Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Skor/Nilai :

DISUSUN OLEH :
Nama Mahasiswa : Abdillah Maulana (7173520001)
Abigail El Karen (7173220001)
Anggi Putra Satria Sitohang (7173220005)
Fitri Ramadhani (7173220010)
Fitriyani (7173220011)
Dosen Pengampu : Khairunnisa Harahap, S.E., M.Si.
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Rekayasa Ide Sistem
Informasi Akuntansi yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Pada Persediaan di Medan
Mart”. Kami berterima kasih kepada Ibu Dosen pengampu yang telah memberikan
bimbingannya.
Kami juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu kami minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami
juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, November 2019

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II Pembahasan............................................................................................................2
A. Sistem Informasi Akuntansi.......................................................................................2
B. Persediaan..................................................................................................................2
C. Sistem Pencatatan Persediaan....................................................................................3
D. Metode Penilaian Persediaan.....................................................................................3
E. Hasil Analisis.............................................................................................................4
F. Flowchart...................................................................................................................7
BAB III Penutup..................................................................................................................9
A. Simpulan....................................................................................................................9
B. Saran..........................................................................................................................9
Daftar Pustaka.....................................................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, seakan-akan tidak pernah
ada matinya untuk mempelajari. Dari hari-ke hari kemajuan teknologi terus
berkembang salah satu adalah komputer. Komputer merupakan sarana untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan cepat dan efisien, aplikasi komputer di bidang penjualan salah satunya
adalah pendataan inventori barang. Inventori barang setiap bulannya mengalami
perubahan seiring dengan lakunya penjualan barang.
Oleh karena itu, diperlukan suatu pengorganisasian yang lebih baik.
Pengorganisasian merupakan keseluruhan proses pengelompokan alat-alat, tugas- tugas,
wewenang dan tanggungjawab, sehingga tercipta suatu kesatuan yang utuh dan bulat
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
Swalayan merupakan salah satu bentuk dari organisasi yang di dalamnya terdapat
kegiatan jual beli barang, di mana semuanya berada di bawah tanggungjawab pada seorang
manajer toko. Segala kegiatan yang berlangsung tidak bisa dimonitoring secara
keseluruhan tanpa adanya suatu pengorganisasian yang tepat. Untuk itulah
pengorganisasian dengan perancangan basis data dapat menjawab semua pertanyaan yang
muncul. Salah satu bentuk informasi yaitu dengan pemanfaatan sistem-sistem informasi
berbasis komputer. Komputerisasi merupakan suatu alternatif yang tepat untuk seorang
pemakai dalam kebutuhan akan informasi secara tepat, dalam hal ini adalah bagi seorang
manajer toko.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan Rekayasa ide ini adalah memberikan ide atau strategi dalam
sistem persediaan barang dagang pada Medan Mart.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi menurut Krismiaji (2015, h.4) menyatakan


bahwa sebuah sistem yang memproses sebuah data transaksi guna menghasilkan
informasi yang bermanfaat untuk mengendalikan dan mengoperasikan bisnis.
Definisi sistem informasi akuntansi menurut Susanto dalam Makisurat.dkk
(2014), menyatakan sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan dari beberapa
sub sistem baik fisik atau non fisik yang saling berkaitan antara satu sama lain dan
saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

B. Persediaan

Menurut Krismiaji (2015, h.395) menyatakan bahwa sistem


persediaanadalah sebuah sistem yang memelihara catatan persediaan,
memberitahukan manajer apabila barang tertentu memerlukan penambahan.
Sebuah sistem persediaan memproses dua buah jenis transaksi. Transaksi itu
adalah transaksi pembelian dan transaksi penjualan barang dagang.

Menurut Soemarso dalam Pakaya (2013) yang menyatakan bahwa


persediaan barang dagang (merchandise inventory) adalah barang dagang yang
dimiliki oleh perusahaan untuk diberikan/dijual kepada masyarakat.

Menurut Nurmailiza (2009) menyatakan ada beberapa fungsi penting persediaan


yang dimiliki oleh perusahaan, yaitu:

a. Agar semua permintaan konsumen dapat terpenuhi,

b. Agar dapat menyeimbangkan antara produksi dan distribusi,

c. Agar dapat memperoleh keuntungan yang didapat dari potongan kuantitas,


karena pembelian dalam jumlah banyak akan diberikan diskon,

5
d. Untuk melindungi perusahaan dari perubahan harga dan inflasi,

e. Untuk menghindari terjadinya kekurangan persediaan yang memungkinkan


terjadi karena cuaca, kekurangan stok/pasokan, mutu, dan keterlambatan
pengiriman,
f. Untuk menjaga kelangsungan kegiatan tersebut dengan cara menyediakan
persediaan dalam proses.

