Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dea Hardiantina

NIM : 20180420023

Mata Kuliah : Manajemen Biaya

Kelas :C

Dosen Pengampu : Zuhrotun, S.E,M.Si.

Implementasi Strategi : Rantai Nilai, Kartu Skor Berimbang, dan Peta Strategi

Analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasi CSF yang dimiliki oleh
perusahaan yaitu kekuatan dan kelemahan internal, serta peluang dan ancaman eksternal.
Keterampilan atau kompetensi yang secara khusus digunakan perusahaan dengan sangat baik
disebut kompetensi utama. Konsep kompetensi utama merupakan konsep yang sangat penting
karena menunjukkan bidang keunggulan kompetitif signifikan yang dimiliki perusahaan, serta
dapat digunakan sebagai dasar untuk membentuk strategi perusahaan secara keseluruhan.

Kekuatan dan kelemahan dapat diidentifikasikan dengan cara melihat sumber daya spesifik
dalam perusahaan :

- Lini produk
- Manajemen
- Penelitian & pengembangan
- Operasi
- Pemasaran
- Strategi

Keterampilan atau kompetensi yang secara khusus digunakan perusahaan disebut kompetensi
inti. Peluang dan ancaman dapat diidentifikasikan dengan melihat faktor-faktor yang ada diluar
perusahaan. Peluang adalah situasi menguntungkan yang penting dalam lingkungan perusahaan.

Peluang dan ancaman dapat diidentifikasikan melalui analisis terhadap industry dan kompetitor
perusahaan :

- Hambatan untuk masuk


- Intensitas kompetensi diantara competitor
- Tekanan dari produk pengganti
- Kekuatan posisi tawar pelanggan
- Kekuatan posisi tawar pemasok

Dengan melakukan identifikasi CSF secara cermat, maka tim eksekutif dan manager dapat
menemukan perbedaan-perbedaan dalam sudut pandang. Analisis SWOT juga merupakan alat
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, dan mungkin sebagai konsensus diantara
manager mengenai faktor-faktor yang sangat penting bagi kesuksesan perusahaan. Langkah
terakhir dalam analisis SWOT adalah mengidentifikasi ukuran-ukuran kuantitatif dari faktor-
faktor penentu kesuksesan (CSF). Faktor tersebut disebut sebagai tawaran nilai, dimana faktor
ini mewakili proses yang sangat penting yang menyampaikan nilai bagi pelanggan.

Dalam mengidentifikasi dan mengembangkan ukuran CSF harus dilakukan studi yang cermat
terhadap proses bisnis perusahaan. Fungsi-fungsi pengembangan produk, produksi, pemasaran,
manajemen, dan keuangan harus diinvestigasikan untuk menentukan secara spesifik bagaimana
fungsi-fungsi ini berkontribusi bagi kesuksesan perusahaan. Tujuannya adalah menentukan
ukuran-ukuran spesifik yang akan memungkinkan perusahaan untuk memantau kemajuan dalam
mencapai tujuan-tujuan strategisnya. Karakteristik CSF yang dilaksanakan manajemen
bergantung pada jenis strategi. Untuk perusahaan dengan strategi kepemimpinan biaya, CSF
cenderung terkait dengan kinerja operasional dan mutu. Sedangkan untuk perusahaan yang
terdiferensiasi, lebih berfokus pada pelanggan atau inovasi. Isu utama CSF adalah aspek
pemasaran dan pengembangan produk, mengembangkan loyalitas pelanggan dan pengenalan
merk, menekankan pada produk-produk unggulan dan unik, mengembangkan dan menggunakan
informasi yang terperincidan mutakhir mengenai kebutuhan dan perilaku pelanggan. Perusahaan-
perusahaan yang unggul dalam pelaksanaan fungsi-fungsi contohnya: Coca-Cola, Microsoft, dan
IBM.

Manajer harus mengimplementasikan strategi perusahaan mereka pada tingkat terperinci dari
operasi perusahaan. Urutan aktivitasnya harus mencakup seluruh langkah yang dibutuhkan untuk
memuaskan pelanggan. Analisis rantai nilai adalah alat analisis strategi yang digunakan untuk
lebih memahami keunggulan kompetitif perusahaan, mengidentifikasikan nilai bagi pelanggan
dapat ditingkatkan atau biaya dapat diturunkan, dan lenih memahami hubungan perusahaan
dengan pemasok, pelanggan, dan perusahaan lainnya dalam industri yang sama.

