Anda di halaman 1dari 55

ARSITEKTUR KOMPUTER DAN

BAHASA RAKITAN

“SISTEM BUS”

Dosen : Victor Amrizal

Disusun oleh :
Siti Nurul Hidayati (11140910000032)
Lulut Dwi Putri Bagaswari (11140910000041)

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

i
2016

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Arsitektur Komputer dan Bahasa Rakitan tentang “Sistem
Bus”.

Adapun makalah Arsitektur Komputer dan Bahasa Rakitan tentang


“Sistem Bus” ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Arsitektur Komputer dan Bahasa Rakitan tentang “Sistem
Bus” ini.

Penyusun mengharapkan semoga dari makalah Arsitektur Komputer dan


Bahasa Rakitan tentang “Sistem Bus” ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Jakarta, 25 Maret 2016

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Cover ........................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur Interkoneksi ........................................................................... 3
2.2 Sistem Interkoneksi Bus ...................................................................... 6
2.3 Hirearki Multiple Bus .......................................................................... 9
2.4 Elemen Perancangan Bus ..................................................................... 11
2.4.1 Jenis Bus ..................................................................................... 11
2.4.2 Metode Arbitrasi ......................................................................... 12
2.4.3 Timing ........................................................................................ 12
2.4.4 Lebar Bus .................................................................................... 14
2.4.5 Jenis Transfer Data ..................................................................... 15
2.5 Contoh Bus ........................................................................................... 16
2.5.1 Bus ISA....................................................................................... 17
2.5.2 Bus PCI ....................................................................................... 34
2.5.3 Bus USB ..................................................................................... 35
2.5.4 Bus SCSI .................................................................................... 41
2.5.5 Bus P1394 / Fire Wire ................................................................ 42
2.5.6 Bus Accelerate Graphics Port ..................................................... 44

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan .......................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 49

iv
v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Organisasi Komputer adalah bagian yang terkait erat dengan unit-unit


operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer
dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Komputer adalah serangkaian
ataupun sekelompok mesin elektronik yang terdiri dari ribuan bahkan jutaan
komponen yang dapat saling bekerja sama, serta membentuk sebuah sistem
kerja yang baik. Sistem ini kemudian dapat digunakan untuk melaksanakan
serangkaian pekerjaan secara otomatis, berdasarkan instruksi ataupun
program yang diberikan kepadanya.

Komputer tersusun atas beberapa komponen penting seperti CPU,


memori, perangkat I/O. Setiap komponen saling berhubungan membentuk
kesatuan fungsi. Sistem bus atau bus sistem, dalam arsitektur komputer
merujuk pada bus yang digunakan oleh sistem komputer untuk
menghubungkan semua komponennya dalam menjalankan tugasnya. Sebuah
bus adalah sebutan untuk jalur, di mana data dapat mengalir dalam
komputer. Data atau program yang tersimpan dalam memori dapat diakses
dan dieksekusi CPU melalui perantara sistem bus, begitu juga kita dapat
melihat hasil eksekusi melalui monitor juga menggunakan sistem bus.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud sistem bus pada komputer ?
2. Bagaimana struktur interkoneksi yang ada pada komputer ?
3. Apa itu interkoneksi bus dan bagaimana elemen-element rancangan bus
pada komputer ?
4. Apa saja contoh-contoh bus pada komputer ?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem bus pada komputer
2. Untuk mengetahui struktur interkoneksi yang ada pada komputer

1
3. Untuk mengetahui interkoneksi bus dan elemen-elemen rancangan bus
pada komputer
4. Untuk mengetahui contoh-contoh bus pada komputer

2
BAB II

PEMBAHASAN

Komputer tersusun atas beberapa komponen penting seperti CPU, memori,


perangkat I/O. Setiap komponen saling berhubungan membentuk kesatuan fungsi.
Sistem bus adalah penghubung bagi keseluruhan komponen komputer dalam
menjalankan tugasnya. Transfer data antar komponen computer sangatlah
mendominasi kerja suatu komputer. Data atau program yang tersimpan dalam
memori dapat diakses dan dieksekusi CPU melalui perantara bus, begitu juga kita
dapat melihat hasil eksekusi melalui monitor juga menggunakan sistem bus.
Era saat ini memerlukan saluran data atau bus yang handal. Kecepatan
komponen penyusun komputer tidak akan berarti kalau tidak diimbangi kecepatan
dan manajemen bus yang baik. Trend mikroprosesor saat ini adalah melakukan
pekerjaan secara paralel dan program dijalankan secara multitasking menuntut
sistem bus tidak hanya lebar tapi juga cepat. Dalam materi ini akan kita pelajari
bagaimana interkoneksi komponen system computer dalam menjalankan
fungsinya, interkoneksi bus dan juga pertimbangan – pertimbangan perancangan
bus. Bagian akhir akan disajikan contoh – contoh bus yang berkembang saat ini.

2.1. Struktur Interkoneksi

Komputer terdiri dari satu set komponen atau modul dari tiga tipe
dasar (prosesor, memori, I/O) yang berkomunikasi satu sama lain. Pada
dasarnya, komputer adalah jaringan modul basic. Sehingga harus ada jalan
untuk menghubungkan modul. Koleksi jalan yang menghubungkan berbagai
modul disebut struktur interkoneksi. Desain struktur ini akan tergantung
pada pertukaran yang harus dilakukan antara modul.

3
Sambungan setiap komponen berbeda-beda, dan setiap komponen
harus tersambung. Gambar-gambar dibawah menunjukkan jenis pertukaran
yang dibutuhkan oleh modul yang menunjukkan bentuk utama dari input
dan output untuk setiap jenis modul.

1. CPU (Processor)

CPU berfungsi sebagai pusat pengolahan dan eksekusi data


berdasarkan routine-routine program yang diberikan padanya. CPU
mengendalikan seluruh sistem komputer sehingga sebagai
konsekuensinya memiliki koneksi ke seluruh modul yang menjadi bagian
sistem komputer.

CPU dapat membaca instruksi dan data, menulis data setelah


diolah, dan menggunakan signal-signal kontrol untuk mengontrol operasi
sistem secara keseluruhan. CPU juga menerima signal-signal interupt.

Gambar 2.1 . Pertukaran data oleh CPU

2. Memori

Memori pada umumnya modul memori terdiri dari n word yang


memiliki panjang yang sama. Masing-masing word diberi alamat
numerik yang unik(0,1, …, N-1). Sebuah word data dapat dibaca dari
memori atau ditulis ke memori. Sifat operasinya ditandai oleh sinyal-
sinyal kontrol Read dan Write. Lokasi bagi operasi dispesifikasikan oleh
sebuah alamat.

4
Gambar 2.2. Pertukaran data oleh Memori

3. Modul I/O

Operasi modul I/O adalah pertukaran data dari dan ke dalam


komputer. Modul I/O dapat mengontrol lebih dari sebuah perangkat
peripheral dan juga dapat mengirimkan sinyal interupsi.

Modul I/O berfungsi serupa dengan memori. Terdapat dua buah


operasi, baca dan tulis. Selain itu, modul-modul I/O dapat mengontrol
lebih dari 1 perangkat eksternal. Kita dapat mengaitkan interface ke
perangkat eksternal sebagai sebuah port dan memberikan alamat yang
unik (misalnya,0,1, …, M-1) ke masing-masing port tersebut. Di samping
itu, terdapat juga lintasan-lintasan data internal bagi input dan output data
dengan suatu perangkat eksternal.

Gambar 2.3. Pertukaran data oleh Modul I/O

5
Dari jenis pertukaran data yang diperlukan modul – modul
komputer, maka struktur interkoneksi harus mendukung perpindahan data
berikut :
1. Memori ke CPU: CPU melakukan pembacaan data maupun instruksi dari
memori.
2. CPU ke Memori: CPU melakukan penyimpanan atau penulisan data ke
memori.
3. I/O ke CPU: CPU membaca data dari peripheral melalui modul I/O.
4. CPU ke I/O: CPU mengirimkan data ke perangkat peripheral melalui
modul I/O.
5. I/O ke Memori atau dari Memori ke I/O: digunakan pada sistem DMA.

Sampai saat ini terjadi perkembangan struktur interkoneksi, namun


yang banyak digunakan saat ini adalah sistem bus. Sistem bus ada yang
digunakan secara tunggal dan ada secara jamak tergantung karakteristik
sistemnya.

2.2. Sistem Interkoneksi Bus

Bus merupakan lintasan komunikasi yang menghubungkan dua


atau lebih komponen komputer. Karakteristik utama dari bus yaitu sebagai
media transmisi yang dapat digunakan bersama oleh sejumlah perangkat
yang terhubung padanya. Karena digunakan bersama, diperlukan
pengaturan agar tidak terjadi tabrakan data atau kerusakan data yang
ditransmisikan. Walaupun digunakan scara bersamaaan, dalam satu waktu
hanya ada sebuah perangkat yang dapat menggunakan bus.

Umumnya, suatu bus terdiri dari berbagai lintasan komunikasi, atau


saluran. Masing-masing saluran mampu mentransmisikan sinyal yang
mewakili biner 1 dan biner 0. Sebagai contoh bus data terdiri dari 8 saluran
sehingga dalam satu waktu dapat mentransfer data 8 bit. Secara umum
fungsi saluran bus dikatagorikan menjadi tiga bagian, yaitu saluran data,

6
saluran alamat, dan saluran kontrol, seperti terlihat pada gambar dibawah
ini.

Gambar 2.4. Skema Interkoneksi Bus

1. Saluran Data (Data Bus)

Saluran data (data bus) adalah lintasan yang digunakan sebagai


perpindahan data antar modul. Secara umum lintasan ini disebut bus
data. Umumnya jumlah saluran terkait dengan panjang word, misalnya 8,
16, 32. Saluran ini bertujuan agar mentransfer word dalam sekali waktu.
Jumlah saluran dalam bus data disebut lebar bus, dengan satuan bit, misal
: lebar bus 16 bit.

2. Saluran Alamat (Address Bus)

Saluran alamat (address bus) digunakan untuk menspesifikasi


sumber dan tujuan data pada bus data. Saluran ini digunakan untuk
mengirim alamat word pada memori yang akan diakses CPU. Juga
digunakan untuk saluran alamat perangkat modul komputer saat
CPU mengakses suatu modul. Perlu diketahui, semua peralatan yang
terhubung dengan sistem komputer, agar dapat diakses harus memiliki
alamat. Misalnya mengakses port I/O, maka port I/O harus memiliki
alamat hardware-nya.

3. Saluran Kontrol (Control Bus)

7
Saluran kontrol (control bus) digunakan untuk mengontrol bus
data, bus alamat dan seluruh modul yang ada. Karena bus data dan bus
alamat digunakan oleh semua komponen maka diperlukan suatu
mekanisme kerja yang dikontrol melalui bus kontrol ini. Sinyal–sinyal
kontrol terdiri atas sinyal pewaktuan dan sinyal–sinyal perintah.

Sinyal pewaktuan menandakan validitas data dan alamat,


sedangkan sinyal perintah berfungsi membentuk suatu operasi. Secara
umum saluran kontrol meliputi :
– Memory Write, memerintahkan data pada bus yang akan dituliskan
ke dalam lokasi alamat.
– Memory Read memerintahkan data dari lokasi alamat ditempatkan
pada bus data.
– I/O Write, memerintahkan data pada bus dikirim ke lokasi port I/O.
– I/O Read, memerintahkan data dari port I/O ditempatkan pada bus
data.
– Transfer ACK, menunjukkan data telah diterima dari bus atau
data telah ditempatkan pada bus.
– Bus Request, menunjukkan bahwa modul memerlukan kontrol bus.
– Bus Grant, menunjukkan modul yang melakukan request telah
diberi hak mengontrol bus.
– Interrupt Request, menandakan adanya penangguhan interupsi dari
modul.
– Interrupt ACK, menunjukkan penangguhan interupsi telah diketahui
CPU.
– Clock, kontrol untuk sinkronisasi operasi antar modul.
– Reset, digunakan untuk menginisialisasi seluruh modul.

Secara fisik bus adalah konduktor listrik yang dihubngkan secara


paralel yang berfungsi menghubungkan modul–modul. Konduktor ini
biasanya adalah saluran utama pada PCB motherboard dengan layout
tertentu sehingga didapat fleksibilitas penggunaan. Untuk modul I/O
biasanya dibuat slot bus yang mudah dipasang dan dilepas, seperti slot PCI
dan ISA. Sedangkan untuk chips akan terhubung melalui pinnya.

8
Prinsip operasi bus pengiriman data ke modul lainnya adalah sebagai
berikut :
1. Meminta penggunaan bus
2. Apabila telah disetujui, modul akan memindahkan data yang diinginkan
ke modul yang dituju.

Sedangkan prinsip operasi bus meminta data dari modul lainnya


adalah sebagai berikut :
1. Meminta penggunaan bus
2. Mengirim request ke modul yang dituju melalui saluran kontrol dan
alamat yang sesuai
3. Menunggu modul yang dituju mengirimkan data yang diinginkan

2.3. Hirearki Multiple Bus

Bila terlalu banyak modul atau perangkat dihubungkan pada bus maka
akan terjadi penurunan kinerja. Faktor – faktornya yaitu :

– Semakin besar delay propagasi untuk mengkoordinasikan penggunaan


bus.
– Antrian penggunaan bus semakin panjang.
– Dimungkinkan habisnya kapasitas transfer bus sehingga memperlambat
data.

Dengan demikian, sebagian computer menggunakan multiple bus,


biasanya berbentuk hierarki.Suatu struktur tradisional terdapat bus lokal
yang menghubungkan prosesor ke memori cache dan yang dapat
mendukung satu atau lebih perangkat-perangkat lokal. Arsitektur bus
tradisional cukup efisien tetapi mulai mengalami penurunan dengan
semakin tingginya kinerja pada perangkat I/O.

9
Gambar 2.5. Arsitektur bus tradisional

Pada arsitektur kinerja tinggi terdapat bus lokal yang menghubungkan


prosesor ke suatu pengontrol cache, yang pada gilirannya dihibungkan ke
suatu bus system yang mendukung memori utama. Selain itu, modul– modul
I/O diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

– Memerlukan transfer data berkecepatan tinggi


– Memerlukan transfer data berkecepatan rendah

Modul dengan transfer data berkecepatan tinggi disambungkan


dengan bus berkecepatan tinggi pula, Modul yang tidak memerlukan
transfer data cepat disambungkan pada bus ekspansi. Keuntungan hierarki
bus jamak kinerja tinggi, yaitu bus berkecepatan tinggi lebih terintegrasi
dengan prosesor dan perubahan pada arsitektur prosesor tidak begitu
mempengaruhi kinerja bus.

10
Gambar 2.6. Arsitektur kinerja tinggi

2.4. Elemen Perancangan Bus

Saat ini terdapat banyak implementasi sistem bus, tetapi parameter


dasar perancangan bus dapat diklarifikasikan berdasarkan jenis (dedicated
dan multiplexed), metode arbitrasi (tersentralisasi dan terdistribusi), timing
(sinkron dan tak sinkron), lebar bus (lebar address dan lebar data), dan jenis
transfer datanya (read, write, read-modify-write, read-alter-write, block).

Tujuan yang hendak dicapai dalam perancangan adalah bagaimana bus


dapat cepat menghantarkan data dan efisiensinya tinggi. Intinya
karakteristrik pertukaran data dan modul yang terkait merupakan
pertimbangan utama dalam perancangan bus.

2.4.1. Jenis Bus

Berdasar jenis busnya, bus dibedakan menjadi dedicated dan


multiplexed. Bus yang khusus menyalurkan data tertentu, misalnya
paket data saja, atau alamat saja, jenis ini disebut dedicated bus.
Namun apabila bus dilakukan informasi yang berbeda baik data,
alamat maupun sinyal kontrol dengan metode mulipleks data maka
bus ini disebut multiplexed bus.

11
Keuntungan mulitiplexed bus adalah hanya memerlukan
saluran sedikit sehingga dapat menghemat tempat, namun
kerugiannya adalah kecepatan transfer data menurun dan diperlukan
mekanisme yang komplek untuk mengurai data yang telah
dimulitipleks. Sedangkan keuntungan dedicated bus adalah through-
put yang tinggi, karena terdapat lebih sedikit kemacetan bus.
Kerugiannya adalah bertambahnya ukuran dan meningkatnya biaya
pada system.
Saat ini yang umum, bus didedikasikan untuk tiga macam,
yaitu bus data, bus alamat, dan bus kontrol.

