Uts Maksi Teori Akuntansi Ni Nengah Suharwini (I2f019013) PDF
Uts Maksi Teori Akuntansi Ni Nengah Suharwini (I2f019013) PDF
Jawaban : ya sangat penting karena Teori akuntansi merupakan bagian penting dari
praktik. Pemahamannya oleh praktisi dan penyusun standart akan sangat mendorong
pengembangan serta perbaikan menuju praktik yang sehat. Teori akuntansi menjadi
landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara beralasan atau bernalar
yang secara etis dan ilmiah dapat dipertanggungjawabkan. Permasalahan akuntansi yang
kompleks cenderung tidak dapat diselesaikan dengan hanya menggunakan taktik cerdik,
karena dapat dipastikan bahwa hasilnya tidak akan memadai dan tidak akan menuju ke
praktik yang sehat. Selain itu Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan tercapai
tanpa dilandasi dengan teori yang baik. Praktik dan profesi harus dikembangkan atas
dasar penalaran (causes and reasons). Dari argumen-argumen tersebut, dapat dikatakan
bahwa teori merupakan unsur yang penting dalam mengembangkan dan memajukan
praktik akuntansi. Diibaratkan teori merupakan obor yang menerangi praktek dengan
prinsip-prinsip masuk akal, sehingga seorang praktisi tidak melenceng dalam pemecahan
masalah agar mengarah ke praktik yang sehat semata-mata untuk kemajuan profesi
akuntansi dalam memenuhi tuntutan perkembangan dunia bisnis.
Taktik cerdik memang memadai untuk menangani masalah sederhana tetapi pada
masalah-masalah yang kompleks dan berimplikasi luas, seorang praktisi harus bergantung
pada kearifan (wisdoms) dan tilikan (insights) yang terkandung alam teori yang sehat.
Pengetahuan tentang teori akan mengembangi keterbatasan pengalaman dan
kepentingan praktis. Dengan teori, orang akan melihat masalah dengan perspektif yang
lebih luas dan bebas dari hal-hal teknis atau rinci.
Pemecahan masalah akuntansi dengan taktik cerdik atas dasar pengalaman saja dapat
disamakan dengan pemecahan masalah secara coba-coba atau coba dan ralat (trial and
error). Hal ini akan berdampak terhambatnya kemajuan profesi.
2. Eugene H. Flegm, Deputy Assisstant Comptroller di General Motors Corpoeation, sangat
kritis terhadap dominasi akuntan publik saat ini. Ia mengingatkan pembacanya bahwa
akuntansi "pada hakikatnya berevolusi sebagai akuntansi manajerial." Akuntansi
adalah, ujarnya, "suatu seni kuno, yang berkembang dari adananya kebutuhan dasar
akan suatu sistim pembukuan dan analisis transaksi yang teratur, dan bukan sebagai
bagian dari pencarian definisi kekayaan dan nilai intrinsik oleh para ahli ekonomi.
Adalah sangat penting untuk selalu mengingat awal kejadian ini."
Diminta:
1. Apakah Anda setuju dengan penafsiran Mr. Flegm mengenai catatan historis ini?
Berikan argumentasi Anda mengapa para akuntan manajemen merasa catatan
historis itu demikian penting.
Jawaban : kurang setuju , memang benar pada mulanya dinyatakan bahwa akuntansi
adalah seni (art) mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas atas peristiwa atau kejadian
yang dilakukan sedemikian rupa dalam bentuk uang, atau paling tidak sifat keuangan dan
menginterprestasikan hasilnya dalam laporan keuangan, Teori ini menganggap akuntansi
sebagai kegiatan pencatatan transaksi suatu perusahaan. Hal ini didasarkan pada
anggapan konservatisme, objektivitas, konsistensi dan observasi tindakan akuntan masa
lalu. Catatan ini merupakan gambaran terhadap kegiatan manajemen dalam mengelola
kekayaannya secara teratur sesuai dengan ketentuan atau prinsip akuntansi yang
berlaku umum , Catatan historis ini sangat penting bagi para pemakainya dalam
menganalisa dan membuat keputusan, baik bagi manajemen perusahaan itu sendiri
maupun bagi pihak eksternal.
