Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Efek Bekam Terhadap Penyakit Tulang


Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Elektif I
Dosen: Ns. Eva Arna Abrar, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh:
KELOMPOK 12
IKHSAN (NH0116073)
JOIS WELITA SERANG (NH0116080)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NANI HASANUDDIN
MAKASSAR
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT. Karena dengan
rahmat dan hidayah serta karunianya, sehingga masih diberi kesempatan untuk
bekerja menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Efek Bekam Terhadap
Penyakit Tulang”.
Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar mata
kuliah Elektif I dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami
harapkan.

Makassar, 01 April 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Pokok Pembahasan................................................................ 2
C. Tujuan Penyusunan............................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3
A. Definisi Bekam...................................................................... 3
B. Cervical and Lumbar Spondylosis & Disk Porlapse
Lumbal and Servikal.............................................................. 3
1. Definisi spondilosis......................................................... 3
2. Gejala spondilosis............................................................ 3
3. Apa yang terjadi dalam spondilosis................................. 4
4. Apa yang terjadi saat disk prolapse................................. 5
5. Efek bekam terhadap spondilosis dan disk prolapse....... 5
C. Peripheral Joint Artritis........................................................ 6
1. Definisi Peripheral Joint Artritis.................................... 6
2. Apa yang terjadi pada kasus Peripheral Joint Artritis.... 6
3. Penyebab Peripheral Joint Artritis.................................. 7
4. Efek Bekam Terhadap Peripheral Joint Artritis............. 8
D. Gout (Asam urat)................................................................... 8
1. Definisi Gout................................................................... 8
2. Penyebab Gout................................................................. 9
3. Gejala Gout...................................................................... 9
4. Efek terhadap penyekit Gout........................................... 9
BAB III PENUTUP..................................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................10
B. Saran......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bekam sebagai media terapi sederhana, aman dan pada saat yang
sama terapi bekam juga termasuk metode pengobatan yang cukup efektif
(Ilkay, 2016). Terapi bekam merupakan metode pengobatan kuno dan saat
ini digunakan dalam berbagai berbagai macam kondisi medis. Meskipun
demikian, mekanisme terapi bekam tidak sepenuhnya dipahami, baik dari
segi penatalaksanaan maupun dari mekanisme kerja bekam memberikan
efek pemulihan penyakit (Al-Bedah et al., 2018).
Menurut Al-Bedah et al., (2018) Walaupun masih banyak kalangan
yang meragukan efektifitas dari terapi bekam ini, ternyata terapi bekam
telah dikenal oleh berbagai bangsa di dunia sejak ribuan tahun lalu.
Mereka menggunakannya sebagai terapi untuk berbagai macam penyakit.
Di bangunan-bangunan ibadah Paraoh Dinasty (Firaun) terdapat
banyak relief yang mengilutrasikan terapi bekam. Setiap bangsa memiliki
metode bekam yang berbeda-beda. Sejak dulu hingga sekarang, beberapa
suku menggunakan metode ini sampai sekarang. Sebagian orang
menggunakan peralatan tertentu yang terhubung dengan tabung berisi air
dan pipa kaca. Mereka memanasi air tersebut sehingga mengeluarkan uap
air dan udara dalam gelas (Ahmad, 2012).
Menurut Achmad, (2015) Bekam berasal dari pengobatan
tradisional. Baik kedokteran tradisional Cina, Arab, Yunani, India, dan
Persia. Maka beliau memandang ilmu diagnosis bekam tidak boleh
melupakan konsep tradisional. Bahkan kini ilmu kedokteran modern sudah
menemukan secara luas manfaat bekam untuk mengobati berbagai kasus
penyakit. Maka dari itu, walaupun ada pihak yang belum terlalu yakin
dengan efesiensi bekam, dan masih terbatasnya refrensi penelitian
pendukung terapi bekam, akan tetapi tidak bisa kita pungkiri bahwasannya
terapi bekam sudah mempunyai sejarah yang sangat lama di dunia

1
pengobatan dan terbukti telah memberikan banyak manfaat untuk
penyembuhan dan pemulihan berbagai kasus penyakit. Di dalam makalah
ini, penyusun akan mejelaskan bagaimana efek terapi bekam terhadap
penyakit tulang. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
tambahan bagi pembaca dan terkhusus kepada penyusun itu sendiri.

B. Pokok Pembahasan
Insyaa Allah, di dalam makalah ini penyusun akan menyajikan
pembahasan tentang apa itu terapi bekam dan efek penatalaksanaan terapi
bekam terhadap penyakit tulang.

