TEORI DASAR
reservoir dan produktivitas reservoir itu sendiri. Salah satu besaran reservoir yang
paling penting untuk diketahui adalah besar volume hidrokarbon meliputi minyak
dan gas yang dapat diproduksikan secara ekonomis. Untuk memperoleh volume
dahulu. Sifat dari karakteristik batuan reservoir itu seperti porositas, permeabilitas
dan saturasi dan sifat dari karakteristik dari fluida reservoir yaitu kelarutan gas
dalam minyak (Rs), faktor volume formasi minyak (Bo), faktor kompresibilitas gas
(Z faktor), faktor volume formasi gas (Bg), faktor volume formasi air (Bw), faktor
volume formasi dua fasa (Bt), viskositas fluida dan kompresibilitas fluida. Secara
Sifat fisik batuan dan fluida reservoir, jenis reservoir berdasarkan fluida
seberapa besar volume fluida berada di pori-pori batuan dan karakteristik fluida
reservoir membahas mengenai fluida lebih dari satu fasa yang dimiliki oleh
reservoir tersebut.
Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu batuan reservoir adalah harus
didalamnya. Dan hal ini dinyatakan dalam bentuk porositas, permeabilitas dan
saturasi.
• Porositas
(pore volume) terhadap volume total dari suatu batuan (bulk volume), atau dapat
perbandingan volume ruang pori terhadap volume total batuan. Besar kecilnya
Pengukuran porositas batuan merupakan hal yang sangat penting karena akan
menentukan seberapa banyak hidrokarbon (gas atau minyak) yang ada di dalam
batuan.
Porositas biasanya dianggap konstan selama berlangsung produksi dan
menunjukan kualitas dari pori tersebut. Tabel 2.1 menunjukan penggolongan nilai
porositas.
Tabel 3.1
• Permeabilitas
kemampuan batuan untuk dapat dilewati untuk atau dialiri suatu fluida dengan
viskositas dan kecepatan tertentu melalui pori-pori yang ditandai dengan symbol K,
jumlah akumulasi minyak atau gas saja, akan tetapi besarnya laju alir juga akan
Dimana :
µ = viskositas fluida, cp
Untuk ukuran permeabilitas dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini :
Tabel 3.2
Ukuran Permeabilitas
• Saturasi
Secara umum saturasi fluida adalah jumlah kandungan fluida yang berada
pada pori-pori batuan, secara khusus saturasi fluida adalah ukuran yang menyatakan
berapa bagian atau presentase dari ruang pori-pori suatu batuan reservoir yang terisi
oleh fluida. Saturasi fluida tersebut dapat berupa saturasi minyak (So), saturasi air
kondisi setimbang pada waktu ditemukan, sehingga fluida tersebut telah terpisah
𝑆𝑤 + 𝑆𝑜 + 𝑆𝑔 = 1 ………………………………………………… 3.2
𝑆𝑤 + 𝑆𝑜 = 1 ………………………………………………………. 3.3
Dimana :
Sw = Saturasi air, %
So = Saturasi minyak, %
Sg = Saturasi gas, %
Saturasi atau kejenuhan air biasa juga disebut Swi, yaitu saturasi air mula-
mula pada waktu reservoir minyak atau gas ditemukan. Besarnya Swi penting untuk
diketahui karena akan menentukan berapa bagian atau presentse ruang pori yang
tersisa, yaitu yang diisi oleh minyak atau gas, sehingga jumlah fluida hidrokarbon
dapat diketahui7.
- Analisa logging
3.1.2 Karakteristik Fluida Reservoir
reservoir yang dapat berupa minyak, gas dan air. Fluida reservoir ini mempunyai
sifat dan komposisi yang berbeda, ini tergantung dari lingkungan pengendapannya
sehingga mempunyai sifat yang berbeda antara reservoir yang satu dengan reservoir
yang dikenal dengan nama analisa PVT (Pressure, Volume, Temperature). Sifat-
sifat fisik fluida yang dibahas yaitu kelarutan gas dalam minyak (Rs), faktor volume
formasi reservoir (Bo), faktor volume formasi gas (Bg), faktor volume formasi air
(Bw), faktor volume formasi dua fasa (Bt), viskositas (µ) dan kompresibilitas
fluida.