Kelebihan Historical cost:
1. Historical cost relevan dalam membuat keputusan ekonomi.
2. Historical cost berdasarkan pada transaksi yang sesungguhnya, tidak pada
kemungkinan.
3. Selama sejarah, laporan keuangan yang menggunakan historical cost sangat berguna.
4. Pengertian terbaik mengenai konsep keuntungan adalah kelebihan dari harga jual dari
historical cost.
5. Akuntan harus menjaga integritas datanya dari modifikasi internal.
6. Seberapa bergunanya laporan keuangan tergantung dari current cost atau exit price.
Perubahan dalam harga pasar dapat diungkapkan sebagai data tambahan.Terjadi
ketidakcukupan data dalam membenarkan penolakan historical cost accounting .
Kelemahan historical cost antara lain:
1. Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal
tertentu pada saat tertentu akan dibebani biaya yang didasarkan pada suatu nilai
uang yang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat pencatatan
terjadinya biaya tersebut.
2. Nilai aset yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah apabila
dibandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang terakhir. Di samping itu
juga terjadi perubahan-perubahan kurs yang cepat atas aset dan pasiva dalam valuta
asing yang dikuasai persahaan sehingga mengalami kesulitan dalam perhitungan
selisih kurs yang tepat.
3. Alokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi akan dibebankan terlalu kecil dan
mengakibatkan laba dihitung terlalu besar.
4. Laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugi yang didasarkan
pada asumsi adanya stable monetary unit tersebut tidaklah riil apabila diukur dengan
perkembangan daya beli uang yang sedang berlangsung.
5. Perusahaan tidak akan memperahankan real-capital-nya dan ada kecenderungan
terjadinya kanibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak
perseroan dan pembagian laba yang lebih besar daripada semestinya.
6. Menyalahi mathematical principle karena berbagai himpunan yang tidak sama
dijumlahkan menjadi satu.
Di samping hal-hal di atas akan timbul kesulitan-kesulitan bagi manajemen
perusahaan apabila harus mendasarkan pada laporan akuntansi yang disusun atas
dasar asumsi adanya stable monetary unit
tetapi dalam perkembangannya akuntansi sebagai Bahasa yaitu Akuntansi sering
dianggap sebagai media atau sarana bahasa untuk menyampaikan informasi karena
manajemen harus mengkomunikasikan informasi yang diperoleh dan diolahnya kepada
pihak lain, seperti pemegang saham, investor, pelanggan maupun pemerintah. Sehingga
akuntansi tersebut memiliki simbol dan tata aturan tertentu secara sistem, Akuntansi
sebagai politik antar perusahaan yaitu sistem akuntansi merefleksikan dan mendukung
nilai-nilai dan kebutuhan kelompok tertentu dan informasi akuntansi dirancang dan
digunakan sebagai sumber untuk membuat kebijakan perusahaan, khususnya dalam
proses pengambilan keputusan. Misalnya perusahaan menggunakan anggaran dalam
laporan eksternal sebagai dasar kebijakan perusahaan, Penentuan standar akuntansi
adalah proses politik yaitu teori ini seringkali pemerintah melobi pembuat standar
(standard setting body) dengan maksud agar standar akuntansi yang dirancang dan
dihasilkan dapat melayani dan menguntungkan kebutuhannya, Akuntansi sebagai
mitologi Teori ini menganggap sistem akuntansi sebagai sumber-sumber yang bersifat
sosial untuk mempertahankan mitos rasionalisasi. Dengan demikian, akuntansi akan
digunakan sebagai alat untuk kepentingan justifikasi, rasionalisasi dan legitimasi
keputusan yang akhirnya melayani kepentingan individu lainnya, Akuntansi sebagai
sistem informasi komunikasi dan keputusan Teori ini memandang akuntansi sebagai
sesuatu yang berorientasi tindakan seperti mengkomunikasikan pengaruh inflasi
terhadap kebutuhan para pemakai dan pengaruh inflasi terhadap perilaku manajer dan
investor dalam mengambil keputusan ekonomi.
