dari paradigm birokrat adalah menghasilkan produk atau
pelayanan yang cost-efficient kepada masyarakat dan mereka yang
berkepentingan (stakeholders).
B. Process Organization
Sebagaimana layaknya organisasi birokrat kebanyakan, struktur
organisasi yang rigid dan kaku merupakan ciri khas mesin manajemen
pemerintahan.
C. Management Principle
System manajemen yang diterapkan disini adalah management by
mandate and rule, artinya seseorang baru akan bergerak jika
mendapatkan mandate dari atasannya yang biasanya secara sah
dinyatakan dalam surat keputusan. Buruknya gaya manajemen ini adalah
tidak maunya seseorang karyawan untuk bekerja dengan mengamil
inisiatif jika belum diberikan perintah.
BAB X
49
D. Stakeholders
Merupakan berbagai pihak yang merasa memiliki kepentingan
terhadap penyelenggaraan e-Government terkait.
E. Transparency/Visibility
Bahwa harus selalu tersedia seluruh data dan informasi mengenai
seluk beluk dan status proyek yang sedang berlangsung untuk secara
bebas diakses oleh stakeholders yang beragam tersebut.
F. Budgets
Kekuatan sumber daya finansial yang dianggarkan pada sebuah
proyek e-Government merupakan salah satu elemen strategis dan sangat
menentukan berhasil tidaknya sebuah proyek.
G. Technology
Pilihan teknologi yang akan diimplementasikan di dalam sebuah
proyek e-Government sangat tergantung dengan yang tersedia.
H. Innovation
Akhirnya elemen terakhir yang turut memberikan kontribusi
terhadap berhasil tidaknya sebuah tidaknya sebuah proyek e-Government
adalah kemampuan anggota proyek untuk melakukan inovasi-inovasi
tertentu.
50
BAB XI
BAB XII
51
masyarakat) dalam melakukan tuntutan terhadap kualitas dan kinerja
pelayanan pemerintah.
Pelanggan pemerintah dapat dikategorikan menjadi beberapa
segmen (Customer Layer), yaitu : Individual (consumers), bisnis (swasta),
keluarga, lembaga, dan komunitas. Semua jenis pelanggan ini memiliki
tuntutan uniknya masing-masing yang bermuara kepada adaya
fleksibilitas bagi mereka selama 24 jsm seminggu untuk mendapatkan
pelayanan dari pemerintah.
Pada Location Layer terlihat bahwa para pelanggan ini ingin leluasa
berinteraksi dengan pemerintah dari lokasi yang disukainya. Seperti dari
rumah, dari kantor, dari pusat-pusat keramaian, maupun dari kendaraan
transportasi sehari-hari (mobi, motor, pesawat, kapal laut dan kereta api).
Berdasarkan permintaan di atas (sisi demand) tentu saja
pemerintah sebagai ppihak yang memberikan pelayanan (sisi supply)
harus mampu membangu sebuah Integration Management Layer yang
terintegrasi dan dapat mengakomodasi beragam kebutuhan dan tuntutan
masyarakattersebut.
Namun, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa masih
banyak masyarakat yang tidak mau menggunakan teknologi moderen dan
lebih memilih mempertahankan interkasi dengan cara tradisional atau
lama.
BAB XIII
52
dapat dengan mudah mengetahui car berhubungan dengan pemerintah
melalui infrastruktur dan aplikasi e-Government CIC befungsi semacam
pusat informasi segala hal yang berkaitan dengan pelayanan pemerintah
kepada masyarakat.
Berbeda dengan operator yang hanya dapat dihubungi melalui
telepon, CIC merupakan pusat informasi yang dapat diakses melaluii
berbagai macam cara. Bagi mereka yang terbiasa menggunakan telepon,
CIC dapat dihubungi melalui sebuah nomor khusus, seperti halnya
fasilitas 108 atau 104 yang disediakan oleh Telkom.
Melalui telepon ini, seorang pelanggan dapat dengan mudah
berhubugan dengan seseorang Customer Service yang siap menjawab
dan memberikan panduan praktis kepada pelanggan yang ingin
mengetahui cara-cara berhubungan dengan pemerintah, misalnya untuk
keperluan: pengurusan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Permohonan Surat
Izin Mengemudi (SIM), perubahan data pada Kartu Keluarga (KK),
permintaan formulir tender pemerintah, pertaanyaan mengenai urusan
perpajakan dan lain sebagainya.Selain telepon, CIC dapat pula diakses
melalui internet, yaitu lewat sebuah website atau homepage yang
dirancang khusus untuk menjadi portal informasi bagi semua produk e-
Government.