C. Tujuan Penyusunan
Tujuan penyusunan makalah ini antara lain:
1. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tuas mata kuliah Elektif I
2. Diharapkan pembaca mampu memahami apa itu Terapi Bekam.
3. Diharapkan Pembaca mampu memahami efek yang ditimbulkan terapi
bekam pada penyakit tulang.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bekam
Terapi bekam merupakan metode pengobatan kuno dan saat ini
digunakan dalam berbagai berbagai macam kondisi medis (Al-Bedah et
al., 2018). Bekam atau hijamah, secara bahsa berasal dari kata al-hajmu
yang artinya ‘mengisap’. Hajama asy-syai’a artinya ‘mengisap sesuatu’.
Al-hajim dan Al-hajjam artinya ‘yang mengisap’. Karena itu, praktik
pengisapan darah disebut al-hijamah sedangkan pengisapan disebut al-
hajjam (Ahmad, 2012). Jadi secara definitif bekam merupakan sebuah
metode pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun
berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit dengan media
tabung, cup dll (Achmad, 2015).

B. Cevical and Lumbar Spondylisis & Cervical and Lumbar Disc Prolapse
1. Definisi Spondilosis
Yaitu kerusakan degeneratif (degenerative) yang terjdi pada
bantalan sendi tulang (facent joints) dan ruas tulang (disc space). Ia
terjadi karena beberapa sebab, diantaranya usia lanjut. Kerusakan
mulai terjadi pada usia antara 35-40 tahun. Kerusakan ini semakin
parah seiring dengan bertambahnya usia. Kadang-kadang kerusakan
terjadi akibat cedera pada tulang rawan leher dan punggung, atau
cedera pada otot-otot diantara ruas tulang, atau karena beberapa
penyakit seperti rematoid dan lupus (Ahmad, 2012).
2. Gejala spondilosis
Menurut Ahmad, (2012) Kerusakan atau cedera pada tulang rawan
kadang-kadang terjadi pada banyak orang tanpa memperlihatkan gejala
apapun. Namun, ketika terjaid rangsangan tertentu dari luar maupun
dari dalam, gejala-gejala tersebut mulai muncul, diantaranya:

3
b. Nyeri di ruas tulang, baik leher atau punggung serta terjadinya
kekeringan ruas tulang.
c. Terkadang terjadi nyeri, kesemutan atau kekeringan pada jari
tangan atau kaki.
d. Kadang-kadang, jari atau kaki terasa mati rasa disebabkan oleh
tekanan terhadap saraf yang keluar dari celah-celah antarruas
tulang belakang atau tekanan terhadap saraf sumsum tulang
sehingga menyebabkan terjadinya penciutan otot.
e. Kadang-kadang timbul pusing disebabkan oleh tekanan saraf
leher. Pada umumnya terjadi di bagian belakang kepala
f. Kadang-kadang terjadi kejang otot punggung dan leher akibat
nyeri.
3. Apa yang terjadi dalam spondilosis (Ahmad, 2012)
1. Terjadi kekurangan kadar cairan di dalam tulang rawan diantara
ruas-ruas tulang, karena ia mengandung zat jelly (nucleus
pulposus) yang terdiri dari 90% air. Akibatnya, elastisitas tulang
rawan berkurang dan terjadi gesekan di antara ruas-ruas tulang
serta penurunan aktivitasnya dalam melepaskan cairan sinovinal,
sehingga terjadilah gesekan, maka terjadilah spondilosis.
2. Terjadinya kelembekan pada otot-otot tulang belakang karena
penyimpangan jarak antar ruas tulang belaamg. Kekuatan otot-otot
ini semakin melemah sehingga menyebabkan ruas tulang belakang
mudah mengalami spondilosis.
3. Karena nyeri, terjadi kejang otot, daya kinetiknya menurun, dan
terjadi kekurangan suplai darah, sehingga meningkatkan rasa nyeri.
Demikian pula yang terjadi pada bagian yang tidak medapat suplai
darah.
Kram otot
(Muscle Spasme)

