Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keperawatan adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan
keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat yang menerapkan fungsi-
fungsi manajemen dalam mencapai pelayanan keperawatan yang
profesional dengan prinsip efektif dan efisien. Manajemen keperawatan
dilaksanakan melalui tahapan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi dengan empet fungsi utama yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan/pengontrolan sebagai model praktik
keperawatan profesional (MPKP) (Nursalam, 2016).
Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu kerangka
kerja yang mendefenisikan empat unsur yakni standar, proses
keperawatan, pendidikan keperawatan, dan sistem MPKP. Sejalan dengan
pengembangan dan perubahan pelayanan kesehatan dibutuhkan
pengelolaan perubahan, konsep manajemen keperawatan, perencanaan,
yang berupa rencana strategi melalui pendekatan: pengumpulan data,
analisis SWOT, identifikasi permasalahan dan perencanaan/rencana
stategis (Nursalam, 2016).
Fungsi-fungsi manajemen tersebut terdiri dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), coordinating
(koordinasi) dan pengawasan (controlling). Paling tidak kelima fungsi
tersebut dianggap mencukupi bagi aktivitas manajerial yang akan
memadukan peman- faatan sumber daya manusia dan sumber daya
material melalui kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Sebagai
salah satu fungsi manajemen, pengawasan merupakan tindakan terakhir
yang dilakukan para manajer pada suatu organisasi. Pengawasan
(controlling) merupakan proses pengamatan atau pemantauan terhadap
pelaksanaan kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua
pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditentukan sebelumnya.
Pengawasan (controlling) merupakan strategi untuk menghindari
penyimpangan-penyimpangan dari segi pendekatan rasional terhadap
keberadaan input (jumlah dan kualitas bahan, uang, staf, peralatan,
faslititas, dan informasi), demikian pula pengawasan terhadap aktivitas
(penjadwalan dan ketepatan pelaksanaan kegiatan organisasi), sedangkan
yang lain adalah pengawasan terhadap output (standar produk yang
diinginkan) (Wijaya & Rifa’i, 2016).

B. Tujuan
Untuk mengkaji dan menganalisa fungsi pengawasan (controlling)
manajemen mutu pada rumah sakit mencapai standarisasi manajemen.
C. Manfaat
Untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan
berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan
pengawasan diharapkan penyimpangan dalam berbagai hal dapat dihindari
sehingga tujuan dapat tercapai.

Referensi
Nursalam. (2016). Manajemen Keperawatan (4th ed.). Jakarta: Salemba Medika.
Wijaya, C., & Rifa’i, M. (2016). Dasar-Dasar Manajemen Organisasi,
Mengoptimalkan Pengelolaan Organisasi.
https://doi.org/http://repository.uinsu.ac.id/2836/1/Dasar-Dasar
%20Manajemen

Anda mungkin juga menyukai