Kelarutan gas (Rs) didefinisikan sebagai banyaknya cubic feet gas (dalam
tekanan dan temperature standart) yang berada dalam larutan minyak mentah satu
barrel tangki pengumpulan minyak, ketika minyak dan gas kedua-duanya masi
berada dalam keadaan temperature dan tekanan reservoir. Kelarutan gas (Rs) dapat
standing3.
𝑝
Rs = γg [( + 1,4)10x]1.2048 .............................................................. 3.4
18,2
T = Temperature, °F
P = Tekanan, Psia
Gambar 3.1
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan gas dalam minyak (Rs) antara lain :
- Tekanan, apabila tekanan masih berada di atas tekanan saturasi, maka harga
kelarutan gas dalam minyak (Rs) akan konstan. Bila tekanan semakin turun
dalam barrel pada kondisi standar yang ditempati oleh 1 stb minyak termasuk gas
yang terlarut, atau dengan kata lain sebagai perbandingan antara volume minyak
termasuk gas yang terlarut pada kondisi reservoir dengan volume minyak pada
kondisi standar (14.7 psi, 60 °F). Satuan yang digunakan adalah Bbl/ Stb.
Persamaam yang sering digunakan untuk penentuan faktor volume formasi minyak
Dimana :
T = Temperatur, °F
Tabel 3.3
oleh Gambar 3.1. Tekanan reservoir awal adalah Pi dan harga awal faktor volume
formasi adalah Boi. Dengan turunnya tekanan reservoir dibawah tekanan bubble
Gambar 3.2
faktor volume formasi minyak dengan tekanan. Terdapat dua hal penting dari
- Jika kondisi reservoir berada diatas Pb, maka Bo akan naik dengan
- Differential Liberation.
Merupakan proses pembebasan gas secara kontinyu. Dalam proses ini,
gas yang dibebaskan pada tekanan tertentu dan tidak dengan gas yang
- Flash Liberation
perbandingan antara volume actual yang ditempati suatu massa gas pada tekanan
dan temperatur tertentu terhadap volume idealnya pada kondisi tekanan dan
ditemukan pada tahun 1977 dimana metode ini merupakan metode yang disajikan
secara berbeda karena tidak melalui pembacaan grafik melainkan persamaan yang
dibuat berdasarkan Ppr dan Tpr-nya, persamaan metode Gopal dapat dilihat
dibawah ini1:
CO2 perlu diketahui, koreksi harga Ppc dan Tpc terlebih dahulu sebelum
𝑃
𝑃𝑝𝑟 = …………………………………………………………... 3.11
𝑃′𝑝𝑟
T = Temperatur reservoir, °R
gas dalam kondisi reservoir dengan volume gas dalam kondisi permukaan. Adapun
persamaan yang sering digunakan untuk penentuan faktor volume formasi gas pada
formasi dari kondisi reservoir ke kondisi permukaan. Faktor volume air formsi
dipengaruhi oleh tekanan dan temperature, yang berkaitan dengan pembebasan gas
Mccain :
Bw = (1-∆Vwp)(1+∆Vwt) …………………………………….………3.16
Dimana :
antara volume minyak termasuk gas yang terlarut pada kondisi reservoir dengan
volume minyak pada kondisi standard (14.7 Psia ; 60 °F). Maka Bt dapat dihitung
dengan persamaan7:
Dimana :
Rsi = Faktor kelarutan gas dalam gas dalam minyak mula-mula, Scf/Stb
undersaturated oil reservoir (reservoir yang mengandung minyak dan gas terlarut
dalam minyak), saturated oil reservoir (reservoir yang mengandung minyak dan
gas bebas yang mengisi tudung gas di atas kolom minyak), associated gas (gas
bebas yang bergabung dengan minyak ringan), dan non associated gas reservoir
(reservoir yang hanya mengandung gas saja dan tidak bersosiasi dengan minyak).
