Anda di halaman 1dari 4

Nama : Sisi Eka Sari

NIM : EAA 117 118

1. penjelasan mengenai tinjauan pustaka, Hasil pembahasan, serta kesimpulan


dan saran.

a. Tinjauan Pustaka memuat rincian secara sistematik uraian teoritis


dan atau fakta, berdasarkan rujukan hasil penelitian yang telah ada
sebelumnya, baik yang berasal dari sumber pustaka mutakhir yang memuat
prinsip atau asas hukum, teori hukum, pernyataan, konsep atau pendekatan
teori yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan. Tata cara
penulisan kepustakaan (kutipan) harus sesuai dengan ketentuan cara
pengutipan yang telah ditentukan.
b. Hasil pembahasan adalah hasil dari pengamatan atau penelitian. Yang
terdapat dalam skripsi. Sebagai laporan observasi tentang penilaian terhadap
sesuatu. Hasil pengamatan merupakan isi bagian yang penting dari skripsi.
c. Kesimpulan adalah pernyataan singkat, jelas, dan sistematis dari
keseluruhan hasil analisis, pembahasan, dan pengujian hipotesis dalam
sebuah penelitian. Saran adalah usul atau pendapat dari seorang peneliti
yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang menjadi objek penelitian
ataupun kemungkinan penelitian lanjutan.

2. Catatan kaki adalah keterangan yang ditambahkan di bagian bawah halaman.


Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di
teks guna menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok. Catatan kaki ini
menjelaskan sumber asalnya sebuah kutipan, baik kutipan langsung atau tidak
langsung. Selain menjelaskan asal kutipan, catatan kaki juga sering digunakan
untuk menjelaskan teks atau istilah khusus yang perlu penjelasan lebih panjang.
Yang dimaksud dengan catatan kaki ialah daftar keterangan khusus yang ditulis
pada bagian paling bawah disetiap lembaran akhir bab karya ilmiah “makalah,
skripsi, tesis dll”, atau catatan kaki merupakan keterangan referensi yang
ditempatkan pada kaki tulisan atau teks karya ilmiah.
Pengertian daftar pustaka menurut Kamus bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar
yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang
diletakkan di akhir sebuah karangan atau buku dan disusun menurut abjad. Daftar
itu sendiri didefinisikan sebagai catatan dari sejumlah nama atau sesuatu yang
diurutkan dari atas ke bawah. Tujuan daftar pustaka adalah :

1. Untuk menunjukkan bahwa sebuah tulisan dan informasi dalam karya


ilmiah bukan hasil dari pikiran penulis sendiri, tetapi juga dari hasil
pemikiran orang lain.

2. Untuk menjadi sumber informasi yang ia tulis, supaya nantinya dapat


ditelusuri oleh pembaca jika mereka ingin mencari tahu informasi ataupun
teori tersebut dengan secara detail atau lengkap.

3. Untuk dapat menghargai atau memberi sebuah penghargaan terhadap


penulis sumber informasi, sehingaa dengan begitu karya ilmiah bisa
terselesaikan.

3. Dalam melakukan suatu penelitian hukum tidak dapat terlepas dengan


penggunaan metode penelitian. Karena setiap penelitian apa saja pastilah
menggunakan metode untuk menganalisa permasalahan yang diangkat. Menurut
Soerjono Soekanto, penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan
pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk
mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan
menganalisanya. Kecuali itu, maka juga diadakan pemeriksaan mendalam
terhadap fakta hukum tersebut untuk kemudian mengusahakan suatu pemecahan
atas permasalahan yang timbul di dalam gejala yang bersangkutan.

Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya penelitian mempunyai berbagai


kategori. Diantaranya adalah metode penelitian yang berdasarkan pada fokus
kajiannya terbagi menjadi tiga bagian yakni:

1.     Metode Penelitian Hukum Normatif


Metode penelitian hukum jenis ini juga biasa disebut sebagai penelitian
hukum doktriner atau penelitian perpustakaan. Dinamakan penelitian hukum
doktriner dikarenakan penelitian ini hanya ditujukan pada peraturan-peraturan
tertulis sehingga penelitian ini sangat erat hubungannya pada pada
perpustakaan karena akan membutuhkan data-data yang bersifat sekunder
pada perpustakaan.

Dalam penelitian hukum normatif hukum yang tertulis dikaji dari berbagai
aspek seperti aspek teori, filosofi, perbandingan, struktur/ komposisi,
konsistensi, penjelasan umum dan penjelasan pada tiap pasal, formalitas dan
kekuatan mengikat suatu undang-undang serta bahasa yang digunakan adalah
bahasa hukum.  Sehingga dapat kita simpulkan pada penelitian hukum
normatif mempunyai cakupan yang luas.

2.     Metode Penelitian Hukum Normatif-Empiris

Metode penelitian hukum normatif empiris ini pada dasarnya merupakan


penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan adanya
penambahan berbagai unsur empiris. Metode penelitian normatif-empiris
mengenai implementasi ketentuan hukum normatif (undang-undang) dalam
aksinya pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi dalam suatu
masyarakat. Dalam penelitian jenis ini terdapat tiga kategori yakni:

–        Non judicial Case Study

Merupakan pendekatan studi kasus hukum yang tanpa konflik sehingga tidak
ada campur tangan dengan pengadilan.

–        Judicial Case Study

Pendekatan judicial case study ini merupakan pendekatan studi kasus hukum
karena konflik sehingga akan melibatkan campur tangan dengan pengadilan
untuk memberikan keputusan penyelesaian (yurisprudensi)

–        Live Case Study


Pendekatan live case study merupakan pendekatan pada suatu peristiwa
hukum yang prosesnya masih berlangsung atau belum berakhir.

3.     Metode Penelitian Hukum Empiris

Metode penelitian hukum empiris adalah suatu metode penelitian hukum


yang berfungsi untuk melihat hukum dalam artian nyata dan meneliti
bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Dikarenakan dalam
penelitian ini meneliti orang dalam hubungan hidup di masyarakat maka
metode penelitian hukum empiris dapat dikatakan sebagai penelitian hukum
sosiologis. Dapat dikatakan bahwa penelitian hukum yang diambil dari fakta-
fakta yang ada di dalam suatu masyarakat, badan hukum atau badan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai