OLEH :
KELOMPOK IV
NURRAHMANI (
NURUL HASMI T. (NH0117115)
NURUL KHALISA (NH0117116)
RAHMAH WAHYUNI (NH0117118)
RAHMANIAR (NH0117119)
ROSMINI (
SANDINI PUTRI UMAR (NH0117136)
SHITY ALDA RAHMAN (
TRISINARTI (NH0117148)
WAN HASLINDA (
PENULIS
A. PENGERTIAN
B. ETIOLOGI
1. Faktor genetic
2. Factor hormonal
4. Factor lingkungan
a. factor fisik / kimia
1) Amin aromatic
2) Hydrazine
3) Obat-obatan (prokainamid, hidralazin, klorpromazin, isoniazid,
fenitoin, penisilamin)
b. Factor tekanan
1) Komsusi lemah jenuh yang berlebihan
2) L-canavanine (kuncup dari elfalfa)
c. Agen infeksi
1) Retrovirus
2) DNA bakteri / endotoksin
d. Hormonal dan estrogen lingkungan (environmental oestrogen)
1) Terapi sulih (HRT) , PIL kontrasepsi oral
2) Paparan ASTROGEN / ENDOTOKSI
[CITATION Ami16 \l 1057 ]
C. MANIFESTASI KLINIK
1. Manifestasi Umum
a. Ruam malar
b. Ruam discoid
c. Fotosensitifitas
d. Ulserasi dimulut atau nasofaring
e. Arthritis
f. Serositis : yaitu pleuritis atau pericarditis
g. Kelainan ginjal, yaitu proteinuria persiten >0,5 gr/hari, atau adalah
silinder sel.
h. Kelainan neurologic, yaitu kejang-kejang atau psikosis
i. Kelainan hematologic, yaitu anemia hemolitik atau leukopenia atau
limfopenia atau trombositopenia.
j. Kelainan imonologik yaitu sel LES positif atau anti DNA positif,
k. Antybodi antinuclear positif
Bila 4 dari kriteria di atas terdapat pada suatu saat selama perjalanan
penyakit maka diagnosis SLE dapat di tegakkan dengan spesifisitas
98 persen dan sensitivitas 97 %.
[CITATION Ami16 \l 1057 ]
2. Manifestasi Perlokal
a. Manifestasi pada persendian
Keterlibatan kelainan persendian meliputi 95% dari penderita
LES. Artritis dengan sakit pada pergerakan sakit bila ditekan atau
efusi didapatkan sekitar 80%. Arthralgia ada sekitar 15%. Bagian
pangkal antara falang,lutut, pergelangan tangan dan persendian antara
matakarpal dan palang sering terkena. Persendian yang terkena
biasanya simetrik, terasa kaku diwaktu pagi hari, dan meliputi 50%
penderita. Artritis dengan kelainan bentuk terjadi pada 15% penderita
LES yang mempunyai bentuk leher yang tipik seperti angsa. [CITATION
mar00 \l 14345 ]
b. Manifestasi pada jantung dan paru-paru
f. Kelainan darah
Ansietas
Nyeri inflamasi Pembengkakan, efusi
Hambatan mobilitas
Nyeri Aktivitas menurun fisik
E. KLASIFIKASI
1. Discoid Lupus
F. PENATALAKSANAAN
1. Penatalaksanaan Medis
Upaya penanganan meliputi penatalaksanaan penyakit akut dan
kronis, Tujuan penanganan antara lain mencegah kehilangan fungsi organ
progresif, mengurangi kemungkinan penyakit akut,meminimalkan
diasbilitas yang disebabkan oleh penyakit dan mencegah komplikasi akibat
terapi. Pemantauan dilakukan untuk mengkaji aktifitas penyakit dan
keefektifan terapi. [ CITATION Bru13 \l 1057 ]
Terapi Farmakologis;
a. Obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) digunakan bersama
kortikostreoid untuk meminimalkan kebutuhan akan kortikosteroid.
b. Kortikosteroid digunakan secara topikal untuk mengatasi manisfestasi
klinis.
c. Pemberian kortikostreoid IV adalah upaya alternatif untuk
penggunaan kortkostreoid oral dosis tinggi yang selama ini berlaku.
d. Karasteristik SLE sistematik ringan, muskuloskeletal, dan kutaneus di
tangani dengan obat antimalaria.
e. Pemberian agens imunosupresif biasanya ditunda untuk kasus SLE
yang paling serius yang tidak berespon terhadap terapi konservatif.