- Saturated reservoir
lebih kecil atau dibawah tekanan bubble pointnya (Pi < Pb). Kondisi saturated
reservoir adalah reservoir yang memiliki fasa gas bebas atau gas cap, fasa
minyak dan fasa air (aquifer). Baik gas terlarut ataupun gas cap keduanya
merupakan sumber tenaga reservoir yang berfungsi sebagai tenaga dorong yang
berfungsi sebagai tenaga dorong yang mendorong minyak dari dalam reservoir
- Fluida reservoir berupa dua fasa, jika zona gas berada diatas zonya minyak
- Undersaturated Reservoir
reservoir lebih besar dari tekanan saturasi (Pi > Pb). Kondisi undersaturated
reservoir dimana dalam keadaan ini reservoir hanya berisi fasa minyak dan fasa
air (aquifer) sebagai tenaga dorongnya dan tidak terdapat fasa gas bebas atau
gas cap didalam reservoir tersebut, namun memiliki gas yang terlarut dalam
maka akan terdapat gas yang terproduksikan dari dalam reservoir. Selain itu
selama penurunan tekanan awal sampai tekanan bubble point, faktor volume
formasi minyak (Boi) akan naik. Cirri-ciri khas undersaturated oil reservoir
adalah :
- Pada kondisi mula-mula tidak ada kontak langsung antara zona minyak
dengan fasa gas bebas, dengan kata lain gas cap tidak terbentuk.
- Selama penurunan tekanan awal sampai tekanan saturasi (Pb) faktor volume
akumulasi atau isi awal minyak dan gas awal yang terkandung dalam suatu
(minyak dan gas) dan air yang dapat berbentuk perangkap struktur atau perangkap
peta isopach. Peta ini adalah peta bawah tanah yang menggambarkan tipe
akumulasi minyak atau gasnya, meliputi penyebaran luas akumulasi dan ketebalan
persamaan berikut :
𝑉𝑏 𝜙 ( 1−𝑆𝑤𝑖)
N= 7758 𝑋 …………………………………………… 3.18
𝐵𝑜𝑖
Dimana :
𝝓 = Poroitas, fraksi
- Volume Bulk (Vb), dapat dihitung dengan menggunakan Peta Net Oil Pay
Isopach.
Vb =
h
3
An An 1 An . An 1 ….…………………………………………..(3.19)
Keterangan :
Vb =
h
Ao 2 A1 2 A2 ...... 2 An1 An hn An ……………………..…(3.20)
2
Keterangan :
A1, A2,…An = luas yang dibatasi oleh garis isopach selanjutnya sampai ke n, acre
cadangan reservoir pada suatu lapangan minyak atau gas yang telah dikembangkan,
dimana parameter yang dibutuhkan cukup banyak. Prinsip dari metoda ini
Dimana :
- Ekspansi adalah pengembangan volume minyak, gas dan air konat didalam
reservoir
- Influx adalah volume air yang merembes atau masuk kedalam zona minyak
- Ekspansi Minyak
Dimana :
Dimana :
𝑚𝑁𝐵𝑜𝑖
𝐺= ............................................................................................ 3.23
𝐵𝑔𝑖
𝐵𝑔
Jumlah gas selama penurunan tekanan = 𝑚𝑁𝐵𝑜𝑖
𝐵𝑔𝑖
𝐵𝑔
Sehingga persamaan dari ekspansi gas cap = 𝑚𝑁𝐵𝑜𝑖( − 1)
𝐵𝑔𝑖
Dimana :
minyak
cap mula-mula dan bertenaga dorong air dapat dinyatakan sebagai berikut :
𝑁𝑖𝑚𝐵𝑡𝑖(𝐵𝑔−𝐵𝑔𝑖)
Ni (Bt – Bti) + + We = Np Bt + Np (Rp - Rsi) Bg + Wp Bw ... 3.24
𝐵𝑔𝑖
Dimana :
Rp = Gp/Np
Havlena Odeh
dikenal sejak tahun 1953. Namun, cara penerapan yang seperti itu tidak begitu
persamaan linear masing-masing pada tahun 1963 dan 1964. Pada waktu
menghitung tekanan dan produksi masing-masing untuk tiap harga tekanan. Harga-
Bg
N p B o R p R so B g N B o B oi R soi R so B g mNB oi
B
1
gi
1 m NB oi S wc c w c f ΔP We Wp B w ...................................... 3.25
1 S wc
Ekspansi minyak dan gas yang berasal dari gas terlarut dinotasikan dengan Eo
Bg
E g B oi 1 .................................................................................. .. 3.28
B
gi