C. Sistem Pencatatan Persediaan

Sistem pencatatan persediaan adalah suatu cara pengelolaan persediaan melalui


proses pencatatan sehingga data mengenai persediaan dapat tersedia. Adapun
sistem pencatatan persediaan dapat digolongkan dalam beberapa sistem, seperti:

1. Periodik

Sistem periodik adalah sebuah sistem akuntansi yang berguna untuk persediaan
dimana harga pokok penjualannya ditentukan pada setiap akhir periode
akuntansi dengan melakukan koreksi atas catatan persediaan akhir, setelah
dilakukannya penghitungan fisik persediaan akhir. Dalam sistem periodik,
perhitungan fisik aktual atas barang-barang yang ada ditangan diadakan pada setiap
akhir periode akuntansi ketika menyiapkan sebuah laporan keuangan.

2. Perpetual

Sistem perpetual adalah sebuah sistem akuntansi yang berguna untuk mencatat semua
perubahan persediaan, baik pengurangan maupun penambahan setiap transaksi
pembelian dan penjualan pada saat terjadinya transaksi. Apabila dihubungkan
dengan pengawasan persediaan maka sistem pencatatan ini akan jauh lebih baik dari
sistem periodikal, karena dengan sistem ini setiap transaksi persediaan akan
berpengaruh langsung pada perkiraan persediaan, sehingga dapat diketahui jumlah
persediaan setiap saat baik jumlah kuantitas unit maupun total nilai dari setiap jenis
persediaan ataupun setiap tingkat harga perolehan yang berbeda.

C. Metode Penilaian Persediaan

6
Menurut Stice dan Skousen dalam Nurmailiza (2009) ada beberapa
macam metode penilaian persediaan yang umum digunakan, yaitu: identifikasi
khusus, biaya rata-rata (Average), masuk pertama, keluar pertama (FIFO),
masuk terakhir, keluar pertama (LIFO) tetapi menurut PSAK 14 (revisi 2008)
dalam Setiyanto (2012) mengatakan bahwa metode yang boleh di gunakan hanya
metode FIFO dan Average (rata – rata).

1. Metode FIFO (First-In-First-Out)

Menurut Syafi’i Syakur Ahmad dalam Octaviani (2013) mengatakan bahwa


metode FIFO adalah barang dagang yang awal dibeli merupakan barang dagang yang
harus pertama kalidijual (the first merchandise purchased is the first merchandise
sold), karena harga pokok penjualannya dinilai dari harga pokok persediaan
yang awal masuk sehingga harga pokok persediaan yang tersisa terdiri dari harga
pokok persediaan yang terakhir kali masuk. Persediaan dan harga pokok penjualan
harussama pada akhir bulan terlepas dari apakah yang dipakai adalah sistem
persediaan perpetual atau periodik. Hal ini disebabkan karena yang dapat menjadi
bagian dari harga pokok penjualan adalah barang-barang yang akan dibeli terlebih
dahulu, dan karenanya dikeluarkan terlebih dahulu terlepas dari apakah harga pokok
penjualan dihitung seiring barang dijual sepanjang periode akuntansi (sistem
perpetual) atau sebagai residu pada akhir periode akuntansi (sistem periodik).

2. Metode Rata-Rata (Average)

Metode ini sangat berbeda dibandingkan FIFO dikarenakan barang – barang yang
akan dipakai atau yang akan dijual dibebankan pada harga pokok rata-rata sehingga
perhitungannya dengan cara membagikan jumlah haraga perolehan dengan jumlah
kuantitasnya. Menurut Warren dalam Setiyanto (2012) menyatakan bahwa pada
sistem periodik, metode ini disebut metode rata-rata tertimbang dan sistem perpetual
dengan nama metode rata- rata bergerak.

D. Hasil Analisis

7
Jadi, hasil analisis kami terhadap Medan Mart mengenai sistem yang digunakan
yakni:

1. Analisis Terhadap Metode Pencatatan Persediaan di Medan Mart

Metode pencatatan barang yang dilakukan oleh Medan Mart adalah menggunakan
metode penilaian barang secara fisik, dimana dalam metode ini setiap terjadi
pembelian atau penambahan terhadap barang atau persediaan akan dicatat dalam
buku rekening pembelian pokok persediaan pada akhir periode.

2. Analisis Metode Penilaian Persediaan di Medan Mart

Metode penilaian yang digunakan oleh Medan Mart adalah menggunakan metode
pencatatan masuk pertama keluar pertama atau FIFO, dimana dalam metode ini harga
pokok dibebankan sesuai dengan urutan terjadinya, apabila ada penjualan atau
pemakaian barang, maka harga pokok barang yang dibebankan adalah harga pokok
yang paling terdahulu, kemudian disusul barang yang masuk berikutnya.

3. Analisis Sistem Informasi Akuntansi di Medan Mart

a) Analisis Terhadap Prosedur Penjualan Tunai di Medan Mart

Prosedur penjualan yang di terapkan oleh Mesan Mart adalah pelanggan dan bagian
kasir, yaitu dimulai ketika pelanggan datang ke toko untuk berbelanja, kemudian
bagian kasir bertugas untuk mengambil dan menyecan barang yang dibeli
pelanggan, kemudian pelanggan menyerahkan uang kemudian kasir mencetak struk
penjualan dan menyerahkan ke pelanggan beserta uang kembali.

b) Analisi Terhadap Prosedur Pembelian di Medan Mart


Prosedur yang terkait dalam proses pembelian di Mesan Mart adalah manajer dan
bagian gudang, yaitu dimulai dari manajer yang melakukan cek persediaan dalam
komputer untuk memastikan ketersediaan stok, kemudian jika dirasa stok menipis,
manajer akan membuat serta order pembelian dan menyerahkannya ke sales
perusahaan pemasok, setelah barang datang, barang akan diterima bagian gudang
untuk di cek kesesuaian, kemudian barang akan disimpan di gudang dan di display ke
rak untuk di jual.

4. Analisis Terhadap Dokumen dan Catatan Akuntansi di Medan Mart

8
a) Analisis Terhadap Dokumen dan Catatan Akuntansi Prosedur Penjualan
Tunai

Dokumen yang digunakan oleh Mesan Mart terkait penjualan tunai yaitu berupa struk
penjualan tunai dan laporan harian per kasir, adapun struk penjualan tunai adalah
bukti terjadinya transaksi tunai dari pembelian barang oleh pelanggan, kemudian
laporan harian per kasir, merupakan laporan yang diperoleh dari aktifitas mesin kasir
selama sehari, sedangkan untuk catatan akuntansi yang digunakan dalam proses
penjualan yaitu buku laporan penjualan harian, laporan ini dibuat berdasarkan dari
laporan harian per kasir, sehingga hasil dari pendapatan akan dicatat di buku
laporan penjualan harian.

b) Analisis Terhadap Dokumen dan Catatan Akuntansi yang Digunakan


Prosedur Pembelian

Dokumen yang digunakan oleh Medan Mart terkait dengan prosedur pembelian
barang meliputi: Surat order pembelian, faktur pembelian dan buku stok persediaan,
adapun surat order pembelian digunakan untuk melakukan order ke pemasok, dan
faktur pembelian merupakan dokumen yang dikirim beserta barang dari pemasok
sebagai bukti pembelian, serta buku stok barang yang digunakan untuk mencatat
jumalah barang yang diterima sebagai bukti atas pembelian suatu persediaan.

5. Analisis Sistem Pengendalian Internal di Medan Mart

Sistem pengendalian internal yang dilakukan di Medan Mart meliputi: Organisasi,


yaitu sudah terdapat panitia perhitungan fisik persediaan, yaitu manajer dan bagian
gudang. Kemudian terkait sistem otorisasi dan prosedur pencatatan adalah Setiap
proses perhitungan fisik atau stock opname barang dilakukan atas otorisaasi manajer
dan dilakukan sebulan sekali, pelabelan persediaan barang yang diterima dari
pemasok dilakukan hanya dengan konfirmasi dari otoritas atau manajer. Kemudian
metode yang digunakan untuk mencatat persediaan barang adalah metode fisik,
dimana dalam metode ini setiap terjadi proses pembelian barang atau penambahan
barang, akan dicatat ke dalam buku rekening pembelian, sedangkan catatan akuntansi
yang digunakan dalam prosedur pencatatan persediaan barang adalah buku stok
barang, buku stok barang ini digunakan untuk mencatat barang yang diterima dari
pemasok ketika proses pembelian barang sebagai bukti atas pembelian barang,

9
kemudian laporan penjualan harian, laporan ini digunakan untuk mencatat hasil
penjualan yang terjadi selama sehari, sedangkan laporan penjualan perkasir menjadi
acuan dalam pencatatan ke dalam laporan penjualan harian.

Serta praktik yang sehat yang dilakukan oleh Medan Mart adalah dengan membuat
penanggalan setiap terjadi transaksi sesuai periode transaksi dilakukan, perhitungan
fisik dilakukan sebulan sekali berdasarkan otoritas dari manajer, serta tidak adanya
campur tangan dari pihak yang tidak berwenang dalam persediaan barang selain
manajer.

6. Analisis Terhadap Flowchart Sistem Informasi Akuntansi Persediaan di


Medan Mart

Bagan alir dalam sistem informasi akuntansi persediaan barang yang dimiliki
Medan Mart sudah dilaksanakan dengan baik, namun masih belum sesuai dengan
teori (Mulyadi 2016), sebab tugas dari manajer terlalu banyak, selain fungsi
utamanya, manajer juga merangkap sebagai bagian pembelian dan bagian keuangan,
sehingga pekerjaan dari manajer tidak dapat optimal.

E. Flowchart Sistem akuntansi yang dianjurkan untuk Medan Mart

10
Flowchart Sistem Persediaan yang diusulkan untuk Medan Mart

PEMBELI PENJUALAN GUDANG KEUANGAN PIMPINAN

PITA REGISTER 2
BUKTI KAS MASUK 2
MULAI DOKUMEN REKAP
2
DOKUMEN REKAP
PITA REGISTER

MELAKUKAN
MENERIMA
PENGECEKAN MENCOCOKAN
BARANG
BARANG SESUAI UANG DENGAN
DARI
DOKUMEN PITA REGISTER T
KONSUMEN
REKAP
MENERIMA PITA
REGISTER, BARANG
DAN UANG
KEMBALIAN JIKA
ADA LAPORAN HASIL 2
PENGECEKAN
SCAN BARANG/ 1
BARANG DI DISPLAY
INPUT HARGA BUKTI KAS MASUK
BARANG

MENGISI BUKU
MENERIMA KAS
UANG DARI
KONSUMEN

BUKTI KAS MASUK 1

MENCETAK PITA BUKU KAS


REGISTER

2
MEMBUAT JURNAL
1
PITA REGISTER

JURNAL

MEMPOSTING KE
BUKU BESAR
MEREKAP
JUMLAH
OMSET 1
SHIFT

BUKU BESAR
PITA REGISTER 2

2
DOKUMEN REKAP
1
DOKUMEN REKAP MEMBUAT
LAPORAN
KEUANGAN

LAPORAN
KEUANGAN

SELESAI
Phase

11
Pada sistem akuntansi pada Medan Mart, khususnya pada persediaan, ketika
penjualan dilakukan, memiliki kelemahan, karena pada setiap shift nya, setelah
dilakukan rekap omset,tidak dilakukannya perhitungan ataupun pencocokan kembali
persediaaan yang ada dengan rekap penjualan. Oleh karena itu, dalam tugas Rekayas a
Ide ini kami menganjurkan Medan Mart untuk melakukan pengecekan kembali serta
membuat laporan hasil pengecekan persediaaan barang pada setiap shiftnya.

12
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan hal yang penting
dan  sebagai penunjang usaha atau bisnis yang telah dimanfaatkan oleh mini market ,
sistem tersebut telah memberikan kenyamanan terhadap pembeli, mempermudah kasir
dalam memberikan informasi kepada pembeli maupun memberikan laporan penjualan
kepada pemilik. Setiap transaksi penjualan yang dilakukan oleh minimarket tersebut
dapat tercatat dengan baik dan teratur. Dengan diadakannya tahap sosialisasi
diharapkan karyawan pada bagian penjualan mampu menerapkan aplikasi sistem
informasi secara efektif untuk kepentingan swalayan dan sekaligus menutup
kelemahan-kelemahan yang selama ini masih menjadi kendala yaitu proses pencarian
data barang secara manual dengan menggunakan pembukuan sehingga membutuhkan
waktu yang cukup lama.

B. Saran
Hendaknya dalam pengoperasian aplikasi ini membutuhkan orang yang mempunyai
kemampuan di bidang komputer agar dapat menjalankan sistem yang ada dengan sistem
komputerisasi,  penerapan program sistem informasi dapat diawali dengan tahap sosialisasi
program kepada karyawan pada bagian penjualan dan persediaan. Tahap sosialisasi tersebut
meliputi pengenalan cara pemakaian aplikasi program dan mengoptimalkan pemanfaatan
komputer guna menangani proses pengolahan data transaksi  berbagai kegiatan yang ada di
sana.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://siastiemkelasb.blogspot.com/2011/04/pemrosesan-transaksi.html

http://www.anekamakalah.com/2013/01/makalah-sistem-informasi-akuntansi.html
Mulyanti, sri, dkk. 2009. Ekonomi dan kehidupan. Jakarta: Pusat Pembukuan.
M,Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi . Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rangkuti Freddy, 2007, Manajemen Persediaan, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada.

Tamodya Widya, 2013, Evaluasi Penerapan Sitem Pengendalian Intern untuk Persediaan

Sitanggang, 2012, Manajemen Keuangan Perusahaan, Jakarta,Mitra Wacana Media

14

Anda mungkin juga menyukai