[ CITATION Bru13 \l 1057 ]
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Asuhan keperawatan untuk pasien SLE biasanya sama seperti
asuhan keperawatan untuk pasien penyakit reumatik. Diagnosis
keperawatan utama berfokus pada keletihan, gangguan integritas kulit,
gangguan citra tubuh, dan defisiensi pengetahuan. [ CITATION Bru13 \l
1057 ]
a. Pekalah terhadap reaksi psikologi pasien akibat perubahan yang terjadi
dan proses penyakit SLE yang tidak terdugis; dorong pasien untuk
berpartisipasi dalam kelompok pendukung, yang dapat memberikan
informasi mengenai penyakit, tips pelaksanaan sehari-hari, dan dukugan
sosial.
b. Ingatkan pasien untuk menghindari paparan sinar matahari dan sinat
ultraviolet atau untuk melindungi diri mereka dengan tabir surya dan
pakaian.
c. Karena beberapa sistem organ beresiko tinggi terkena penyakit ini,
ingatkanpasien tentang pentingnya menjalani skirining rutin secara
berkala dan juga aktifitas untuk meningkatkan kesehatan.
d. Rujuk pasien untuk menemui ahli diet, jika perlu
e. Jelaskan kepada pasien tentang pentingnya melanjutkakkn medikasi
yang telah diresepkan, dan memahami perubahan serta kemungkinan
efek samping yang cenderung terjadi akibat penggunaan obat tersebut.
f. Ingatkan pasien tentang pentingnya menajlani pemantauan karena
mereka beresiko tinggi mengalami gangguan sistematik, termasuk pada
ginjal dan kardiovaskuler.
[ CITATION Bru13 \l 1057 ]
BAB II
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Identitas klien: terdiri dari nama, alamat, umur, status, diagnose
medis, keluarga yang dapat dihubungi, catatan kedatangan.
2. Riwayat kesehatan klien
a. Keluhan utama: nyeri seluruh badan
b. Riwayat kesehatan sekarang:
1) Nyeri sendi. Nyeri dirasakan pada sendi-sendi tangan, pergelangan
tangan, kaki, pergelanagn kaki dan lutut yang kadang-kadang di
sertai bengkak dan kaku dipagi ahri selama 2-3 jam.
2) Kadang-kadang pada wajah dan leher timbul bercak kemerahan
bila beraktifitas diluar (terkena sinatr matahari).
3) Cepat merasa lelah dan sering mengalami sariawan
4) Demam tanpa sebab kemudian menghilang dengan sendirinya.
5) Kadang-kadang pasien mengkonsumsi obat antirematik untuk
mengatasi nyeri pada sendi-sendinya.
3. Riwayat kesehatan dahulu
Sering terkena flu.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Menurut pemaparan dari keluarga pasien, tidak ada yang sakit seperti
yang dialami pasien saat ini.
5. Riwayat sosial
Menurut pasien dirinya bukan seorang perokok, meminum alcohol,
ataupun mengkonsumsi obat-obat tanpa resep dari dokter.
6. Pemeriksaan fisik
a. Sistem pernapasan:
a) Inspeksi: pasien terlihat lelah dan sesak napas
b) Palpasi: nyeri dada
b. Sistem kardiovaskuler:
Inspeksi: konjungtiva terlihat anemis dan skelera tidak ikterik
c. Sistem pencernaan: nyeri pada perut
d. Sistem musculoskeletal:
a) Inspeksi: adanya bengkak pada sendi-sendi tangan dan kaki
b) Palpasi: nyeri sendi-sendi tangan, pergelangan tangan, kaki,
pergelanagn kaki, lutut dan terdapat kekakuan pada sendi.
e. Sistem integument: terlihat bercak kemerahan di area wajah dan leher
pada saat terkena sinar matahari.
[ CITATION Mar14 \l 1057 ]
7. Pemeriksaan penunjang
1. Rongen dada menunjukkan pleuritis atau pericarditis.
2. Pemeriksaan dada dengan bantuan stetoskop menunjukkan adanya
gesekan pleura atau jantung.
3. Analisa air kemih menunjukkan adanya darah atau protein lebih dari
0.5 mg/hari
4. Hitungan jenis darah menunjukkan adanya penurunan beberapa jenis
sel darah.
[CITATION Ami16 \l 1057 ]
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan inflamasi sendi sekunder terhadap SLE
[CITATION Suh98 \l 1057 ]
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan komplikasi sekunder terhadap
SLE : anemia, pleuritis, perikarditis.[CITATION Suh98 \l 1057 ]
3. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi pada kulit [CITATION
Ami16 \l 1057 ]
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh[CITATION Ami16 \l
1057 ]
DAFTAR PUSTAKA
Amin, & Hardhi. (2016). Aplikasi Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA
NIC-NOC JILID 2. Jogjakarta: Mediaction.
Brunner, & Suddart. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Ed. 2. Jakarta: EGC.
Suharyati, & dkk. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Vol 2. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC.