Anda di halaman 1dari 6

1. Jelaskan menurut pendapat anda apa yang dimaksud multimedia selective encryption!

2. Buatlah peta analisis perbedaan & beserta contoh kasusnya!;


- Kriptografi dan Steganografi
- Steganografi dan Watermarking
- Steganografi dan Steganalisis
3. Dalam multimedia security terdapat tahapan content analysis & forensics analysis,
bagaimana proses masing-masing analisis dan apa yang membedakan!
4. Sebutkan & Jelaskan penerapan kriptografi dalam lingkup keamanan sistem operasi dan
aplikasi!
5. Buatlah konsep pengembangan skema keamanan multilevel security (dapat berupa
penggabungan keamanan fisik & logic)

JAWAB :

1. Multimedia selective encryption merupakan suatu cara mengenskripsi hanya pada


sebahagiaan komponen data multimedia, namun memberikan efek terhadap keseluruhan
data multimedia.

2. Perbedaan dan contoh kasus

a. Kriptografi dan Steganografi

Perbedaan

Perbedaan antara kriptografi dan steganografi terletak pada hasil keluarannya. Hasil
dari kriptografi berupa data yang berbeda dari bentuk aslinya dan biasanya datanya
seolah-olah berantakan namun dapat dikembalikan ke data semula. Sedangkan hasil
dari keluaran steganografi memiliki bentuk yang sama dengan data aslinya, tentu saja
persepsi ini oleh indra manusia, tetapi tidak oleh komputer atau pengolah data lainnya.
Contoh kasus

KRIPTOGRAFI
Steganografi

b. Steganografi dan Watermarking

Perbedaan

Perbedaan utama antara steganografi dan watermarking adalah pada tujuan atau
implementasi kedua metode tersebut. Steganografi dimaksudkan dalam komunikasi
informasi, sedangkan watermarking dimaksudkan untuk perlindungan hak cipta atau
milik siapa dokumen tersebut
Contoh kasus
Jika ada orang lain mengklaim bahwa produk digital yang didapatkannya adalah
miliknya, maka pemegang hak cipta atas karya multimedia tersebut dapat membantah
klaim tersebut dengan proses verifikasi.
Caranya:
- Watermark diekstraksi dari produk digital yang disengketakan.
- Watermark yang diekstraksi tersebut dibandingkan dengan watermark pemegang
hak cipta.
- Jika sama, berarti memang dialah pemegang hak cipta produk multimedia
tersebut.

Watermark pada document


Steganografi dan steganalisis

Perbedaan

Steganografi bertujuan untuk menyembunyikan suatu pesan rahasia pada media


tertentu tanpa terkenali oleh panca indera manusia. Sedangkan steganalisis yaitu
proses mendeteksi suatu pesan apakah megandung sebuah pesan rahasia atau tidak
didalamnya

Contoh kasus steganalisis


Alice dan Bob, dua orang penghuni penjara menerapkan steganografi untuk
menyembunyikan pesan rahasia tentang rencana mereka untuk melarikan diri. Dalam
komunikasi antar keduanya, sedapat mungkin Alice dan Bob berusaha menghindari
kecurigaan sipir (Wendy). Pada saat yang bersamaan, Wendy menerapkan
steganalysis untuk sedapat mungkin mendeteksi adanya sesuatu yang mencurigakan
di dalam komunikasi antara Alice dan Bob.

c. Contoh kasus steganografi


Steganografi dengan media teks:
Sebuah dokumen yang disamarkan bertuliskan:
I’m feeling really stuffy. Emily’s medicine wasn’t strong enough with another
febrifuge.
Dalam dokumen yang disamarkan itu terdapat pesan rahasia yaitu “meet me at nine”.
Hal ini dapat diketahui dengan mengambil semua huruf kedua dari setiap kata dan
dikumpulkan menjadi satu.

3. Content analysis:
a. Unitizing, adalah upaya untuk mengambil data yang tepat dengan kepentingan penelitian
yang mencakup teks, gambar, suara, dan data-data lain yang dapat diobservasi lebih
lanjut. Unit adalah keseluruhan yang dianggap istimewa dan menarik oleh analis yang
merupakan elemen independen. Unit adalah objek penelitian yang dapat diukur dan dinilai
dengan jelas, oleh karenanya harus memilah sesuai dengan pertanyaan penelitian yang
telah dibuat.
b. Sampling, adalah cara analis untuk menyederhanakan penelitian dengan membatasi
observasi yang merangkum semua jenis unit yang ada. Dengan demikian terkumpullah
unit-unit yang memiliki tema/karakter yang sama. Dalam pendekatan kualitatif, sampel
tidak harus digambarkan dengan proyeksi statistik. Dalam perdekatan ini kutipan-kutipan
serta contoh-contoh, memiliki fungsi yang sama sebagai sampel. Sampel dalam bentuk
ini digunakan untuk mendukung atas pernyataan inti dari peneliti.

