BAHASA RAKITAN
“SISTEM BUS”
Disusun oleh :
Siti Nurul Hidayati (11140910000032)
Lulut Dwi Putri Bagaswari (11140910000041)
i
2016
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Arsitektur Komputer dan Bahasa Rakitan tentang “Sistem
Bus”.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah Arsitektur Komputer dan Bahasa Rakitan tentang “Sistem
Bus” ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................... i
Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur Interkoneksi ........................................................................... 3
2.2 Sistem Interkoneksi Bus ...................................................................... 6
2.3 Hirearki Multiple Bus .......................................................................... 9
2.4 Elemen Perancangan Bus ..................................................................... 11
2.4.1 Jenis Bus ..................................................................................... 11
2.4.2 Metode Arbitrasi ......................................................................... 12
2.4.3 Timing ........................................................................................ 12
2.4.4 Lebar Bus .................................................................................... 14
2.4.5 Jenis Transfer Data ..................................................................... 15
2.5 Contoh Bus ........................................................................................... 16
2.5.1 Bus ISA....................................................................................... 17
2.5.2 Bus PCI ....................................................................................... 34
2.5.3 Bus USB ..................................................................................... 35
2.5.4 Bus SCSI .................................................................................... 41
2.5.5 Bus P1394 / Fire Wire ................................................................ 42
2.5.6 Bus Accelerate Graphics Port ..................................................... 44
iv
v
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan sistem bus pada komputer
2. Untuk mengetahui struktur interkoneksi yang ada pada komputer
1
3. Untuk mengetahui interkoneksi bus dan elemen-elemen rancangan bus
pada komputer
4. Untuk mengetahui contoh-contoh bus pada komputer
2
BAB II
PEMBAHASAN
Komputer terdiri dari satu set komponen atau modul dari tiga tipe
dasar (prosesor, memori, I/O) yang berkomunikasi satu sama lain. Pada
dasarnya, komputer adalah jaringan modul basic. Sehingga harus ada jalan
untuk menghubungkan modul. Koleksi jalan yang menghubungkan berbagai
modul disebut struktur interkoneksi. Desain struktur ini akan tergantung
pada pertukaran yang harus dilakukan antara modul.
3
Sambungan setiap komponen berbeda-beda, dan setiap komponen
harus tersambung. Gambar-gambar dibawah menunjukkan jenis pertukaran
yang dibutuhkan oleh modul yang menunjukkan bentuk utama dari input
dan output untuk setiap jenis modul.
1. CPU (Processor)
2. Memori
4
Gambar 2.2. Pertukaran data oleh Memori
3. Modul I/O
5
Dari jenis pertukaran data yang diperlukan modul – modul
komputer, maka struktur interkoneksi harus mendukung perpindahan data
berikut :
1. Memori ke CPU: CPU melakukan pembacaan data maupun instruksi dari
memori.
2. CPU ke Memori: CPU melakukan penyimpanan atau penulisan data ke
memori.
3. I/O ke CPU: CPU membaca data dari peripheral melalui modul I/O.
4. CPU ke I/O: CPU mengirimkan data ke perangkat peripheral melalui
modul I/O.
5. I/O ke Memori atau dari Memori ke I/O: digunakan pada sistem DMA.
6
saluran alamat, dan saluran kontrol, seperti terlihat pada gambar dibawah
ini.
7
Saluran kontrol (control bus) digunakan untuk mengontrol bus
data, bus alamat dan seluruh modul yang ada. Karena bus data dan bus
alamat digunakan oleh semua komponen maka diperlukan suatu
mekanisme kerja yang dikontrol melalui bus kontrol ini. Sinyal–sinyal
kontrol terdiri atas sinyal pewaktuan dan sinyal–sinyal perintah.
8
Prinsip operasi bus pengiriman data ke modul lainnya adalah sebagai
berikut :
1. Meminta penggunaan bus
2. Apabila telah disetujui, modul akan memindahkan data yang diinginkan
ke modul yang dituju.
