Anda di halaman 1dari 7

STEGANOGRAPHY

Oleh:

Pande Luh Putu Dian

NIM.1715051012

Semester VI

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2020
A. Pengertian Steganography
Steganografi (Steganography) adalah ilmu dan seni
menyembunyikan pesan rahasia (hidding message) sehingga keberadaan
pesan tidak terdeteksi oleh indra manusia. Kata steganografi berasal dari
bahasa Yunani steganos yaitu berarti “tersembunyi” atau “terselubung”
dan graphein yang berarti “menulis”. Steganografi merupakan kebalikan
dari kriptografi yang menyamarkan arti dari sebuah pesan rahasia saja,
tetapi tidak menyembunyikan bahwa ada sebuah pesan. Kelebihan
Steganografi dibandingkan dengan Kriptografi adalah pesan-pesannya
akan dibuat tidak menarik perhatian dan tidak menimbulkan kecurigaan,
berbeda dengan Kriptografi yang pesannya tidak disembunyikan,
walaupun pesannya sulit untuk di pecahkan akan tetapi itu akan
menimbulkan kecurigaan pesan tersebut.

B. Tujuan Steganografi
Merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah
pesan tersembunyi atau sebuah informasi. Dalam prakteknya, kebanyakan
pesan disembunyikan dengan membuat perubahan tipis terhadap data
digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang
potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang terlihat tidak berbahaya.
Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada kriptografi) dan pesan
untuk disembunyikan. Orang yang menerima gambar kemudian dapat
menyimpulkan informasi terselubung dengan cara mengganti kunci yang
benar ke dalam algoritma yang digunakan.

C. Prinsip Steganografi
Untuk menyisipkan data yang ingin disembunyikan membutuhkan
dua unsur. Unsur pertama adalah media penampung seperti citra, suara,
video dan sebagainya yang terlihat tidak mencurigakan untuk menyimpan
pesan rahasia. Unsur kedua adalah pesan yang ingin disembunyikan yaitu
media penampungnya berupa citra yang disebut cover-object dan citra
yang telah disisipi pesan disebut stego-object.
Secara umum, terdapat dua proses didalam steganografi, yaitu
proses embedding untuk menyisipkan pesan ke dalam cover-object dan
proses decoding untuk ekstraksi pesan dari stego-object. Kedua proses ini
mungkin memerlukan kunci rahasia yang dinamakan stego-key agar hanya
pihak yang berhak saja yang dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi
pesan.
Beberapa istilah di dalam ilmu steganografi antara lain:
 Embedded Message (HiddenText)
Embedded Message atau hiddentext atau pesan tersembunyi adalah
pesan yang ingin disembunyikan kedalam Cover-Object. Dalam
hal ini bisa jadi bentuknya adalah text, file dokumen atau gambar.
 Cover-Object (Covertext)
Cover-Object atau covertext atau text yang mengkover pesan
tersembunyi adalah suatu objek yang digunakan sebagai wadah
penyisipan pesan.
 Stego-Object (stegotext)
Stego-object adalah hasil dari steganografi tersebut yakni cover-
object yang telah dimasukkan embedded message di dalamnya.
 Stego-Key
Stego key adalah kunci steganografi tersebut yang digunakan untuk
meng-hidden embedded message atau mengekstraknya sehingga
embedded message dapat dipisahkan dari cover-object.

D. Kriteria Dalam Steganografi


Penyembunyian data rahasia ke dalam media digital mengubah
kualitas media tersebut, kriteria yang harus diperhatikan dalam
penyembunyian data diantaranya adalah:
 Fidelity
Mutu citra penampung tidak jauh berubah, setelah
penambahan data rahasia, citra hasil steganografi masih terlihat
dengan baik. Pengamat tidak mengetahui kalau didalam citra
tersebut terdapat data rahasia.
 Robustness
Data yang disembunyikan harus bisa bertaham terhadap
manipulasi yang dilakukan pada citra penampung seperti
diubahnya kontras, penajaman, penempatan, penambahan noise,
perbesaran gambar, pemotongan (cropping), enskripsi dan
sebagainya jika pada citra dijalankan operasi pengolahan citra
maka data yang tersebunyi didalamnya tidak rusak.
 Recovery :
Data yang sudah tersembunyi dalam steganografi harus bisa
diungkapkan kembali (recovery) karena ini bertujuan bahwa
steganografi merupakan data hidding maka sewaktu-waktu data
rahasia didalam citra penampung harus bisa diangkat kembali
untuk dipakai secara berkelanjutan.

E. Aspek Staganografi
Suatu steganografi mempunyai tiga aspek yang bisa menjadi
penentu berhasil atau tidaknya atau baik-tidaknya suatu steganografi
dalam menjalankan tugasnya (Ermadi dkk, 2004) yakni:
 Kapasitas (capacity)
Kapasitas mengarah kepada jumlah informasi yang dapat
disembunyikan dalam medium cover. Keamanan merupakan
ketidakmampuan pengamat dalam mendeteksi pesan yang
disembunyikan dan ketahanan adalah jumlah modifikasi medium
stego yang dapat bertahan sebelum musuh merusak pesan rahasia
yang disembunyikan dalam steganografi.
 Keamanan (security)
Keamanan dalam sistem steganografi klasik
menggambarkan rahasia sistem encodding-nya. Teori informasi
sangat mungkin untuk lebih spesifik daripada apa yang
dimaksudkan dengan suatu sistem yang benar-benar aman.
 Ketahanan (robustness)
Ketahanan mengarah kepada data citra penampang (seperti
dirubahnya kontras, penajaman, rotasi, perbesaran gambar,
pemotongan dan sebagainya). Jika pada citra dijalankan operasi
pengolahan citra, maka data yang tersembunyi tidak mengalami
kerusakan.

F. Jenis-Jenis Teknik Steganografi


Menurut teknik steganografi yang dipakai, ada tujuh jenis teknik
steganografi antara lain sebagai berikut:
 Injection
Sebuah teknik penanaman pesan rahasian dengan langsung
ke dalam sebuah media. Salah satu masalah dari teknik ini yaitu
ukuran media yang bisa diinjeksi menjadi lebih besar dari ukuran
normalnya, menjadikan mudah terdeteksi. Teknik ini biasa disebut
dengan embedding.
 Subtitusi
Data normal yang diganti dengan data rahasia. Seringkali
hasil dari teknik ini tidak begitu merubah ukuran data asli, namun
tergantung dari file media yan data yang ingin disembunyikan.
Teknik substitusi dapat menurunkan kualitas media yang
disisipinya.
 Transformasi Domain
Teknik yang sangat efektif. Pada dasarnya, transformasi
domain membuat data tersembunyi dalam transforspace.
 SpreadSpectrum
Teknik pentransmisi memakai pseudo-noise code, yang
independen pada data informasi sebagai modulator berupa
gelombang dalam penyebaran energi sinyal dalam suatu jalur
komunikasi (bandwith) yang lebih besar daripada sinyal jalur
komunikasi informasi. Oleh penerima, sinyal disatukan kembali
memkai replika pseudo-noise code yang disinkronkan.
 Statistical Method
Teknik ini disebut juga skema steganographic 1 bit. Skema
itu menanamkan satu bit informasi di media tumpangan dan
merubah statistik meskipun hanya 1 bity. Perubahan statistik
ditampilkan dengan indikasi 1 dan apabila tidak ada perubahan,
akan diketahui indikasi 0. Sisten ini bekerja menurut kemampuan
penerima dalam membedakan antara informasi yang dimodifikasi
dengan yang belum.
 Distortion
Metode ini membuat perubahan terhadap benda yang
ditumpangi oleh data rahasia.
 Cover Generation
Metode yang unik dibanding dengan metode lainnya sebab
cover object dipilih untuk membuat pesan tersembunyi.

G. Penggunaan Steganografi
 Watermarking
Watermark adalah tanda khusus yang disisipkan kedalam
gambar atau hasil karya sebagai keamanan dan perlindungan hak
cipta. Watermark tersebut biasanya berisi data-data dari hasil karya
yang disisipkan menggunakan teknik steganografi.
 Penyembunyian File Rahasia
File-file penting dan sifatnya rahasia dapat disembunyikan
dengan menggunakan teknik steganografi sehingga orang-orang
tidak akan menyadari keberadaannya. Namun tujuan ini memiliki
dua sisi; sisi positif dan sisi negatif. Sisi positifnya tentu apabila
file-file tersebut adalah rahasia negara, hal ini akan sangat
bermanfaat untuk mencegah bocornya informasi melalui pencurian
data. Sisi negatifnya tentu adalah penyembunyian barang bukti
digital atas kejahatan yang dilakukan sehingga menghambat
penyelidikan.

Anda mungkin juga menyukai