Anda di halaman 1dari 7

Analisis Kesadaran Cybersecurity pada Kalangan Mahasiswa di

Indonesia
Raja Rizky Riyandhika Ahmad Raf’ie Pratama
Program Studi Informatika Program Studi Informatika
Fakultas Teknologi Industri Fakultas Teknologi Industri
Universitas Islam Indonesia Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta Yogyakarta
16523195@students.uii.ac.id ahmad.rafie@uii.ac.id

Abstract—Penelitian ini bertujuan untuk mengukur terjadi di Internet maupun cara untuk mengamankan diri
dan mengetahui tingkat pengetahuan dan kesadaran mereka dari bahaya yang berada di dunia Internet.
akan cybersecurity yang dimiliki oleh kalangan Dari kurangnya pengetahuan tentang cybersecurity
mahasiswa di Indonesia. Data yang digunakan berupa tersebut saya selaku peneliti akan melakukan sebuah
survei daring yang dianalisis dengan metode Exploratory penelitian yang berjudul “Analisis Kesadaran Cybersecurity
Factor Analysis (EFA) dan Structural Equation Modeling Pada Mahasiswa di Indonesia” dalam penelitian ini saya akan
(SEM) untuk mengetahui hubungan dan pengaruh yang melihat dan mengukur bagaimana tingkat kesadaran dalam
dimiliki oleh masing-masing variabel. Hasil yang didapat hal cybersecurity pada kalangan mahasiswa di Indonesia
adalah perbedaan tingkat pengetahuan dan kesadaran melalui faktor kesadaran, pengetahuan, dan kebiasaan yang
akan cybersecurity di kalangan mahasiswa yang sering dilakukan saat berinteraksi dengan dunia siber.
dipengaruhi oleh perbedaan domisili, jenis kelamin dan jurusan Melindungi informasi yang terdapat pada komputer
yang mereka pilih di perguruan tinggi. kita sudah menjadi hal yang sangat penting, baik dari segi
individu hingga ke sebuah organisasi atau perusahaan yang
Keywords — —cybersecurity, Structural Equation pasti memiliki data penting yang tidak boleh bocor ke luar
Modeling, pengetahuan, kesadaran, kebiasaan organisasi atau perusahaan terkait. Maka dari itu penggunaan
teknologi cybersecurity menjadi sangat penting untuk
I. PENDAHULUAN
melindungi data berharga yang dimiliki individu, organisasi,
Pada saat ini Internet sudah menjadi hal pokok yang maupun perusahaan.
sangat dibutuhkan oleh semua orang di seluruh dunia dan tak
terkecuali di Indonesia, semua orang pada saat ini sudah II. TINJAUAN PUSTAKA
menggunakan Internet baik dari kalangan anak – anak, Pada saat ini penggunaan Internet di seluruh dunia
dewasa bahkan lansia sekalipun sudah menggunakan khususnya di Indonesia sudah sangat banyak dan sudah
Internet. Menurut data yang dirilis Perserikatan Bangsa – menjadi kebutuhan pokok manusia di dunia pada saat ini, dari
Bangsa (PBB) pada tahun 2018 saat ini ada 3,9 miliar orang banyaknya jumlah pengguna Internet pada saat ini banyak
atau lebih dari populasi dunia yang sudah menggunakan pula terjadi serangkaian kejahatan – kejahatan di Internet
Internet. Komisi Telekomunikasi Internasional (International yang disebut juga dengan cybercrime. Untuk mencegah
Telecommunication Union/ ITU) memprediksi pada akhir terjadinya tindak kejahatan di Internet ada sebuah teknologi
tahun 2018 pengguna Internet mencapai 51,2 persen dari atau bidang ilmu yang berguna untuk melindungi diri kita
seluruh populasi dunia [1]. Menurut Asosiasi Penyelenggara dari bahaya cybercrime yang dapat kita sebut sebagai
Jasa Internet Indonesia(APJII), di Indonesia sendiri jumlah cybersecurity
pengguna Internet pada periode Maret hingga April 2019 Cybersecurity adalah sebuah mekanisme yang
sudah mencapai 171,17 juta pengguna atau sekitar 64,8 dibuat untuk melindungi suatu kerahasiaan, integritas, dan
penduduk Indonesia yang sudah terkoneksi dengan Internet. ketersediaan informasi. Dan mekanisme ini dibuat untuk
[2] melindungi hal tersebut dari serangan yang dilakukan di
Dari data di atas dapat kita ketahui bahwa Internet dunia Internet yang sering disebut sebagai cyber-attack.[3]
sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi seluruh kalangan Melindungi informasi yang terdapat pada komputer
manusia di dunia baik itu anak – anak, pemuda, maupun kita sudah menjadi hal yang sangat penting sekarang baik dari
lansia sekalipun. Dari semua kalangan yang menggunakan segi individu hingga ke sebuah organisasi atau perusahaan
Internet di dunia khususnya di Indonesia tidak dapat kita yang pasti memiliki data penting yang tidak boleh bocor ke
pungkiri bahwa kalangan yang paling banyak menggunakan luar organisasi atau perusahaan terkait. Maka dari itu
dan sangat membutuhkan Internet saat ini adalah dari penggunaan teknologi cybersecurity menjadi sangat penting
kalangan mahasiswa. Dari banyak nya jumlah pengguna untuk melindungi data berharga yang dimiliki individu,
Internet di kalangan mahasiswa tersebut, jumlah kejahatan organisasi, maupun perusahaan.
yang terjadi di dunia Internet atau dikenal sebagai cybercrime Dari hal tersebut maka banyak peneliti yang
juga semakin banyak terjadi. Hal ini mungkin saja terjadi melakukan penelitian terhadap hal ini, seperti yang pernah
karena kurangnya pengetahuan tentang bahaya yang akan dilakukan oleh seorang peneliti dari Tamil Nadu yang
bertujuan untuk melakukan analisis terhadap tingkat
kesadaran yang dimiliki oleh mahasiswa yang berada di 7. H1.7: Jurusan yang ditempuh memiliki pengaruh
wilayah Tamil Nadu. Dan hasil yang didapat dari penelitian pada pengetahuan tentang cybersecurity pada
ini yaitu, mahasiswa yang berada di wilayah Tamil Nadu mahasiswa
sudah memiliki tingkat kesadaran yang di atas rata-rata dan 8. H2.1: Usia memiliki pengaruh pada kesadaran akan
hal ini akan membantu mereka dalam menjaga diri mereka cybersecurity pada mahasiswa
dari bahaya cyber-attack.[4] 9. H2.2: Jenis kelamin memiliki pengaruh pada
III. METODOLOGI PENELITIAN kesadaran akan cybersecurity pada mahasiswa
10. H2.3: Domisili memiliki pengaruh pada kesadaran
Pada bagian ini akan dijelaskan apa dan bagaimana
metode yang akan dipakai dan dijalankan dalam melakukan akan cybersecurity pada mahasiswa
analisis ini, yang akan dijelaskan dalam sub bab di bawah ini: 11. H2.4: Besar uang saku bulanan memiliki pengaruh
pada kesadaran akan cybersecurity pada mahasiswa
A. Sampel dan Populasi 12. H2.5: Jenjang pendidikan memiliki pengaruh pada
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan kesadaran akan cybersecurity pada mahasiswa
metode kuesioner yang telah dibuat oleh peneliti dengan 13. H2.6: Jenis Perguruan Tinggi memiliki pengaruh
menggunakan Google Forms dan disebarkan dengan bantuan pada kesadaran akan cybersecurity pada mahasiswa
media sosial,. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa S1 yang ada di Indonesia. Untuk analisis SEM 14. H2.7: Jurusan yang ditempuh memiliki pengaruh
yang digunakan untuk melihat hubungan antara satu atau lebih pada kesadaran akan cybersecurity pada mahasiswa
variabel [5], jumlah sampel minimal yang diperlukan atau
disarankan sebanyak 100 – 200 sampel [6]. Dan sampel yang Tabel 1 menampilkan metode pengubahan data yang
berhasil didapatkan dalam proses pengumpulan data digunakan pada analisis berikutnya.
sebelumnya adalah 387, dan hasil tersebut telah berhasil
memenuhi jumlah yang harus dipenuhi untuk menerapkan Tabel 1 Metode Pengubah Data
teknik SEM.
B. Variabel Penelitian Jen Var Fa Variabel asli Peubah
is iab kto
Untuk mempersempit jumlah variabel yang ada dan untuk el
melihat relasi antar variabel, peneliti menggunakan Teknik r
late
analisis faktor, dan Teknik yang dipilih untuk melakukan
analisis ini adalah Teknik Exploratory Factor Analysis(EFA). n
Umur age
Dari hasil analisis faktor tersebut, dapat dilihat jika
variabel pengetahuan(P) dan kesadaran(K) memiliki masing- Jenis Kelamin sex
masing 3 kelompok faktor P1, P2, P3 dan K1, K2, K3.
Independent Variabel

Kelompok faktor tersebut adalah variabel baru dari variabel


pengetahuan dan kesadaran yang akan dijadikan sebagai Domisili Jawa jawa
Demografi

Dependent Variable (DV) dan variabel demografi dijadikan


sebagai Independent Variable (IV). Uang Saku income
IV

C. Model dan Indikator Penelitian


Jenjang Pendidikan sarjana
Model yang digunakan seperti yang tampak pada
gambar I dan II adalah model yang didapatkan dari hasil Jenis Perguruan Tinggi ptn
temuan analisis faktor, dari hasil analisis faktor tersebut
dapat dilihat jika pengetahuan dan kesadaran memiliki
masing-masing 3 faktor yang dapat dijadikan sebagai Jurusan compsci
Dependent Variable (DV) dan membuat demografi
sebagai Independent Variable (IV). Pengetahuan Tentang pengpirate
1. H1.1: Usia memiliki pengaruh pada pengetahuan Aplikasi Bajakan
tentang cybersecurity pada mahasiswa Pengetahuan Tentang pengilegal
P1

2. H1.2: Jenis kelamin memiliki pengaruh pada Video Ilegal


Dependent Variabel

pengetahuan tentang cybersecurity pada mahasiswa Pengetahuan Tentang pengporno


Pornografi
Pengetahuan

3. H1.3: Domisili memiliki pengaruh pada


pengetahuan tentang cybersecurity pada mahasiswa Pengetahuan Password pengpassstr
4. H1.4: Besar uang saku bulanan memiliki pengaruh Kuat
pada pengetahuan tentang cybersecurity pada Pengetahuan Password pengpassunq
P2

mahasiswa Unik
5. H1.5: Jenjang pendidikan memiliki pengaruh pada Pengetahuan pengpassren
pengetahuan tentang cybersecurity pada mahasiswa Penggantian Password
Secara berkala
6. H1.6: Jenis Perguruan Tinggi memiliki pengaruh
Pengetahuan Jaringan pengjp
P3

pada pengetahuan tentang cybersecurity pada


Publik
mahasiswa
Pengetahuan Transaksi pengt Kesadaran Password kespassunq
Online Unik
Pengetahuan VPN pengvpn Kesadaran Penggantian kespassren
Password Secara
Pengetahuan VPN pengvpnt berkala
Terpercaya Kesadaran Jaringan kesjp
Pengetahuan Tentang pengssl Publik
SSL Kesadaran Transaksi kest
Pengetahuan Tentang 2 pengtfa Online
Factor Kesadaran VPN kesvpn
Authentication(2FA)

K3
Kesadaran Tentang kespirate Kesadaran VPN kesvpnt
Aplikasi Bajakan Terpercaya
Kesadaran Tentang kesilegal Kesadaran Tentang SSL kesssl
Kesadaran

K1

Video Ilegal
Kesadaran Tentang kesporno Kesadaran Tentang 2 kestfa
Pornografi Factor
Authentication(2FA)
Kesadaran Password kespassstr
K2