Bila terlalu banyak modul atau perangkat dihubungkan pada bus maka
akan terjadi penurunan kinerja. Faktor – faktornya yaitu :
9
Gambar 2.5. Arsitektur bus tradisional
10
Gambar 2.6. Arsitektur kinerja tinggi
11
Keuntungan mulitiplexed bus adalah hanya memerlukan
saluran sedikit sehingga dapat menghemat tempat, namun
kerugiannya adalah kecepatan transfer data menurun dan diperlukan
mekanisme yang komplek untuk mengurai data yang telah
dimulitipleks. Sedangkan keuntungan dedicated bus adalah through-
put yang tinggi, karena terdapat lebih sedikit kemacetan bus.
Kerugiannya adalah bertambahnya ukuran dan meningkatnya biaya
pada system.
Saat ini yang umum, bus didedikasikan untuk tiga macam,
yaitu bus data, bus alamat, dan bus kontrol.
1. Tersentral
Pada metode arbitrasi ini diperlukan pengontrol bus sentral
atau arbiter yang bertugas mengatur penggunaan bus oleh modul.
Arbiter bisa suatu modul atau bagian fungsi CPU.
2. Terdistribusi
Pada metode terdistribusi, setiap modul memiliki logika
pengontrol akses (access control logic) yang berfungsi mengatur
pertukaran data melalui bus.
Kedua metode arbitrasi intinya menugaskan suatu perangkat
bisa modul I/O ataupun CPU bertindak sebagai master kontrol
pertukaran.
2.4.3. Timing
12
waktu. Semua perangkat modul pada bus dapat membaca atau
pengetahui siklus clock.
13
(a) Siklus pembacaan asinkron
14
Dalam sistem komputer, operasi transfer data adalah
pertukaran data antar modul sebagai tindak lanjut atau pendukung
operasi yang sedang dilakukan. Saat operasi baca (read), terjadi
pengambilan data dari memori ke CPU, begitu juga sebaliknya pada
operasi penulisan maupun operasi – operasi kombinasi. Bus harus
mampu menyediakan layanan saluran bagi semua operasi komputer.
15
Gambar 2.9. Contoh kerja bus
16
karena itu kartu ISA 8 bit dapat dipasang pada slot ISA 16 bit namun
tidak sebaliknya.
17
Tabel 2.1. Tabel karakteristik berbagai bus
1. ISA 8-bit
Bus ISA 8-bit merupakan varian dari bus ISA, dengan bus
data selebar 8-bit, yang digunakan dalam IBM PC 5150 (model
PC awal). Bus ini telah ditinggalkan pada sistem-sistem modern
ke atas tapi sistem-sistem Intel 286/386 masih memilikinya.
Kecepatan bus ini adalah 4.77 MHz (sama seperti halnya prosesor
Intel 8088 dalam IBM PC), sebelum ditingkatkan menjadi 8.33
MHz pada IBM PC/AT. Karena memiliki bandwidth 8-bit, maka
18
transfer rate maksimum yang dimilikinya hanyalah 4.77
Mbyte/detik atau 8.33 Mbyte/detik.
2. ISA 16-bit
19
dengan menambahkan konektor ekstensi 16-bit (yang
menambahkan 36 konektor, sehingga menjadi 98 konektor), yang
pertama kali diluncurkan pada Agustus tahun 1984, tahun yang
sama saat IBM PC/AT diluncurkan. Ini juga menjadi sebab
mengapa ISA 16-bit disebut sebagai AT-bus. Hal ini memang
membuat interferensi dengan beberapa kartu ISA 8-bit, sehingga
IBM pun meninggalkan desain ini, ke sebuah desain di mana dua
slot tersebut digabung menjadi satu slot.