BAB XV
53
perangkat pada lapisan ini.Yang pertama adalah infrastruktur, yang berarti
jenis lokasi para pengguna (user) melakukan akses terhadap system e-
Government. Secara fisik, lokasi ini dapat bermacam-macam, seperti
melalui rumah, melalui kantor, melalui pusat keramaian, melalui mobil, dan
lain sebagainya.
B. Delivery Service
Di belakang lapisan terluar (Customer Facing) terdapat lapisan
Delivery Service yang terdiri dari modul-modul dimana aplikasi utama dari
e-Government berada. Lapisan yang biasanya dialihdayakan (outsource)
ke pihak ketiga ini pada intinya terdiri dari perangkat lunak system operasi,
aplikasi dan database telah deprogram sedemikian rupa sehingga
berbagai inisiatif e-Government dapat ditawarkan oleh pemerintah ke
pihak pelanggan.
C. Structure
Lapisan terakhir merupakan lapisan pendukung yang berfungsi
sebagai tulang punggung kedua lapisan sebelumnya.Dikatakan sebagai
tulang punggung karena pada lapisan inilah mengalir data dan informasi
yang telah dikemas ke dalam sinyal-sinyal digital untuk dikirimkan dari
satu tempat ke tempat lainnya berdasarkan aturan-aturan yang
disepakati.Ada dua modul penting dalam lapisan ini.
54
BAB XVI
55
disimpan di dalam berbagai jenis media penyimpan. Selanjutnya adalah
proses Update yaitu aktivitas yang mudah tetapi sekaigus sulit dikelola
Karena dengan adanya internet, perubahan data dan informasi dapat
terjadi setiap detik.
BAB XVII
56
BAB XVIII
57
terjadi peristiwa dimana pemerintah tidak dapat dan tidak mampu
mengambil langkah-langkah strategis tertentu karena belum adanya
peraturan-peraturan yang mengaturnya.
Prinsip 5: Fund outcomers rather than inputs
Di dalam kerangka konsep IPO (Input-Proses-Output), hal yang
penting dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai customer dari
pemerintah adalah hasil keluaran (outcomes) dari setiap inisiatif.
Prinsip 6: Meet the needs of customers, not bureaucracy
Hal selanjutnya yang perlu diubah adalah orientasi pemerintah
yang selama ini lebih mengutamakan hal-hal yang bersifat internal, yaitu
lebih mementingkan kalangan pemerintahan, menjadi sesuatu yang
berorientasi untuk melayani pihak eksternal seperti masyarakat, pelaku
bisnis dan lembaga-lembaga lainnya.
Prinsip 7: Concentrate on earning, not just spending
Adalah merupakan suatu kenyataan dan kebiasaan, bahwa hampir
seluruh perangkat pemerintahan merupakan sebuah cost center yang
dibiayai oleh anggaran belanja negara.
Prinsip 8: Invest in prevention rather than cure
Pepatah lama mengatakan bahwa mencegah lebih baik dari
mengobati. Hal yang sama berlaku pula dalam format kepemerintahan.
Biaya dan kerugian yang dikeluarkan untuk mengatasi sebuah
permasalahan yang terjadi jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya
dan kerugian yang perlu dialokasikan untuk melakukan tindakan
pencegahan (preventif).
Prinsip 9: Decentralize authority
Konsep e-Government akan efektif diimplementasikan pada
sebuah lingkungan pemerintahan yang menganut system desentralisasi.
Prinsip 10: Solve problems by leveraging the marketplace, rather
than simply creating public programs
Prinsip terakhir yang perlu diperhatikan oleh pemerintah adalah
merubah pola piker dari kegiatan untuk menciptakan berbagai produk dan
jasa inovatif di sektor public sebagai jawaban terhadap permasalahan
yang dihadapi, menajdi sebuah semangat untuk memecahkan problema
yang ada melalui usaha-usaha untuk mendewasakan pasar
(marketplace).
58
BAB XIX
59
Aspek kedua yang perlu pula untuk dikaji adalah yang
berhubungan dengan arsitektur system dan teknologi informasi yang
dimiliki saat ini oleh pemerintah terkait.
3. Aspek Risk and Program Management
Aspek selanjutnya yang perlu dipahami adalah sehubungan
dengan manajemen proyek e-Government beserta resiko yang dihadapi
dalam proses pengembangan dan implementasinya.