Kuat

Gambar I. Path Diagram Pengetahuan


Gambar II. Path Diagram Kesadaran

D. Data Responden Dari Jumlah responden yang terkumpul, responden


yang paling banyak mengisi survei kuesioner ini adalah
Populasi dari data yang didapatkan adalah seluruh
responden yang masih menjalani Pendidikan S1 yang
mahasiswa yang ada di Indonesia dan tidak ada batas umur
mana dari data yang dihasilkan dapat dilihat bahwa
dalam pengisian kuesioner ini. Kuesioner disebarkan melalui
jumlah responden yang masih menempuh Pendidikan S1
Google Forms dan berhasil dikumpulkan 387 responden
adalah sejumlah 86% dari jumlah total responden.
dengan komposisi demografi sebagai berikut:
6. Jenis Perguruan Tinggi
Jenis perguruan tinggi yang dominan dalam data ini
1. Usia
adalah dari kalangan perguruan tinggi swasta dengan total
Dari data yang didapatkan, rentang usia responden
responden 220 dari 387 responden yang mengisi
adalah 17 hingga 50 tahun dengan nilai rerata 21 tahun
kuesioner sedangkan sisanya adalah dari perguruan tinggi
dan simpangan baku 3 tahun.
7. Jurusan
2. Jenis Kelamin
Dalam kuesioner yang disebarkan, peneliti membagi
Dari data jenis kelamin yang berhasil dikumpulkan
jurusan yang ada pada perguruan tinggi menjadi 5
data yang dominan adalah data perempuan yang
kelompok yaitu Ilmu Alam, Ilmu Kesehatan, Ilmu
berjumlah 62% dari total data yang terkumpul
Formal, Ilmu Sosial dan Budaya, dan Ilmu Teknik dan
3. Domisili
Rekayasa. Dalam dari data yang terkumpul, jurusan yang
Responden yang menjadi dominan dalam survei ini menjadi dominan dalam data ini adalah jurusan Ilmu
adalah responden yang berdomisili di pulau Jawa yang Sosial dan Budaya yaitu berjumlah 39% dari jumlah total
berjumlah 65%, sedangkan yang berada di luar Jawa data. Akan tetapi, yang menjadi fokus utama dalam
adalah sekitar 35 %. analisis ini adalah jurusan Ilmu Formal yang meliputi
4. Uang Saku rumpun keilmuan Matematika, Ilmu Komputer,
Dari hasil survei yang berhasil dikumpulkan dapat Informatika, dan Teknologi Informasi.
dilihat jika kebanyakan mahasiswa yang mengisi
responden ini memiliki uang saku senilai Rp1-3 juta
karena data yang ditunjukkan bahwa mahasiswa yang E. Metode Analisis Data
mendapat uang saku Rp1-3 juta per bulannya mencapai Untuk melakukan analisis pada data yang telah
57% dari total data yang didapatkan. dikumpulkan, peneliti menggunakan metode analisis statistik
5. Jenjang Pendidikan dengan teknik Structural Equation Modeling (SEM) dengan
menggunakan Bahasa R. Dengan menggunakan teknik SEM
peneliti dapat melakukan teknik analisis multivariable yang Tabel III Hasil Goodness of Fit Model
digunakan untuk menganalisis hubungan struktural pada Pengetahuan
suatu variabel yang terdapat pada data yang akan dianalisis, Indikator Nilai Keterangan
dan dengan menggunakan Teknik SEM peneliti juga dapat CMIN/DF 2.881 Fit
menguji hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel SRMR 0.042 Fit
RMSEA 0.07 Fit
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN CFI 0.93 Fit
TLI 0.918 Fit
Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan dan
menampilkan hasil dari analisis yang dilakukan sebelumnya,
dan juga akan dibahas juga bagaimana cara analisis ini Tabel IV Hasil Goodness of Fit Model
dilakukan dan menjelaskan apakah hasil yang didapat dapat Kesadaran
memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan atau tidak. Indikator Nilai Keterangan
CMIN/DF 3.661 Fit
A. Pengujian Kuesioner
SRMR 0.051 Fit
Setelah semua data yang diperlukan sudah terkumpul, RMSEA 0.083 Fit
maka Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melihat CFI 0.915 Fit
seberapa tinggi validitas dan reliabilitas yang dimiliki pada
TLI 0.9 Fit
data yang sudah terkumpul sebelumnya. Dan hasil ini nanti
akan digunakan untuk analisis selanjutnya.
Dari hasil tabel III dan IV dapat dilihat jika semua
hasil goodness of fit baik itu pengetahuan ataupun kesadaran
1. Uji Reliabilitas dan Validitas
semua nya sudah memenuhi kriteria nilai yang sudah
Dalam melakukan pengujian reliabilitas suatu data, ditetapkan tersebut. Dan dapat disimpulkan jika model yang
sebuah data harus dapat memenuhi sebuah standar ukuran digunakan sudah cocok dengan data yang dianalisis.
internal yang telah ditetapkan, ukuran nilai tersebut adalah
Cronbach’s alpha yang harus dipenuhi agar suatu data dapat 2. Uji Struktural Model dan Hipotesis
disebut reliabel.
` Untuk melakukan uji struktural model pada suatu
Dan nilai Cronbach’s alpha pada data yang akan
data, hal yang paling penting yang perlu disiapkan adalah
dianalisis oleh peneliti adalah 0,94 yang mana nilai tersebut
nilai dari parameter estimate coefficient [12], yang mana nilai
sudah memenuhi kriteria “excellent” yang bernilai >=90. Itu
tersebut digunakan untuk menguji dan mengevaluasi dari
berarti data yang akan dianalisis nanti telah terbukti reliabel.
hipotesis yang telah dimodelkan. Ada suatu nilai yang harus
Sedangkan untuk menguji validitas data yang telah
dipenuhi saat melakukan pengujian agar suatu hipotesis dapat
dikumpulkan, juga ada nilai loading dari masing-masing
diterima, yang mana nilai tersebut yaitu, nilai critical ratio
variabel yang harus dipenuhi.
(CR) > 1.96 dan p-value <0.05. Hasil dari pengujian
Dan nilai loading dari tiap variabel laten, baik itu
struktural untuk kedua model dapat dilihat pada Tabel V:
pengetahuan dan kesadaran semuanya sudah memenuhi
kriteria “very beneficial” yang berarti semua nilai loading
Tabel V Hasil Pengujian Struktural Model
pada setiap variabel sudah di atas 0.35. dan karena itu berarti
Pengetahuan
semua data yang akan dianalisis sudah terbukti validitas nya.
Index Estimate CR P
age -0.012 -0.682 0.495
B. Hasil Penelitian sex 0.552 5.440 0.000
1. Hasil Uji Coba Goodness of Fit jawa 0.369 3.614 0.000
Tujuan dari uji coba ini adalah untuk melihat seberapa income 0.208 3.197 0.001
tinggi tingkat kecocokan model yang digunakan pada data sarjana -0.240 -1.709 0.087
yang dianalisis. Ada beberapa ketentuan nilai yang menjadi ptn 0.055 0.565 0.572
standar dalam melakukan pengukuran goodness of fit. Nilai compsci 0.415 3.237 0.001
standar yang digunakan untuk uji coba ini akan ditampilkan
pada tabel di bawah ini, begitu pula dengan nilai yang Tabel VI Hasil Pengujian Struktural Model
dihasilkan oleh data yang dianalisis. Kesadaran
Index Estimate CR P
Tabel II Kriteria Goodness of Fit age 0.042 2.650 0.008
Indikator Rekomendasi Nilai sex 0.205 2.250 0.024
CMIN/DF <= 5.0 [7] jawa 0.273 2.938 0.003
SRMR <= .08 [8] income 0.147 2.487 0.013
RMSEA <= .10 [9] sarjana 0.024 0.188 0.851
CFI <= .90 [10] ptn -0.027 -0.300 0.764
TLI <= .90 [11] compsci 0.208 1.786 0.074
Tabel VII Status Hipotesis VI. REFERENCES
Hipotesis Status [1] "3,9 Miliar Orang di Dunia Telah Terhubung Internet,"
H1.1 Tidak Signifikan CNN Indonesia, 10 12 2018. [Online]. Available:
H1.2 Signifikan https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20181210094
H1.3 Signifikan 556-192-352374/39-miliar-orang-di-dunia-telah-
H1.4 Signifikan terhubung-Internet.
H1.5 Tidak Signifikan [2] "APJII: Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Tembus
H1.6 Tidak Signifikan 171 Juta Jiwa," tekno.kompas.com, 16 05 2019.
H1.7 Signifikan [Online]. Available:
H2.1 Signifikan https://tekno.kompas.com/read/2019/05/16/03260037/a
H2.2 Signifikan pjii-jumlah-pengguna-Internet-di-indonesia-tembus-
H2.3 Signifikan 171-juta-jiwa.
H2.4 Signifikan [3] M. Pemilu, N. Rachmatullah, and P. Chairisda,
H2.5 Tidak Signifikan “OPTIMALISASI SATGAS CYBER PATROL
H2.6 Tidak Signifikan POLRES BANYUMAS DALAM,” vol. 4, no. January,
H2.7 Tidak Signifikan pp. 243–296, 2020.
[4] K. Senthilkumar and S. Easwaramoorthy, “A Survei on
Dari tabel status hipotesis di atas, hasil yang Cybersecurity awareness among college students in
ditemukan ialah, pengetahuan tentang cybersecurity yang Tamil Nadu,” IOP Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 263,
dimiliki oleh mahasiswa di Indonesia dipengaruhi oleh faktor no. 4, 2017.