2.4.2. Metode Arbitrasi

Terdapat dua macam metode arbitrasi, yaitu :

1. Tersentral
Pada metode arbitrasi ini diperlukan pengontrol bus sentral
atau arbiter yang bertugas mengatur penggunaan bus oleh modul.
Arbiter bisa suatu modul atau bagian fungsi CPU.

2. Terdistribusi
Pada metode terdistribusi, setiap modul memiliki logika
pengontrol akses (access control logic) yang berfungsi mengatur
pertukaran data melalui bus.
Kedua metode arbitrasi intinya menugaskan suatu perangkat
bisa modul I/O ataupun CPU bertindak sebagai master kontrol
pertukaran.

2.4.3. Timing

Metode pewaktuan sinkron terjadinya event pada bus


ditentukan oleh sebuah pewaktu (clock). Sebuah transmisi 1 – 0
disebut siklus waktu atau siklus bus dan menentukan besarnya slot

12
waktu. Semua perangkat modul pada bus dapat membaca atau
pengetahui siklus clock.

Biasanya satu siklus untuk satu event. Model ini mudah


diimplementasikan dan cepat namun kurang fleksibel menangani
peralatan yang beda kecepatan operasinya. Biasanya digunakan
untuk modul– modul tertentu yang sudah jelas karakteristiknya.

Gambar 2.7. Pewaktuan sinkron sistem-sistem bus

Dalam pewaktuan asinkron memungkinkan kerja modul yang


tidak serempak kecepatannya. Dalam pewaktuan asinkron, event
yang terjadi pada bus tergantung event sebelumnya sehingga
diperlukan sinyal – sinyal validasi untuk mengidentifikasi data yang
ditransfer.
Sistem ini mampu menggabungkan kerja modul – modul yang
berbeda kecepatan maupun teknologinya, asalkan aturan transfernya
sama.

13
(a) Siklus pembacaan asinkron

(b) Siklus penulisan asinktron


Gambar 2.8. Pewaktuan asinkron Operasi-operasi bus

2.4.4. Lebar Bus

Lebar bus sangat mempengaruhi kinerja sistem komputer.


Semakin lebar bus maka semakin besar data yang dapat ditransfer
sekali waktu. Semakin besar bus alamat, akan semakin banyak range
lokasi yang dapat direfensikan.

2.4.5. Jenis Transfer Data

14
Dalam sistem komputer, operasi transfer data adalah
pertukaran data antar modul sebagai tindak lanjut atau pendukung
operasi yang sedang dilakukan. Saat operasi baca (read), terjadi
pengambilan data dari memori ke CPU, begitu juga sebaliknya pada
operasi penulisan maupun operasi – operasi kombinasi. Bus harus
mampu menyediakan layanan saluran bagi semua operasi komputer.

Secara terperinci adalah sebagai berikut :


1. Transfer Baca (Slave ke Master)
Slave menaruh data pada bus begitu slave mengetahui
alamatnya dan telah mengambil data.
2. Transfer Tulis (Master ke Slave)
Master menaruh data pada bus data begitu alamat telah
stabil dan slave telah mempunyai kesempatan untuk mengetahui
alamatnya.
3. Read-Modified-Write
Sebuah operasi baca yang diikuti oleh operasi tulis ke
alamat yang sama dan alamat hanya di-broadcast satu kali saja
awal operasi.
Tujuan utamanya adalah melindungi sumber daya memori
yang dapat dipakai bersama di dalam sistem multiprogramming.
4. Read-After-Write
Operasi yang tidak dapat dibagi-bagi, berisi operasi tulis
yang diikuti oleh operasi baca dari alamat yang sama. Operasi ini
dibentuk untuk tujuan pemeriksaan.

2.5. Contoh Bus

Banyak perusahaan yang mengembangakan bus-bus antarmuka


terutama untuk perangkat peripheral. Diantara jenis bus yang beredar di
pasaran saat ini adalah, PCI, ISA, USB, SCSI, FireWire, dan lain-lain.
Semua memiliki keunggulan, kelemahan, harga, dan teknologi yang berbeda
sehingga akan mempengaruhi jenis-jenis penggunaannya.

15
Gambar 2.9. Contoh kerja bus

2.5.1. Bus ISA

Bus ISA dikembangkan oleh IBM di Boca Raton, Florida.


Ketika IBM memperkenalkan IBM PC tahun 1981, digunakanlah
bus ISA 8 bit, namun pada bulan Agustus 1984 IBM
memperkenalkan IBM PC-AT (Advance Technology) yang
menggunakan bus ISA 16 bit. Slot ISA terdiri dari 16 bit, meskipun
tersedia yang 8 bit yang merupakan subset dari ISA 16 bit. Oleh

16
karena itu kartu ISA 8 bit dapat dipasang pada slot ISA 16 bit namun
tidak sebaliknya.

Pada ISA 8 bit hanya terdapat sebuah pengontrol DMA (DMA


Controller). Bus ISA 16 bit mempunyai 2 buah pengontrol DMA
yaitu master dan slave. Pengontrol DMA dapat diprogram untuk
transfer baca (data dibaca dari memori ke piranti I/O), transfer tulis
(data dibaca dari piranti I/O ke memori) dan transfer verify yang
digunakan oleh DMA kanal 0 untuk merefresh RAM/memori di
komputer.

Gambar 2.10. Bus ISA

Berikut tabel perbandingan Bandwith ISA, EISA, dan Micro


Channel Bus.

17
Tabel 2.1. Tabel karakteristik berbagai bus

Semakin canggih komputer, yang membutuhkan kecdepatan


bus yang berbeda (missal port ISA dengan VGA Card), para desainer
motherboard mendesain ulang bus yang disebut sebagai local bus.
Ide dari local bus ialah mengakses sistem bus pada kecepatan yang
sama dengan mikroprosesor atau mendekatinya.

Pada mikroprosesor berkecepatan 33MHz yang memiliki bus


local dan ISA, kecepatan bus ISA terbatas hanya 8 MHz, tetapi
sinyal local bus diakses pada kecepatan yang sama dengan CPU,
yaitu 33MHz.

Berikut macam-macam bus ISA :

1. ISA 8-bit

Bus ISA 8-bit merupakan varian dari bus ISA, dengan bus
data selebar 8-bit, yang digunakan dalam IBM PC 5150 (model
PC awal). Bus ini telah ditinggalkan pada sistem-sistem modern
ke atas tapi sistem-sistem Intel 286/386 masih memilikinya.
Kecepatan bus ini adalah 4.77 MHz (sama seperti halnya prosesor
Intel 8088 dalam IBM PC), sebelum ditingkatkan menjadi 8.33
MHz pada IBM PC/AT. Karena memiliki bandwidth 8-bit, maka

18
transfer rate maksimum yang dimilikinya hanyalah 4.77
Mbyte/detik atau 8.33 Mbyte/detik.

Meskipun memiliki transfer rate yang lamban, bus ini


termasuk mencukupi kebutuhan saat itu, karena bus-bus I/O
semacam serial port, parallel port, kontrolir floppy disk, kontrolir
keyboard dan lainnya sangat lambat. Slot ini memiliki 62
konektor.

Meski desainnya sederhana, IBM tidak langsung


mempublikasikan spesifikasinya saat diluncurkan tahun 1981,
tapi harus menunggu hingga tahun 1987, sehingga para
manufaktur perangkat pendukung agak kerepotan membuat
perangkat berbasis ISA 8-bit.

2. ISA 16-bit

Bus ISA 16-bit adalah sebuah bus ISA yang memiliki


bandwidth 16-bit, sehingga mengizinkan transfer rate dua kali
lebih cepat dibandingkan dengan ISA 8-bit pada kecepatan yang
sama. Bus ini diperkenalkan pada tahun 1984, ketika IBM merilis
IBM PC/AT dengan mikroprosesor Intel 80286 di dalamnya.
Mengapa IBM meningkatkan ISA menjadi 16 bit adalah karena
Intel 80286 memiliki bus data yang memiliki lebar 16-bit,
sehingga komunikasi antara prosesor, memori, dan motherboard
harus dilakukan dalam ordinal 16-bit. Meski prosesor ini dapat
diinstalasikan di atas motherboard yang memiliki bus I/O dengan
bandwidth 8-bit, hal ini dapat menyababkan terjadinya bottleneck
pada bus sistem yang bersangkutan.

