Husain1, Muhammad Zarlis2 Zulkifli Nasution3 Hengki Tamado Sihotang4, Sri Wahyuni 5
husain@student.usu.ac.id, m.zarlis@.usu.ac.id,henkitamadosihotang@student.usu.ac.id,
sriwahyuni@student.usu.ac.id
ABSTRACT
Filsafat ilmu merupakan salah satu cabang ilmu dari Ilmu filsafat yang secara khusus meletakkan ilmu
sebagai objek material. Filsafat dan Ilmu adalah dua kata yang saling berkaitan baik secara substansial
maupun historis. Kelahiran suatu ilmu tidak dapat dipisahkan dari peranan filsafat, sedangkan
perkembangan ilmu memperkuat keberadaan filsafat. Hal ini berlaku bagi semua ilmu keduniaan, termasuk
studi informatika. Ilmu computer sendiri sangat berkembang sehingga di dalamnya terdapat beberapa
bidang ilmu yang secara spesifik dapat di dalami dan di fahami seperti misalnya Data Mining, Cloud
Computing dan lain-lain. Penelitian ini mengupas tentang pemikiran dan pendapat dari beberapa literature
antaran kaitan filsafat ilmu komputer dan Cloud Computing. Pembahasan di mulai dari kaitan ilmuk
computer dengan sub ilmu Cloud Computing hubungan filosofis dan sejarahnya, perkembangan hingga
menjadi penggunaan sebagai teknologi masa depan.
15
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp.15-21 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2 Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
seperti data mining, Cloud Computing, jaringan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi
computer, rekayasa perangkat lunak dan masih kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika
banyak lagi yang lainnya[4]. formal, metodologi praktis, dan metafisika[2].
Paper ini akan membahas tentangFilsafat Sedangkan menurut Lewis White BeckFilsafat
dalam Ilmu Komputer khusunya di bdiang ilmu membahas dan mengevaluasi metode-
Cloud Computing dan akan diuraikan secara metode pemikiran ilmiah serta mencoba
singkat tentang materi yang terdapat menemukan dan pentingnya upaya ilmiah
didalamnya yaitu diantaranya membahas sebagai suatu keseluruhan.
tentang sejarah, pengertian, serta pemikiran
filsafat terhadap ilmu komputer dan Cloud 1.1.2 Pengertian Filsafat Ilmu Komputer
Computing.
16
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp.15-21 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2 Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
ilmu agama. Begitu pun dengan ilmu rambu lalu lintas pun juga memakai jasa
komputer atau ilmu informatika yang komputer.
mempelajari tentang system maya. Ilmu ini Kritis dan Analitis
juga bermula dari sebuah pemikiran filsafat Ciri pemikiran fisafat lainnya yang
untuk mempermudah kegiatan manusia juga ikut mempengaruhi pemikiran para
dalam kesehariannya. Pemikiran tersebut penggiat informatika adalah berfikir kritis
mendorong para ahli di bidang elektronika dan analitis. Dalam menjalankan perannya,
untuk membuat mesin digital yang bisa para ahli di bidang Informatika selalu
digunakan untuk melakukan proses dituntut untuk terus berfikir kritis dan
penghitugan (inggris-compute)[1]. Dari sini analitis. Karena dalam membuat sebuah
dibuatlah sebuah perangkat tertentu dengan system, diperlukan analisa yang mendalam
memasukkan program tertentu hingga terhadap kebutuhan pasar. Sedangkan
perangkat tersebut bisa digunakan untuk diperlukan pemikiran yang kritis jika terjadi
membantu proses penghitungan, meskipun masalah terhadap system yang akan atau
dengan kemampuan yang sangat terbatas sedang direkayasa[6].
dan ukuran yang relatif besar serta biaya Sistematis dan Prosedural
produksi yang tidak sedikit. Sistematis dan proseduran adalah ciri
Dengan Filsafat ilmu, Studi pemikiran filsafat yang juga diperlukan di
Informatika terus berkembang dunia Informatika. Dikatakan demikian
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, karena bahasa pemrograman yang ada
pemikiran filsafat selalu membuka lahan semuanya bersifat sistematis dan berjalan
baru untuk dieksplorasi oleh para ahli ilmu. sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh
Atau filsafat selalu ingin menuntaskan programer. Karena bahasa yang ada bersifat
segala sesuatu hingga ke akhir rantai, demikian, maka berfikir sistematis dan
sedangkan tidak akan pernah diketahui prosedural merupakan hal wajib bagi
sampai dimana rantai ilmu akan berakhir. seorang programer[2].
Yang dimaksud di sini adalah jika sebuah Logis dan Konsisten
pengetahuan telah dicapai, maka filsafat Pemikiran filsafat yang logis dan
akan kembali bekerja untuk semakin konsisten, tidak mengenal kontradiksi juga
mengoktimalkan pengetahuan yang telah dipakai dalam dunia Informatika. Bahasa
ada.Kaitannya dengan Informatika adalah, pemrograman yang ada saat ini adalah
saat pertama kali komputer ditemukan, bahasa yang penuh dengan permainan
perangkat tersebut sangat jauh dari logika. Percabangan, pengulangan,
sempurna. Komputer saat itu adalah sebuah pengkondisian, pemanggilan prosedur serta
mesin berukuran besar dengan kebutuhan beberapa hal lain dalam bahasa
energi yang besar pula, dan diproduksi pemrograman adalah sesuatu yang
dengan dana yang besar, namun memiliki membutuhkan pemikiran logis.Konsistensi
banyak keterbatasan dalam kemampuan sangat diperhatikan dalam pembuatan
melakukan tugas perhitungan. Dari sini software. Jika terjadi ketidak konsistenan
para ahli kembali berfikir untuk terus atau terdapat kontradiksi dalam sebuah
mengembangkan mesin tersebut. Ketika system, maka system tersebut tidak akan
mesin komputer terus berkembang, maka bisa berjalan atau tidak akan bisa bekerja
studi informatika yang mempelajari tentang dengan baik.
mesin ini juga akan terus berkembang[3]. Konseptual
Filsafat mendorong berfikir Filsafat dikatakan konseptual karena
integral/menyeluruh filsafat tidak pernah mempelajari materi
Berfikir integral/menyeluruh adalah secara langsung, namun cenderung
salah satu ciri pemikiran filsafat. Ciri ini memahami tentang konsep, atau hakekat
juga mempengaruhi perkembangan studi dari sesuatu itu. Hal ini tampak serupa
Informatika. Dalam dunia Informatika, dengan study informatika. Kebanyakan
perkembangan teknologi sebisa mungkin yang dipelajari oleh seorang programer
diusahakan untuk membantu atau hanyalah sebuah konsep, sebuah system
mempermudah aktivitas manusia dalam maya yang tidak berwujud. Ketika
keseharian dari berbagai macam aspek mempelajari sistem maya ini, tentunya
kehidupan. Awal kali komputer ditemukan, programer hanya mempelajari konsep dari
komputer hanya digunakan oleh beberapa sistem tersebut. Karena sistem tersebut
instansi khusus saja, militer misalnya. pada hakekatnya memang hanya sebuah
Namun saat ini, bahkan pengaturan rambu- konsep[7].
17
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp.15-21 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2 Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
18
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp.15-21 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2 Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
19
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp.15-21 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2 Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
saja kita sadar akan pentingnya belajar di dunia b) Pemanfaatan Cloud Computing untuk
IT, yang membuat kita bisa membanggakan startup dan pariwisata
sekaligus memberi kebaikan untuk orang Peran Teknologi Cloud Computing dalam
banyak. The Future of IT dengan Cloud sektor pariwisata berbasis teknologi di segala
Computing tentu saja akan berkembang pesat bidang mulai diimplementasikan sepertihalnya
untuk kedepannya, jadi kita harus bisa berperan telah banyak teknologi cloud dalam membantu
di dalamnya untuk memajukan dunia IT di suksesnya pariwisata mulai dari promosi,
Indonesia. hingga kedatangan wisatawan dengan berbagai
a) Cloud Computing untuk Pemerintahan planform aplikasi yang dapat membantu
Perkembangan teknologi saat yang yang wisatawan menuju lokasi wisata yang di
sedemikian pesat mendorong beberapa sektor inginkan.
untuk selalu Up to Date dalam menghadapi
eranya. Seperti halnya pemerintahaan tidak
dipungkiri lagi penerapan TIK dalam rangka
meningkatkan program pelayanan kepada
masyarakat membangun infrastruktur TIK
(teknologi informasi dan komunikasi).
Pemerintahan berbasis internet yang saat ini
sudah di terapkan baik itu sistem e-Goverment
baik sektor G2G (government-to-government),
G2B (government-to-business), maupun G2C
(government-to-citizen) bahkan dengan
keseriusan pemerintah tahun 2018 seluruh
Pemerintahan darerah baik Kota maupun
Kabupaten mendirikan Dinas baru yang Gambar 3 : Komputasi Awan (Cloud
membidangi TIK namnya Dinas Komunikasi Computing)
dan Informatika. [14]. Sistem ini ditujukan Sumber : http://id.wikipedia.org
untuk menghantarkan pelayanan dan
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang IV. KESIMPULAN
transparan, efisien dan efektif. Dampak dari Filsafat Ilmu adalah ilmu yang mempelajarai
sosio, ekonomi, kultural keberadaan TIK segala hal atau bias di katakana sebgai ilmu di
tersebut diharapkan dapat dirasakan langsung atas ilmu yang jadikan sebagai pandangan hidup
oleh masyarakat, salah satunya adalah seseorang dan dijadikan sebagi konsep dasar
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, nilai dalam menjalani kehidupan yang dicita-citakan.
