Anda di halaman 1dari 1

Dunia menuju revolusi industri 4.

0, yang berarti integrasi antara dunia digital dan industri (value added
creation) yang lebih dalam, lebih luas, merambah ke semua lini. Revolusi Industri 4.0 memungkinkan
otomatisasi industri dengan pemanfaatan IT, yang akibatnya, akan banyak sekali tenaga kerja manusia
yang digantikan oleh otomatisasi digital. Seperti yang sudah sering kita lihat dalam berbagai
pemberitaan, proyeksi berbagai jenis pekerjaan yang akan hilang dalam 10-20 tahun ke depan.

Begitu juga pada industri tekstil dan garmen, bisa kita bayangkan bahwa 10 tahun yang akan datang
industri ini hanya akan menyerap 10 persen dari tenaga kerja yang ada saat ini, dengan berbagai
teknologi digital dan artificial intelligence yang akan menggantikan manusia, seperti drafter, pattern
maker, bahkan penjahit.

Lulusan SMK bidang tata busana selama ini biasanya diserap oleh industri garmen, atau industri
turunannya dalam skala menengah maupun kecil. Dengan kurikulum yang ada selama ini lulusan SMK
hanya dibekali skill sebagai pembuat baju, masih jauh dari seorang pekerja kreatif fashion.

Padahal industri kreatif, salah satunya fashion design, adalah bidang yang tidak akan -atau hanya sedikit-
tergerus oleh revolusi industri 4.0. Skill set seorang desainer fashion dan profesi-profesi lain dalam
bidang fashion berhubungan dengan sektor kreatif, yang susah tergantikan oleh otomatisasi. Profesi
kreatif lain yang bisa dikembangkan dari sini antara lain konsultan branding, stylist, dan pemasar
fashion.

Skill set ini meliputi pemahaman dan keahlian menyeluruh dan terstruktur, dari hulu hingga hilir
tentang proses dalam industri fashion. Mulai dari perkembangan industri fashion, ekosisitemnya, ceative
chain dari produksi, distribusi hingga penjualan, perencanaan koleksi, styling, hingga presentasi koleksi.

Skill set seorang desainer fashion inilah yang sedang dikembangkan di SMK, secara bertahap, salah
satunya melalui Workshop Revitalisasi SMK bidang Tata Busana yang saat ini memasuki tahun ke dua.
Workshop ini ditujukan bagi para guru SMK jurusan Tata Busana di seluruh Indonesia, yang kali ini baru
menyasar 141 orang guru.

Workshop ini menghadirkan mentor-mentor dari desainer dan praktisi dari Indonesian Fashion
Chamber, yang diharapkan bisa membekali dan menginspirasi para guru ini, dalam mempersiapkan
siswanya menghadapi tantangan industri fashion ke depan.

Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan dalam workshop ini diharapkan bisa dimasukkan sebagai
bahan pengajaran, addendum dan modifikasi dari kurikulum yang sudah ada.

Anda mungkin juga menyukai