Daripada membuat bus I/O yang baru, IBM ternyata hanya


merombak sedikit saja dari desain ISA 8-bit yang lama, yakni

19
dengan menambahkan konektor ekstensi 16-bit (yang
menambahkan 36 konektor, sehingga menjadi 98 konektor), yang
pertama kali diluncurkan pada Agustus tahun 1984, tahun yang
sama saat IBM PC/AT diluncurkan. Ini juga menjadi sebab
mengapa ISA 16-bit disebut sebagai AT-bus. Hal ini memang
membuat interferensi dengan beberapa kartu ISA 8-bit, sehingga
IBM pun meninggalkan desain ini, ke sebuah desain di mana dua
slot tersebut digabung menjadi satu slot.

PCI (kepanjangan dari bahasa Inggris: Peripheral


Component Interconnect) adalah bus yang didesain untuk
menangani beberapa perangkat keras. Standar bus PCI ini
dikembangkan oleh konsorsium PCI Special Interest Group yang
dibentuk oleh Intel Corporation dan beberapa perusahaan lainnya,
pada tahun 1992. Tujuan dibentuknya bus ini adalah untuk
menggantikan Bus ISA/EISA yang sebelumnya digunakan dalam
komputer IBM PC atau kompatibelnya.

Komputer lama menggunakan slot ISA, yang merupakan


bus yang lamban. Sejak kemunculan-nya sekitar tahun 1992, bus
PCI masih digunakan sampai sekarang, hingga keluar versi
terbarunya yaitu PCI Express (add-on). Spesifikasi bus PCI
pertama kali dirilis pada bulan Juni 1992, sebagai PCI vesi 1.0.

20
Gambar 2.11. Bus ISA 8-bit dan bus ISA 16-bit

Extended ISA (EISA) dan Bus Lokal VESA

Bus EISA (Extended/Enhanced Industry Standard


Architecture) adalah sebuah bus I/O yang diperkenalkan pada
september 1988 sebagai respons dari peluncuran bus MCA oleh
IBM, mengingat IBM hendak “memonopoli” bus MCA dengan
mengharuskan pihak lain membayar royati untuk mendapatkan
lisensi MCA. Standar ini dikembangkan oleh beberapa vendor IBM
PC Compatible, selain IBM, meskipun yang banyak menyumbang
adalah Compaq Computer Corporation. Compaq jugalah yang
membentuk EISA Committee, sebuah organisasi nonprofit yang
didesain secara spesifik untuk mengatur pengembangan bus EISA.
Selain Compaq, ada beberapa perusahaaan lain yang
mengembangkan EISA yang jika diurutkan, maka kumpulan
perusahaan dapat disebut sebagai WATCHZONE.

– Wyse
– AT&T
– Tandy Corporation
– Compaq Computer Corporation
– Hewlett-Packard
– Zenith
– Olivetti

21
– NEC
– Epson

Meski menawarkan pengembangan yang signifikan jika


dibandingkan dengan ISA 16-bit, hanya beberapa kartu berbasis
EISA yang beredar dipasaran (atau yang dikembangkan). Itu pun
hanya berupa kartu pengontrol larik hard disk (SCSI/RAID), dan
kartu jaringan server.

Bus EISA pada dasarnya adalah versi 32-bit dari bus ISA yang
biasa. Tidak seperti MCA dari IBM yang benar-benar baru (arsitektur
serta desain slotnya), pengguna masih dapat menggunakan kartu ISA
8-bit atau 16-bit yang lama kedalam slot EISA, sehingga hal ini
memiliki nilai tambah: Kompatibilitas ke belakang (backward
compatibility). Seperti halnya bus MCA, EISA juga mengizinkan
konfigurasi kartu EISA secara otomatis dengan menggunakan
perangkat lunak, sehingga bisa dibilang EISA dan MCA adalah
pelopor “plug-and-play”, meski masih primitif.

Gambar 2.12. Bus EISA, ISA dan XT konektor

22
Standard Arsitektur Industri Extended (dalam prakteknya
hampir selalu disingkat menjadi EISA dan sering diucapkan "eee-
Suh") adalah standar bus untuk IBM PC yang kompatibel komputer.
Hal itu disampaikan pada bulan September 1988 oleh sebuah
konsorsium dari klon PC vendor (yang "Geng Sembilan") sebagai
counter untuk penggunaan IBM dari perusahaan milik arsitektur
Micro Channel (AMK) di nya PS / 2 seri. EISA memperluas AT bus,
yang Geng Sembilan surut berganti nama ke ISA bus untuk
menghindari pelanggaran merek dagang IBM pada perusahaan PC /
AT komputer , menjadi 32 bit dan memungkinkan lebih dari satu
CPU untuk berbagi bus. The bus mastering dukungan juga
ditingkatkan untuk menyediakan akses sampai 4 GB memori. Tidak
seperti MCA, EISA dapat menerima lebih tua XT papan dan ISA -
garis dan slot untuk EISA adalah superset dari ISA.

EISA lebih disukai oleh produsen karena sifat kepemilikan


MCA, dan bahkan menghasilkan beberapa mesin IBM
mendukungnya. Ini agak mahal untuk diterapkan (meskipun tidak
sebanyak AMK), sehingga tidak pernah menjadi sangat populer di
PC desktop. Namun, itu cukup berhasil di pasar server, seperti yang
lebih cocok untuk bandwidth-intensif tugas (seperti akses disk dan
jaringan). Kartu EISA paling banyak diproduksi entah SCSI atau
kartu jaringan. EISA juga tersedia pada beberapa mesin non-IBM
kompatibel seperti AlphaServer , HP 9000 -D, SGI Indigo2 dan
MIPS Magnum.

Pada saat ada kebutuhan pasar yang kuat untuk bus dari
kecepatan dan kemampuan, Bus VESA lokal dan kemudian PCI diisi
niche ini dan EISA lenyap ke dalam ketidakjelasan.

23
Gambar 2.13. Sebuah SCSI Controller (Adaptec AHA-1740)

Gambar 2.14. ELSA Pemenang 1000 untuk ISA dan EISA

Asli IBM PC termasuk lima 8-bit slot, berjalan pada kecepatan


sistem jam dari 4,77 MHz. The PC / AT , diperkenalkan pada 1984,
memiliki tiga slot 8-bit dan lima 16-bit slot, semua berjalan pada
kecepatan jam sistem dari 6 MHz di model sebelumnya dan 8 MHz
dalam versi terakhir dari komputer. 16-bit slot adalah superset dari
konfigurasi 8-bit, sehingga sebagian besar kartu 8-bit mampu plug
ke slot 16-bit (beberapa kartu menggunakan "rok" desain yang
mengganggu bagian diperpanjang slot) dan terus berjalan dalam 8-
bit mode. Salah satu alasan kunci untuk keberhasilan IBM PC (dan
klon PC yang mengikutinya) adalah ekosistem aktif dari pihak ketiga
kartu ekspansi yang tersedia untuk mesin. IBM dibatasi dari paten
bus, dan dipublikasikan secara luas spesifikasi bus.

24
Sebagai industri PC-clone terus membangun momentum di
pertengahan sampai akhir 1980-an, beberapa masalah dengan bus
mulai menjadi jelas. Pertama, karena "AT slot" (seperti yang dikenal
pada saat itu) tidak dikelola oleh kelompok standar pusat, tidak ada
yang mencegah produsen dari "mendorong" standar. Salah satu
masalah yang paling umum adalah bahwa sebagai klon PC menjadi
lebih umum, produsen PC mulai ratcheting kecepatan prosesor untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif. Sayangnya, karena bus ISA
awalnya terkunci ke jam prosesor, ini berarti bahwa beberapa mesin
memiliki 286 bus ISA yang berlari di 10, 12, atau bahkan 16 MHz.
Bahkan, sistem pertama ke jam di bus ISA 8 MHz adalah 8088 turbo
klon bahwa clock prosesor pada 8 MHz. Hal ini menyebabkan
banyak masalah dengan ketidakcocokan, di mana IBM-kompatibel
benar pihak ketiga kartu (dirancang untuk bus MHz 8 MHz atau
4,77) mungkin tidak bekerja dalam sistem kecepatan yang lebih
tinggi (atau bahkan lebih buruk, akan bekerja unreliably).
Kebanyakan pembuat PC akhirnya dipisahkan jam slot dari jam
sistem, tapi masih belum ada badan standar untuk "polisi" industri.