c. Recording, dalam tahap ini peneliti mencoba menjembatani jarak (gap) antara unit yang
ditemukan dengan pembacanya. Perekamaan di sini dimaksudkan bahwa unit-unit dapat
dimainkan/digunakan berulang ulang tanpa harus mengubah makna. Kita mengetahui
bahwa setiap rentang waktu memiliki pandangan umum yang berbeda. Olehkarenanya
recording berfungsi untuk menjelaskan kepada pembaca/pengguna data untuk
dihantarkan kepada situasi yang berkembang pada waktu unit itu muncul dengan
menggunakan penjelasan naratif dan atau gambar pendukung. Dengan demikian
penjelasan atas analisis isi haruslah tahan lama dapat bertahan disetiap waktu.

d. Reducing, tahap ini dibutuhkan untuk penyediaan data yang effisien. Secara sederhana
unit-unit yang disediakan dapat disandarkan dari tingkat frekuensinya. Dengan begitu
hasil dari pengumpulan unit dapat tersedia lebih singkat, padat, dan jelas.

e. Inferring, tahap ini mencoba menanalisa data lebih jauh, yaitu dengan mencari makna
data unit-unti yang ada. Dengan begitu, tahap ini akan menjembatanai antara sejumlah
data deskriptif dengan pemaknaan, penyebab, mengarah, atau bahkan memprovokasi
para audience/pengguna teks. Inferring, bukan hanya berarti deduktif atau induktif, namun
mencoba mengungakap konteks yang ada dengan menggunkan konstruksi analitis
(analitical construct). Konstuksi analitis befngsi untuk memberikan model hubungan
antara teks dan kesimpulan yang dituju. Dengan begitu, konstuksi analitis harus
menggunkan bantuan teori, konsepsi yang sudah memiliki kebasahan dalam dunia
akademis.

f. Naratting, merupakan tahan yang terakhir. Narasi merupakan upaya untung menjawab
pertanyaan penelitian. Dalam narasi biasanya juga berisi informasi-informasi penting bagi
pengguna penelitian agar mereka lebih paham atau lebih lanjut dapat mengambil
keputusan berdasarkan hasil penelitian yang ada.
Forensic analysis

a. Assessment; pemeriksa computer forensic harus menilai bukti digital sepenuhnya


dengan mematuhi ruang lingkup dari kasus untuk menentukan tindakan yang harus
diambil.
b. Acquisition; Secara alami, bukti digital rentan dan dapat diubah, rusak, atau dihancurkan
oleh pemeriksaan atau penanganan yang tidak tepat. Pemeriksaan yang paling tepat
dilakukan pada copy dari bukti asli tersebut. Bukti asli harus diperoleh dengan cara
melindungi dan mempertahankan integritas dari bukti tersebut.
c. Examination; Tujuan dari proses ini adalah untuk mengekstrak dan menganalisis bukti
digital. Ekstrak disini mengacu pada proses pemulihan data (recovery data) dari sebuah
media. Analisisnya mengacu pada penafsiran dari data dan menempatkannya dalam
format logis dan berguna.
d. Documenting dan reporting; Tindakan dan observasi harus didokumentasikan selama
proses forensic berlangsung. Hal ini termasuk dengan persiapan laporan tertulis dari
temuan yang ada
4.
- SSL (Secure Socket Layer) adalah cara untuk sebuah website untuk membangun
koneksi yang aman (terenkripsi) antara webserver (website) dengan client (Browser) atau
antara mail server dengan mail client.
- Secure Shell (SSH) adalah sebuah protokol jaringan kriptografi untuk komunikasi data
yang aman, login antarmuka baris perintah, perintah eksekusi jarak jauh, dan layanan
jaringan lainnya antara dua jaringan komputer.
- PGP adalah singkatan dari Pretty Good Privacy, dan merupakan program komputer
yang sering dipakai dalam proses kriptografi dan autentikasi pengiriman data komputer.
... Dalam bidang kriptografi, selain PGP, terdapat metode penyandian enkripsi dan
dekripsi yang lain seperti: DES, AES, RSA, dan lain lainnya.

Perbedaan content analysis dan forensics analysis

 Content analysis merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui


kecenderungan isi komunikasi. Ada dua pendekatan yang sering digunakan yaitu analisis
isi kuantitatif dan analisis isi kualitatif.
 Forensics analysis adalah aktifitas penyelidikan yang dilakukan dengan tujuan untuk
menemukan bukti digital dan memperkuat bukti fisik yang sudah ada dari kasus yang
sedang diteliti.

5. Konsep pengembangan skema keamanan multilevel security

Anda mungkin juga menyukai