Kekuranglancaran
Rasa Nyeri Sirkulasi darah Kekurangan Gerak
Pain (decrease of (Restriction of Movement)
circulation)
4
4. Apa yang terjadi saat Disk Prolapse
Ahmad, (2012) menyatakan kasus ini lebih sama dengan apa yang
terjadi dalam kasus spondilosis, namun ada beberapa perbedaan:
a. Masalah disk prolapse bisa terjadi pada usia muda maupun lanjut,
karena seringkali penyebabnya adalah cedera, hentakan, atau
mengangkat beban berat dengan posisi yang salah.
b. Masalah disk prolapse di usia muda biasanya tidak diserttai
kerusakan degenerasi pada ruas tulang belakang kecuali setelah
berlangsung lama. Pada umumnya akan disertai gejala-gejala di
tangan dan kaki dikarenakan zat jelly (nucleus pulposus) di dalam
tulang tulang rawan menekan saraf perifer atau saraf tulang
belakang atau dikarenakan oleh penyempitan kanal spinal.
5. Efek bekam terhadap spondilosis dan Disk Prolapse (Ahmad, 2012)
a. Bekam meningkatkan sirkulasi darah ke membrane sinoval di
persendian kecil dan ruas tulang belakang sehingga membantu
menstimulasi produksi cairan sinoval yang berfungsi sebagai
minyak pelumas sendi sehingga memperlambat terjadinya
spondilitas dan menguragi rasa nyeri.
b. Bekam meningkatkan sirklasi darah ke saraf-saraf diantara ruas-
ruas tulang belakang dan mengurangi tertahannya darah akibat
tekanan di dalamnya, sehingga meningkatkan arus informasi saraf,
mengirangi rasa nyeri serta menigkatkan keampuan gerak tangan
dan kaki, lalu mencegah terjadinya penciutan otot dan pusing.
c. Bekam berfungsi meningkatkan sirkulasi darah ke otot-otot di
sekitar tulang belakang sehingga membantu mengurangi terjandiya
kejang otot dan rasa nyeri.
d. Bekam berfungsi mengeluarkan zat prostaglandin dari bagian tubuh
yang sakit, dimana zat ini merupakan zat kimia pengangkut
infomasi rasa nyeri ke otsak sehingga rasa nyeri berkurang.

5
e. Zat nitrit oksida (NO) yang keluar bersamaan dengan terjadinya
sayatan bekam meupakan pentransmisi zat morfin alami di dalam
tubuh (endorphin dan enkefalin) sehingga rasa sakit berkurang.
f. Bekam juga mengurangi rasa nyeri berdasarakan gate control
theory dengan cara memberi kesibukan kepada jalur-jalur indra
perasa yang mengirim informasi rasa nyeri ke otak, dengan
stimulus lain sehingga informasi rasa sakit tidak bisa sampai ke
otak karena padatnya kesibukan pada jalur-jalur indra perasa itu.

C. Peripheral Joint Artritis


1. Definisi Peripheral Joint Artritis
Adalah kerusakan di tulan rawan persendian yang kadang-kadnag
sampai pada tulang. Pada umumnya mulai terjadi pada usia 35 tahun.
Kadang-kadang kasus ini tidak terasa sampai adanya stimulus internal
atau eksternal yang memunculkan gejala-gejala, pada umumnya terjaid
pada lutut dan paha (Ahmad, 2012).
2. Apa yang terjaid pada kasus Peripheral Joint Artritis (Ahmad, 2012)
a. Terjadi sumbatan pada pembuluh darah yang ada di sendi sehingga
menyebabkan terjadinya peradangan dan pembengkakan di
membrane sinoval. Kadang-kadang juga menyebabkan fibrosis dan
kematian sebagian sel.
b. Kadang terjadi peningkatan aktivitas sebagian sel besar yang
menyebabkan pembentukan tulang berlebih (ostheopytes).
c. Terjadi kerusakan pada tulang rawan sendi, khususnya di bagian-
bagian yang terbebani, sehingga jarak antara kedua sendi merapat
sebagaimana terlihat pada pemeriksaan rontgen.
d. Akibat radang selaput synovial dan kurangnya darah yang mengalir
kepadanya, mka produksi cairan sinoval berkurang, sehingga
meningkatkan resiko terjadinya gesekan di dalam sendi, yang
semakinmemperparah pergeseran, dan kadang-kadang menaikkan
suhu di dalam sendi.