AT arsitektur bus begitu juga bercokol bahwa tidak ada


produsen klon tunggal memiliki pengaruh untuk membuat alternatif
standar, dan tidak ada alasan kuat bagi mereka untuk bekerja sama
dalam standar baru. Karena itu, ketika pertama 386 sistem berbasis
(dengan Compaq Deskpro 386) memukul pasar pada tahun 1986,
masih didukung 16-bit slot. Lain-lain 386 PC mengikutinya, dan AT
(kemudian ISA) bus tetap menjadi bagian dari kebanyakan sistem
bahkan ke akhir 1990-an. Beberapa sistem memiliki 386 milik 32-bit
ekstensi untuk bus ISA.

Sementara itu, IBM mulai khawatir bahwa itu kehilangan


kontrol dari industri telah dibuat. Pada tahun 1987, IBM merilis PS /
2 baris komputer, yang mencakup MCA bus. MCA termasuk

25
berbagai perangkat tambahan atas 16-bit AT bus, termasuk bus
mastering , modus burst , sumber daya perangkat lunak
dikonfigurasi, dan 32-bit kemampuan. Namun, dalam upaya untuk
menegaskan kembali peran dominan, IBM mematenkan bus, dan
ditempatkan lisensi ketat dan kebijakan royalti pada penggunaannya.
Sebuah beberapa produsen tidak memproduksi mesin lisensi MCA
(terutama NCR ), tapi secara keseluruhan industri menolak keras
pembatasan IBM.

Sebagai tanggapan, sekelompok produsen PC (yang "Geng


Sembilan"), dipimpin oleh Compaq, menciptakan sebuah bus baru,
yang bernama Extended (atau Enhanced) Standar Industri Arsitektur,
atau "EISA". (The Arsitektur Standar Industri , atau "ISA", nama
diganti "AT" nama yang umum digunakan untuk bus 16-bit.) ini
memberikan hampir semua keuntungan teknis MCA, namun tetap
kompatibel dengan yang ada 8-bit dan 16 - sedikit kartu, dan (yang
paling menarik untuk para pembuat sistem dan kartu) biaya lisensi
minimal.

Para EISA komputer pertama pergi ke pasar adalah Compaq


Deskpro 486 dan SystemPro . Para SystemPro, menjadi salah satu
PC-gaya sistem pertama kali dirancang sebagai jaringan Server ,
dibangun dari bawah ke atas untuk mengambil keuntungan penuh
dari bus EISA. Ini termasuk fitur seperti multiprocessing , perangkat
keras RAID , dan bus-mastering kartu jaringan.

Ironisnya, salah satu manfaat untuk keluar dari standar EISA


adalah kodifikasi final standar yang ISA slot dan kartu harus
dilakukan (khususnya, kecepatan clock yang tetap pada suatu standar
industri dari 8,33 MHz). Jadi, bahkan sistem yang tidak
menggunakan bus EISA memperoleh keuntungan dari memiliki
standar ISA, yang memberikan kontribusi terhadap umur panjang.

26
Data Teknis / Spesifikasi

Tabel 2.2. Spesifikasi EISA

Meskipun bus EISA memiliki kelemahan kinerja sedikit lebih


MCA (bus kecepatan 8,33 MHz, dibandingkan dengan 10 MHz),
EISA terkandung hampir semua manfaat teknologi yang membual
MCA, termasuk bus mastering , modus burst , sumber daya
perangkat lunak dikonfigurasi, dan 32 - bit data / bus alamat. Ini
EISA membawa hampir secara normal dengan MCA dari sudut
pandang kinerja, dan EISA mudah dikalahkan MCA dalam
mendukung industri.

EISA menggantikan membosankan jumper konfigurasi umum


dengan kartu ISA dengan perangkat lunak berbasis konfigurasi.
Setiap sistem EISA dikirimkan dengan sebuah utilitas konfigurasi
EISA, ini biasanya sedikit versi disesuaikan dari utilitas standar yang
ditulis oleh para pembuat chipset EISA. Pengguna akan boot ke
utilitas ini, baik dari floppy disk atau pada partisi hard berdedikasi
keras. Perangkat lunak utilitas akan mendeteksi semua kartu EISA
dalam sistem, dan dapat mengkonfigurasi sumber daya perangkat

27
keras (interupsi, port memori, dll) pada setiap kartu EISA (setiap
kartu EISA akan mencakup sebuah disk dengan informasi yang
menggambarkan pilihan yang tersedia pada kartu), atau pada sistem
EISA motherboard. Pengguna juga bisa memasukkan informasi
tentang kartu ISA dalam sistem, yang memungkinkan utilitas untuk
secara otomatis mengkonfigurasi ulang kartu EISA untuk
menghindari konflik sumber daya.

Demikian pula, Windows 95, dengan perusahaan Plug-and-


Play kemampuan, tidak bisa mengubah konfigurasi kartu EISA,
tetapi bisa mendeteksi kartu, membaca konfigurasi mereka, dan
mengkonfigurasi ulang Plug and Play perangkat keras untuk
menghindari konflik sumber daya. Windows 95 juga akan secara
otomatis mencoba untuk menginstal driver yang sesuai untuk kartu
EISA terdeteksi.

Gambar 2.15. Tiga EISA slot

28
Gambar 2.16. SVGA VLB card (ATI Mach64)

Pada awal 1990-an I / O bandwidth dari bus ISA yang menjadi


hambatan penting bagi kinerja PC grafis. Kebutuhan untuk grafis
lebih cepat sedang didorong dengan meningkatkan adopsi Graphical
User Interface dalam sistem operasi PC. Sementara upaya IBM
untuk menghasilkan pengganti ISA dengan Micro Channel Arsitektur
adalah pilihan yang layak secara teknis, gagal di pasar karena sifat
eksklusif dan biaya lisensi yang dikenakan. Para bersaing EISA
standar terbuka masih tidak dapat menawarkan peningkatan kinerja
yang cukup selama ISA untuk memberikan solusi. Jadi untuk waktu
yang singkat, produsen perangkat keras menciptakan implementasi
milik dari bus lokal pada motherboard mereka untuk memberikan
kartu grafis akses langsung ke prosesor dan memori sistem - dan
menghindari keterbatasan bus ISA. Namun sebagai produsen solusi
spesifik ini tidak standar, tidak ada ketentuan untuk menyediakan
interoperabilitas antara mereka. Hal ini menyebabkan VESA
konsorsium mengusulkan dan menetapkan suatu standar Local Bus
pada tahun 1992. Selain itu yang lebih besar sementara performa
kartu grafis adalah tujuan utama dari VLB, perangkat lain juga bisa
mendapatkan keuntungan dari standar VLB; pengendali massa

29
terutama banyak penyimpanan ditawarkan untuk VLB dengan
peningkatan kinerja disk drive.

Sebuah "slot VLB" itu sendiri adalah hanya sebuah tambahan


konektor tepi ditempatkan dalam-line dengan ISA tradisional atau
EISA konektor, dengan bagian ini diperpanjang sering diwarnai
coklat khas. Hasilnya adalah slot ISA atau EISA yang normal
menjadi tambahan mampu menerima kartu kompatibel VLB.
Tradisional kartu ISA tetap kompatibel karena mereka tidak akan
memiliki pin masa lalu ISA normal atau bagian dari slot EISA.
Kebalikannya juga benar - kartu VLB adalah dengan kebutuhan yang
cukup panjang untuk mencapai konektor VLB, dan itu mengingatkan
tua full-length kartu ekspansi dari sebelumnya XT IBM era.
Ironisnya bagian dari VLB slot tampak mirip dengan slot MCA IBM,
karena memang itu adalah fisik yang sama 116 pin konektor
digunakan oleh kartu MCA diputar oleh 180 derajat. IBM AMK
standar belum sepopuler IBM diharapkan dan terdapat kelebihan
yang banyak dari konektor, sehingga murah dan mudah tersedia.