Istilah rantai nilai digunakan setiap aktivitas dimaksudkan untuk menambah nilai pada produk
atau jasa bagi pelanggan. Rantai nilai dapat dioperasikan menjadi 3 fase, secara berurutan: (1)
hulu, (2) operasi, (3) hilir. Fase hulu mencakup pengembangan produk dan hubungan perusahaan
dengan pemasok, sedangkan operasi mengacu pada operasi manufaktur atau untuk peritel atau
perusahaan jasa, operasi juga terlibat dalam penyediaan produk atau jasa, dan tahap terakhir
yaitu tahap hilir mengacu pada hubungan dengan pelanggan, mencakup pengiriman, pelayanan,
dan aktivitas terkait lainnya. Istilah yang mengacu pada analisis fase hulu disebut sebagai
manajemen rantai pasokan dan yang mengacu pada analisis fase hilir disebut sebagai
manajemen hubungan pelanggan.

Analisis rantai nilai memiliki dua langkah :

Langkah 1. Mengidentifikasi aktivitas rantai nilai

Langkah 2. Mengembangkan keunggulan kompetitif dengan menurunkan biaya atau menambah


nilai.

Lima Langkah Pengambilan Keputusan Strategis untuk Manufaktur CIC

1. Menentukan isu strategis seputar masalah ini


2. Identifikasi tindakan alternatif
3. Memperoleh informasi dan melakukan analisis dari alternatif
4. Didasarkan pada strategi dan analisis, memilih dan mengimplementasikan alternatif yang
diharapkan
5. Menyediakan evaluasi yang berkelanjutan mengenai efektivitas implementasi pada
langkah 4

Kartu Skor Berimbang

*Keuntungan kartu skor berimbang :

- Sarana untuk menelusuri kemajuan terhadap pencapaian tujuan strategis


- Untuk mengimplementasikan strategi dengan mengalihkan perhatian manajer pada
faktor-faktor penentu kesuksesan yang secara strategis relevan, dan memberikan mereka
penghargaan atas pencapaian faktor-faktor
- Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai perubahan organisasi
yang diharapkan dalam hal strategi
- Alasan yang adil dan obyektif bagi perusahaan dalam menentukan kompensasi dan
promosi dari setiap manajer
- Kerangka kerja yang mengoordinasikan seluruh upaya perusahaan untuk mencapai
faktor-faktor penentu kesuksesan

*Mengimplementasikan kartu skor berimbang :

- Memiliki dukungan yang kuat dari manajemen puncak


- Secara akurat mencerminkan strategi perusahaan
- Mencakup proses untuk menjamin keakuratan dan keandalan informasi pada kartu skor
- Mengomunikasikan strategi organisasi secara jelas kepada seluruh manajer dan
karyawan, yang memahami dan menerima kartu skor
- Memiliki proses yang meninjau dan memodifikasi kartu skor sebagai strategi organisasi
dan perubahan sumber daya
- Dikaitkan dengan system imbal jasa dan kompensasi; manajer dan karyawan memiliki
insentif yang jelas yang dikaitkan dengan kartu skor
- Memastikan bahwa bagian yang relevan dari kartu skor mudah diakses bagi mereka yang
bertanggung jawab untuk ukuran, dan bahwa informasi juga aman, hanya tersedia bagi
mereka yang berwenang memiliki informasi

*Kartu skor berimbang mencerminkan strategi

*Penentuan waktu, sebab akibat, & ukuran terkemuka dalam kartu skor berimbang

Peta Strategi

Peta strategi merupakan diagram sebab akibat dari hubungan antara perspektif hubungan BSC.
Manajer menggunakan peta strategi untuk menunjukkan bagaimana pencapaian tujuan dalam
setiap perspektif memengaruhi pencapaian tujuan dalam perspektif lainnya, dan pada akhirnya
keseluruhan kesuksesan perusahaan.
Memperluas Kartu Skor Berimbang & Peta Strategi: Kesinambungan Usaha

- Indikator kepedulian mengenai kesinambungan usaha


- Bagaimana perusahaan meresponnya
- Ukuran-ukuran Kesinambungan Usahan untuk Kartu Skor Berimbang

Pelengkap tambahan pada kartu skor berimbang, atau dalam bentuk laporan terpisah, adalah
kinerja organisasi dalam bidang kesinambungan usaha. Karena adanya pemanasan global,
kenaikan harga komoditas, dan faktor lain, maka harapan terhadap pertanggungjawaban social
dan lingkungan perusahaan telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Anda mungkin juga menyukai