Secara prinsip proses penyisipan informasi ke dalam data digital pada steganografi dan
watermarking tidak jauh berbeda. Beberapa metode yang sudah ditemukan untuk
penyisipan watermark adalah metode LSB, metode adaptif, metode spread spectrum, dan
sebagainya.
Sama-sama bertujuan menyembunyikan isi informasi agar tidak diketahui oleh pihak yang
tidak diinginkan.
PERBEDAAN:
Pada kriptografi pesan yang sudah disisipi pesan rahasia akan sangat berbeda dengan pesan sebelum
disisipi pesan rahasia. Maka bagi pihak ketiga yang melihat pesan hasil keluaran kriptografi akan
curiga walaupun pihak ketiga tersebut juga tidak mengetahui maksud dari pesan tersebut.
Sedangkan pada steganografi, pesan yang sudah disisipi pesan rahasia akan tampak sama (dengan
kasat mata) dengan pesan sebelum disisipi pesan rahasia (pesan rahasia tersamarkan dalam cover
text). Sehingga pihak ketiga tidak tahu bahwa dibalik pesan asli (cover text) tersembunyi pesan
rahasia dibaliknya.
Ilustrasi mengenai perbedaan kriptografi dan steganografi dapat dilihat pada gambar
Perbedaan utama dari steganografi dan digital watermarking adalah jika pada steganografi
informasi rahasia disembunyikan di dalam media digital dimana media penampung tidak
berarti apa-apa, maka pada watermarking justru media digital tersebut yang akan dilindungi
kepemilikannya misalnya untuk pemberian label hak cipta.
HUBUNGAN:
Steganografi dapat dipandang sebagai kelanjutan kriptografi. Jika pada kriptografi, data yang
telah disandikan (chipertex) tetap tersedia, maka dengan steganografi ciphertex dapat
disembunyikan sehingga pihak ketiga tidak mengetahui keberadaannya. Data rahasia yang
disembunyikan dapat diekstraksi kembali persis sama seperti keadaan aslinya.
Steganografi dapat dianggap pelengkap kriptografi (bukan pengganti). dengan menggunakan
keduanya, yaitu Kriptografi dan Steganografi maka kita dapat menyembunyikan pesan yang
telah ter-enkripsi dan meningkatkan keamanan dari pesan kita.
Pada kriptografi, karakter pesan diubah atau diacak menjadi bentuk lain yang tidak
bermakna. Pesan yang disampaikan dalam kriptografi menjadi mencurigakan karena ketidak
bermaknaannya tersebut. Sedang pesan dalam steganografi, terlihat seperti pesan biasa
sehingga kecil kemungkinan untuk dicurigai. Namun demikian, bukan berarti tidak ada
kekurangan pada steganografi ini. Kelemahan pada steganografi ini terjadi apabila kita
mengubah format pesan yang dikirimkan, maka pesan rahasianyapun menjadi hilang.
Watermarking merupakan aplikasi/penerapan dari steganografi. Watermarking
menggunakan teknik-teknik dalam steganografi hanya tujuannya yang berbeda.
Penyembunyian informasi biasanya berhubungan dengan watermarking dan steganografi.
Tujuan utama sistem watermarking adalah untuk mencapai tingkat ketahanan yang lebih
tinggi, sangatlah mustahil untuk menghilangkan suatu proses watermarking tanpa
menurunkan tingkat kualitas objek data. Steganografi, pada sisi lain, mengejar kapasitas dan
keamanan tinggi, yang dimana sering diketahui bahwa informasi yang tersembunyi mudah
diketahui. Bahkan modifikasi kecil kepada media stego dapat menghancurkannya.
Sumber
http://asyhadione.net76.net/index.php
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21667/5/Chapter%20I.pdf
http://4mie.wordpress.com/2007/11/11/apa-itu-kriptografi/