Keterbatasan

Bus VESA lokal dirancang sebagai pengganti sementara solusi


untuk masalah keterbatasan bus ISA bandwith . Dengan demikian,
salah satu persyaratan untuk VLB untuk mendapatkan adopsi
industri adalah bahwa hal itu menjadi beban minimal untuk
manufaktur untuk menerapkan, dalam hal biaya papan desain ulang
dan komponen - jika produsen tidak akan telah diyakinkan untuk
berubah dari solusi milik mereka sendiri . Sebagai VLB fundamental
terikat kartu langsung ke bus prosesor 486 dengan logika perantara
minimal (mengurangi desain logika dan biaya komponen), waktu
dan tugas arbitrase adalah sangat tergantung pada kartu dan CPU. ini

30
kesederhanaan VLB sayangnya dibuat beberapa faktor yang
berfungsi untuk membatasi masa manfaat secara substansial:

1. 80486 ketergantungan.

Bus VESA lokal sangat bergantung pada Intel 80486 CPU


desain memori bus itu. Bila Pentium prosesor tiba ada perbedaan
besar dalam desain bus nya , dan tidak mudah beradaptasi dengan
implementasi VESA Local Bus. Beberapa motherboard Pentium
dengan slot VLB yang pernah dibuat. Juga bergerak bus non- x86
arsitektur hampir mustahil.

2. Terbatas jumlah slot yang tersedia.

Kebanyakan PC yang digunakan VESA Local Bus hanya


memiliki satu atau dua slot ISA VLB mampu dari 5 atau 6 yang
tersedia (dengan demikian 4 ISA slot umumnya hanya itu, ISA
saja). Ini adalah hasil dari Bus VESA lokal menjadi cabang
langsung dari 80486 memori bus. Prosesor ini tidak memiliki
kemampuan listrik untuk benar mendorong (sinyal dan
kekuasaan) lebih dari 2 atau 3 perangkat pada satu waktu
langsung dari bus ini.

3. Keandalan masalah keterbatasan listrik ketat di bus juga dikurangi


pun "margin keselamatan" tersedia - negatif mempengaruhi
keandalan.

Glitches antara kartu yang umum, seperti interaksi antara


kartu individu, kombinasi kartu, implementasi motherboard, dan
bahkan prosesor itu sendiri sulit untuk memprediksi. Ini terutama
terjadi pada rendah-end motherboard , seperti penambahan kartu

31
VLB lagi yang bisa mengalahkan sebuah implementasi sudah
marjinal. Hasil bisa agak spektakuler ketika perangkat sering
penting seperti hard disk controller terlibat konflik dengan bus
dengan perangkat memori intensif seperti kartu video di mana-
mana. Sebagai VLB perangkat harus langsung kecepatan tinggi
akses ke memori sistem pada tingkat yang sama dengan prosesor
utama, tidak ada jalan bagi sistem untuk intervensi jika perangkat
adalah salah dikonfigurasi atau menjadi tidak stabil. Jika dua
perangkat menimpa lokasi memori yang sama dalam suatu
konflik, dan kontroler hard disk mengandalkan lokasi ini
(controller HDD sering menjadi perangkat yang bertentangan 2)
ada kemungkinan semua-terlalu-umum besar-besaran korupsi data
.

4. Skalabilitas terbatas.

Saat bus kecepatan 486 sistem meningkat, stabilitas VLB


menjadi semakin sulit untuk mengelola. Desain bus erat lokal
yang memberikan VLB kecepatan menjadi semakin tidak toleran
terhadap variasi waktu - terutama 40MHz terakhir. Asli Intel
50MHz 486 prosesor menghadapi kesulitan di pasar sebagai
motherboard yang sudah ada banyak (bahkan non-VLB desain)
tidak mengatasi dengan baik dengan peningkatan kecepatan front
side bus untuk 50MHz. Jika orang bisa mencapai operasi yang
dapat diandalkan VLB di 50MHz itu sangat cepat - tapi sekali lagi
ini adalah sangat sulit untuk mencapai, dan sering ditemukan
tidak menjadi mungkin dengan konfigurasi hardware tertentu.
Penerus Para 486DX-50, para 486DX2 -66 dielakkan masalah ini
dengan menggunakan kecepatan bus lebih lambat tapi lebih

32
kompatibel (33MHz) dan menggunakan pengganda (x2) untuk
menurunkan clock speed prosesor.

5. Instalasi kesengsaraan

Panjang slot dan jumlah pin dibuat VLB kartu notoriously


sulit untuk menginstal dan menghapus. Upaya mekanis belaka
diperlukan adalah stres untuk kedua kartu dan motherboard, dan
pecah tidak biasa. Ini diperparah oleh panjang diperpanjang
dewan logika kartu, sering tidak ada cukup ruang dalam kasus PC
untuk memiringkan kartu ke slot, mengharuskan mereka harus
didorong dengan kuat lurus ke bawah ke dalam slot. Untuk
menghindari meregangkan berlebihan dari motherboard selama
tindakan ini chassis dan motherboard harus dirancang dengan
baik, dukungan relatif berjarak dekat untuk motherboard, yang
tidak selalu terjadi, dan orang yang memasukkan papan harus
mendistribusikan gaya ke bawah merata di seluruh nya atas tepi.
Panjang slot VLB, dan instalasi sulit yang dihasilkan dari itu,
menyebabkan perluasan alternatif dari akronim: Bisnis Sangat
Panjang.

Gambar 2.17. VLB dan ISA slot pada motherboard

33
Meskipun masalah ini, Bus VESA lokal menjadi sangat biasa
di kemudian 486 motherboard, dengan mayoritas kemudian (pasca
1993) 486 sistem berbasis menampilkan kartu VESA Bus video yang
Lokal. VLB penting ditawarkan sebuah antarmuka kecepatan tinggi
untuk sistem terjangkau konsumen, karena hanya dengan 1996
adalah PCI luar biasanya tersedia dari pasar server melalui Pentium
dan Intel chipset Triton. PCI juga mengungsi Bus VESA lokal di
pasar 486 yang tersisa, dengan beberapa motherboard 80486 lalu
yang menampilkan slot PCI bukan slot VLB. Namun sebagian besar
masih baik slot PCI atau VLB samping masih-di mana-mana slot
ISA, dan apa yang disebut "VIP" (VESA / ISA / PCI) papan dengan
ketiga jenis slot yang juga diproduksi.

2.5.2. Bus PCI

Peripheral Component Interconnect (PCI) adalah bus yang


tidfak tergantung prosesor dan berfungsi sebagai bus mezzanine atau
bus peripheral. PCI memiliki kinerja tinggi yang sistem I/O
berkecepatan tinggi seperti: video adaptor, NIC, disk controller,
sound card, dan lain-lain. Standard PCI adalah 64 saluran data pada
kecepatan 33 MHz, laju transfer data 264 MB per detik atau 2,112
Gbps. Keunggulan PCI tidak hanya pada kecepatannya saja tetapi
murah dengan keping yang sedikit. Intel mulai menerapkan PCI pada
tahun 1990 untuk sistem pentiumnya. Untuk mempercepat
penggunaan PCI, Intel mempatenkan PCI bagi domain publik
sehingga vendor dapat mengeluarkan produk dengan PCI tanpa
royalti.

34
Gambar 2.18. Bus PCI

Gambar 2.19. Bus PCI Arbitrate

2.5.3. Bus USB

Semua perangkat peripheral tidak efektif apabila dipasang


pada bus kecepatan tinggi PCI, sedangkan banyak peralatan yang
memiliki kecepatan rendah seperti keyboard, mouse, dan printer.
Sebagai solusinya tujuh vendor computer (Compaq, DEC, IBM,
Intel, Microsoft, NEC, dan Northen Telecom) bersama-sama

35
merancang bus untuk peralatan I/O berkecepatan rendah. Standar
yang dihasilkan dinamakan Universal Serial Bus (USB).

USB (Universal Serial Bus) adalah standar bus serial untuk


perangkat penghubung, biasanya kepada komputer namun juga
digunakan diperalatan lainnya, seperti konsol permainan, ponsel, dan
PDA.
Sistem USB mempunyai desain yang asimetris, yang terdiri
dari pengontrol host dan beberapa peralatan terhubung yang
berbentuk pohon dengan menggunakan peralatan hub yang khusus.

Gambar 2.20. Konektor USB (tipe A dan tipe B)

Gambar 2.21. Konektor USB tipe A

Keuntungan yang didapatkan dan tujuan dari penerapan USB


adalah sebagi berikut :

36
1. Pemakai tidak harus memasang tombol atau jumper pada PCB
atau peralatan.
2. Pemakai tidak harus membuka casing untuk memasang peralatan
I/O baru.
3. Hanya satu jenis kabel yang diperlukan sebagai penghubung.
4. Dapat mensuplai daya pada peralatan-peralatan I/O.
5. Memudahkan pemasangan peralatan-peralatan yang hanya
sementara dipasang pada komputer.
6. Tidak diperlukan reboot pada pemasangan baru dengan USB.
7. Murah.

Bandwidth total USB adalah 1,5 MB per detik. Bandwidth itu


sudah mencukupi peralatan I/O berkecepatan rendah, seperti
keyboard, mouse, scanner, telepon digital, printer, dan sebagainya.
Kabel pada bus terdiri dari 4 kawat, 2 untuk data, 1 untuk power (+5
volt), dan 1 untuk ground. Sistem pensinyalan mentransmisikan
sebuah bilangan nol sebagai transisi tegangan dan sebuah bilangan
satu bila tidak ada transmisi tegangan.

Namun versi terbaru oleh USB kini (hingga Januari 2005)


adalah USB versu 2.0. perbedaan paling mencolok antara versi baru
dan lama adalah kecepatan transfer yang jauh meningkat. Kecepatan
transfer data USB dibagi menjadi tiga, antara lain :

1. Super speed data dengan frekuensi clock 4.800,00 Mbps.


2. High speed data dengan frekuensi clock 480,00 Mbps dan
toleransi pensinyalan data pada ± 500 ppm.
3. Full speed data dengan frekuensi clock 12,000 Mbps dan toleransi
pensinyalan data pada ± 0.25% atau 2.500 ppm.
4. Low speed data dengan frekuensi clock 1,50 Mbps dan toleransi
pensinyalan data pada ± 1,5% atau 15.000 ppm.

Paket data umum USB

37
Data di bus USB disalurkan dengan cara mendahulukan Least
Significant Bit (LSB). Paket-paket USB terdiri dari data-data
berikut :

1. Sync

Semua paket harus diawali dengan data sync. Sync adalah


data 8 bit untuk low dan full speed atau data 32 bit untuk high
speed yang digunakan untuk mensinkronkan clock dari penerima
dengan pemancar. Dua bit terakhir mengindikasikan dimana data
PID dimulai.

2. PID (Packet Identity / Identitas Paket)

PID adalah field untuk menandakan tipe dari paket yang


sedang dikirim. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai-nilai PID :

Tabel 2.3. Nilai PID

38
Ada 4 bit PID data, supaya yakin diterima dengan benar, 4
bit di komplementasikan dan diulang, menjadikan 8 bit data PID.
Hasil dari pengaturan tersebut adalah sebagai berikut.

3. ADDR (Address)

Bagian alamat dari peralatan dimana paket digunakan.


Dengan lebar 7 bit, 127 peralatan dapat disambungkan. Alamat 0
tidak sah, peralatan yang belum terdaftar harus merespon paket
yang dikirim ke alamat 0.

4. ENDP (End Point)

Titik akhir dari field yang terdiri dari 4 bit, menjadikan 16


kemungkinan titik akhir. Low speed devices, hanya dapat
mempunyai 2 tambahan end point pada puncak dari pipe default.
(maksimal 4 endpoints).

5. CRC

Cyclic Redundancy Check dijalankan pada data di dalam


paket yang dikirim. Semua penanda (token) paket mempunyai
sebuah 5 bit CRC ketika paket data mempunyai sebuah 16 bit
CRC.

6. EOP (End of Packet)

Akhir dari paket yang disinyalkan dengan satu angka akhir


0 (Single Ended Zero/SEO) untuk kira-kira 2 kali bit diikuti oleh
sebuah J 1 kali.

39
Data yang dikirim dalam bus USB adalah salah satu dari 4
bentuk, yaitu control, interrupt, bulk, atau isochronous.

Perancangan peralatan yang menggunakan USB


Untuk membuat suatu peralatan yang dapat berkomunikasi
dengan protokol USB tidak perlu harus mengetahui secara rinci
protokol USB. Bahkan kadang tidak perlu pengetahuan tentang USB
protokol sama sekali. Pengetahuan tentang USB protokol hanya
diperlukan untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan untuk alat
kita.

Pada kenyataannya untuk mengimplemetasikan USB protokol


di FPGA ataupun perangkat bantu lain sangat tidak efisien dan
banyak waktu terbuang untuk merancangnya. Menggunakan
kontroler USB sangat lebih dianjurkan dalam membuat alat yang
dapat berkomunikasi melalui protokol ini. Kontroler USB
mempunyai banyak macam bentuk, dari microcontroller berbasis
8051 yang mempunyai input output USB secara langsung sampai
pengubah protocol dari serial seperti I2C bus ke USB.

USB controller biasanya dijual dengan disertai berbagai


fasilitas yang mempermudah pengembangan alat, diantaranya
manual yang lengkap, driver untuk windows XP, contoh code
aplikasi untuk mengakses USB, contoh code untuk USB controller,
dan skema rangkaian elektronikanya.

Dalam sisi pengembangan software aplikasi dalam personal


computer, komunikasi antar hardware di dalam perangkat keras USB
tidak terlalu diperhatikan karena Windows ataupun sistem operasi
lain yang akan mengurusnya. Pengembang perangkat lunak hanya
memberikan data yang akan dikirim ke alat USB di buffer
penyimpan dan membaca data dari alat USB dari buffer pembaca.

40
Untuk driver pun kadang-kadang Windows sudah menyediakannya,
kecuali untuk peralatan yang mempunyai spesifikasi khusus kita
harus membuatnya sendiri.

2.5.4. Bus SCSI

Small Computer System Interface (SCSI) adalah perangkat


peripheral eksternal yang dipopulerkan oleh macintosh pada tahun
1984. SCSI merupakan interface standard untuk drive CD-ROM,
peralatan audio, hard disk, dan perangkat penyimpanan eksternal
berukuran besar. SCSI menggunakan interface parallel dengan 8, 16,
atau 32 saluran data. Konfigurasi SCSI umumnya berkaitan dengan
bus, walaupun pada kenyataannya perangkat-perangkat tersebut
dihubungkan secara daisy-chain.

Perangkat SCSI memiliki dua buah konektor, yaitu konektor


input dan konektor output. Seluruh perangkat berfungsi secara
independen dan dapat saling bertukar data misalnya hard disk dapat
mem back up diri ke tape drive tanpa melibatkan prosesor.
Terdapat beberapa macam versi SCSI. SCSI-1 dibuat tahun
1980 memiliki 8 saluran data, dan beroperasi pada kecepatan 5 MHz.
Versi ini memungkinkan sampai 7 perangkat dihubungkan secara
daisy-chain. SCSI-2 diperkenalkan tahun 1992 dengan spesifikasi 16
atau 32 saluran data pada kecepatan 10 MHz. SCSI-3 yang
mendukung kecepatan yang lebih tinggi sampai saat ini masih dalam
tahap penelitian.

41
Gambar 2.22. Bus SCSI

2.5.5. Bus P1394 / Fire Wire

Semakin pesatnya kebutuhan bus I/O berkecepatan tinggi dan


semakin cepatnya prosesor saat ini yang mencapai 1 GHz, maka
perlu diimbangi dengan bus berkecapatan tinggi juga. Bus SCSI dan
PCI tidak dapat mencukupi kebutuhan saat ini. Sehingga
dikembangkan bus performance tinggi yang dikenal dengan Fire
Wire (P1394 standard IEEE).

P1394 memiliki kelebihan dibandingkan dengan interface I/O


lainnya, yaitu sangat cepat, murah, dan mudah untuk
diimplementasikan. Pada kenyataanya P1394 tidak hanya populer
pada sistem komputer, namun juga pada peralatan elektronik seperti
pada kamera digital, VCR, dan televisi. Kelebihan lain adalah
penggunaan transmisi serial sehingga tidak memerlukan banyak
kabel.