3. Gambarkan bagan Hirarki Kualitas Akuntansi
Jawaban :
Teori keagenan atau teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan kerja
antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen. Manajemen adalah AGEN.
Ditunjuk oleh pemegang saham (prinsipal). Diberi tugas dan kewenangan untuk mengelola
perusahaan. Atas nama pemegang saham. Teori keagenan atau teori agensi muncul ketika
pemegang saham mempekerjakan pihak lain. Untuk mengelola perusahaannya. Teori agensi
melakukan pemisahan terhadap pemegang saham (prinsipal) dengan manajemen (agen).
Meskipun prinsipal adalah pihak yang memberikan wewenang kepada agen, namun prinsipal
tidak boleh mencampuri urusan teknis dalam operasi perusahaan. Urusan keduanya: terpisah.
Tidak tercampur. Contoh teori agensi dalam kehidupan sehari hari: seorang pengusaha
warnet yang tidak bisa mengelola dan menjaga warnet yang dimiliki karena kesibukannya.
Pemilik warnet (disebut prinsipal) kemudian menyuruh orang lain untuk mengelola
warnetnya. Menjaganya siang malam. Orang yang ditunjuk adalah bertindak sebagai AGEN
dari pemiilik warnet
Sebagai orang yang disuruh. Agen punya kewenangan mengelola warnet. Agen akan
mendapatkan imbalan (gaji). Dan dia harus bertanggung jawab kepada pemilik warnetnya.
Atau bosnya. Lalu apa menariknya hubungan agen dan prinsipal sampai harus ada teori agensi
? Itukan hanya hubungan kerja semata? Atasan dan bawahan. Masalahnya ini: setiap
hubungan, potensi masalah akan selalu ada. Hubungan apapun itu. Termasuk hubungan agen
dan prinsipal itu. Terlebih diperusahaan skala besar. Bahkan ini: muncul biaya yang harus
dikeluarkan hanya untuk mengawasinya. Teori agensi berfungsi untuk menganalisa dan
menemukan solusi terhadap masalah masalah yang ada dalam hubungan keagenan antara
manajemen dan pemegang saham. Pada tingkat usaha yang masih kecil, seperti usaha warnet
tadi, pemilik masih bisa mengelola sendiri warnet yang dia miliki, kalaupun harus menyusun
"agen" untuk menjaganya, pengawasannya masih mudah. Yang mengelola warnet mungkin
maksimal hanya 2 orang. Mengawasi 2 orang tersebut masih gampang walaupun ada potensi
konflik, kecurangan dan yang lainnya yang bisa merugikan. Bagaimana jika skala usaha yang
lebih besar, masif, ada jutaan kegiatan yang dilakukan dan terdiri dari banyak komponen dan
sistem yang rumit seperti perusahaan besar ?
Cara mengawasinya lebih susah. Potensi adanya masalah kian besar. Bahkan perlu biaya hanya
untuk mengawasi agen tersebut
Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengatasi atau lebih tepatnya meminimalkan
konflik kepentingan yang terjadi antara prinsipal dan agen, seperti yang diutarakan oleh
Bathala(1994):
1. Menyamakan kepentingan manajemen
2. Pengawasan Good corporate governance (GCG)
3. Pemberian reward dan punishment (penghargaan dan hukuman)
4. Utang sebagai sumber pendanaan perusahaan
5. Intervensi langsung oleh pemegang saham
6. Meningkatkan kepemilikan saham oleh institusi