Anda di halaman 1dari 13

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Aplikasi

Menurt Widianti ( 2000 ) Aplikasi adalah suatu program yang siap

untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi

pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan

oleh suatu sasaran yang akan dituju.

2.2. Merahasiakan Data

Menurut Rifki Sadikin (2012:3) Kerahasian data ( Data

Confidentiality ) adalah layanan keamanan jaringan yang memproteksi data

tetranmisi terhadap pengungkapan oleh pihak yang tidak berwenang.

Misalnya Alice mengirim data rahasia melalui interet ke .

Steganografi merupakan seni komunikasi rahasia dengan

menyembunyikan pesan pada objek yang tampaknya tidak berbahaya.

Keberadaan pesan Steganografi adalah rahasia. Istilah Yunani ini berasal

dari kata Steganos, yang berarti tertutup dan Graphia, yang berarti menulis

(Siregar, 2011:3).

Istilah Steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos

yang berarti penyamaran atau penyembunyian dan graphein yang berarti

tulisan. Jadi, Steganografi bisa diartikan sebagai seni menyembunyikan

pesan dalam data lain tanpa mengubah data yang ditumpanginya tersebut

sehingga data yang ditumpanginya sebelum dan setelah proses

penyembunyian hampir terlihat sama.

4
5

Steganografi termasuk ke dalam security through obscurity.

Steganografi biasa digunakan oleh teroris, intelijen, atau militer dalam

menyampaikan pesan sehingga tidak diketahui orang lain.

Steganografi membutuhkan dua poperti yaitu media penampung

dan pesan rahasia. Media penampung yang umum digunakan adalah

gambar, suara, video atau teks. Pesan yang disembunyikan dapat berupa

sebuah artikel, gambar, daftar barang, kode program atau pesan lain.

Penggunaan Steganografi antara lain bertujuan untuk

menyamarkan eksistensi (keberadaan) data rahasia sehingga sulit dideteksi

dan melidungi hak cipta suatu produk. Steganografi dapat dipandang

sebagai kelanjutan kriptografi. Jika pada kriptografi, data yang telah

disandikan (ciphertext) tetap tersedia, maka dengan Steganografi ciphertext

dapat disembunyikan sehingga pihak ketiga tidak mengetahui

keberadaannya. Data rahasia yang disembunyikan dapat diekstraksi kembali

persis sama seperti keadaan aslinya.

Keuntungan Steganografi dibandingkan dengan kriptografi adalah

bahwa pesan yang dikirim tidak menarik perhatian sehingga media

penampung yang membawa pesan tidak menimbulkan kecurigaan bagi

pihak ketiga. Ini berbeda dengan kriptografi dimana ciphertext

menimbulkan kecurigaan bahwa pesan tersebut merupakan pesan rahasia.

Tujuan dari Steganografi adalah menyembunyikan keberadaan

pesan dan dapat dianggap sebagai pelengkap dari kriptografi yang bertujuan

untuk menyembunyikan isi pesan. Oleh karena itu, berbeda dengan

kriptografi, dalam Steganografi pesan disembunyikan sedemikian rupa


6

sehingga pihak lain tidak dapat mengetahui adanya pesan rahasia. Pesan

rahasia tidak diubah menjadi karakter aneh seperti halnya kriptografi. Pesan

tersebut hanya disembunyikan ke dalam suatu media berupa gambar, teks,

musik, datau media digital lainnya dan terlihat media biasa (Siregar,

2011:15).

Dokumen adalah sebuah objek yang menyajikan informasi,

merupakan wahana wadah pengetahuan dan ingatan manusia, karena dalam

dokumen disimpan pengetahuan yang diperoleh manusia serta segala

sesuatu yang di ingat manusia dengan tidak memandang media maupun

bentuknya. Karakteristik dokumen dapat digolongkan menjadi dua

kelompok besar, yaitu :

a. Berdasarkan ciri fisik, mencakup tinggi, berat, tata letak, proses

pembuatan, frekuensi waktu, segi bentuk tekstual dan non tekstual .

b. Berdasarkan ciri intelektual.Ciri intelektual menggunakan criteria seperti

tujuan dokumen, isi, subyek, jenis kepengarangan, sumber, metode

penyebaran,dan keaslian karya.