42
Gambar 2.23. Bus P1394 / Fire Wire

2.5.6. Bus Accelerate Graphics Port

Bus AGP, singkatan dari Accelerated Graphics Port adalah


sebuah bus yang dikhususkan sebagai bus pendukung kartu grafis
berkinerja tinggi, menggantikan bus ISA, bus VESA atau bus PCI
yang sebelumnya digunakan.

Spesifikasi AGP pertama kali (1.0) dibuat oleh Intel dalam seri
chipset Intel 440 pada Juli tahun 1996. Sebenarnya AGP dibuat
berdasarkan bus PCI, tapi memiliki beberapa kemampuan yang lebih
baik. Selain itu, secara fisik, logis dan secara elektronik, AGP
bersifat independen dari PCI. Tidak seperti bus PCI yang dalam
sebuah sistem bisa terdapat beberapa slot, dalam sebuah sistem,
hanya boleh terdapat satu buah slot AGP saja.

43
Spesifikasi AGP 1.0 bekerja dengan kecepatan 66 MHz (AGP
1x) atau 133 MHz (AGP 2x), 32-bit, dan menggunakan pensinyalan
3.3 Volt. AGP versi 2.0 dirilis pada Mei 1998 menambahkan
kecepatan hingga 266 MHz (AGP 4x), serta tegangan yang lebih
rendah, 1.5 Volt. Versi terakhir dari AGP adalah AGP 3.0 yang
umumnya disebut sebagai AGP 8x yang dirilis pada November 2000.
Spesifikasi ini mendefinisikan kecepatan hingga 533 MHz sehingga
mengizinkan throughput teoritis hingga 2133 Megabyte/detik (dua
kali lebih tinggi dibandingkan dengan AGP 4x). Meskipun demikian,
pada kenyataannya kinerja yang ditunjukkan oleh AGP 8x tidak
benar-benar dua kali lebih tinggi dibandingkan AGP 4x, karena
beberapa alasan teknis.

Tabel 2.4. Spesifikasi AGP

Selain empat spesifikasi AGP di atas, ada lagi spesifikasi AGP


yang dinamakan dengan AGP Pro. Versi 1.0 dari AGP Pro
diperkenalkan pada bulan Agustus 1998 lalu direvisi dengan versi
1.1a pada bulan April 1999. AGP Pro memiliki slot yang lebih
panjang dibandingkan dengan slot AGP biasa, dengan tambahan
pada daya yang dapat didukungnya, yakni hingga 110 Watt, lebih
besar 25 Watt dari AGP biasa yang hanya 85 Watt.

Jika dilihat dari daya yang dapat disuplainya, terlihat dengan


jelas bahwa AGP Pro dapat digunakan untuk mendukung kartu grafis
berkinerja tinggi yang ditujukan untuk workstation graphics,
semacam ATi FireGL atau NVIDIA Quadro.

44
Meskipun demikian, AGP Pro tidaklah kompatibel dengan
AGP biasa: kartu grafis AGP 4x biasa memang dapat dimasukkan ke
dalam slot AGP Pro, tapi tidak sebaliknya. Selain itu, karena slot
AGP Pro lebih panjang, kartu grafis AGP 1x atau AGP 2x dapat tidak
benar-benar masuk ke dalam slot sehingga dapat merusaknya. Untuk
menghindari kerusakan akibat hal ini, banyak vendor motherboard
menambahkan retensi pada bagian akhir slot tersebut. Jika hendak
menggunakan kartu grafis AGP Pro lepas retensi tersebut.

Selain faktor kinerja video yang lebih baik, alasan mengapa


Intel mendesain AGP adalah untuk mengizinkan kartu grafis dapat
mengakses memori fisik secara langsung, yang dapat meningkatkan
kinerja secara signifikan, dengan biaya integrasi yang relatif lebih
rendah. AGP mengizinkan penggunaan kartu grafis yang langsung
mengakses RAM sistem, sehingga kartu grafis onboard dapat
langsung menggunakan memori fisik, tanpa harus menambah chip
memori lagi, meski harus dibarengi dengan berkurangnya memori
untuk sistem operasi.
Mulai tahun 2006, AGP telah mulai digeser oleh kartu grafis
berbasis PCI Express x16, yang dapat mentransfer data hingga 4000
Mbyte/detik, yang hampir dua kali lebih cepat dibandingkan dengan
AGP 8x, dengan kebutuhan daya yang lebih sedikit (voltase hanya
800 mV saja).

45
Gambar 2.24. Bus AGP

Bus AGP (Accelerated Graphic Port). Bus ini merupakan bus


yang didesain secara spesifik untuk kartu grafis. Bus ini berjalan
pada kecepatan 66 MHz (mode AGP 1x), 133 MHz (mode AGP 2x),
atau 533 MHz (mode AGP 8x) pada lebar jalur 32-bit, sehingga
bandwidth maksimum yang dapat diraih adalah 2133 MByte/s.
Umumnya, bus ini terkoneksi ke chipset pengatur memori
(Northbridge, Intel Memory Controller Hub, atau NVIDIA nForce
SPP). Sebuah sistem hanya dapat menampung satu buah bus AGP.
Mulai tahun 2005, saat PCI Express mulai marak digunakan, bus
AGP ditinggalkan.

46
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bus adalah satu lintasan komunikasi yang menghubungkan dua atau


lebih perangkat. Ciri utama suatu bus adalah bahwa bus merupakan suatu
medium transmisi bersama. Berbagai perangkat yang terhubung ke bus dan
suatu sinyal yang di pancarkan oleh tiap perangkat dapat diterima oleh
semua perangkat lain yang terhubung ke bus. Jika dua perangkat melakukan
transmisi sepanjang periode waktu yang sama, sinyalnya akan tumpang-
tindih dan menjadi rusak. Dengan demikian, hanya satu perangkat yang
akan berhasil melakukan transmisi pada saat tertentu. Jadi, bus adalah
penghubung bagi keseluruhan komponen komputerdalam menjalankan
tugasnya.

Elemen-elemen rancangan bus terdiri dari jenis bus, metode arbitrase,


timing, lebar bus dan jenis transfer data. Jenis bus ada dua yaitu Dedicated
dan Multiplexed. Metode arbitrasi juga ada dua yaitu tersentralisasi dan
terdistribusi. Timing ada dua yaitu synchronous dan asynchronous.

Contoh-contoh dari bus diantaranya yaitu bus PCI, bus ISA, bus USB,
bus SCSI, bus P1394 / Fire Wire dan bus AGP. Semua memiliki keunggulan,
kelemahan, harga, dan teknologiyang berbeda sehingga akan mempengaruhi
jenis-jenis penggunaannya.

47
DAFTAR PUSTAKA

Stallings, William. 2004. Organisasi dan Arsitektur Komputer: Rancangan Kinerja


Jilid 1. PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta

Anonim, “Struktur Interkoneksi”. 23 Maret 2016


http://nhunhea.blogspot.co.id/2013/05/struktur-interkoneksi.html

Alamsyah, Akbar. “Contoh BUS”. 23 Maret 2016.


http://akbarshare21.blogspot.com/2012/10/pengertian-dan-karakteristiksistem-
bus_4102.html

Anonym .“Organisasi Arsitektur Computer”. 23 Maret 2016.


https://www.academia.edu/11590517/organisasi_arsitektur_komputer

Syahruddin, Deden. “Jenis Bus pada Sistem Komputer dan Hubungannya dengan
Read dan Write”. 25 Maret 2016
http://dedensyahruddin.blogspot.co.id/2014/01/jenis-bus-pada-sistem-komputer-
dan.html

Anonim. “Image BUS SCSI”. 25 Maret 2016.


http://www.electronica-basica.com/images/scsi.jpg

Solutions, Modular Industrial. “BUS ISA”. 25 Maret 2016.


http://www.arbor-usa.com/tbimages/1019.lg.jpg

Anonym .“BUS PCI”. 25 Maret 2016.


http://s.hswstatic.com/gif/pci-mb.jpg

Altera. ”Image Bus PCI-ARBITRATE”. 25 Maret 2016.


http://wl.altera.com/products/ip/altera/images/m-eur-pci-bus-arb.gif

Wikimedia. “FireWire 400 (IEEE 1394-1995)”. 25 Maret 2016.

48
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a6/Firewire6-pin.jpg

49

Anda mungkin juga menyukai