Ekspansi air konat dan pengurangan volume pori dinotasikan dengan Efw dituliskan
dengan persamaan :
S c cf
E fw 1 m B oi wc w ΔP ....................................................... .. 3.29
1 S wc
F N E o m E g E fw We ..................................................................... 3.30
Odeh yang dapat dianggap linear untuk keadaan tertentu. Persamaan 3.24 dapat
diubah menjadi suatu persamaan garis lurus sesuai dengan tenaga pendorong yang
memiliki tiga kriteria kemungkinan yaitu Solution Gas Drive Reservoir. Gas Cap
1. Penentuan OOIP Untuk Solution Gas Drive Reservoir dengan Metode Havlena
Odeh
Tanpa adanya gas cap (m = 0), tidak ada water influx (We=0). Mekanisme
pendorong yang dominan untuk reservoir ini adalah solution gas drive. Ekspansi air
konat dan pengurangan volume pori diabaikan (Efw = 0), maka persamaan:
F N E o .................................................................................................. 3.31
Dimana :
Di bawah ini menunjukkan plot F versus Eo berupa garis lurus dengan slope
Gambar 3.4
N=F/Eo
2. Penentuan OOIP Untuk Gas Cap Reservoir Drive dengan Metode Havlena
Odeh
ekpansi gas cap dan diasumsikan We = 0, pengaruh kompresibilitas air dan batuan
berikut:
F N E o m E g .................................................................................... .. 3.34
diketahui, yaitu :
a. m diketahui
b. m tidak diketahui
a. m diketahui
Dari plot F versus (Eo + m Eg) pada skala kartesian, akan menghasilkan garis
N=F/Eo+mEg
b. m tidak diketahui
Jika harga N dan m tidak diketahui, maka persamaan 3.30 dapat ditulis menjadi
persamaan 3.30 :
𝐹 𝐸𝑔
= 𝑁 + 𝑚𝑁( ) .................................................................................... . 3.35
𝐸𝑜 𝐸𝑜
Plot F/Eo versus Eg/Eo akan berbentuk linier dengan intercept N and slope mN.
Gambar 10.5.
Plot F/ Eo vs Eg/ Eo
Gambar 3.6
N=F/Eo-Eg/Eo
Odeh
kompresibilitas air konat dan pori diabaikan, maka persamaan 3.28 bisa ditulis
menjadi persamaan :
𝐹 𝑊
= 𝑁 + ( 𝑒) ..................................................................................... 3.36
𝐸𝑜 𝐸𝑜
• Pot-aquifer model.
Gambar 3.7
N=F/Eo - We/Eo
Metode Trial and Error Untuk Menentukan Model Aquifer Yang Tepat
oleh reservoir secara alamiah yang digunakan untuk mendorong minyak selama
lebih besar dari seluruh energy yang hilang selama aliran fluida reservoir menuju
lubang bor. Drive mechanism merupakan salah satu karakteristik reservoir. Setiap
reservoir mempunyai jenis dan tingkatan kekuatan driving mechanism yang berbea-
beda.
- Depletion drive atau solution gas drive atau dissolved gas drive, yaitu daya
- Gas cap drive, yaitu daya dorong oleh gas dari tudung gas.
- Combination drive merupakan daya dorong oleh gas dari tudung gas dan air
dari aquifer.
mempengaruhi:
dipengaruhi oleh makenanisme tenaga dorong atau drive mechanism dari reservoir
alamiah yang dimiliki oleh suatu reservoir minyak atau gas untuk mendorong atau
mendesak minyak dan atau gas bumi yang dikandungnya sehingga mampu
Setiap reservoir mempunyai jenis dan tingkat kekuatan drive mechanism yang
berbeda-beda.
reservoir.
Reservoir jenis ini disebut solution gas drive, depletion gas drive, atau
internal gas drive, disebabkan oleh karena energi pendesak minyaknya adalah
semula merupakan fasa cair menjadi gas. Kemudian gas yang terbentuk ini ikut
dimulai, maka akan terjadi suatu penurunan tekanan disekitar lubang bor.