Secara umum, terdapat dua proses didalam penyembunyian file.

Yaitu proses embedding untuk menyembunyikan pesan dan ekstraksi untuk

mengekstraksi pesan yang disembunyikani. Proses-proses tersebut dapat

dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1. Proses Embedding


7

Gambar 2.2. Proses Ektraksi

Dalam menyembunyikan pesan, ada beberapa kriteria dari

Steganografi digital yang harus dipenuhi, antara lain :

a. Impercepbility

Keberadaan pesan tidak dapat dipersepsi oleh kasat mata. Jika pesan

disisipkan ke dalam sebuah citra, citra yang telah disisipi pesan harus

tidak dapat dibedakan citra asli oleh mata.

b. Fidelity

Mutu media penampung tidak berubah akibat penyisipan. Perubahan

yang terjadi harus tidak dapat dipersepsi oleh panca indra.

c. Recovery

Pesan yang disembunyikan harus dapat diungkap kembali. Tujuan

Steganografi adalah menyembunyikan informasi, maka sewaktu-waktu

informasi yang disembunyikan ini harus dapat diambil kembali untuk

dapat digunakan lebih lanjut sesuai keperluan.

2.3. Citra Gambar

Citra gambar memiliki informasi berupa gambar dan terdiri dari

elemen terkecil yaitu piksel. Citra gambar direpresentasikan dalam bentuk

matriks 2 dimensi yang setiap elemen merepresentasikan piksel pada


8

gambar.Terdapat beberapa jenis pewarnaan pada citra gambar yaitu duotone

(dua warna), grayscale dan citra berwarna. Citra berwarna dapat memiliki

sistem pewarnaan RGB, indexed color atau 256 color (Pangaribuan, 2005:1-

2) .

Pada citra gambar dengan pewarnaan duotone, warna pada piksel

hanya memiliki 2 kemungkinan warna, pada umumnya hitam-putih. Dengan

penggunaan warna 1-bit, maka kualitas gambar pada citra gambar tidak

begitu bagus. Pewarnaan grayscale memiliki kualitas lebih baik. Pada

grayscale, warna yang tersedia hanyalah warna-warna yang ada diantara

hitam dan putih, meliputi warna abu-abu yang beragam

Struktur gambar, secara garis besar dibagi menjadi empat bagian,

yaitu :

a. File Header,

b. Image Header,

c. Color Palette,

d. Pixel Data.

Bagian File Header, Image Header, dan Color Palette terdiri atas

informasi-informasi yang penting untuk menampilkan citra, apabila terjadi

kehilangan data atau kerusakan data pada bagian-bagian ini maka hal

tersebut akan mengakibatkan citra rusak atau bahkan tidak bisa ditampilkan.

Agar stego-image dapat ditampilkan persis dengan aslinya, dalam

melakukan Steganografi , yang disisipi pesan hanya bagian pixel data saja

karena jika bagian file header, image header, dan color palette ikut disisipi

pesan, maka bagian citra tidak dapat ditampilkan lagi. Sebagai contoh, salah
9

satu bagian dari file header adalah bfType yang mengandung karakter “BM”

yang mengidentifikasi tipe arsip, apabila tipe arsip ini disisipi pesan, maka

tipe arsip dapat berubah menjadi tidak dikenali sehingga citra tidak dapat

ditampilkan. Hal ini menunjukkan bahwa penyisipan pesan dengan teknik

LSB hanya dapat dilakukan pada bagian pixel data, agar citra yang

menyembunyikan tidak rusak.

Pada komputer, gambar yang tampil di layar monitor merupakan

kumpulan array yang merepresentasikan intensitas cahaya yang bervariasi

pada pixel . Pixel adalah titik di layar monitor yang dapat diatur untuk

menampilkan warna tertentu. Pixel disusun di layar monitor dalam susunan

baris dan kolom. Susunan pixel dalam baris dan kolom ini yang dinamakan

resolusi monitor. Resolusi monitor yang sering dijumpai adalah 640x480,

800x600, 1024x768. Melalui pixel inilah suatu gambar dapat dimanipulasi

untuk menyimpan informasi yang akan digunakan sebagai salah satu

pengimplementasian Steganografi .