20
Gambar 2.11. Bus ISA 8-bit dan bus ISA 16-bit
– Wyse
– AT&T
– Tandy Corporation
– Compaq Computer Corporation
– Hewlett-Packard
– Zenith
– Olivetti
21
– NEC
– Epson
Bus EISA pada dasarnya adalah versi 32-bit dari bus ISA yang
biasa. Tidak seperti MCA dari IBM yang benar-benar baru (arsitektur
serta desain slotnya), pengguna masih dapat menggunakan kartu ISA
8-bit atau 16-bit yang lama kedalam slot EISA, sehingga hal ini
memiliki nilai tambah: Kompatibilitas ke belakang (backward
compatibility). Seperti halnya bus MCA, EISA juga mengizinkan
konfigurasi kartu EISA secara otomatis dengan menggunakan
perangkat lunak, sehingga bisa dibilang EISA dan MCA adalah
pelopor “plug-and-play”, meski masih primitif.
22
Standard Arsitektur Industri Extended (dalam prakteknya
hampir selalu disingkat menjadi EISA dan sering diucapkan "eee-
Suh") adalah standar bus untuk IBM PC yang kompatibel komputer.
Hal itu disampaikan pada bulan September 1988 oleh sebuah
konsorsium dari klon PC vendor (yang "Geng Sembilan") sebagai
counter untuk penggunaan IBM dari perusahaan milik arsitektur
Micro Channel (AMK) di nya PS / 2 seri. EISA memperluas AT bus,
yang Geng Sembilan surut berganti nama ke ISA bus untuk
menghindari pelanggaran merek dagang IBM pada perusahaan PC /
AT komputer , menjadi 32 bit dan memungkinkan lebih dari satu
CPU untuk berbagi bus. The bus mastering dukungan juga
ditingkatkan untuk menyediakan akses sampai 4 GB memori. Tidak
seperti MCA, EISA dapat menerima lebih tua XT papan dan ISA -
garis dan slot untuk EISA adalah superset dari ISA.
Pada saat ada kebutuhan pasar yang kuat untuk bus dari
kecepatan dan kemampuan, Bus VESA lokal dan kemudian PCI diisi
niche ini dan EISA lenyap ke dalam ketidakjelasan.
23
Gambar 2.13. Sebuah SCSI Controller (Adaptec AHA-1740)
24
Sebagai industri PC-clone terus membangun momentum di
pertengahan sampai akhir 1980-an, beberapa masalah dengan bus
mulai menjadi jelas. Pertama, karena "AT slot" (seperti yang dikenal
pada saat itu) tidak dikelola oleh kelompok standar pusat, tidak ada
yang mencegah produsen dari "mendorong" standar. Salah satu
masalah yang paling umum adalah bahwa sebagai klon PC menjadi
lebih umum, produsen PC mulai ratcheting kecepatan prosesor untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif. Sayangnya, karena bus ISA
awalnya terkunci ke jam prosesor, ini berarti bahwa beberapa mesin
memiliki 286 bus ISA yang berlari di 10, 12, atau bahkan 16 MHz.
Bahkan, sistem pertama ke jam di bus ISA 8 MHz adalah 8088 turbo
klon bahwa clock prosesor pada 8 MHz. Hal ini menyebabkan
banyak masalah dengan ketidakcocokan, di mana IBM-kompatibel
benar pihak ketiga kartu (dirancang untuk bus MHz 8 MHz atau
4,77) mungkin tidak bekerja dalam sistem kecepatan yang lebih
tinggi (atau bahkan lebih buruk, akan bekerja unreliably).
Kebanyakan pembuat PC akhirnya dipisahkan jam slot dari jam
sistem, tapi masih belum ada badan standar untuk "polisi" industri.
25
berbagai perangkat tambahan atas 16-bit AT bus, termasuk bus
mastering , modus burst , sumber daya perangkat lunak
dikonfigurasi, dan 32-bit kemampuan. Namun, dalam upaya untuk
menegaskan kembali peran dominan, IBM mematenkan bus, dan
ditempatkan lisensi ketat dan kebijakan royalti pada penggunaannya.
Sebuah beberapa produsen tidak memproduksi mesin lisensi MCA
(terutama NCR ), tapi secara keseluruhan industri menolak keras
pembatasan IBM.
26
Data Teknis / Spesifikasi
27
keras (interupsi, port memori, dll) pada setiap kartu EISA (setiap
kartu EISA akan mencakup sebuah disk dengan informasi yang
menggambarkan pilihan yang tersedia pada kartu), atau pada sistem
EISA motherboard. Pengguna juga bisa memasukkan informasi
tentang kartu ISA dalam sistem, yang memungkinkan utilitas untuk
secara otomatis mengkonfigurasi ulang kartu EISA untuk
menghindari konflik sumber daya.
28
Gambar 2.16. SVGA VLB card (ATI Mach64)
29
terutama banyak penyimpanan ditawarkan untuk VLB dengan
peningkatan kinerja disk drive.
Keterbatasan
30
kesederhanaan VLB sayangnya dibuat beberapa faktor yang
berfungsi untuk membatasi masa manfaat secara substansial:
1. 80486 ketergantungan.
31
VLB lagi yang bisa mengalahkan sebuah implementasi sudah
marjinal. Hasil bisa agak spektakuler ketika perangkat sering
penting seperti hard disk controller terlibat konflik dengan bus
dengan perangkat memori intensif seperti kartu video di mana-
mana. Sebagai VLB perangkat harus langsung kecepatan tinggi
akses ke memori sistem pada tingkat yang sama dengan prosesor
utama, tidak ada jalan bagi sistem untuk intervensi jika perangkat
adalah salah dikonfigurasi atau menjadi tidak stabil. Jika dua
perangkat menimpa lokasi memori yang sama dalam suatu
konflik, dan kontroler hard disk mengandalkan lokasi ini
(controller HDD sering menjadi perangkat yang bertentangan 2)
ada kemungkinan semua-terlalu-umum besar-besaran korupsi data
.
4. Skalabilitas terbatas.
32
kompatibel (33MHz) dan menggunakan pengganda (x2) untuk
menurunkan clock speed prosesor.
5. Instalasi kesengsaraan
33
Meskipun masalah ini, Bus VESA lokal menjadi sangat biasa
di kemudian 486 motherboard, dengan mayoritas kemudian (pasca
1993) 486 sistem berbasis menampilkan kartu VESA Bus video yang
Lokal. VLB penting ditawarkan sebuah antarmuka kecepatan tinggi
untuk sistem terjangkau konsumen, karena hanya dengan 1996
adalah PCI luar biasanya tersedia dari pasar server melalui Pentium
dan Intel chipset Triton. PCI juga mengungsi Bus VESA lokal di
pasar 486 yang tersisa, dengan beberapa motherboard 80486 lalu
yang menampilkan slot PCI bukan slot VLB. Namun sebagian besar
masih baik slot PCI atau VLB samping masih-di mana-mana slot
ISA, dan apa yang disebut "VIP" (VESA / ISA / PCI) papan dengan
ketiga jenis slot yang juga diproduksi.
34
Gambar 2.18. Bus PCI
35
merancang bus untuk peralatan I/O berkecepatan rendah. Standar
yang dihasilkan dinamakan Universal Serial Bus (USB).
36
1. Pemakai tidak harus memasang tombol atau jumper pada PCB
atau peralatan.
2. Pemakai tidak harus membuka casing untuk memasang peralatan
I/O baru.
3. Hanya satu jenis kabel yang diperlukan sebagai penghubung.
4. Dapat mensuplai daya pada peralatan-peralatan I/O.
5. Memudahkan pemasangan peralatan-peralatan yang hanya
sementara dipasang pada komputer.