Penurunan tekanan ini akan menyebabkan fluida megalir dari reservoir menuju
lubang bor melalui pori-pori batuan. Penurunan tekanan disekitar sumur bor akan
menimbulkan terjadinya fasa gas (Gambar 3.8). Pada saat awal, karena saturasi gas
tersebut makin kecil, maka gas tersebut terperangkap pada ruang antar butiran
reservoirnya, tetapi setelah tekanan reservoir tersebut cukup kecil dan gas sudah
terbentuk banyak atau dapat berkerak maka gas tersebut turun terproduksi ke
permukaan.
Gambar 3.8
Gambar 3.9
Karakteristik Tekanan, PI, dan GOR pada Solution Gas Drive Reservoir
bumi membentuk suatu fasa gas. Gas bebas ini kemudian melepaskan diri dari
minyaknya dan menempati bagian atas dari reservoir membentuk suatu tudung, hal
ini bisa merupakan suatu energi pendesak untuk mendorong minyak bumi dari
Mekanisme yang terjadi pada gas cap reservoir ini adalah minyak pertama
kali diproduksikan, permukaan antara minyak dan gas akan turun, gas cap akan
umumnya tekanan reservoir akan lebih konstan jika dibandingkan dengan solution
gas drive. Hal ini disebabkan bila volume gas cap drive telah demikian besar, maka
tekanan minyak akan jadi berkurang dan gas yang terlarut dalam minyak akan
melepaskan diri menuju gas cap, dengan demikian minyak akan bertambah ringan,
encer dan mudah untuk mengalir menuju lubang bor (Gambar 3.10).
Gambar 3.10
akan terus semakin ringan dan mengalir dengan baik, maka untuk reservoir jenis ini
akan mempunyai umur dan recovery sekitar 20-40%, yang lebih besar jika
berlanjut.
- Perolehan minyak dapat mencapai 20-40% dari total cadangan awal dalam
Gambar 3.11
Untuk reservoir jenis water drive ini, energi pendesakan yang mendorong
minyak mengalir adalah berasal dari alir yang terperangkap bersama-sama dengan
reservoir water drive, maka air merupakan fluida pertama yang menempati pori-
pori reservoir. Tetapi dengan adanya migrasi minyak bumi maka air yang berada
disaat tersingkir dan digantikan oleh minyak. Dengan demikian karena volume
minyak ini terbatas, maka bila dibandingkan dengan volume air yang merupakan
Gambar 3.12
Produksi air pada awal produksi sedikit, tetapi apabila permukaan air telah
mencapai lubang bor maka mulai mengalamai kenaikan produksi yang semakin
lama semakin besar secara berlanjut sampai sumur tersebut ditinggalkan karena
produksi minyaknya tidak ekonomis lagi (Gambar 3.13). dapat disimpulkan suatu
reservoir dengan tenaga pendorong air ini mempunyai kelakuan seperti dibawah
ini:
Gambar 3.13
dengan adanya gas cap dan aquifer aktif pada reservoir tersebut. Pada Gambar 3.14
di bawah ini menunjukkan skema untuk reservoir yang mempunyai daya dorong
kombinasi.
Gambar 3.14
umum dengan menganggap bahwa produksi migas yang terdapat dalam reservoir
setara dengan jenis dan kekuatan dari tenaga pendorong (drive mechanism) yang
𝑁 (𝐵𝑡−𝐵𝑡𝑖)
SDI =
𝑁𝑝 (𝐵𝑜+(𝑅𝑝−𝑅𝑠)𝐵𝑔)
Dimana :
Ketika minyak dan gas reservoir terserap oleh sumur, mKn minyak dan
Perembesan air terjadi ketika tingkat batas minyak dan gas mendekati dengan
tingkat batas air atau aquifer, maka air akan masuk kedalam reservoir sebagai
fungsi dari penurunan tekanan karena proses produksi. Metode yang digunakan
We = B ∆P WeD
Dimana :
𝜃
= 1.119 Ø Ct re h ( )
360
𝑘𝑡
Td = 6.328 x 10-3 (𝑐𝑤+𝑐𝑓)𝑟𝑒²
ص𝑤
Dimana :
t = Waktu, days
K = Pemeabilitas aquifer, md
Re = Jari-jari reservoir, ft