Format file jpg 24 bit yang dikembangkan oleh Microsoft

menggunakan model warna RGB. Pada model warna RGB, warna yang

ditampilkan di layar monitor disusun oleh tiga buah warna primer, yaitu

Red, Green, Blue. Pada model warna RGB setiap titik pada layar monitor

berisi angka yang menunjukkan intensitas yang dipilih pada suatu tabel

warna RGB. Jadi pada setiap titik dapat dipilih satu warna dari RGB.

Secara umum, file gambar 24 bit mempunyai kedalaman warna

sebagai 24 bit per pixel nya. Jadi jika file citra gambar 24 bit beresolusi

800x600 terdapat 11.520.000 bit dengan asumsi :


10

800pixel x 600pixel x 24bit = 11.520.000bit

Dari perhitungan bit di atas bisa didapatkan ukuran file citra

tersebut sebesar 1.440.125 Byte atau 1,38 Mega Byte dengan ketentuan :

a. 1 MByte = 1024 KByte = 1048576 Byte = 8388608 bit

b. 1 KByte = 1024 Byte = 8192 bit

c. 1 Byte = 8 bit

Pada file gambar 24 bit setiap pixel pada gambar terdiri dari

susunan tiga warna yaitu merah, hijau, biru (RGB) yang masing-masing

disusun oleh bilangan 8 bit (1Byte) dari 0-255 dengan format biner

00000000 sampai 11111111.

2.4. Metode Spread Spectrum

Spread Spectrum Steganografi terpencar-pencar sebagai pesan

yang diacak (encrypted) melalui gambar (tidak seperti dalam LSB). Untuk

membaca suatu pesan, penerima memerlukan algoritma yaitu crypto-key dan

stego-key. Metode ini juga masih mudah diserang yaitu penghancuran atau

pengrusakan dari kompresi dan proses image (gambar).

Metode Spread Spectrum adalah sebuah teknik pentransmisian

dengan menggunakan pseudonoise code, yang independen terhadap data

informasi, sebagai modulator bentuk gelombang untuk menyebarkan

energisinya dalam sebuah jalur komunikasi (bandwidth) yang lebih besar

dari pada sinyal jalur komunikasi informasi. Oleh penerima, sinyal

dikumpulkan kembali menggunakan replika pseudonoise code

tersinkronisasi. Berdasarkan definisi, dapat dikatakan bahwa Steganografi

menggunakan Metode Spread Spectrum memperlakukan cover-object baik


11

sebagai derau (noise) ataupun sebagai usaha untuk menambahkan derau

semu (pseudonoise) ke dalam cover object (Vembriana, 2007:3).

Proses penyisipan pesan menggunakan Metode Spread Spectrum

ini terdiri dari tiga proses, yaitu spreading, modulasi, dan penyisipan pesan

ke citra gambar. Sedangkan Proses ekstraksi pesan menggunakan Metode

Spread Spectrum ini terdiri dari tiga proses, yaitu pengambilan pesan dari

matriks frekuensi, demodulasi, dan despreading.

Pada proses encode dapat digambarkan sebagai sebuah gambar

dengan format gambar, isi pesan “test”, kata kunci "sonny". Fungsi akan

membaca pesan yang dimasukkan dan mengecek ukuran pesan yang

dimasukkan apakah lebih kecil dari ukuran gambar pada yaitu memasukkan

ke dalam rumus ( Rojali dkk, 2012:766 ) :

PanjangPesan = ((ukuranPesan) + 28) * 4 * 8

Angka 28 adalah untuk tag pemberian tanda pada gambar yang

sudah disisipkan, angka 4 adalah besar faktor pengali yang berguna untuk

penyebaran bit serta angka 8 adalah bit gambar. Setelah mengecek ukuran

file selesai kemudian dilakukan pengecekan ukuran gambar, metode

Steganografi yang digunakan dan kata kunci, jika syarat semua sudah

terpenuhi dilanjutkan ke dalam proses penyisipan. Sebelum penyisipan

dilakukan, fungsi akan membaca gambar dan mengambil header dari

gambar gambar yang sudah disiapkan sebelumnya, kemudian gambar dari

body ini nanti yang akan disisipi pesan. Sebelum proses penyebaran, yang

dilakukan adalah mengubah pesan ke bentuk biner. Hasil pengkonversian

biner dari pesan "test" adalah 01110100 01100101 01110011 01110100.