investasi daerah dan lain sebagainya. Sinombor Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap atau
dan Taslim menunjukkan bahwa implementasi memikirkan segala hal secara mendalam.
e-Government memberikan dampak besar Filsafat ilmu komputer adalah pemikiran yang
terhadap bagi semua bidang [15]. Dalam model sedalam-dalamnya untuk memperoleh
tersebut, pegelaran e-Government mempunyai kebenaran, makna, tujuan serta nilai-nilai ilmu
empat tingkatan/level, mulai dari yang paling komputer bagi kehidupan manusia. Sementara
dasar atau sederhana, yaitu sebagai berikut: Filsafat Ilmu Cloud Computing Sebagai
1. Publikasi informasi lewat website Teknologi Kemajuan Komputer masa kini dan
sehingga masyarakat dapat mengakses masa depan. Perkembangan teknologi Cloud
secara online informasi dasar dan Computing sangat diperlukan saat ini melihat
relevan yang disediakan (information); dari berkembangnya TIK di segala lini yang
2. Menyediakan interaksi sederhana berlomba-loba dalam menciptakan inovasi agar
pemerintah dengan masyarakat, dapat memberikan memberikan manfaat positif
misalnya melalui email (interaction); bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak
3. Menyediakan layanan terintegrasi yang kemudahan, serta sebagai cara baru dalam
bisa mendukung transaksi nilai melakukan aktifitas manusia.
pemerintah-masyarakat (transaction
and vertical integration); dan V. REFERENSI
4. Mengintegrasikan layanan-layanan [1] B. C. Brookes, Philosophy of science, vol.
antar-kantor pemerintahan 188, no. 4749. 1960.
(transformation and horizontal [2] S. H. S. Paham Ginting, Filsafat Ilmu dan
integration). Metode Riset. Medan: USU Press, 2008.
[3] R. A. A. Wattimena, FILSAFAT DAN
SAINS : Sebuah Pengantar. Jakarta: PT
Gramedia, 2007.
20
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp.15-21 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018
Volume 2, No. 2 Desember 2018 e-ISSN 2580-9741
p-ISSN 2088-3943
[4] S. Fachruddin and U. C. Palopo, Pengantar Informasi Sosial dan Faktor-Faktor yang
Filsafat Ilmu, no. March. 2016. Mempengaruhi Pengungkapan Informasi
[5] R. Turner and A. H. Eden, “The Philosophy Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (
of Computer Science,” J. Appl. Log., vol. 6, Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan
no. 4, p. 459, 2008. yang terdaftar Bursa Efek Jakarta ),” Simp.
[6] Kuntjojo, “Filsafat Ilmu,” 2009. Nas. Akunt. 9 PADANG, vol. 21, pp. 23–26,
[7] F. T. Informasi, “Universitas Bina Darma 2006.
Filsafat Teknologi Informasi,” 2016. [12] D. Aryani and I. T. Ningrum, “Cloud
[8] W. A. Prasetya, “Teknologi Cloud Computing : Teori Dan Implementasinya
Computing Untuk Mendukung Sistem Dalam Dunia Bisnis Dan Pemasaran,” vol.
Informasi Di Tk Al - Fatah,” Sekolah Tinggi 5, no. 2, pp. 145–167, 2011.
Manajemen Informatika Dan Komputer [13] F. Liu et al., “NIST Cloud Computing
AKAKOM Yogyakarta, 2018. Reference Architecture Recommendations
[9] P. Mell, T. Grance, and T. Grance, “The of the National Institute of Standards and.”
NIST Definition of Cloud Computing [14] A. H. Alavi, P. Jiao, W. G. Buttlar, and N.
Recommendations of the National Institute Lajnef, “Internet of Things-enabled smart
of Standards and Technology.” cities: State-of-the-art and future trends,”
[10] G. R. Somantri, “Memahami Metode Meas. J. Int. Meas. Confed., vol. 129, no.
Kualitatif,” MAKARA, Sos. Hum., vol. 9, no. July, pp. 589–606, 2018.
2, pp. 57–56, 2005. [15] W. Tian and Y. Zhao, Big Data
[11] F. Reni and R. Anggraini, “Pengungkapan Technologies and Cloud Computing. 2015.
21
Jurnal Mantik Penusa Vol. 2, No. 2 Desember 2018, pp.15-21 Terakreditasi DIKTI No.SK 21/E/KPT/2018