6. Tidak diperlukan reboot pada pemasangan baru dengan USB.
7. Murah.
37
Data di bus USB disalurkan dengan cara mendahulukan Least
Significant Bit (LSB). Paket-paket USB terdiri dari data-data
berikut :
1. Sync
38
Ada 4 bit PID data, supaya yakin diterima dengan benar, 4
bit di komplementasikan dan diulang, menjadikan 8 bit data PID.
Hasil dari pengaturan tersebut adalah sebagai berikut.
3. ADDR (Address)
5. CRC
39
Data yang dikirim dalam bus USB adalah salah satu dari 4
bentuk, yaitu control, interrupt, bulk, atau isochronous.
40
Untuk driver pun kadang-kadang Windows sudah menyediakannya,
kecuali untuk peralatan yang mempunyai spesifikasi khusus kita
harus membuatnya sendiri.
41
Gambar 2.22. Bus SCSI
42
Gambar 2.23. Bus P1394 / Fire Wire
Spesifikasi AGP pertama kali (1.0) dibuat oleh Intel dalam seri
chipset Intel 440 pada Juli tahun 1996. Sebenarnya AGP dibuat
berdasarkan bus PCI, tapi memiliki beberapa kemampuan yang lebih
baik. Selain itu, secara fisik, logis dan secara elektronik, AGP
bersifat independen dari PCI. Tidak seperti bus PCI yang dalam
sebuah sistem bisa terdapat beberapa slot, dalam sebuah sistem,
hanya boleh terdapat satu buah slot AGP saja.
43
Spesifikasi AGP 1.0 bekerja dengan kecepatan 66 MHz (AGP
1x) atau 133 MHz (AGP 2x), 32-bit, dan menggunakan pensinyalan
3.3 Volt. AGP versi 2.0 dirilis pada Mei 1998 menambahkan
kecepatan hingga 266 MHz (AGP 4x), serta tegangan yang lebih
rendah, 1.5 Volt. Versi terakhir dari AGP adalah AGP 3.0 yang
umumnya disebut sebagai AGP 8x yang dirilis pada November 2000.
Spesifikasi ini mendefinisikan kecepatan hingga 533 MHz sehingga
mengizinkan throughput teoritis hingga 2133 Megabyte/detik (dua
kali lebih tinggi dibandingkan dengan AGP 4x). Meskipun demikian,
pada kenyataannya kinerja yang ditunjukkan oleh AGP 8x tidak
benar-benar dua kali lebih tinggi dibandingkan AGP 4x, karena
beberapa alasan teknis.
44
Meskipun demikian, AGP Pro tidaklah kompatibel dengan
AGP biasa: kartu grafis AGP 4x biasa memang dapat dimasukkan ke
dalam slot AGP Pro, tapi tidak sebaliknya. Selain itu, karena slot
AGP Pro lebih panjang, kartu grafis AGP 1x atau AGP 2x dapat tidak
benar-benar masuk ke dalam slot sehingga dapat merusaknya. Untuk
menghindari kerusakan akibat hal ini, banyak vendor motherboard
menambahkan retensi pada bagian akhir slot tersebut. Jika hendak
menggunakan kartu grafis AGP Pro lepas retensi tersebut.
45
Gambar 2.24. Bus AGP
46
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Contoh-contoh dari bus diantaranya yaitu bus PCI, bus ISA, bus USB,
bus SCSI, bus P1394 / Fire Wire dan bus AGP. Semua memiliki keunggulan,
kelemahan, harga, dan teknologiyang berbeda sehingga akan mempengaruhi
jenis-jenis penggunaannya.
47
DAFTAR PUSTAKA
Syahruddin, Deden. “Jenis Bus pada Sistem Komputer dan Hubungannya dengan
Read dan Write”. 25 Maret 2016
http://dedensyahruddin.blogspot.co.id/2014/01/jenis-bus-pada-sistem-komputer-
dan.html
48
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a6/Firewire6-pin.jpg
49