6
e. Kadang-kadan terbentuk jaringan serat di bagia-bagian yang
mengalami pergeseran lebih parah.
f. Akibat terjadinya abses dan pseudo kista (pseudo cyst) dalam
sendi, terjadilah penigkatan tekanan di dalam sendi sehingga
mengakibtakan keluarnya caran synovial di dalam sum-sum tulang
melalui celah dan kerusakan pada tulang rawan sehingga
mengurangi kadar cairan synovial tersebut di dalam sendi, lalu
menigkatkan gesekan.
g. Akibat peradanagn dan fibrosis pada membran synovial, terjadilah
pula peradangan dan fibrosis pada ligament di dalam dan luar sendi
serta kekejangan otot di sekiarnya sehingga mengakibatkan
peningkatan rasa nyeri di sampinjg terjadinya kekurangan zat
protoglikan yang mensuplai tulang rawan.
3. Penyebab Peripheral Joint Artritis
Menurut Ahmad, (2012) penyebab terjadinya Peripheral Joint Artritis
disebabkan oleh dua faktor yaitu Osteoartritis primer dan
Osteoarthritis sekunder:
a. Osteoarthritis primer (primary ostearthritis), terjadi akibat usia
lanjut dan beban berlebihan pada sendi sehingga terjadi kerusakan
seiring berjalannya waktu.
b. Osteoarthritis sekunder (secondary osteoarthritis), terjadi akibat
beberapa sebab:
1. Benturan pada ligament sendi, sehingga membantu teradinya
arttritis sendi perifer (Peripheral Joint Artritis)
2. Benturan pada tulang rawan sendi seperti terputusnya tulang
rawan sendi lutut (minescus tear)
3. Keretakan tulang di dekat sendi sehingga menjorok kepada
persendian.
4. Peradangan rematik di membrane sinoval atau kapsul sendi
(joint capsule)
5. Penyakt lain, seperti gout, rematik, dan lupus.

7
4. Efek bekam terhadap Peripheral Joint Artritis (Ahmad, 2012)
1. Bekam berfungsi meningkatkans irkulasi darah di pembuluh darah
kapiler dalam membrane synovial sehingga tidak terjadi
peradangan atau fibrosis. Dengan semikian, produksi cairan
synovial tidak berkurang, sehingga tidak terjadi pula gesekan antar
permukaan sendi.
2. Bekam berfungsi menstimulasi produksi zat protoglikasn yang
mensuplai nutrisi ke tulang rawan sendi sehingga mencegah
terjadinya kerusakan, disamping mencegah pembentukan kista di
dalam sendi yang mengakibatkan kenaikan tekanan di dlamnya.
Dengan demikian, terjadinya Ostearthritis bisa dicegah
3. Bekam berfungsi mengeluarkan zat prostaglandin dari sendi
sehingga rasa nyeri berkurang.
4. Bekam berfungsi mengeluarkan zat nitrit oksida (NO) ang
berfungsi menigkatkan sekresi zat morfin alami di dalam tubuh,
sehingga mengurangi rasa nyeri.
5. Bekamberfungsi mengurangi rasa sakit dengan mekanisme Gate
Control Theory.
6. Bekam berfungsi menigkatkan aktiitas sirkulasi darah di ligament
dan otot-otot di sekeliling snedi, sehingga berkuranlah terjadinya
kekejangan otot, berkurang pula rasa nyeri dan kekeringan sendi di
pagi hari.

D. Gout (Asam Urat)


1. Definisi Gout
Menurut Ahmad, (2012) Gout adalah penyakit yang timbul akibat
pengendapan kristal asam urat (uric acid) di persendian. Gout sering
menimpa kaum pria dan jarang sekali menimpa orang-orang yang
belum dewasa.

8
2. Penyebab Gout
Peningkatan kadar asam urat dalam darah akibat kelebihan asupan
zat ini di dalam tubuh atau akibat kurangnya pembuangan zat ini dari
tubuh, sehingga mengakibatkannya mengendap. Artinya, penyakt in
tibul akibat kelebihna konsumsi makanan yang mengandung asam urat
seperti berbagai jenis daging merah dan kol, atau kurangnya
pembuangan asam urat, misalnya disebabkan oleh penyakit di ginjal,
sehingga ia tidak bisa mengeluarkan asam urat dari darah (Ahmad,
2012).
3. Gejala Gout (Ahmad, 2012)
a. Pada tahao awal kenaikan kadar asam urat dalam darah, tidak
terdapat gejala apapun.
b. Selang beberapa waktu, terjadi pengendapan Kristal asam urat di
persendian sehingga menimbulkan rasa nyeri yang hebat.
c. Selang beberapa waktu kemudian, terjadi radang sendi yang
benyak mengandung endapan asam urat, terutama pada persendian
telapak kaki kecil yang disebut artritis gout
d. Setelah mengalami peradangan, sendi memerah, panas, nyeri, dan
bengkak (paling banyak terjadi pada telapak kaki, terutama pada
sendi pangkal ibu jari kaki).
e. Terlalu sering berjalan kaki atau benturan keci pada sendi bisa
makin memperparah rasa nyeri dan gejala gout.
4. Efek bekam terhadap penyakit gout (Ahmad, 2012)
a. Bekam bisa mengeluarkan Kristal asam urat dari persendian dan
jaringan di sekitarnya, sehingga rasa nyeri berkurang dan tidak
terjadi peradangan, warna merah, atau pembengkakan pada
persendian. Jika semua geala inibenar-benar ada, ia akan berkurang
secara bertahap.
b. Bekam, melalui zat nitrit oksida (NO) berfungsi mengurangi
pembengkakakan sendi yang sakit.

