1. Potensi Potensi Sumber Daya Laut di Kalimantan Utara
Kalimantan Utara (Kaltara)Sebagai provinsi ke-34 di Indonesia yang
beribu kota di Tanjung Selor ini memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang sangat melimpah. Potensi sumber daya alam inilah yang membuat Kalimantan Utara diprediksi bakal menjadi kawasan industri terbesar di Indonesia. Kalimantan utara memilki garis pantai 3.515 km yang menyimpan berbagai potensi kelautan. Dengan begitu, dirinya melihat kegiatan tangkap nelayan masih terkonsentrasi di zona 4 mil. Padahal, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melarang adanya kegiatan tangkap di zona 4 mil dari pantai. hal ini disebabkan prototi penelayan Kaltara menyesuaikan dengan armada tangkap yang dimiliki
2. Peluang Komersil Terhadap Potensi Sumber Daya Laut di Kalimantan
Utara
Mentri kelautan dan perikanan (2015), bisnis - bisnis potensial yang
berbasis pada sumber daya (resources based industry) dapat menjadi peluang, seperti industry kelautan, perikanan, pariwisata, industry olahan, industry jasa kelautan dan lain-lainnya.
Usaha perikanan tangkap. Bisnis atau bidang usaha perikanan tangkap
adalah sebuah kegiatan usaha yang serius dalam produksi ikan melalui cara penangkapan ikan. Contoh bisnis perikanan tangkap ini di antaranya penangkapan ikan sarden, ikan tuna, ikan bawa lbahari, dan sebagainya yang menggunakan alat-alat penangkapan ikan.
Usaha perikananbudidaya (akuakultur). Bidang bisnis perikanan budidaya
atau yang diklaim sebagai akuakultur merupakan sebuah aktivitas bisnis yang bertujuan memproduksi ikan pada sebuah wadah atau loka pemeliharaan. Contohnya meliputi budidaya ikan lele, budidaya ikan nila, budidaya ikan gurami, budidaya ikan patin, budidaya ikan hias serta masih banyak lagi.. Usaha perikananpengolahan. Contohnya, pembuatan nugget berbahan dasar ikan, pengolahan kerupuk ikan, pembuatan bakso ikan, dan sebagainya.
3. Hambatan dan Tantangan Potensi Sumber Daya Laut di Kalimantan
Utara Provinsi Kalimantan Utara secara umum produktivitas budidaya masih belum optimal. Contohnya produktivitas tambak udang di provinsi Kalimantan Utara masih sangat rendah, yaitu hanya 0.13 ton/ha/tahun. Rendahnya budidaya perikanan di Provinsi Kalimantan Utara disebabkan oleh terbatasnya aksesibilitas dan sarana produksi (pakan, benur, obat- obatan).Adanya permasalahan-permasalahan tesebut, menyebabkan pengembangan budidaya perikanan menjadi tidak optimal baik secara kuantitas maupun kualitasnya, hal ini dikarenakan sarana pendukung produksi yang tidak optimal sehingga mengurangi kapasitas produksi, maupun pemasaran produk yang tidak luas sehingga potensi penjualan kurang optimal. Kedalaman air ini mempengaruhi kapal dan lokasi sandar kapal, semakin jauh lokasi kedalaman optimal untuk dapat dicapai maka semakin tinggi cost