Perbedaan statistik Maxwell Boltzmann, Bose Einstein, dan Fermi dirac
Pada Statistik Maxwell Boltzmann distribusi partikelnya dapat dibedakan satu sama lain dan jumlah partikelnya dapat mengisi satu keadaan dan tidak dibatasi . Sedangkan statistik bose Einstein distribusi partikel identik yang tidak dapat dibedakan (fungsi gelombangnya tumpang tindih) selain itu Statistik Bose-Einstein berhubungan dengan kenyataan bahwa partikel yang ditinjau adalah partikel boson, yaitu yang memiliki momen magnetik intrisik (spin) bulat. Partikel ini tidak diatur oleh larangan Pauli sehingga dapat berada pada tingkat energi yang sama dengan yang lainnya sehingga masih dimungkinkan jumlah partikel berada pada sub bilik yang sama lebih dari dua. Sedangkan untuk statistik Fermi-Dirac partikel dianggap identik dan tak dapat dibedakan satu terhadap lainnya dan partikelnya berupa fermion atau partikel yang mengikuti prinsip larangan Pauli yang hanya boleh berada pada bilik yang sama maksimum dua, Kemudian jika ditinjau dari aplikasi/penerapannya distribusi Maxwell-boltzman digunakan untuk distribusi kecepatan molekul laju rata-rata sebuah molekul dalam suatu sistem gas ideal bersuhu T. Kemudian untuk Statistik Bose Einstein pada semua materi akan menggumpal bersama-sama pada keadaan energy paling rendah. Aplikasi dari kondensasi Bose – Einstein adalah super konduktor dimana super konduktor merupakan material yang dapat menghantarkan arus listrik tanpa adanya hambatan sehingga dapat mengalirkan arus listrik. Sedangkan aplikasi dari Statistik Fermi-Dirac yaitu dapat menghitung emisi logam, ada 2 macam emisi yaitu emisi termal dan emisi electron. Emisi electron dibagi lagi menjadi beberapa macam yaitu emisi termoelektron, emisi dingin, emisi skunder, emisi fotolistrik.