Jenis kelamin, Uang Saku, Domisili, dan Jurusan yang dipilih [5] C. M. Stein, N. J. Morris, N. B. Hall, and N. L. Nock,
oleh mahasiswa tersebut. Sedangkan kesadaran yang dimiliki “Structural equation modeling,” Methods Mol. Biol., vol.
oleh mahasiswa di Indonesia juga dipengaruhi oleh Usia, 1666, pp. 557–580, 2017.
Jenis Kelamin, Domisili, dan Uang Saku yang dimiliki oleh [6] E. J. Wolf, K. M. Harrington, S. L. Clark and M. W.
mahasiswa tersebut. Miller, "Sample Size Requirements for Struktural
Dan dari hasil hipotesis tersebut bisa disimpulkan Equation Models: An Evaluation of Power, Bias, and
jika masing-masing mahasiswa memiliki tingkat Solution Propriety," Educational and Psychological
pengetahuan dan kesadaran yang berbeda-beda tergantung Measurement, vol. 73, no. 6, pp. 913-934, 2013.
dari Usia, Jenis Kelamin, Domisili, Uang Saku, dan jurusan [7] Wheaton, B., Muthen, B., Alwin, D. F., & Summers, G.
dari mahasiswa tersebut. F. (1977). Assessing reliability and stability in panel
models. Sociological Methodology, 8, 84.
V. KESIMPULAN [8] Hu, L. T., & Bentler, P. M. (1999). Cutoff criteria for fit
Mahasiswa menjadi salah satu kalangan yang paling indexes in covariance structure analysis: Conventional
sering terkoneksi dengan internet, baik itu digunakan untuk criteria versus new alternatives. Struktural Equation
menyelesaikan tugas mereka ataupun hanya sekedar untuk Modeling, 6(1), 1–55.
mendapatkan hiburan dari intenet tersebut. Tetapi dari [9] MacCallum, R. C., Browne, M. W., & Sugawara, H. M.
banyaknya mahasiswa yang menggunakan internet, masih (1996). Power analysis and determination of sample size
sedikit mahasiswa yang memiliki pengetahuan dan kesadaran for covariance structure modeling. Psychological
tentang bahaya apa yang ada di dalam internet tersebut. Methods, 1, 130-149.
Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa tingkat [10] Bagozzi, R. P., & Yi, Y. (1988). On the evaluation of
pengetahuan dan kesadaran tentang cybersecurity pada struktural equation models. Journal of the Academy of
mahasiswa dipengaruhi oleh perbedaan domisili, jenis Marketing Science, 16(1), 74-94
kelamin, uang saku, usia, dan jurusan yang mereka pilih di [11] Bentler PM, Bonnet DC (1980). Significance Tests and
perguruan tinggi, dan juga dari hasil analisis ini dapat dilihat Goodness of Fit in the Analysis of Covariance
jika tingkat pengetahuan dan kesadaran yang dimiliki para Structures, Psychol. Bull. 88(3):588-606
mahasiswa sudah cukup tinggi tetapi masih dipengaruhi oleh [12] F. Chandio, “Studying Acceptance Of Online Banking
domisili, jenis kelamin, uang saku, usia, dan jurusan mereka. Information System: A Struktural Equation Model: A
thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy,”
Untuk ke depannya, peneliti akan melakukan analisis
lanjutan untuk melihat bagaimana pengaruh yang dimiliki no. June, pp. 1–269, 2011.
kebiasaan para mahasiswa terhadap pengetahuan dan [13] A. Priandoyo, “Vulnerability Assessment untuk
kesadaran tentang cybersecurity di kalangan mahasiswa di Meningkatkan Kesadaran Pentingnya Keamanan
Indonesia. Informasi,” Ernst & Young, vol. 1, no. 2, pp. 73–83,
2006.
[14] Q. K. Rini and A. Sidhiq, “Hubungan Tingkat Kesadaran
Akan Keamanan Internet Dan Efikasi Diri Terhadap
Internet,” J. Ilm. Psikol., vol. 8, no. 2, 2015.
[15] P. Widodo and D. Gunawan, “Efektivitas keamanan
informasi dalam menghadapi ancaman social
engineering effectiveness of information security threats
facing social engineering,” Ef. Keamanan Inf. Dalam
Menghadapi Ancaman Soc. Eng., pp. 73–90.
[16] A. Y. Wang and M. Rhemtulla, “Power analysis for [17] I. A. Afandi, A. Kusyanti, and N. H. Wardani, “Analisis
parameter estimation in struktural equation modeling: a Hubungan Kesadaran Keamanan , Privasi Informasi ,
discussion and tutorial,” Adv. Methods Pract. Psychol. Perilaku Keamanan Pada Para Pengguna Media Sosial
Sci., p. 211, 2020. Line,” J. Pengemb. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol.
1, no. 9, pp. 783–792, 2017.

Anda mungkin juga menyukai