4. Aspek Organizatinal Capabilities
Aspek ini erat kaitannya dengan kemampuan dari pihak-pihak
internal yang ada di dalam system pemerintahan untuk beradaptasi
dengan konsep organisasi baru yang ditawarkan e-Government.
60
BAB XX
61
informasi yang secara masal diproduksi dan diperdagangkan ke
berbagai pihak yang membutuhkan.
D. Lembaga Non-Komersial
Pada akhirnya, pihak keempat yang juga harus dilibatkan adalah
berbagai lemabag non-komersial semacam Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), yayasan, perhimpunan, asosiasi, dan institusi
non-profit lainnya yang berfungsi sebagai pemantau dan evaluator
dari proyek e-Government yang berjalan.
BAB XXI
62
kembangkan belakangan.Untuk menentukan skala prioritas tersebut, ada
suatu matrik yang dapat dipergunakan sebagai bantuan.
A. External & Government-Wide
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aplikasi e-Government
harus dimulai dari kebutuhan masyarakat yang ada (customer focused)
sehingga mengutamakan sejumlah aplikasi yang stakeholder utamanya
masyarakat merupakan pilihan yang tepat. Artinya, jika proyek e-
Government ini selesai, masyarakat dapat melihat hasil dan manfaatnya
(high visibility) secara langsung.
B. External & Depertemental
Prioritas kedua diberikan kepada aplikasi e-Government yang
dtunjukan kepada masyarakat sebagian pelanggan eksternal dan
melingkupi wilayah satu departemen atau satu institusi saja.Walaupun
dampak yang terjadi tidak sebesar jika dilakukan dengan ruang lingkup
lintas sektoral.
C. Internal dan Government-Wide
Tipe aplikasi selanjutnya di dalam skala prioritas adalah yang
memiliki pelanggan dari kalangan pemerintah sendiri, namun sifatnya
lintas sektoral.
63
BAB XXII
64
Aspek ketiga yang juga berpeluang untuk memicu kerja sama
antara pemerintah dengan kalangan bisis berasal dari peranan
pemerintah sebagai pihak yang selalu memonitor berbagai sisi kehidupan
bermasayarakat agar seluruh entity negara yang ada benar-benar
berperilaku sesuai denga aturan yang disusun oleh pemerintah.
BAB XXIII
65
E. Best Practice
Peranan terakhir yang perlu dimiliki oleh NOIER adalah secara
kontinyu selalu mempelajari berbagai perkembangan e-Government yang
ada di dunia untuk dapat memilih mana yang terbaik.
BAB XXIV
66
Proyek ini berawal dari keluhan anggota masyarakat (praktisi
bisnis) yang ingin mendirikan dan mendaftarkan sebuah perusahaan baru.
Yang biasa pengusaha lakukan di Beijing adalah pergi menghubungi
kurang lebih lima departmenen, dimana keperluan administrasi, yang
bersangkutan harus paling tidak mendatangi masing-masing departemen
tiga kali. Hal tersebut terbilang berbelit-belit, membuang waktu dan biaya.
Oleh karena itu, pemerintah Beijing mencoba untuk membuat
sebuah pilot project kecil yag diberi nama Digital Park (dikerjakan oleh
Haidian Science Park Administrative Committee) yang pada dasarnya
merupakan sebuah usaha untuk menyatukan dan mengintegrasikan data,
process dan teknologi dari kelima terkait, agar rosedur pendirian dan
pendaftaran perusahaan baru di wilayah kota Beijing dapat berlangsung
secara cepat.
BAB XXV
67
e-Purchasing dan e-Shopping. Pada tahap awal, sesuai dengan rangkaian
proses yang ada, pemerintah Meksiko memutuskan untuk menjalankan
sebuah pilot project untuk mengimplementasikan proses yang paling awa
terjadi di sebuah system e-Procurement, yaitu e-Tendering. Misi akhir dari
penerapan konsep e-Tendering ini adalah bagaimana proses tender-
tender yang ada di pemerintahan (sehubungan dengan pengadaan
barang yang diperlukan seluruh divisi pemerintah yang ada) dapat
dilakukan secara online dan real-time, melalui dunia maya (internet), dan
e=dengan secara oenuh memanfaatjan teknologi informasi, agar tidak
banyak membuang-buang waktu dan biaya seperti yang saat ini terjadi.
68