12

Adapun Cara Kerja dari metode Spread Spectrum dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.3. Metode Spread Spectrum

Metode Spread Spectrum pada Steganografi diilhami dari skema

komunikasi spread sprectrum yang mentransmisikan sebuah sinyal pita

sempit ke dalam sebuah kanal pita lebar dengan penyebaran frekuensi.

Fungsi dari penyeberan ini dimaksudkan untuk menambah redunansi

(pengulangan) bit-bit data sehingga diharapkan dapat meningkatkan

robustness. Adapun besaran redudansi ditentukan oleh faktor pengali yang

sudah ditentukan oleh pengguna sendiri. Faktor pengali dilambangkan

sebagai variabel cari yang bernilai skalar. Panjang bit-bit hasil penyebaran

akan menjadi cr kali panjang bit-bit awal.


13

Proses pertama yang dilakukan terhadap pesan rahasia dalam

metode Spread Spectrum adalah dengan mengubah pesan rahasia ke dalam

bentuk string biner.

Contoh : made

m nilai ascii 109 string biner 0110 1101

a nilai ascii 97 string biner 0110 0001

d nilai ascii 100 string biner 0110 0100

e nilai ascii 101 string biner 0110 0101

digabungkan menjadi :

0110 1101 0110 0001 0110 0100 0110 0101

Hasil dari proses tersebut disisipkan ke dalam bit citra red green blue

yang masing berjumlah 8 bit tergantung dengan hasil yang diperoleh dari

data raster original pada sebuah gambar.

Setelah melakukan proses penyisipan, maka dalam tahap ini

dilakukan proses ektraksi terhadap hasil modulasi. Setelah melakukan

penyaringan, maka didapatkan bit-bit baru :

110 1 0110 0001 0110 0100 0110 0101

2.5. ASCII

ASCII atau (American Standard Code for Information Interchange)

merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol yang

lebih bersifat universal, contohnya 36 adalah untuk karakter " $ ".

(Universitas Brawijaya : Modul Praktium Pemrograman Komputer : 25).


14

Kode ASCII sebenarnya memiliki komposisi bilangan biner

sebanyak 7 bit. Namun, ASCII disimpan sebagai sandi 8 bit dengan

menambakan satu angka 0 sebagai bit significant paling tinggi. Bit

tambahan ini sering digunakan untuk uji prioritas.

Karakter control pada ASCII dibedakan menjadi 5 kelompok sesuai

dengan penggunaan yaitu meliputi :

a. Logical communication,

b. Device control,

c. Information separator,

d. Code extention,

e. Physical communication.

Code ASCII ini banyak dijumpai pada papan ketik (keyboard)

computer atau instrument-instrument digital.

Jumlah kode ASCII adalah 255 kode. Kode ASCII 0..127

merupakan kode ASCII untuk manipulasi teks sedangkan kode ASCII

128..255 merupakan kode ASCII untuk manipulasi grafik.

ASCII (American Standart Code For Information Interchange)

merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti

Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal, contohnya 124

adalah untuk karakter “|”. Adapun tabel ASCII, terlihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 2.1. Kode ASCII


15

2.6. Flowchart

Menurut Putro (2013:2), Flowchart atau diagram alir adalah sebuah

diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma

atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam

bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing

langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi

solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di

dalam proses atau algoritma tersebut.

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah merupakan

cara penyajian dari suatu algoritma. Ada 2 (dua) macam flowchart :

a. System Flowchart
16

Urutan proses dalam system dengan menunjukkan alat media

input, output serta jenis penyimpanan dalam proses pengolahan data.

b. Program flowchart:

Urutan instruksi yang digambarkan dengan symbol tertentu

untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

Tujuan utama penggunaan flowchart adalah untuk

menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan

pemahaman pengguna terhadap informasi tersebut. Oleh karena itu, design

sebuah flowchart harus ringkas, jelas, dan logis. Adapun simbol-simbol

flowchart, terlihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2.2. Simbol Flowchart

Simbol Nama Keterangan


Proses Menyatakan proses
penghitungan /
pengolahan data .
Input / Output Menyatakan proses
input / output data.

Terminator Menyatakan awal dan


akhir suatu program.
Garis Alir Menyatakan jalannya
arus pada suatu proses.

Anda mungkin juga menyukai