9
c. Bekam membuat zat prostaglandin dari tempat yang sakit sehingga
mengurangi rasa sakit.
d. Bekam memicu sekresi zat endorphin dan enkefalinn di dalam tubuh
yang berfungsi sebagai pereda nyeri alami.
e. Bekam meredakan rasa nyeri dengan Gate Control Theory.
f. Jika ada masalah lain di dalam tubuh, yang menjadi penyebab
terjadinya gout, seperti sakit ginjal, maka terapi bekam membantu
menigkatkan kemampuan kerja ginjal dalam mengeluarkan Kristal
asam urat di dalam urin.

10
BAB III
PENUUTUP

A. Kesimpulan
Bekam merupakan sebuah metode pengobatan dengan jalan
membuang darah kotor (racun berbahaya) dari dalam tubuh melalui
permukaan kulit dengan media tabung, cup dll (Achmad, 2015). Dalam
aplikasinya, pelaksanaan terapi bekam dilakukan sesuai dengan keluhan
atau penyakit yang sementara pasien alami. Seperti halnya terapi-terapi
yang lainnya terapi bekam juga mempunyai efek, adapun efek bekam
terhadap tulang secara umum, antara lain:
1. Bekam berperan menstimulasi sirkulasi darah di dalam persendian
sehingga mengurangi sakit yang disebabkan oleh penyakit rematik dan
lain-lain
2. Zat nitrit oksida (NO) berperan mengurangi bengkak dan tertahannya
cairan di persendian akibat pembengkakan
3. Bekam berperan menstimulasi membrane synovial (synovial
membrane) untuk mengeluarkan zat minyak atau cairan synovial
(synovial fluid) yang berfungsi mengurangi pergesekans sendi,
memudahkan pergerakan, dan pada akhirnya juga mencegah
terjadinya kekakuan sendi.
4. Dengan isapan yang kadang-kadnag mencapai 10 cm di dalm tubuh,
bekam berperan menigkatkan rangsangan terhadap selaput di
sekeliling tulang (periostium) untuk membangun tulang dan
meningkatkan kadar kalsium tulang.
5. Bekm berperan mengeluarkan zat-zat berbahaya yang mengendap di
persendian seperti Kristal-kristal asam urat yang menyebabkan
penyakit gout dan kekauan sendi.

11
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar bisa berkontibusi memberikan
saran dan masukan yang membangun, guna penyempurnaan penyusunan
makalah kami selanjutnya. Kami menyadari bahwasannya dalam
penyusunan dan dan penyajian materi yang kami persembahkan di
makalah ini belumlah sempurna.

12
DAFTAR PUSTKA

Achmad, R. A. (2015). BEKAM SINERGI, Rahasia Sinergi Pengobatan nabi,


Medis Modern & Traditional Chinese Medicine (Penyempurn). Aqwam
Medika.

Ahmad, S. R. (2012). PENYAKIT DAN TERAPI BEKAMNYA, Dasar-Dasar


Ilmiah Terapi Bekam. (Saptorini, Ed.). Surakarta: PT. Pustaka baru.

Al-Bedah, A. M. N., Elsubai, I. S., Qureshi, N. A., Aboushanab, T. S., Ali, G. I.


M., El-Olemy, A. T., … Alqaed, M. S. (2018). The medical perspective of
cupping therapy: Effects and mechanisms of action. Journal of Traditional
and Complementary Medicine, 1–8.
https://doi.org/10.1016/j.jtcme.2018.03.003

Ilkay, C. Z. (2016). Traditional Chinese Medicine Cupping Therapy. Traditional


Chinese Medicine Cupping Therapy (Third Edit). China: Elsevier Ltd.
https://doi.org/10.1016/c2009-0-63931-3

13

Anda mungkin juga menyukai