Anda di halaman 1dari 2

Karies pada Anak

a. Karies Rampan
Karies rampan terjadi secara tiba tiba pada gigi yang sebelumnya sehat dalam beberapa
tahun. Onset rampan akries yang tiba tiba menggambarkan terjadinya ketidakseimbangan pada
rongga mulut. Selain itu, beberapa factor yang tampaknya mempercepat hal tersebut menjadi
tidak terkendali yang didefinisikan sebagai karies rampan. Namun, ketika pasien menunjukkan
adanya karies pada sebagian besar gigi, harus dipastikan bahwa pasien memang mengalami
karies rampan atau merupakan kondisi yang timbul akibat kebersihan rongga mulut yang buruk
dalam beberapa tahun. Menurut McDonald et al (2004), remaja lebih beresiko terkena rampan
karies, meski telah dilakukan studi terhadap anak anak dan orang dewasa dengan berbagai usia.
Factor penyebab karies rampan mungkin dapat terajdi karena ketidakseimbangan emosi
yang membuat seseorang menginginkan makanan manis dan memiliki kebiasaan snacking, yang
mempengaruhi terjadinya karies pada gigi. Selain itu, adanya defisiensi saliva merupakan hal
yang sering terjadi pada seseorang yang merasa tertekan, stress, atau gugup. Disamping itu,
berbagai bentuk stress baik pada anak anak maupu orang dewasa serta obat obatan penenang
yang biasa dikonsumsi untuk meredakan stress dapat mempengaruhi penurunan saliva dan
menurunkan resistensi karies pada seseorang. Selain itu, radioterapi pada area kepala dan leher
seringkali menyebabkan berkurangnya fungsi saliva secara signifikan sehingga pasien beresiko
tinggi dalam pembentukan karies.

b. Early Childhood Caries, Severe Early Childhood Caries, Nursing Caries, Baby Bottle Tooth Decay
The American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) mendefinisikan early childhood
caries (ECC) sebagai adanya satu atau lebih gigi yang mengalami karies (cavitated atau
noncavitated), tanggal (karena karies), atau permukaan gigi yang ditambal pada setiap gigi
desidui pada anak berusia 71 bulan atau lebih muda. AAPD juga menjelaskan secara lebih
spesifik bahwa pada anak berusia kurang dari 3 tahun, setiap tanda karies pada permukaan
halus gigi mengindikasikan severe early childhood caries (S-ECC)
Setelah gigi desidui erupsi, pemberian botol susu terlalu sering atau terlalu lama
seringkali dikaitkan dengan early dan rampant caries. Gambaran klinis dari S-ECC pada anak
berusia 2, 3, atau 4 tahun biasanya memiliki pola khas (tipikal). ECC biasanya dimulai dari gigi
anterior maksila, molar pertama maksila dan mandibula, serta terkadang kaninus mandibula.
Insisivus mandibula biasanya tidak terkena.
Perawatan pada karies anak:

1. Pemberian analgesic, obat sedative atau tumpatan zinc oxide eugenol apabila didapatkan
keluhan nyeri pada anak
2. Penghentian kebiasaan diet yang menyebabkan terjadinya karies (penggunaan botol susu,
makanan manis)
3. Anjuran diet dan modifikasi diet
4. Pemberian fluoride
5. Penggunaan produk yang bersifat antimikroba atau mengurangi biofilm, misalnya xylithol
6. Restorasi gigi, untuk lesi yang lebih parah dapat digunakan composite-resin strip crown pada gigi
anterior dan stainless steel crown untuk gigi posterior.
7. Ekstraksi gigi jika diperlukan. Kehilangan gigi anterior rahang atas tidak akan menyebabkan
“space loss” apabila gigi kaninus rahang atas telah erupsi. Dalam ekstraksi, harus
dipertimbangkan bahwa hal tersebut tidak akan mengganggu cara berbicara anak (speech
development). Jika gigi posterior harus diekstraksi, orangtua harus di edukasi bahwa
kemungkinan akan terjadi space-loss dan assessment harus dilakukan untuk pertimbangan
apakah dibutuhkan space maintainer.

McDonald,Ralph E., David R. Avery, Jeffrey A. Dean. 2004. Dentistry for the child and adolescent. 8th ed.
Mosby.Inc

Cameron, A.C; Widmer R.P. 2013. Handbook of Pediatric Dentistry. 4th Ed. Mosby Elsevier

Fajriani, Hendrastuty Handayani. 2011. Penatalaksanaann early childhood caries. Dentofasial. 10(1):179-
183

Anda mungkin juga menyukai