Makalah 4 Tafsir Orientalis
Makalah 4 Tafsir Orientalis
Salah satu komentarnya yang sangat kontra dan menggugat keimanan orang
islam ialah pertanyaan bahwa rujukan hadits-hadits dari para sahabat Nabi merupakan
prosedur yang lebih tua, dan teori tentang otoritas-otoritas hadits Nabi yang berkuasa
ialah Inovasi. Untuk membuktikan gagasan ini ia menguji evolusi istilah sunnah
sebagaimana telah dipakai pada masa Arab dalam tradisi lisan. Syafi’i sendiri berhasil
PEMIKIRAN JOSEPH SCHACHT
membuat gagasan fleksibel sunnah sebagai kumpulan praktik yang telah diterima
dalam Madzhab-madzhab awal yang disebut sebagai “Tradisi Hidup” Madzhab-
madzhab.
Prof. Dr. Musthafa Azami menambah pendapat Joseph tentang Hukum Islam
dengan memaparkan beberapa hal, yaitu:
Dari beberapa penjelasan yang terdapat dalam fikih diatas dapat disimpulkan
bahwa sejumlah orientalis khususnya Joseph Schacht meragukan keotentisan Hukum
Islam sebagai sebuah disiplin Ilmu yang orisinil. Joseph berpendapat bahwa
kelompok aliran fikih klasik dan ahli hadits adalah pemalsu hadits, sebab
sebagaimana yang dikutip oleh Mustafa Yaqub, Joseph mengatakan “we shall not
meet any legal tradition from the prophet which can be considered authentic (kita
tidak akan dapat menemukan satupun hadits nabi yang berkaitan dengan hukum yang
dapat dipertimbangkan sebagai hadits shahih)”. Dan untuk membantah teori yang
dikemukakan oleh para orientalis, khususnya Joseph yang telah meneliti aspek
sejarah, M Azami membantah teori Joseph, khususnya mengenai Hadits. Azami
melakukan penelitian Khusus mengenai hadits nabi yang terdapat dalam naskah
klasik, diantaranya ialah naskah milik Suhail bin Abi Shaleh (w/138 H). Beliau ialah
murid Abu Hurairah sahabat nabi Muhammad saw.