ENERGI
A. Bentuk-bentuk Energi
1. Apakah Energi itu?
Suatu benda dikatakan memiliki energi apabila ia dapat melakukan kerja.
Air terjun misalnya, dapat dikatakan memiliki energi karena ia dapat memutar
turbin. Cahaya matahari memiliki energi, ia dapat menguapkan air laut atau
mengeringkan pakaian. Jadi energi adalah sesuatu yang menyebabkan suatu benda
dapat melakukan kerja.
2. Bentuk-bentuk Energi
Energi terdapat dalam berbagai bentuk dalam mekanika dikelompokkan
menjadi dua yaitu: Energi kinetik dan Energi Potensial.
a. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak.
Besarnya tergantung dari massa dan kecepatan benda itu bergerak. Termasuk
energi Kinetik adalah:
Energi Angin adalah udura yang bergerak, kita dapat memanfaatkan angin
untuk berlayar, memutar baling-baling dan sebagainya.
Energi Gelombang Laut mengandung energi yang sangat besar karena
dapat memecahkan batu karang menghempaskan kapal.
Energi Suara adalah suatu gelombang yang merambat melalui zat
perantara misalnya udara air, zat padat. Gelombang suara membawa energi
1
karenanya ia dapat memecahkan kaca jendela, misalnya dari suatu ledakan
petasan yang besar.
Energi cahaya adalah suatu gelombang atau materi yang bergerak dari
sumber cahaya. Cahaya matahari dapat kita manfaatkan energinya untuk
mengeringkan pakaian, membunuh kuman-kuman, bahkan dapat
digunakan untuk mengadakan energi listrik.
Energi Panas sebanding dengan getaran partikel dalam suatu materi.
Energi panas dapat melakukan usaha, misalnya melebur besi, mendidihkan
air.
b. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda pada suatu
tempat (kedudukan) tertentu Dari kedudukan atau tempat itu ia mampu melakukan
usaha. Oleh karena itu energi potensial disebut juga energi tenaga tempat.
Contoh 1: Air yang diam dalam danau di tempat yang tinggi (misalnya
danau Jatiluhur) memiliki energi potensial. Benda yang memiliki energi
berarti pula ia dapat melakukan kerja. Air danau pun mampu melakukan
usaha yaitu dengan dialirkan menjadi "air terjun”. Dengan demikian ia
dapat memutar turbin air untuk membangkitkan listrik.
Contoh 2: Busur panah direntangkan (ditarik) bila tarikan di lepaakan a
akan kembali ke kedudukannya semula. Ini berarti ia mampu melakukan
usaha untuk kembali ke kedudukannya semula).
Contoh 3: Sebuah bola diangkat ke atas kemudian dilepaskan maka bola
akan jatuh lagi ke bawah (kedudukan semula) Jadi bola yang telah
diangkat ke atas tadi juga memiliki energi potensial.
2
Air danau yang diam, dapat dialirkan ke bawah melalui pipa sehingga
terjadi air terjun buatan yang keras. Di sini energi potensial berubah menjadi
energi kinetik. Air deras digunakan untuk memutar turbin yang menggerakkan
dinamo, maka timbullah listrik. Dalan peristiwa tersebut energi kinetik berubah
menjadi energi listrik. Dari energy listrik kita dapat menggunakannya untuk
memasak berubah menjadi energi panas. Atau kita dapat menyalakan lampu
dalam hal ini berubah menjadi cahaya.
3
dari suatu sistem adalah sama dengan jumlah panas yang diserap dan kerja
yang dikenakan terhadap sistem.
7. Proses Siklus adalah suatu proses yang pada akhirnya kembali ke keadaan
semula. Sebagai contoh adalah gerakan piston pada suatu mesin.
8. Sistem Terisolasi merupakan, suatu sistem disebut terisolasi apabila tidak
ada panas maupun kerja yang masuk atau keluar dari sistem itu. Energi
dalam dari suatu sistem terisolasi adalah konstan. Contoh suatu sistem
tertentu misalnya adalah sistem di dalam sebuah termos.
9. Sistem Isokhorik, suatu sistem berlangsungnya suatu proses pada volume
tetap.
10. Kerja, W. Gas dalam Tabung, Kerja didefinisikan sebagai gaya (F) yang
bekerja sepanjang jarak tertentu (d) Untuk gas dalam tabung, kerja
diperhitungkan dalam besaran tekanan dan volume. Gaya yang bekerja per
satuan luas itu disebut tekanan.
11. Sistem isobar disebut sistem isobar apabila dalam sistem terjadi suatu
proses pada tekanan tetap. Apabila dalam sistem ada perubahan akibat
kerja atau karena ada perubahan temperatur maka akan terjadi perubahan
volume.
1. Proses Spontan
Suatu contoh yang jelas dari suatu proses spontan adalah bola atau batu
yang jatuh dari atas bukit. Sesampainya di bawah tentu energi potensialnya
menurun. Contoh lain adalah air terjun, juga dalam hal air bergerak secara spontan
dari energi potensial yang lebih tinggi ke potensial energi yang lebih rendah.
Sebaliknya, kalau kita mengambil air dari dalam tanah diangkat ke permukaan
seperti misalnya menimba atau memompa air di permukaan energi. Ini adalah
contoh proses yang tidak spontan. Jadi proses spontan cenderung melepaskan
4
energi dan proses tidak spontan cenderung memerlukan energi. Dari contoh-
contoh di atas dapatlah ditarik kesimpulan sementara yaitu bahwa dalam suatu
proses spontan ada kecenderungan sistem mengeluarkan energi atau eksotermis.
Jadi spontanitas suatu proses ada hubungannya dengan keteraturan dan
ketidak teraturan suatu proses spontan ternyata mengarah kepada ketidakaturan.
Dengan kata lain dalam proses spontan, partikel partikel cenderung bergerak dari
probabilitas rendah (teratur) ke arah probabilitas tinggi (tak teratur).
2. Entrop
Entropi (S) adalah kuantitas termodinamika yang menyatakan besarnya
ketidakaturan diberi simbol S. Semakin tak teratur semakin besar harga S. Dari
penjelasan sebelumnya diterangkan bahwa proses spontan berlangsung mengarah
ke kondisi yang semakin tidak teratur. Jadi proses spontan berlangsung mengarah
kepada kondisi dimana entropi (S) semakin besar. Suatu zat padat misalnya,
partikel-partikelnya tersusun secara teratur, sedangkan dalam bentuk zat cair,
partikelnya menjadi tidak teratur karena melepaskan diri dari kisi. Untuk zat
dalam bentuk gas lebih tidak teratur lagi karena partikelnya menjadi bebas antara
satu terhadap yang lain. Maka dapatlah disimpulkan bahwa zat pada temperatur
tertentu. Dan ada kecenderungan proses spontan terjadi mengarah dari zat padat
ke zat cair ke bentuk gas.
5
matahari → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O, 6 molekul karbon dioksida (6CO2) dan 12
molekul air (12H2O) dikonsumsi dalam proses, sedangkan glukosa (C6H12O6),
enam molekul oksigen (6O2), dan enam molekul air (6H2O) yang dihasilkan.
6CO2 + 12H2O + cahaya → C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
karbondioksida+ air + cahaya → karbohidrat + oksigen + air
6
hasil pembakaran gram batubara yang dapat mengeluarkan energi sebesar 30 kj.
Kalau kita hitung maka bandingannya adalah 1 gramu sebanding dengan 2,7 ton
batubara.